Materi Kata
Materi Kata
MKWU4108
3. Keparalelan
Keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu.
Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk
verba.
4. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat efektif kelogisan:
Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)
Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)
5. Kepaduan (Koherensi)
Koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-
pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak
sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya:
Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)
Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)
6. Ketepatan
Ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat
sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma:
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)
Pola Pengembangan Gagasan
Pola Klimaks-Antiklimaks: merupakan pola yang berisi rincian
gagasan paragraf mulai dari yang terbawah hingga yang teratas. Atau,
bisa juga berisi rincian gagasan yang dimulai dari puncak menuju ke
gagasan terendah.
Contoh Pola Klimaks-Antiklimaks
Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di
sekitarnya panik dan membopong tubuh Fahmi ke klinik terdekat.
Selama di klinik, Fahmi belum sadarkan diri juga. Beberapa saat
kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat
kondisinya. Langsung saja, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya
tatkala melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.
Pola Kausalitas
Pola Kausalitas: merupakan pola paragraf yang berisi sebab akibat suatu hal, di
mana sebab menjadi gagasan utama, dan akibat menjadi penjelasnya.
Contoh: Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini
bisa dilihat dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam
mengumpulkan tugas. Selain itu, Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat
belajar di dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina tersebut berbeda dengan apa
yang dialami Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru semakin tinggi, dan dia
pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.
Pola Perbandingan
Pola Perbandingan: berisi beberapa gagasan yang diperbandingan
satu sama lain.
Contoh: Tempe mengandung zat protein yang lebih banyak ketimbang tahu. Hal
itu disebabkan proses pembuatan tempe lebih sedikit dibanding dengan proses
pembuatan tahu. Adapun zat protein yang dimiliki tempe adalah sebear 15,4
gram, 5,4 gram lebih besar dibanding protein pada tahu.
Pola Generalisasi
Pola Generalisasi: merupakan pola yang berisi simpulan umum dari beberapa gagasan
khusus. Atau, bisa juga berisi pengembangan dari gagasan yang bersifat umum.
Contoh: Pendidikan moral harus diajarkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Adapun cara
yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral ke anak adalah
dengan memberikan kisah-kisah tentang orang yang mempunyai moral yang baik. Selain
itu, orang tua juga mesti bisa mencontohkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-
hari.
Pola Klasifikasi
Pola Klasifikasi: merupakan pola yang pengelompokkan suatu topik
tertentu ke dalam kelompok tertentu, Pola ini biasanya mengandung
kata antara lain, dibagi, dan sejenisnya.
Contoh: Alat musik yang biasanya dimainkan dalam sebuah grup musik
(band) dibagi atas beberapa macam, yaitu gitar, bass, drum, piano atau
kibord. Sementara itu, orang-orang yang memainkan alat-alat tersebut
dikelompokkan menjadi gitaris, bassis, drumer, dan kibordis.
Pola Analogi
Pola Analogi: merupakan pola yang berisi perumpamaan suatu
hal dengan hal lainnya.