Anda di halaman 1dari 31

OTALGIA, DAN GANGGUAN PENDENGARAN

Kelompok E2

Pembimbing :
dr.Betty Ariyanti Sp.THT-KL

SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK DAN BEDAH


KEPALA LEHER
RSUD dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
OTALGI
A
OTALGIA

Otalgia adalah rasa nyeri atau sakit yang timbul di telinga


Secara garis besar otalgia bisa disebabkan karena kelainan (penyakit) dari
dalam telinga atau karena adanya penjalaran rasa nyeri yang sampai ke
telinga (referred pain)
OTALGIA

 Otalgia / rasa nyeri di telinga pasien dapat


dirasakan pasien seperti rasa terbakar, berdenyut
atau menusuk.

 Menurut waktu terjadinya otalgia dapat


dibedakan menjadi : konsisten dan intermitten
OTALGIA
 Primary otalgia :

Otalgia yang disebabkan karena penyakit di dalam telinga sendiri

mis: otitis eksterna, barotrauma akibat disfungsi tuba eustachius

 Secondary otalgia :

Otalgia yang disebabkan karena referred pain (penjalaran nyeri) dari


tempat lain (karena persarafan telinga berasal dari nerfus ke V, VIII, IX, X
dan pleksus servikalis (c1-c3))

mis: penyakit gigi, tonsilitis akut


Penyebab otalgia
Telinga bagian luar Telinga bagian tengah Referred pain
Mekanis : Mekanis: •Refffered pain yang berasal dari n. V 
•Trauma •Barotrauma (iatrogenic) trigeminal neuralgia
•Benda asing (rambut, insekta, •Eustachian tube obstruksi
• Refffered pain yang berasal dari n. VII
cotton buds)
molar yang intak, temporomandibular
joint disfungsi
Infeksi Inflamasi / infeksi:
(otitis externa): •acute otitis media •Refffered pain yang berasal dari n. IX
•Staphylococcus •mastoiditis. faringitis, tonsilitis, carcinoma
•Pseudomonas
•Candida •Refffered pain yang berasal dari n.
Xca. laring dan GERD esofagus

• Pleksus cervikalis (c1-c3)  nyeri telinga


yang disebabkan karena posisi, artritis di
daerah pleksus cervikalis.
Gejala

 Bayi dan anak-anak 

rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau menarik-narik telinga, bila


penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan pendengaran.

 Anak yang agak besar, remaja dan dewasa 

nyeri, perasaan penuh atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran,


pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar dari telinga atau
demam
OTALGIA
(Biasanya mendadak, baru terjadi)

Pendengaran?

Baik Kurang
Korek-korek sebelumnya? Panas?
Pilek?

Ya Tidak Ya Tidak
Terasa ada air?

Ya Tidak MAE hitam-


Nyeri tekan tragus? Sakit di lain tempat? coklat
Otorea Membr. Timpani Nyeri tragus
retraksi
OMA
FURUNKEL MAE REFERRED PAIN OKLUSI TUBA SERUMEN
OBSTURANS
Diagnosis
 Berdasarkan anamnesis :

menanyakan onset, nyeri di kanan/kiri atau keduanya, faktor yang


memperberat, durasi, panas badan, batuk, pilek, nyeri telan, kelainan pada
gigi, riwayat trauma sebelumnya,

 Berdasarkan pemeriksaan fisik :

otoskopi  periksa ada serumen atau benda asing di telinga, periksa sinus,
periksa temperatur tubuh, periksa juga n. V, VII, IX, X dan c1-c3, test
audiometri (untuk mengetahui adanya penurunan derajat pendengaran atau
tidak) periksa daerah leher (myalgias, neuralgia, arthritis)
HEARING LOSS
GANGGUAN
PENDENGARAN
Definisi

Ketidakmampuan secara parsial atau total untuk


mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga
FISOLOGI PENDENGARAN
Gelombang suara Diteruskan ke telinga tengah
Membran timpani (maleus, incus, stapes)
mencapai membran
bergetar
timpani
Stapes bergetar pada
foramen ovale mendorong
Menyebabkan terjadinya endolimfe menimbulkan gerak
Kanal ion terbuka defleksi stereosilia sel relative membrane basalis dan
rambut membrane tektoria

Menimbulkan Sehingga melepaskan


Terjadi pertukaran depolarisasi sel neurotransmitter
ion rambut

Sampai ke korteks Dilanjutkan ke


pendengaran di area 30-40
Menimbulkan potensial
lobus temporalis nukleus auditoris aksi saraf auditoris
KLASIFIKASI
TULI

TULI TULI
KONDUKTIF TULI CAMPURAN
Kelainan terdapat SENSORINEURAL Gabungan dari Tuli
pada koklea (telinga Konduktif dan Tuli
dalam), nervus VIII Terdapat gangguan
Sensorineural
atau di pusat hantaran suara,
pendengaran disebabkan kelainan
telinga luar atau
tengah
KELAINAN /
PENYAKIT YANG
MENYEBABKAN
KETULIAN
TULI KONDUKTIF
Atresia Liang Telinga

Sumbatan oleh serumen


TELINGA
LUAR
Otitis Eksterna Sirkumkripta

Osteoma Liang Telinga


Sumbatan Tuba Eustachius

Otitis Media

Otosklerosis
TELINGA
TENGAH Timpanosklerosis

Hemotimpanum

Dislokasi Pendengaran
TULI
SENSORINEURAL
Sumbatan Tuba Eustachius

Otitis Media

Otosklerosis
KOKL
EA Timpanosklerosis

Hemotimpanum

Dislokasi Pendengaran
Neuroma Akustik

Tumor Sudut Pons Serebelum


RETR
O Mieloma Multipel
KOKL
EA Cedera Otak

Perdarahan Otak
GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN
ANAK
Gangguan Pendengaran pada Bayi dan Anak

 Pemeriksaan lebih sulit dibandingkan pada dewasa


 Gangguan kadang disertai keterbelakangan mental,
gejala emosional dan afasia perkembangan

Tuli Sebagian
Gangguan
Pendengaran

Tuli Total
Etiologi
Pranatal

• Oleh faktor genetik dan non genetik


• Oleh karena penyakit yg diderita ibu
• Obat-obatan

Perinatal

• Trauma kelahiran

Post natal

• Adanya infeksi bakteri atau virus


Pemeriksaan
Behavioral Observation Audiometry (BOA)
• Berdasarkan respon aktif pasien terhadap stimulus bunyi dan merupakan respons
yang disadari

Timpanometri
• Untuk menilai kondisi telinga tengah

Audiometri Nada Murni


• Menggunakan audiometer dan hasil pencatatannya disebut audiogram

Otoacoustic Emission (OAE)


• Untuk menilai fungsi koklea

Brainstem Evoked Response Audiometri


• Untuk menilai integritas sistem auditorik
GANGGUAN PENDENGARAN PADA GERIATRI
TULI
KONDUKTIF
PADA
GERIATRI
Menyebabkan :
1. Berkurangnya elastisitas dan bertambah besarnya
ukuran pinna daun telinga
2. Atrofi dan bertambah kakunya liang telinga
3. Penumpukan serumen
4. Membran timpani bertambah besar dan kaku
5. Kekakuan sendi tulang-tulang pendengaran
TULI SENSORINEURAL
PADA GERIATRI
(PRESBIAKUSIS)
 Tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun
 Etiologi : Akibat dari proses degenerasi
 Patologi : Adanya perubahan struktur koklea (atrofi) dan N. VIII
 Gejala : Berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif,
simetris pada kedua telinga
 Diagnosis :
 Pemeriksaan Otoskopik : Membran timpani suram, mobilitas berkurang
 Tes Penala : Tuli Sensorineural
 Pemeriksaan Audiometri Nada Murni : Tuli Saraf Nada Tinggi
 Pemeriksaan Audiometri Tutur : Gangguan diskriminasi wicara (speech
discrimination)
TULI MENDADAK
• Penurunan pendengaran sensorineural 30 dB atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-

turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari

• Etiologi : Virus, Vaskuler, Ruptur Membran Labirin, Penyakit Autoimun pada Telinga Dalam

• Diagnosis : Kehilangan pendengaran tiba-tiba, biasanya 1 telinga yg tidak jelas penyebabnya,

berlangsung dlm waktu kurang dari 3 hari, tinnitus yg sebelumnya didahului infeksi virus/

trauma kepala, obat ototoksik & neuroma akustik, vertigo


GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING
(NOISE INDUCED HEARING LOSS)

• Gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras

dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan

kerja

• Gejala : Kurang pendengaran disertai tinitus

• Diagnosis : Pernah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan bising dalam jangka waktu

yang cukup lama. Pada pemeriksaan audiologi, tes penala didapatkan hasil Rinne (+), Weber

lateralisasi ke telinga yang pendengarannya baik, dan Schwabach memendek.


GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT
OBAT OTOTOKSIK

• Efek samping obat yang merusak sel-sel sensorik organo Corti atau vestibuler
• Gejala : Penurunan pendengaran, tinitus, vertigo
• Obat-obat :
1. Gol. Aminoglikosida : Streptomisin, Neomisin, Kanamisin,
Gentamisin
2. Gol. Diuretik : Furosemid, Asam etakrinat, Bumetanid
3. Gol. Antiinflamasi : Salisilat
4. Gol. Anti Malaria : Kina, Klorokuin

Anda mungkin juga menyukai