1
RPS SISTEM PERADILAN DI INDONESIA
1. PENDAHULUAN
2. PENYELENGGARA DAN ASAS PERDILAN
3. PERADILAN UMUM
4. PERADILAN AGAMA,
5. PERADILAN MILITER,
6. PERADILAN TATA USAHA NEGARA
7. PERADILAN LAIN
8. PRAKTEK PERADILAN UMUM
9. PRAKTEK PERADILAN AGAMA
10.PRAKTEK PERADILAN MILITER
11.PRAKTEK PERADILAN TATA USAHA NEGARA
12.PRAKTEK PERADILAN LAIN
2
KONSEP NEGARA HUKUM
Konsep negara hukum pada suatu negara lahir dan berkembang dalam
situasi perkembangan zaman, ada historisnya.
Konsep negara hukum merupakan konsep universal namun dalam tataran
implementatif muncul beberapa model yang memiliki karasteristik beragam
karena pengaruh sejarah, falsafah dan ideologi yang dianut suatu bangsa,
serta sosio politik yang melatar belakangi dll
Beberapa model negara hukum misalnya nomokrasi islam, rechtstaat, rule of
law, sosialist legality, negara hukum Pancasila dll.
Secara embriotik, gagasan negara hukum dikemukakan Plato dalam
tulisannya nomoi : penyelenggaraan negara yang baik ialah yang didasarkan
pada pengaturan (hukum) yang baik.
Gagasan Plato dipertegas oleh Aristoteles : negara yang baik adalah negara
yang diperintah oleh konstitusi dan berkedaulatan hukum
Pada abad 19 di negara eropa kontinental, konsep negara hukum lebih
eksplisit ditegaskan dengan munculnya konsep rechtstaat dari Freidrich
Stahl. Unsur rechtstaat ada 4 yaitu: perlindungan HAM,
pemisahan/pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM, pemerintahan
berdasarkan PUU, dan peradilan administrasi/perselisihan
INDONESIA : NEGARA HUKUM
5
SISTEM HUKUM
SISTEM HUKUM
Seperangkat kaidah/norma dalam bentuk
tatanan yang terdiri dari beberapa peraturan tertulis atau tidak tertulis yang dibuat
bagian /unsur yang saling terkait lembaga yang berwenang yang mengatur
menjadi satu kesatuan yg tidak tingkah laku manusia dalam kehidupan
terpisahkan, masing-masing bagian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
tsb memiliki fungsi yang berbeda- bersifat memaksa dan mengikat, berisi larangan
beda untuk mencapai tujuan dan/atau perintah yg wajib dipatuhi dan ada
bersama sanksi bila dilanggar demi terwujudnya
keamanan, ketertiban, dan keadilan.
SISTEM HUKUM
Sebuah tatanan hukum yang terdiri dari beberapa subsistem hukum yang memiliki fungsi
yang berbeda-beda namun saling berkaitan antar subsistem hukum sebagai satu kesatuan,
untuk mencapai tujuan yang sama yaitu terwujudnya keamanan, ketertiban, kepastian
hukum, kebahagiaan masyarakat, dan keadilan.
SISTEM HUKUM DUNIA
Ada sistem hukum di dunia yaitu
1. Sistem hukum Civil Law (Eropa Kontinental)
2. Sistem Hukum Common Law (Anglo Saxon)
3. Sistem Hukum Agama Islam dan Agama lainnya
4. Sistem Hukum Adat
5. Sistem Hukum Negara Sosialis
Adapun sistem hukum terbesar adalah Civil Law dan Common Law. Hingga abad 19,
pembedaan kedua sistem hukum tersebut yang ketat masih relevan namun dengan
berjalannya waktu,sekarang tampak bahwa Common Law yang kelihatan lebih agresif
merambah dan memasuki wilayah negara-negara yang semula menganut Civil Law.
1.Dianut di negara Indonesia dan beberapa 1. negara yang menganut sistem hukum ini
negara Asia; dikelompokkan 2 kategori utama yaitu
2.Sumber hukum utama : hukum tidak yurisdiksi sosialis kuno (Polandia,
tertulis atau kebiasaan; Hungaria, Tiongkok, dll) dan sistem hkm
3.Sifat hukum tradisional dengan sosialis terbaru (Kamboja, Laos, dll) ;
berpangkal pada kehendak nenek moyang 2. Pokok ajaran : hukum yg dijiwai ajaran
4.Tolak ukurnya kehendak suci dari nenek Marxisme Leninist dan ajaran
moyang; materialisme teori evolusi;
5.Sifatnya elastis karena mudah berubah; 3. Mengutamakan asas kolektvitas dalam
6.Yang berperan menjalankan sistem bentuk mutlak, kepentingan umum
hukum adat : pemuka adat yang paling utama;
4. Hanya mengenal konsep hukum publik ;
5. Menolak prinsip pembagian kekuasaan
dalam sistem pemerintahan;
6. hukum adalah penguasa negara , ukum
membela kelas sosial rendah;
7. Parpol tunggal;
8. Hukumnya lebh bersifat prerogratif dari
pada normatif;
9. Hukumnya memeliki karakter pseudo
religius.
SISTEM HUKUM KANONIK SISTEM HUKUM ISLAM
17
SISTEM HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA
Indonesia yang pernah dijajah Belanda sekitar 350 tahun dengan nama pemerintahan Hindia
Belanda. Saat itu Belanda memberlakukan sistem hukumnya yaitu Civil Law untuk
diberlakukan di Hindia Belanda berdasarkan asas konkordansi, dan juga memberlakukan
sistem hukum adat dan sistem hukum Islam
Setelah merdeka, pemerintah Indonesia mengganti sistem hukum dan tata hukum Hindia
Belanda dengan sistem Hukum Indonesia. Namun pengaruh sistem sebelumnya tidak dapat
dihilangkan begitu saja. Sampai sekarang yang berlaku dan berpengaruh di Indonesia
adalah ketiga sistem Hukum tersebut.
Selain ketiga sistem hukum tersebut dalam perkembangannya karena pengaruh pergaulan
dan globalisasi dan tuntutan kebutuhan, beberapa lembaga hukum yang berasal dari
Common Law juga diadopsi di Indonesia,
SISTEM HUKUM INDONESIA
CORPUS
JURIS CODE NAPOLEON BELANDA
(PERANCIS) INDONESIA
CIVILIES (NETHERLAND)
(ROMAWI)
WETBOEK VAN
CODE COMMERCE KUHDagang
KOOPHANDEL
lanjutanSISTEM HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA
1. PSIKOLOGIS;
KESADARAN FUNGSI HKM 2. RATIO ;
KEPENTINGAN; 3. SISTEM KEPERCAYAAN
PERNYATAAN KEHENDAK 4. KESADARAN MORAL
NEGARA 5. TRADISI
KOMPONEN SISTEM HUKUM INDONESIA
BUDAYA HUKUM:
HUKUM LEMBAGA NEGARA YG
PANCASILA POSITIF/TATA HKM MENYELENGGARAKAN
KEKUASAAN NEGARA :
LEGISLATIF,EKSEKUTIF
YUDIKATIF
1.Hukum
tertulis/PUU PROSES FAKTOR YANG
1.dasar negara MEMPENGARUHI
2.Pandangan 2.Hukum tidak PEMBUDAYAAN
BUDAYA HKM
tertulis : HKM
hidup
3.falsafah jurisprudensi, 1.Disebut dalam
4. ideologi Hkm Kebiasaan UUD 1945
5.kaidah & Hkm Adat 2.Berdasar UU 1. psikologis;
3.Berdasar PP kesadaran 2. ratio ;
fundamental
4.Berdasar fungsi hkm 3. sistem
6.Cita hukum kepentingan; kepercayaan
7.Sumber dr sgl Perpres pernyataan 4. kesadaran
sumber hkm 5.Berdasar kehendak
moral
5. tradisi
8.Jati diri bgs 1.Asas hukum Permen negara
9.Budaya bgs 2.Norma hukum 6.dll
10.dll 3.Peraturan
hukum konkrit
4.Tujuan hukum
5.DLL
SISTEM PERADILAN
25
SISTEM ?
Sistem adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan
yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun
menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai suatu tujuan;
Dalam suatu sistem yang baik tidak boleh ada benturan, pertentangan, atau
kontradiktif , duplikasi dan tumpang tindih antar bagian
SISTEM PERADILAN
keseluruhan komponen peradilan, yang masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda
namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan, untuk mencapai tujuan yaitu menegakkan hukum dan
keadilan.
Komponen peradilan antara lain : aturan hukum, pihak-pihak dalam proses peradilan, hirarki
kelembagaan peradilan, maupun aspek aspek yang bersifat procedural/beracara.