Anda di halaman 1dari 29

OTITIS MEDIA AKUT

BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Otitis media akut atau disingkat OMA adalah inflamasi telinga tengah
dengan adanya keterlibatan dari membran timpani yang disebabkan oleh
organisme piogenik (Thomas et al., 2014; Dhingra, 2017).

Puncak kejadian OMA terjadi di usia 6 dan 12 bulan pertama kehidupan dan
menurun setelah usia 5 tahun. Otitis media lebih umum dijumpai pada anak-
anak daripada orang dewasa, kecuali terjadi pada orang dewasa dengan
kondisi penurunan kekebalan imun tubuh (Danishyar dan Ashurst, 2020).

Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan OMA pada bayi dan


anak-anak muda adalah Streptococcus pneumoniae (30%), Haemophilus
influenzae (20%) dan Moraxella catarrhalis (12%). (Dhingra, 2017).
Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai definisi, etiologi,
epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan tatalaksana serta komplikasi dari
otitis media akut, serta untuk melengkapi tugas kepaniteraan klinik senior
(KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai penambah wawasan
mengenai definisi, etiologi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan
tatalaksana serta komplikasi dari otitis media akut.
BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA
1. ANATOMI TELINGA

Telinga berfungsi sebagai alat pendengaran dan alat keseimbangan.


Telinga terbagi atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telingah tengah,
dan telinga dalam.
1. ANATOMI TELINGA

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang


telinga sampai membran timpani yang merupakan batas
luar dari telinga tengah
Membran timpani terdiri atas pars
tensa (membran propria) dan pars
flaksida (membran Shrapnell).
Bayangan penonjolan bagian bawah
maleus pada membran timpani disebut
sebagai umbo. Dari umbo bermula
suatu reflek cahaya (cone of light) ke
arah bawah yaitu pada pukul 7 untuk
membran timpani kiri dan pukul 5
untuk membran timpani kanan.
Telinga tengah terdiri dari tiga tulang pendengaran
(auditory ossicle) dan tuba eustachius. Tulang
pendengaran terdiri dari tulang maleus, inkus dan
stapes.
Tuba eustachius merupakan saluran fibrokartilago sempit yang
menghubungkan telinga tengah ke nasofaring. Panjang tuba
eustachius pada orang dewasa adalah 31 – 44 cm. Tuba
eustachius anak-anak lebih horizontal daripada orang dewasa,
hal ini dapat menjadi faktor yang berkontribusi terjadinya otitis
media akut pada anak-anak karena gangguan drainase telinga
tengah dan bahkan adanya refluks isi nasofaring ke telinga
tengah melalui tuba eustachius.
1

Batas-batas telinga tengah : Batas atas: tegmen timpani


Batas luar : membran timpani (meningen/otak)

Batas depan : tuba eustachius Batas dalam : berturut-turut dari atas

Batas bawah : vena jugularis (bulbus ke bawah kanalis semi sirkularis

jugularis) horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong


(oval window), tingkap bundar (round
Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis
window) dan promontorium.
fasialis pars vertikalis
Telinga dalam terdiri dari vestibuli, kanalis semisirkularis dan
koklea. Vestibuli terbagi lagi menjadi utrikulus dan sakulus. Jika
dipotong melintang koklea terdiri dari skala vestibuli, skala
media (duktus koklearis) dan skala timpani. Skala vestibuli
dengan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media
(duktus koklearis) berisi endolimfe
2. OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
Definisi

Otitis media akut (OMA) adalah inflamasi telingah tengah


dengan adanya keterlibatan dari membran timpani yang
disebabkan oleh organisme piogenik.

Epidemiologi
Puncak kejadian OMA terjadi di usia 6 dan 12 bulan pertama
kehidupan dan menurun setelah usia 5 tahun. Sekitar 80%
dari semua anak mengalami OMA selama hidup mereka.
Etiologi dan Faktor Risiko
Infeksi, alergi dan faktor keterlibatan lingkungan
berkontribusi menyebabkan otitis media. Otitis media akut
bisa didahului oleh infeksi virus di saluran pernapasan
atas, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza,
parainfluenza, adenovirus dan enterovirus. Otitis media
akut umumnya disebabkan oleh bakteri, umumnya berasal
dari nasofaring. Bakteri yang umum ditemukan pada anak
dengan otitis media akut diantaranya M. catarrhalis, S.
pneumoniae, Streptokokus alfa-hemolitikus, H. Influenzae,
Corynebacterium sp., S. aureus dan Staphylococcus sp.
PATOFISIOLOGI OMA
Otitis media akut umumnya dimulai oleh infeksi nasofaring yang
menyebabkan proses inflamasi pada ujung nasofaring pada tuba
eustachius sehingga tuba eustachius teroklusi. Tertutupnya tuba
eustachius akan menyebabkan tekanan di dalam kavum timpani
menjadi negatif, sehingga membran timpani retraksi ke dalam. Jika
oklusi tuba tetap berlanjut, bakteri piogenik akan menginvasi epitel
kavum timpani terjadi inflamasi yang berlanjut. Menumpuknya
eksudat akibat inflamasi menyebabkan membran timpani
menonjol keluar, yang akhirnya berujung ke perforasi membran
timpani. Jika sistem imun penderita baik, maka perjalanan penyakit
sampai di sini dan pasien sembuh. Akan tetapi, jika tidak, maka
otitis media akut akan berlanjut menjadi komplikasi lainnya
MANIFESTASI KLINIS OMA

• Gejala pada OMA yaitu nyeri telinga (otalgia) dan


pendengaran yang berkurang. Rasa sakitnya mungkin
mulai ringan, sedang sampai berat. Jika membran
timpani telah pecah maka rasa sakit bisa datang secara
mendadak bahkan mungkin disertai otorrhea purulen.
Gejala lain seperti demam tinggi, sakit parah ditelinga
belakang atau kelumpuhan wajah, menunjukkan
komplikasi yang tidak biasa.
MANIFESTASI KLINIS OMA
Stadium OMA

Stadium oklusi tuba eustachius


Tanda adanya oklusi tuba eustachius adalah gambaran retraksi
membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam
telinga tengah akibat absorpsi udara. Penurunan pendengaran (tuli
konduktif) juga dijumpai.

Stadium hiperemis (stadium pre-supurasi)


Pada stadium ini, terlihat pembuluh darah yang melebar pada
membran timpani atau seluruh membran timpani serta oedem.
Sekret masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
MANIFESTASI KLINIS OMA
Stadium OMA
Stadium supurasi
Terjadi edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan
hancurnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat yang
purulen dikavum timpani menyebabkan membran timpani
menonjol kearah liang telinga luar. Pada stadium ini juga dijumpai
nyeri yang hebat pada telinga (otalgia) dan demam.
MANIFESTASI KLINIS OMA
Stadium OMA
Stadium perforasi
Keadaan ini biasanya terjadi karena keterlambatan dalam
memberikan antibiotik yang dapat menyebabkan terjadinya ruptur
membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah
ke liang telinga luar (otore).
Stadium resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran
timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi
perforasi, maka sekret akan berkurang dan kering. OMA berubah
menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar
terus-menerus atau hilang timbul.
Diagnosis OMA

Diagnosis OMA dapat ditetapkan dengan gambaran klinis dan


pemeriksaan otoskop. Rekomendasi AAP (American Academy
of Pediatrics) mengenai diagnosis OMA tahun 2013:
1. Anak yang memiliki gambaran klinis penonjolan membran
timpani sedang hingga berat atau terjadi otore tanpa adanya otitis
eksterna akut (OE) harus didiagnosis sebagai otitis media akut
(OMA) (Evidence quality : grade B).
2. Anak yang memiliki gambaran klinis penonjolan membran
timpani ringan dan onset baru nyeri pada telinga (kurang dari 48
jam) harus didiagnosis sebagai otitis media akut (OMA)
(Evidence quality : grade C)
3. Klinisi tidak boleh mendiagnosis OMA pada anak yang tidak
mempunyai efusi telinga tengah (berdasarkan otoskopi pneumatik
dan/atau timpanometri. (Evidence quality : grade B) (AAP, 2013)
Diagnosis Banding OMA

1. Otitis Media Serosa Akut


Kondisi ini ditandai dengan penurunan pendengaran, rasa
tersumbat pada telinga, rasa nyeri ringan pada telinga dan terasa
cairan yang bergerak di dalam telinga pada saat posisi kepala
berubah. Pemeriksaan otoskopi menunjukkan retraksi membran
timpani dan terkadang tampak gelembung udara / permukaan
cairan dalam kavum timpani

2. Otitis Eksterna
Otitis eksterna merupakan inflamasi liang terlinga akut maupun
kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus.
Tatalaksana OMA
STADIUM TATALAKSANA
Oklusi Anak:
< 12 tahun : obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam NaCl
> 12 tahun : obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam NaCl
Antibiotik sesuai indikasi

Presupurasi • Antibiotik:
1. Amoksisilin 50 – 60 mg/KgBB 3 dosis/hari
2. Eritromisin 40 mg/KgBB 4 dosis/hari
• Analgetik
Supurasi Antibiotik & miringotomi
Perforasi Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3 – 5 hari) & antibiotik
(ofloxacin 2x/hari 5 – 10 tetes, maks 2 minggu)
Resolusi Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu jika sekret
masih aktif
Komplikasi OMA

1. Mastoiditis
Mastoiditis dapat timbul demam, nyeri telinga, pembengkakan
retroaurikular dan atau eritema dengan nyeri mastoid.

2. Petrositis
Petrositis adalah infeksi dan peradangan pada bagian apikal dari
tulang temporal petrosa. Gejala timbul bisa karena iritasi dari
struktur petrosal sebagai akibat dari infeksi.

3. Abses subperiosteal
Penyebaran infeksi dari telinga tengah, reses epitimpanik, aditus ad
antrum dan sel mastoid.
Komplikasi OMA

4. Komplikasi intrakranial
Termasuk meningitis, abses otak dan empyema subdural.

5. Paralisis nervus fasialis


Infeksi paralisis fasial dapat disebabkan oleh infeksi nervus VII
secara langsung, osteitis, demielinisasi oleh toksin bakteri, serta
dapat juga disebabkan oleh terbukanya kanalis fasialis.

6. Labirinitis akut
Labirinitis akut umumnya ditandai dengan penurunan pendengaran,
pusing, mual dan muntah.
PROGNOSIS OMA

• Prognosis untuk sebagian besar kasus otitis media akut sangat


baik

• Mortalitas akibat OMA sangat jarang terjadi di zaman modern


ini, terutama di negara maju karena akses yang lebih baik ke
layanan kesehatan sehingga diagnosis dapat cepat ditegakkan
dan pengobatan dapat segera diberikan
BAB 3 KESIMPULAN
KESIMPULAN
Otitis media akut atau sering disebut OMA adalah peradangan akut pada telinga
tengah yang disebabkan dapat oleh mikroorganisme piogenik. OMA merupakan
suatu penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak yang kelompok
sosial ekonomi yang rendah. Biasanya OMA ini didahului oleh infeksi saluran
pernapasan atas.

Gejala pada OMA yaitu nyeri telinga


Mikroorganisme yang paling
(otalgia) dan pendengaran yang
umum menyebabkan OMA pada
berkurang. Rasa sakitnya mungkin
bayi dan anak-anak muda adalah
mulai ringan, sedang sampai berat. Jika
Streptococcus pneumoniae (30%),
membran timpani telah pecah maka
Haemophilus influenzae (20%)
rasa sakit bisa datang secara mendadak
dan Moraxella catarrhalis (12%).
bahkan mungkin disertai otore purulen

Tatalaksana pada otitis media akut tergantung pada


stadium penyakitnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai