Anda di halaman 1dari 13

7th

Grade
Prinsip Umum Ejaan
Bahasa Indonesia
Oleh : Kelompok 1

• Nur Fahira Wulandari (2115023)


• Muhammad Ishak (2115015)
• Nur Amalia Rahmadani (2115021)
• Nursyafitri (2115025)
• Rahma Maqhfiroh (2115029)
• Rieska Nurhikma Rading (2115032)
• Ulfatussaliha (2115036)
• Al-Hasanuddin
Prinsip umum pemakaian ejaan

• Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang cara melambangkan bunyi ujaran dan
bagaimana hubungan antara lambang-lambang (pemisahan dan pengabungannya
dalamsuatu bahasa). Secara teknis ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca.

• Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.

• Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan berlaku sejak tahun 1972 sebagai
hasil penyempurnaan ejaan yang berlaku sebelumnnya, yaitu ejaan Van Ophuysen
(1901) dan Ejaan  Publik (1947). Ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia
sekarang menganut sistem ejaan foremis,yaitu satu tanda (huruf) satu bunyi, tetapi
kenyataan masih terdapat kekurangan.
Prinsip Dalam Pemakaian Ejaan

• Prinsip Kecermatan
Sistem ejaan tidak boleh mengandung kontradiksi. Bila
sebuah tanda sudah digunakan untuk melambangkan
satu fonem, maka  tanda itu seterusnnya dipakai untuk
fonem itu.
• Prinsip Keluwesan
Sistem ejaan harus terbuka bagi perkembangan bahasa
dikemudian hari. Dalam ejaan yang
disempurnakan ditetapkan pengunaan  f  untuk aktif.
sifat, fakultas dan sebagainnya
Prinsip Dalam Pemakaian Ejaan
• Prinsip Kepraktisan
Diusahakan tidak memakai huruf-huruf baru yang
tidak lazim agar tidak perlu menganti alat ketik
dan alat tulis lainnya.

Penggunaan tanda baca diakritis lebih kurang


praktis dari pada pengunaan huruf ganda. Oleh
karena itu EYD mempertahankan huruf ganda
walaupun huruf-huruf ganda itu menggambarkan
fonem tunggal.
01
02
Huruf Abjad
Abjad yang digunakan Huruf
HurufVokal
yang
dalam ejaan Bahasa melambangkan vocal
Indonesia terdiri atas dalam Bahasa
26 huruf Indonesia terdiriatas
lima huruf, yaitu
Penulisan huruf a, e, I, o, dan u.
03
Huruf Konsonan 04
Huruf yang
Huruf
Di Diftong
dalam bahasa
melambangkan konsonan
dalam bahasa Indonesia Indonesia terdapat empat
terdiri atas 21 huruf, yaitu diftong yang
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, dilambangkan dengan
p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. gabungan huruf vokal
ai, au, ei, dan oi.
05
Gabungan Huruf Konsonan
Penulisan huruf
Gabungan huruf konsonan
kh, ng, ny, dan sy
masing-masing
melambangkan satu
bunyi konsonan. 06
Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai


sebagai huruf pertama
awal kalimat.
Penulisan kata
• Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

• Kata Berimbuhan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Bentuk
terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

• Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di
antara unsur-unsurnya.
● Gabungan Kata
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, ditulis terpisah.
a. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis
dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
b. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah
jika mendapat awalan atau akhiran.
c. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus
ditulis serangkai.
d. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai

● Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Penulisan Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Tanda titik dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar

2. Tanda Koma (,)


Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

3. Tanda Titik Koma (;)


Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk

4. Tanda Titik Dua (:)


Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian
atau penjelasan. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.

6. Tanda Tanya (?)


Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.

7. Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan adalah
cara pelafalan atau cara pengucapan dalam
bahasa Indonesia. Kaidah pelafalan bunyi
bahasa Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi
bahasa lain.Terutama bahasa asing,seprti
bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Setiap
suku kata bahasa Indonesia ditandai oleh
sebuah vocal.
SARAN
Saran
Tentunya penulis telah menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah
diatas masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Adapun nantinya penulis
akan melakukan perbaikan susunan
makalah tersebut dengan
berpedoman dari berbagai sumber
serta kritik yang membangun dari
pembaca.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai