Anda di halaman 1dari 62

Analisa parameter

Sifat kimia batubara


 Analisa proksimat
 Calori value
 Analisa komposisi abu
 Titik leleh abu
Sifat fisik batubara
 HGI
 Nilai muai bebas (Free Sweeling Index)
 Gray king Index
 dilatometri
Kandungan batubara

 Air
 Material batubara (coal matter)
 Material bukan batubara (mineral matter)
PROXIMATE ANALYSIS

 Air dried moisture

 Ash Content

 Volatile Matter

 Fixed carbon
Kadar air (Total Moisture)

 Air bebas (free moisture) atau air bawaan (air


dry loss)
 Air bawaan (inherent moisture)
Air bebas

 Air yang terikat secara mekanik dengan


batubara
 terdapat dalam permukaan dan retakan2
serta kapiler2 besar (makro kapiler)
 Mempunyai tekanan gas normal
 Dapat dikurangi dengan :
ventilasi dan drainase yang baik
mekanis dan panas
Air bebas

Dipengaruhi oleh
 Kondisi
 Penambangan
 Benefisiasi
 Transportasi
 Penanganan dan penyimpanan
 Distribusi ukuran butir
Air bawaan (inherent moisture)

 Air yang terikat secara fisik dengan batubara


 terdapat dalam struktur pori-pori sebelah dalam
 Mempunyai tekanan gas lebih rendah dari
tekanan gas normal
 Mempengaruhi kualitas batubara
 Dapat dihilangkan dgn pengeringan spt:
steam dry
Hot water drying
Oil drying
Pengaruh kandungan air
Dalam handling dan grinding
 Menambah biaya produksi
 Kecendrungan menggumpal dalam chute dan
bunker
 Kapasitas alat berkurang
Dalam pembakaran
 Sensible heat 0.2% untuk kenaikan 1%
kandungan air
 Diperlukan untuk Nox dan smoke
Pengaruh kandungan air

Dalam pembuatan kokas


 Berhubungan dengan sifat sweeling
 Air bawaan 1.5%-2.5% tinggi
 > 4% rendah
Total Moisture

 Penentuan Total Moisture biasanya dibagai


menjadi dua tahap penentuan yaitu :

• Penentuan Free Moistrue atau air dry loss


• Penentuan Residual moisture

TM = FM + RM(1-FM/100)
Dalam komersial, Total Moisture sering
dijadikan parameter penentu berat cargo akhir,
atau bahkan sebagai batasan Reject.

Adjustment Cargo = Tonase X (100-TM act)/(100-TM kontrak)


• Total Moisture juga digunakan sebagai
faktor dalam penentuan basis As Received,
baik untuk nilai kalori maupun untuk
parameter lainnya.
mineral matter

 Mineral matter bawaan (inherent mineral


Matter) terikat secara kimia dalam struktur
molekul batubara
 Material mineral dari luar batubara
(extraneous mineral matter)
Perubahan kimia

 Kehilangan air dari senyawa2 yang


mengandung nitrogen
 Kehilangan CO2 dari karbonat
 Oksidasi FeS2 menjadi besi sulfida dan
magnesium oksida
 Penguapan dan penguraian dari alkali
chloride
Pengaruh ash content
Dalam grinding
 menyebabkanHGI rendah
 Alat peremuk cepat aus
 Meningkatkan abration index
Dalam pabrik semen
 Abu diabsorb menjadi produk klinker
Dalam pembuatan kokas
 Slagging
 Ketidakefisienan blast furnace
 Kandungan abu normal 8-11%
Kegunaan kadar Abu

 Kadar abu didalam penambangan batubara


dapat dijadikan penentu apakah
penambangan tersebut bersih atau tidak,
yaitu dengan membandingkan kadar abu dari
data geology atau planning, dengan kadar
abu dari batubara produksi.
 Kadar abu dalam komersial sering dijadikan
sebagai garansi spesifikasi atau bahkan
sebagai rejection limit.
PT. GEOSERVICES, LTD

Penentuan kadar Abu

815oC

Aad = M2 / M1 x 100
Aad = Ash in the analysis samples
M2 = Weight of ash (grams)
M1= Weight of samples (grams)
Jumlah mineral matter

MM = 1.1 x kandungan abu

MM = 1.08 A + 0.55 S
MM = mineral matter
A = kandungan abu
S = kandungan sulfur
Komposisi abu
Unsur-unsur utama:
 Aluminium
 Calsium
 Besi
 Silikon
 Sedikit titanium, mangan, natrium, C (sebagai silikat
atau oksida)
Elemen lain
 Arsenic
 Copper
 Nikel
 Zinc
 Uranium sbg trace mineral
Sifat abu
ash fusion temperatur (AFT)

 Menggambarkan sifat softening dan melting


 Dapat diukur dalam kondisi oksidasi reduksi
 Pengaruhnya:
 AFT rendah (<1300°C) : sistem penghilang
abu secara basah (lewat bawah atau boiler)
 AFT tinggi (>1350°C) sistem penghilang abu
secara kering atau lewat atas
 AFT diantaranya flexibility tinggi dalam
instalasi alat
Kristal abu di bawah SEM
PT. GEOSERVICES, LTD

ASH FUSION TEMPERATURE


• Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara yang
dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi
pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical, hemispherical, dan
flow.
• Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT
dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi.

Mulai meleleh Tinggi = ½ Lebar


Tinggi = Lebar Tinggi < 1.6 mm
Zat terbang (Volatile
Matter)
Terdiri dari :
 Combustible gases seperti CO dan CH4
 Gas-gas yang dapat dikondensasikan seperti
tar
 Gas2 yang tidak terbakar spt CO2 dan air
yang terbentuk karena hasil dehidrasi dan
kalsinasi
Pengaruh Volatile Matter

Dalam preparasi batubara:


 Jika tinggi (>24%) maka batubara akan
mudah terbakar
 Tidak digerus terlalu halus
PT. GEOSERVICES, LTD

Pengujian Volatile
Matter

900oC

VMad = (M2 / M1) x 100 - Mad

VMad = Volatile Matter in the analysis samples


M1 = Weight of Sample (grams)
M2 = Loss of weight (grams)
Mad = Moisture in the analysis samples
Fixed Carbon

FIXED CARBON = 100 – % IM – % ASH - % VM

FIXED CARBON = 100 –( IM +A + VM)

 Ratio FC dengan VM disebut Fuel ratio


Unsur dalam batubara

 Karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur


utama pembentuk batubara
 Belerang dan nitrogen sebagai bahan
pengikut
TOTAL SULPHUR

3 macam bentuk sulfur:


 Pyritic sulphur (FeS2) 20-80% dan
berasosiasi dengan ash
 Organic sulphur 20-80%. Terikat secara
kimia dengan substansi lain
 Sulphate: dapat terdiri dari kalsium sulfat dan
besi sulfat
Pengaruhnya dalam
pembakaran
 Terbakar SO2 dan SO3(7%)
 Abu terbang dari pembakaran menyerap SO3
dari aliran gas yang terbakar
 Jika fly ash mengandung natrium maupun
kalium bereaksi dengan SO3 korosi
boiler (fouling)
 SO3 + H2O H2SO4 (korosif)
CALORIFIC VALUE

 Nilai kalor :
jumlah panas dari komponen yang terbakar
seperti karbon, hidrogen dan sulfur dikurangi
panas penguraian dari material karbonan dan
ditambah atau dikurangi dengan panas reaksi
endotermis yang terjadi dari pembakaran
komponen pengotor
Calorific Value
Specific Energy
Higher heating Value
 Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan dari
pembakaran batubara.
 Nilai kalori batubara dapat dinyatakan dalam
satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
 Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan dalam Gross
dan Net.
Calorific Value
► Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam satuan
yang berbeda :
 Calorific Value (CV)……(kcal/kg)
 Specific Energy (SE) ….(Mj/kg)
 Higher Heating Value (HHV) = Gross CV
 Lower Heating Value (LHV)= Net CV
 British Thermal Unit = Btu/lb
KUALITAS BATUBARA

Konversi Nilai Kalori

Desired
Btu/Lb Kcal/kg MJ/kg
Given

Btu/Lb 1 0.5555 0.002326


( Btu/Lb / 1.8) ( Btu/Lb / 429.923)

Kcal/kg 1.8 1 0.004187


( Kcal/kg / 238.85)

MJ/kg 429.923 238.846 1


LATIHAN

Kcal / kg ---------- Btu/lb


5,600 kcal/kg X 1.8 = 10,080 Btu/lb
MJ / kg ---------- Kcal/kg
25.6 MJ/kg X 238.85 = 6,115 kcal/kg
MJ / kg ---------- Btu/lb
25.6 MJ/kg X 429.923 = 11,006 Btu/lb
KUALITAS BATUBARA

Konversi Nilai Kalori

► International Standard : (MJ/kg)


 Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.008(O) - 0.0245(M)
► British Standard : (MJ/kg)
 Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.007(O) - 0.0244(M)
► ASTM Standard : (J/g)
 Net CV = Gross CV – 215.5J/g X (H)
► ASTM Standard : (Btu/lb)
 Net CV = Gross CV – 92.67Btu/lb X (H)

Semua Nilai dinyatakan dalam basis yang sama


Sifat-Sifat Nilai kalori
Batubara
 Nilai Kalori batubara bergantung pada peringkat
batubara. Semakin tinggi peringkat batubara,
semakin tinggi nilai kalorinya.

 Pada batubara yang sama Nilai kalori dapat


dipengaruhi oleh moisture dan juga Abu.
Semakin tinggi moisture atau abu, semakin kecil
nilai kalorinya.
HARDGROVE GRINDABILITY
INDEX
► HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang
menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise sampai
ukuran 200 mesh atau 75 micron.
► HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power plant
yang menggunakan pulverized coal.
► HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi performance
dari suatu pulverizer atau milling secara langsung, karena
performance milling masih dipengaruhi oleh kondisi
operasional Milling itu sendiri, seperti Mill tention,
Temperature primary air, setting classifier dan lain-lain.
Namun demikian, HGI dapat dijadikan pembanding untuk
batubara yang satu dengan lainnya mengenai
kemudahannya untuk dimilling.
Sifat-Sifat HGI
► Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organik
batubara seperti jenis maceral dan lain-lain.
► Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka
semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada
bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk jenis
batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih
dari 100.
► Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari
penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi dapat
menaikan nilai HGI.
► Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan moisture.
Pengujian HGI
► HGI ditest dengan menggunakan mesin hardgrove. Sample
yang sudah digerus pada ukuran partikel tertentu kemudian
dimasukan kedalam mesin hardgrove. Selanjutnya digerus
dengan menggunakan bola baja pada putaran (revolusi)
tertentu.
► Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada ukuran 200
mesh. Jumlah yang lolos pada screen ukuran 200 mesh
dijadikan data dan dikalkulasi dengan menggunakan hasil
kalibrasi alat tersebut.
ULTIMATE ANALYSIS
• CARBON

HYDROGEN

OXYGEN

SULFUR

NITROGEN
Carbon, Hydrogen, Oxygen,
Nitrogen
► Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur dasar organik
pembentuk batubara.
► Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat batubara.
Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi Carbonnya,
semakin rendah hydrogen dan oxygennya.
► Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi
tergantung dari material pembentuk batubara. Sifatnya hampir
sama dengan Sulfur.
► Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat dalam
bentuk senyawa pyridine yang berasosiasi dengan struktur
aromatik, sedangkan dalam batubara peringkat rendah,
nitrogen ditemukan dalam bentuk senyawa amina dan terikat
pada ikatan hidrokarbon alifatik.
► Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan pembentuk
batubara tersebut atau sebagai hasil dari aktifitas bakteri pada
saat pembentukan peat.
ULTIMATE
► Dalam Geology Batubara, Ultimate
digunakan sebagai parameter penentu
peringkat dan evaluasi-evaluasi lainnya.
► Sedangkan pada utilisasi batubara,
kandungan ultimate digunakan sebagai dasar
perhitungan stoiciometri udara yang
diperlukan untuk membakar batubara secara
sempurna.
Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20oC) / kg Batubara adalah:
35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O)
Pengujian Carbon & Hydrogen

Prinsip Pengujian:

COAL CO2 + H2O

CO2 absorber H2O absorber

Koreksi Carbonate Koreksi Moisture

Gravimetri CO2 Gravimetri H2


Carbon & Hydrogen
Pengujian Nitrogen

Prinsip Pengujian:
destruksi
N in COAL NH4+
Destilasi alkali

NH3

Alkalimetri / acidimetri
ASH ANALYSIS
Sifat –Sifat Ash Analysis
 Ash Analysis didalam batubara bersifat tidak typical dan
bervariasi dari satu seam ke seam lainnya atau didalam seam
itu sendiri.
 Kandungan komposisi abu tergantung pada unsur
pembentuk batubara, dan juga dipengaruhi oleh abu yang
berasal dari luar seperti dilusi atau material yang terbawa
selama penambangan.
 Abu batubara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Abu
lignitic dan Abu Bituminous

 Abu Lignitic = Fe2O3 < CaO + MgO


 Abu Bituminous = Fe2O3 > CaO + MgO
Kegunaan Ash Analysis

 Sebagai indikator karakteristik abu didalam


pembakaran batubara.
 Prediksi sifat-sifat abu berdasarkan ash analysis
biasanya dinyatakan dalam beberapa formula
seperti :
 Rasio Basa /Asam: Fe2O3 + CaO + MgO + K2O + Na2O

SiO2 + Al2O3 + TiO2

 Slagging Factor : Basa / Asam X S(d)


 Fouling Factor : Basa / Asam x Na2O
Pengujian Ash Analysis

 Ash Analysis sesuai dengan nama paramternya ditentukan dari abu


batubara.
 Abu batubara setelah dipreparasi dan dilarutkan, kemudian
diatomisasi dengan cara dibakar pada temperature tinggi, kemudian
selama atomisasi disinari dengan radiasi lampu yang disesuaikan
dengan unsur yang ditentukan
 Atom-atom unsur tersebut akan menyerap energi radiasi yang
dipancarkan oleh lampu tersebut. Banyaknya energi yang diserap
berbanding lurus dengan banyaknya atom yang terdapat dalam
larutan tersebut.
 Dengan membandingkannya dengan grafik kalibrasi sample standar,
maka kadar unsur dari batubara dapat ditentukan.
Pengujian Ash Analysis

Radiasi sinar
Detektor
Lampu

Atomizer

Sample
Penentuan Oksigen

Oksigen ditentukan tidak dengan


analisa laboratorium, melainkan hasil
kalkulasi pengurangan dari 100%
dengan Moisture, Ash, Carbon,
Hydrogen, Nitrogen, dan Sulfur

% Oksigen = 100 – (Moisture + Ash + Carbon + Hydrogen + Nitrogen + Sulfur)


BASIS PARAMETER
 AIR DRIED BASIS (ADB)
 AS RECEIVED BASIS (ARB)
 DRY BASIS (DB)
 DRY ASH FREE (DAF)
 DRY MINERAL MATTER FREE (DMMF)
AIR DRIED BASIS

 Semua parameter yang ditentukan dari


sample batubara yang sudah di air dried
dinyatakan dalam basis ADB

 Air dried basis disebut juga “as analysed” atau


“as determined”.
AS RECEIVED BASIS
 As Received Basis adalah basis yang menyatakan parameter
kualitas batubara pada saat diterima.
 As Received Basis didasarkan pada kualitas batubara dengan
kandungan Total Moisture.

(100-TM)
P(ar) = P(adb) x ------------
(100-Mad)

P(ar) = Parameter (as received basis)


P(adb) = Parameter (air dried basis)
TM = Total Moisture
Mad = Moisture (adb)
CONTOH KALKULASI
(as Received Basis)
Ash (ar) = Ash(adb) x (100-TM)/(100-IM)
TM : 25.5 % ar Ash (ar) = 4.7 x (100-25.5)/(100-16.4)
IM : 16.4 % adb = 4.19 %
Ash : 4.7 % adb
VM : 39.4 % adb
CV (ar) = CV(adb) x (100-TM)/(100-IM)
FC : 39.5 % adb
TS : 0.95 % adb CV (ar) = 5600 x (100-25.5)/(100-16.4)

CV : 5600 kcal/kg adb = 4990 kcal/kg


DRY BASIS
 Dry Basis adalah basis dimana suatu parameter
kualitas dikondisikan seolah-olah tidak
mengandung moisture (kering)

(100)
P(db) = P(adb) x ------------
(100-Mad)

P(db) = Parameter (dry basis)


P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb)
CONTOH KALKULASI
(dry Basis)
TM : 25.5 % ar
Ash (db) = Ash(adb) x 100/(100-IM)
IM : 16.4 % adb
Ash (db) = 4.7 x 100/(100-16.4)
Ash : 4.7 % adb
= 5.62 %
VM : 39.4 % adb
FC : 39.5 % adb
TS : 0.95 % adb CV (db) = CV(adb) x 100/(100-IM)

CV : 5600 kcal/kg adb CV (db) = 5600 x 100/(100-16.4)


= 6699 kcal/kg
DRY ASH FREE

 Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas


batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut
tidak mengandung moisture dan ash.

P(daf) = P(adb) x 100/(100-Mad-Ash)

P(daf) = Parameter (dry ash free basis)


P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb)
Ash = Ash(adb)
CONTOH KALKULASI
(dry ash free basis)
TM : 25.5 % ar
VM (daf)= VM(adb) x 100/(100-IM-Ash)
IM : 16.4 % adb
VM (daf) = 39.4 x 100/(100-16.4-4.7)
Ash : 4.7 % adb
= 49.94 %
VM : 39.4 % adb
FC : 39.5 % adb
TS : 0.95 % adb CV (daf) = CV(adb) x 100/(100-IM)

CV : 5600 kcal/kg adb CV (daf) = 5600 x 100/(100-16.4-4.7)


= 7098 kcal/kg
DRY MINERAL MATTER FREE
 Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara yang
dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung moisture
dan mineral matter

MM = 1.08 A + 0.55S

P(dmmf) = P(adb) x 100/(100-Mad-1.08A-0.55S)

P(dmmf) = Parameter (dry mineral matter free)


P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb)
A = Ash(adb)
S = Sulfur (adb)
CONTOH KALKULASI
(dry mineral matter free)
TM : 25.5 % ar
VM (dmmf ) = VM(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S)
IM : 16.4 % adb
VM (dmmf) = 39.4 x 100/(100-1.08x4.7-0.55x0.95)
Ash : 4.7 % adb
= 50.51 %
VM : 39.4 % adb
FC : 39.5 % adb CV (dmmf ) = CV(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S)
TS : 0.95 % adb
CV : 5600 kcal/kg adb CV (dmmf)= 5600 x 100/(100-16.4-1.08x4.7-0.55x0.95)
= 7179 kcal/kg
KONVERSI BASIS

Desire result As analyzed As received Dry basis Dry, ash, free Dry mineral
(air dry) (as sampled) (DB) (DAF) matter free
ad AR (Dmmf)
Given results

As analyzed 100- Mar 100 100 100


(air dry)
ad - 100- Mad 100- Mad 100- Mad – A ad 100- Mad–Mmad

As received 100- Mad 100 100 100


(as sampled)
AR 100- Mar - 100- Mar 100- Mar –A ar 100- Mar–Mmar

Dry basis 100 - Mad 100-Mar 100 100


(DB) -
100 100 100- Adb 100 – Mmdb

Dry, ash, free 100-Mad-Aad 100-Mar-Aar 100-Adb 100-Adb


(DAF)
100 100 100 - 100-Mmdb

Dry mineral 100-Mad-Mmad 100-Mar-Mmar 100-Mmdb 100-Mmdb


matter free
(Dmmf) 100 100 100 100-Adb -

Anda mungkin juga menyukai