Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN GIZI TERPADU

DALAM SISTEM PELAYANAN


KESEHATAN
. PENGERTIAN
Pelayanan kesehatan adalah setiap bentuk pelayanan /
program kesehatan yang ditujukan dan dilaksanakan
pada perorangan / kelompok masyarakat dengan tujuan
memelihara derajat kesehatan yang dipunyai.
Tiga asuhan ( care ) Dalam pelayanan kesehatan
paripurna untuk pasien meliputi :
a. Asuhan Medik ( Medical Care ) dengan pemberian obat
atau tindakan pembedahan
b. Asuhan Keperawatan ( Nursing Care )
c. Asuhan Nutrisi / Gizi ( Nutitionl Care ), dengan
pemberian zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasien agar dapat memenuhi kebutuhan pasien
secara optimal atau dengan upaya yang sebaik-baiknya.
Dalam pelaksanaan asuhan gizi
memerlukan keterlibatan ( tim ) dan
kerjasama erat antar profesi kesehatan
terutama dokter, perawat, ahli gizi dan
profesi pendukung pelayanan kesehatan
RS lainnya sepeti laboratorium, farmasi,
radiologi administrasi dan peraturan-
peraturan pengelolaan
TUGAS TIM KESEHATAN DALAM
PELAYANAN GIZI

Menyediakan makanan sesuai keadaan


penyakit dan keadaan pasien untuk menerima
makanan serta kebiasaan makannya.
Mengusahakan perubahan sikap dan perilaku
terhadap makanan pada pasien dan keluarga
pasien.
Mengupayakan mempercepat penyembuhan
penyakit dan mencapai gizi yang optimal
Dokter

1.Bertanggungjawab dalam segi medik


2.Menegakkan diagnosa
3.Menentukan status gizi pasien
4.Menentukan diit pasien bersama
dengan ahli gizi
5.Memberikan penjelasan kepada
pasien untuk konsultasi gizi
Perawat

1.Memelihara jalur komunikasi kepada


dokter dan ahli gizi untuk memperhatikan
kebutuhan gizi pasien
2.Membantu pasien pada saat makan
3.Interprtasi diit kepada pasien
4.Melakukan observasi, pencatatan dan
pelaporan
5.Perencanaan perawatan di rumah
Ahli Gizi

1.Mengkaji status gizi pasien


2.Melakukan dan mengkaji anmnesa gizi pasien
3.Menerjemahkan diit kedalam bentuk makanan yang disesuaikan
dengan kebiasaan makan serta keperluan pasien.
4.Memperhatikan keadaan umum dan keadaan gizi pasien
5.Memberikan motivasi agar pasien mau makan
6.memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi
7.Melakukan kunjungan keliling kepada pasien bersama tim
kesehatan atau secara sendiri
8.Mengevaluasi status gizi pasien secara berkala, mencatat
konsumsi makan dan perubahan diit pasien pada formulir
evaluasi gizi pasien.
9.Mengadakan pertemuan / diskusilangsung dengan anggota tim
kesehatan, pasien dan keluarga pasien dalam rangka evaluasi
status gizi pasien
KEGIATAN ASUHAN GIZI

5 kegiatan yang dilakukan secara berurutan dan


berulang-ulang, meliputi :
1.Membuat diagnosis masalah Gizi pasien.
Yaitu melakukan pengkajian / evaluasi tentang
bagaimana status gizi (seluruh fisik) dan status
dari nutrien tertentu seperti status vitamin A,
asam folat, status mineral Fe, status protein, dll
yang mungkin merupakan dampak gangguan
sistem pencernaan, metabolisme atau ekresi
pada berbagai penyakit
2.Menentukan kebutuhan (rekueiremen) zat gizi
(secara
individu).
Dalam penentuan ini perlu memperhitungkan 3 macam
kebutuhan :
Kebutuhan penggantian
(replacement) zat gizi yang kekurangan deplesi
maupun defisiensi.
Kebutuhan harian rumat (maintenance)
Kebutuhan tambahan karena kehilangan (loss)
berkelanjutan dan tambahan untuk pemulihan jaringan /
organ yang sedang sakit.
3.Mempersiapkan makanan / diet atau zat
gizi dalam bentuk obat
4.Melaksanakan pemberian makan / diet /
dukungan gizii.
Disesuaikan dengan kondisi saluran cerna
dan kebutuhan pasien. Dapat dilakukan lewat
oral, sonde atau dengan pemberian
dukungan nutrisi (dengan 2 macam alternatif
yaitu pemberian nutrisi enteral dan
parenteral)
5.Evaluasi / Pengkajian respon pasien.
Penilaian sebaiknya mencakup 2 macam
penilaian yaitu :
– Respon jangka pendek :
– Akseptansi (keterimaan) makanan/obat
– Keserasian (toleransi) saluran cerna
– Efek samping diluar cerna seperti alergi kulit.
– Respon jangka panjang
– Nilai dukung terhadap penyembuhan penyakit
– Nilai dukung terhadap tumbu kembang pada anak

Anda mungkin juga menyukai