Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Otitis media akut atau disingkat OMA adalah inflamasi telinga tengah
dengan adanya keterlibatan dari membran timpani yang disebabkan oleh
organisme piogenik (Thomas et al., 2014; Dhingra, 2017).
Puncak kejadian OMA terjadi di usia 6 dan 12 bulan pertama kehidupan dan
menurun setelah usia 5 tahun. Otitis media lebih umum dijumpai pada anak-
anak daripada orang dewasa, kecuali terjadi pada orang dewasa dengan
kondisi penurunan kekebalan imun tubuh (Danishyar dan Ashurst, 2020).
MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai penambah wawasan
mengenai definisi, etiologi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan
tatalaksana serta komplikasi dari otitis media akut.
BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA
1. ANATOMI TELINGA
Epidemiologi
Puncak kejadian OMA terjadi di usia 6 dan 12 bulan pertama
kehidupan dan menurun setelah usia 5 tahun. Sekitar 80%
dari semua anak mengalami OMA selama hidup mereka.
Etiologi dan Faktor Risiko
Infeksi, alergi dan faktor keterlibatan lingkungan
berkontribusi menyebabkan otitis media. Otitis media akut
bisa didahului oleh infeksi virus di saluran pernapasan
atas, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza,
parainfluenza, adenovirus dan enterovirus. Otitis media
akut umumnya disebabkan oleh bakteri, umumnya berasal
dari nasofaring. Bakteri yang umum ditemukan pada anak
dengan otitis media akut diantaranya M. catarrhalis, S.
pneumoniae, Streptokokus alfa-hemolitikus, H. Influenzae,
Corynebacterium sp., S. aureus dan Staphylococcus sp.
PATOFISIOLOGI OMA
Otitis media akut umumnya dimulai oleh infeksi nasofaring yang
menyebabkan proses inflamasi pada ujung nasofaring pada tuba
eustachius sehingga tuba eustachius teroklusi. Tertutupnya tuba
eustachius akan menyebabkan tekanan di dalam kavum timpani
menjadi negatif, sehingga membran timpani retraksi ke dalam. Jika
oklusi tuba tetap berlanjut, bakteri piogenik akan menginvasi epitel
kavum timpani terjadi inflamasi yang berlanjut. Menumpuknya
eksudat akibat inflamasi menyebabkan membran timpani
menonjol keluar, yang akhirnya berujung ke perforasi membran
timpani. Jika sistem imun penderita baik, maka perjalanan penyakit
sampai di sini dan pasien sembuh. Akan tetapi, jika tidak, maka
otitis media akut akan berlanjut menjadi komplikasi lainnya
MANIFESTASI KLINIS OMA
2. Otitis Eksterna
Otitis eksterna merupakan inflamasi liang terlinga akut maupun
kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus.
Tatalaksana OMA
STADIUM TATALAKSANA
Oklusi Anak:
< 12 tahun : obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam NaCl
> 12 tahun : obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam NaCl
Antibiotik sesuai indikasi
Presupurasi • Antibiotik:
1. Amoksisilin 50 – 60 mg/KgBB 3 dosis/hari
2. Eritromisin 40 mg/KgBB 4 dosis/hari
• Analgetik
Supurasi Antibiotik & miringotomi
Perforasi Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3 – 5 hari) & antibiotik
(ofloxacin 2x/hari 5 – 10 tetes, maks 2 minggu)
Resolusi Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu jika sekret
masih aktif
Komplikasi OMA
1. Mastoiditis
Mastoiditis dapat timbul demam, nyeri telinga, pembengkakan
retroaurikular dan atau eritema dengan nyeri mastoid.
2. Petrositis
Petrositis adalah infeksi dan peradangan pada bagian apikal dari
tulang temporal petrosa. Gejala timbul bisa karena iritasi dari
struktur petrosal sebagai akibat dari infeksi.
3. Abses subperiosteal
Penyebaran infeksi dari telinga tengah, reses epitimpanik, aditus ad
antrum dan sel mastoid.
Komplikasi OMA
4. Komplikasi intrakranial
Termasuk meningitis, abses otak dan empyema subdural.
6. Labirinitis akut
Labirinitis akut umumnya ditandai dengan penurunan pendengaran,
pusing, mual dan muntah.
PROGNOSIS OMA