Anda di halaman 1dari 19

SISTEM KEMUDI DAN RODA

Semester III
PRODI PEMELIHARAAN MESIN OTOMOTIF
POLITEKNIK CRISTO RE MAUMERE

GUSTI F.X. WARA WANGGE,S.T


 Setir
 Poros utama dan setir
 Bak roda gigi setir
 Lengan pitman
 Lengan penumpu
 Batang pengikat (tie rod )
 Batang relai ( relay rod )
 Lengan roda
A. Jenis Sistem Kemudi Mobil
Dalam perjalanan dan perkembangan teknologoi khususnya dalam industri
otomotif mobil. Pada dasarnya sistem kemudi kendaraan roda empat sendiri
hanya dibedakan menjadi dua jenis saja sampai saat ini.
 Fungsi sistem kemudi, sistem kemudi pada mobil memiliki fungsi utama
untuk mengatur arah laju kendaraan dengan cara membelokan roda depan
agar bergerak sesuai dengan putaran roda kemudi ( setir ).
 Stering whell, terbagi 3 macam yaitu stering whell besar, stering whell kecil
,stering whell ellips.
1. Sistem Kemudi Manual
Sesuai dengan namanya, sistem kemudi manual merupakan salah satu sistem
kemudi pertama yang digunakan untuk dapat menggerakan arah roda mobil saat
berjalan. Dalam membelokan roda-roda bagian depan, pada sistem ini jelas hanya
memanfaatkan komponen yang dibutuhkan yang sudah disusun untuk saling
berhubungan (linkage).
2. Sistem Kemudi Power Steering
Kemudian jenis sistem kemudi mobil yang berikutnya dan yang sudah
mendapatkan pembaharuan adalah sistem kemudi yang sudah di lengkapi dengan 
power steering. Yang dimana dalam penerapannya sistem kemudi ini akan dibantu
dengan adanya dorongan dari minyak atau oli power steering yang di pompa oleh
van pump.
Beberapa kelebihan yang akan didapat oleh pengemudi mobil yang sudah
mengunakan jenis atau tipe sistem kemudi power steering ini antara lain
adalah
 Dapat mengurangi daya pengemudian atau sering juga disebut dengan
istilah Steering Effort.
 Membuat kesetabilan pengemudian mobil yang lebih baik dan lebih akurat.
 Serta membuat tenaga yang di butuhkan pengemudi tidak terlalu banyak
sehingga tidak membuatnya cepat lelah.
Cara Kerja Sistem Kemudi Mobil
Sementara itu seperti yang kami sampaikan diatas, cara kerja dari sistem
kemudi sendiri terbilang cukup mudah dan simple karena ketika roda kemudi
(steering wheel) diputar, maka steering mainshaft akan secara otomatis
meneruskan tenaga putar tersebut ke bagian  steering gear.
Tipe Sistem Kemudi Secara Manual
Sebelum masuk dalam pembahasan komponen sistem kemudi mobil manual,
disini akan dijelaskan juga beberapa tipe sistem kemudi manual yang bisa
dibilang cukup banyak digunakan di dalam industri otomotif.
1. Rack and Pinion
Yang dimana jenis ini memiliki cara kerja yang bisa dibilang cukup baik.
Karena pada saat steering wheel diputar, maka pinion pun akan ikut berputar.
Dan putaran tersebuta kan di gunakan untuk mengggerakan rack dari sisi
samping ke samping.
Kelebihan Sistem Kemudi Manual Rack and Pinion
 Mempunyai konstuksi yang cukup sederhanda dan cukup ringan.
 Perpindahan momen yang dibutuhkan jauh lebih baik dan lebih ringan.
 Singgungan antara gigi rack dan gigi pinion dilakukan secara langsung.
Kekurangan Sistem Kemudi Manual Rack and Pinion
 Hanya cocok digunakan pada jenis mobil penumpang yang memiliki ukuran
kecil atau sedang.
 Karena memiliki bentuk gigi, membuatnya cepat aus ketika masuk dalam
pemakaian yang cukup lama.
2. Recirculating Ball
Kemudian tipe sistem kemudi mobil secara manual yang berikutnya
adalah Recirculating Ball.  Pada tipe ini, bisa dibilang memiliki cara kerja yang
juga cukup mudah dan simple, karena pada saat steering wheel diputar, maka
poros utama tersebut akan langsung membelok karena terhubung dengan roda
kemudi.
Kelebihan Sistem Kemudi Recirculating Ball
 Memiliki gigi kemudi yang terbilang lebih besar yang membuatnya bisa
digunakan pada beberapa tipe atau jenis mobil besar.
 Memiliki tingkat keausan roda gigi yang lebih kecil.
 Pemutaran roda kemudi jauh lebih ringan.
Kekurangan Sistem Kemudi Recirculating Ball
 Memiliki konstruksi yang cukup rumit.
 Mempunuai biaya perbaikan yang lebih mahal.
Komponen Sistem Kemudi Manual
1. Steering Wheel
2. Steering Column
3. Steering Gear Box
4. Steering Lingkage
5. Ball Joint
6. Dust Boot
Tie Rod Mobil – Merupakan sebuah komponen yang terdapat pada sistem
kemudi atau sistem streering. Tie Rod bisa dibilang memegang peranan yang
begitu penting untuk bisa membuat mobil dapat berjalan dengan mudah serta
bisa di kendalikan. Maka dari itu komponen ini benar-benar harus di
perlakukan dengan cukup baik sertai sering mendapat perawatan.
Fungsi Tie Rod Mobil
Fungsi utama dari tie rod mobil yaitu sebagai penerus putaran roda kemudi (setir)
yang digerakan oleh pengemudi ke bagian roda depan. Dengan begitu gerakan putar
dari kemudi akan di dirubah menjadi gaya tarik dan dorong melalui steering gear
box sehingga mobil pun akan dapat berbelok ke kanan dan ke kiri dengan mudah.

Lalu fungsi dari tie rod mobil yang berikutnya yaitu sebagai peredam
getaran roda ke bodi mobil. Yang dimana peredaman ini tidak akan langsung di
lakukan oleh tie rod melainkan melalui Inner tie rod dan tie rod end yang
merupakan ball joint yang bisa bergerak ke berbagai arah.

Kemudian fungsi terakhir dari komponen bernana tie rod mobil ini
yaitu sebagai pengatur sudut toe yang berada dibagian roda. Dengan adanya
komponen ini, kalian dapat mengatur jarak sesuai dengan yang diinginkan
melalui sambungan antara Inner tie rod dan juga tie rod end.
Roda sebagai bagian vital kendaraan atau mesin, mula pertama ditemukan oleh orang
Sumeria pada 3.500 tahun SM. Di Mesopotamia, ditemukan pula sebuah benda bulat
dengan poros di bagian tengahnya, diperkirakan sebuah tatakan untuk membuat
tembikar dari masa yang sama. Ini membuktikan bahwa pada saat itu orang mulai tahu
prinsip kerja gerak lingkaran.

Perkembangan roda sebagai penggerak kendaraan kemudian tak dapat dilepaskan


dari perkebangan ban, yang ditentukan oleh peran Robert William Thomson
dan John Boyd Dunlop.

Misalnya ban berkode 215/65R15 89H. Angka '215' adalah lebar telapak ban dalam
satuan ukuran milimeter. '65' (Aspek Rasio), adalah rasio/perbandingan antara ketebalan
profil ban dengan lebar telapak ban. Angka 65 di sini mengisyaratkan tinggi/tebal ban
adalah 65% dari lebar telapak ban.
'R' (konstruksi), adalah pola jalinan benang/kawat yang memperkuat konstruksi ban. 'R'
di sini berarti ban tersebut memiliki pola jalinan berpola radial. Jika 'B' berarti ban
tersebut mempunyai konstruksi sabuk bias (bias belted). Untuk 'D' maka berarti
konstruksinya adalah bias diagonal (diagonal bias).

Angka 15 berikutnya adalah ukuran diameter rim/pelek dalam satuan inci dan angka '89'
mengisyaratkan beban maksimal (load index) yang diizinkan pada ban bersangkutan.
Sesuai dengan standar industri ban maka kode tersebut memiliki kapasitas beban
maksimal sebesar 580 kilogram di tiap ban. Huruf "H' terakhir merupakan indikator
kecepatan maksimal.

Jadi ban berkode 215/65R15 89H adalah ban dengan lebar telapak 215mm, ketebalan
ban dengan aspek rasio 65%x215(mm)=129(mm), berjenis radial untuk rim atau pelek
berdiameter 15 inci, mampu dibebani seberat 580 kg dengan batas kecepatan aman
maksimal 210 km
Fungsinya,
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
Sekian dan terima kasih
Tuhan memberkati

Anda mungkin juga menyukai