Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA
KESEIMBANGAN CAIRAN,
ELEKTROLIT, DAN ASAM BASAH
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan di
dalam tubuh

Cairan intra celuler (CIS)


Membran sel bagian luar memegang peranan penting
dalam mengatur volume dan
komposisi intraselular

Cairan extra celuler (CES)


Fungsi dasar dari cairan ekstraselular adalah menyediakan
nutrisi bagi sel dan
memindahkanhasilmetabolismenya.
 Fungsi dasar dari cairan ekstraselular
adalah menyediakan nutrisi bagi sel dan
memindahkan hasil metabolismenya.

 Cairan Interstisial(ISF)
Normalnya sebagian kecil cairan
interstisial dalam bentuk cairan bebas.
Sebagian besar air interstisial secara kimia
berhubungan dengan proteoglikan
ekstraselular membentuk gel.
Pada umumnya tekanan cairan
interstisial adalah negatif (kira-kira -5
mmHg).
 Cairan Intravaskular (IVF)

Cairan intravaskular terbentuk sebagai


plasma yang dipertahankan dalam ruangan
intravaskular oleh endotel vaskular.
Sebagian besar elektrolit dapat dengan
bebas keluar masuk melalui plasma dan
interstisial yang menyebabkan komposisi
elektrolit keduanya yang tidak jauh berbeda
Anatomi cairan tubuh

TOTAL BODY WATER (TBW)


• Body 100% ( water 60%, tissue 40%)
• Water 60% (Intracelluler 40%, extracelluler
20%)
• Extracelluler 20% (interstitial 15%,
intravascular 5%)
Volume cairan tubuh
 Bayi baru lahir 70-80% dari berat badan
 Usia satu tahun 60% dari berat badan
 < 39 tahun pria 60% dari BB

wanita 52% dari BB


• 40-60 tahun pria 55 % dari BB

wanita 47% dari BB


• > 60 tahun pria 52% dari BB

Wanita 46% dari BB


 Fungsi Air
1. Sebagai media transportasi bagi zat makanan
dan oksigen menuju sel dan sisa metabolisme
sel ke organeliminasi
2. Mengantarkan hormone dari organ penghasil
menuju sel/organ target
3. Memudahkan proses metabolisme di dalam
sel
4. Sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu dalam mempertahankan suhu
tubuh
6. Memudahkan pencernaan dan eliminasi
7. Sebagai pelumas jaringan
8. Sebagai pembentuk struktur tubuh
ELEKTROLIT
Setelah bergabung dengan air, elektrolit ini
ada yang menjadi bermuatan listrik positif
disebut kation, yaitu: Na, K, Ca, Mg, dan
bermuatan listrik negative disebut anion,
yaitu: Cl dan HCO3.

1) Natrium (Na)
Merupakan elektrolit utama cairan
ekstrasel, dalam keadaan normal
konsentrasinya dipertahankan antara 135-
145 mEq/L.
 Natrium berfungsi dalam:
– Mengatur volume cairan dalamtubuh
– Berpartisipasi dalam membentuk dan
transmisi impulssaraf

2) Kalium (K)
Merupakan elektrolit utama cairan ntrasel.
Kalium banyak dijumpai dalam sayuran seperti
brokoli, kentang, dan buah - buahan seperti:
pisang, persik, kiwi,
apricot, jeruk, melon, prune dan kismis. Kalium
terdapat dalam jumlah yang
banyak dalam sekresi gastrointestinal, saliva
dan perspirasi.
Fungsi Kalium adalah:
– Sebagai regulator utama bagi aktivitas
enzim seluler
– Berperanan penting dalam proses transpisi
impuls listrik terutama dalam saraf
– Membantu dalam pengaturan keseimbangan
asam basa melalui pertukarannya dengan
hydrogen

Dalam keadaan normal konsentrasi kalium


dalam plasma dapat dipertahankan antara 3.5-
5.0 mEq/L
3) Calsium (Ca)
Calsium merupakan elektrolit terbanyak di
dalam tubuh. Lebih dari 99% dari seluruh
calcium dalam tubuh terdapat dalam tulang
dan membutuhkan calcium gigi dalam bentuk
terionisasi.

Fungsi Calsium:
– Mempunyai peran penting dalam transmisi
impuls saraf dan pembentukan darah
– Diperlukan dalam absorpsi vitamin B12 untuk
digunakan oleh sel-sel tubuh
- Sebagai katalis dalam kontraksi otot,
kekuatan kontraksi terutama otot jantung secara
langsung berhubungan dengan konsentrasi ion
calsium dalam plasma
– Berperan sebagai katalis bagi aktivitas
beberapa zat kimia tubuh
– Penting untuk menguatkan tulang dan gigi
– Untuk membangun ketebalan dan kekuatan
membrane sel

4) Magnesium (Mg)
Magnesium terbanyak dijumpai di intrasel dan
terdapat pada sel jantung,tulang,
saraf dan jaringan otot dan merupakan kation
terpenting kedua setelah kalium.
Fungsi magnesium penting :

– Untuk metabolism karbohidrat danprotein


– Dalam beberapa reaksi yang berhubungan
dengan enzim-enzim tubuh
– Untuk sintesa protein dan DNA, transkripsi
DNA dan RNA, serta translasi RNA
– Dalam mempertahankan kaliumintrasel
– Membantu dalam mempertahankan aktivitas
listrik dalam membrane sel saraf dan sel
otot.
5) Chlorida (Cl)
Chlorida merupakan anion utama di ekstrasel
dan banyak terdapat dalam darah, cairan
interstitial, cairan limfe dan jumlah yang sedikit
di intrasel.
Chlorida dijumpai dalam makanan yang banyak
mengandung natrium, produk susu dan daging.

Fungsi chloride:
– Bersama-sama dengan natrium berperan dalam
mempertahankan tekanan osmotic darah
– Memegang peranan dalam keseimbangan asam
basa
– Sebagai bahan pembentuk asam lambung(HCL)
6) Bikarbonat (HCO3)
Bikarbonat merupakan buffer basa
utama di dalam tubuh.

Fungsi bikarbonat:
 mempunyai peranan yang sangat

penting dalam keseimbangan asam


basa.
 Bikarbonat dan asam karbonat

merupakan system buffer utama dalam


tubuh.
7) Phosphat (PO4)
Ion phosphate merupakan anion terbanyak di
intrasel.
Fungsi phosphate:
– Membantu mempertahankan keseimbangan
asam basa
– Terlibat dalam reaksi kimia yang penting di
dalam tubuh seperti mengefektifkan beberapa
vitamin B, membantu meningkatkan aktivitas
saraf dan otot, dan berperan serta dalam
metabolism karbohidrat
– Penting dalam pembelahan sel dan transmisi
trait heriditer.
 Non Elektrolit

Partikel non elektrolit utama adalah glukosa


yang merupakan sumber utama metabolisme
sel. Jika konsentrasi glukosa dalam cairan
ekstrasel (CES) berlebihan, cairan intrasel CIS)
akan berpindah ke CES dan menyebabkan
pembentukan urine yang banyak, sehingga
tubuh akan mengalami kekurangancairan.
 Koloid
Koloid disebut juga sebagai cairan pengganti
plasma atau biasa disebut “plasma
substitute” atau “plasma expander”.

Cairan tubuh juga mengandung molekul


protein yang terdapat dalam kompartemen
intravaskuler dan intrasel. Molekul protein
dalam cairan intravaskuler adalah albumin
dan globulin atau disebut juga plasma protein
Faktor2 yg mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel2 lemak
4. Stress
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. diet
Proses pergerakan cairan tubuh
 Osmosis
bergeraknya molekul ( zat pelarut) melalui
membran semipermiabel. Dari larutan
berkadar lebih rendah kelarutan kadar lebih
tinggi

 Difusi
proses bergeraknya molekul ke pori2
 Pompa natrium kalium
proses transportasi yg
memompa ion natrium keluar
melalui membran sel dan pada
saat bersamaan memompa ion
kalium dari luar kedalam
THERAPI CAIRAN
 Resusitasi
kristaloid (RL, NaCl, Dextros)
koloid (cairan dekstran)

• Rumatan
elektrolit
nutrisi
Etiologi hipovolemi

1. Kehilangan cairan mll sal. Pencernaan


2. Poliuri
3. Demam
4. Keringat yg berlebihan
5. Kurang masuk udara (anoreksia, mual,
deprsoi, sakit daerah mulut)
Gejala hipovolemi
1. lemah, letih
2. Menurunnya turgor kulit
3. Keringnya mukosa
4. Menurunnya produksi urin
5. Nadi cepat dan lemah
6. Menurunnya suhu tubuh
7. Extermitas dingin
8. Hipotensi
9. Kehilangan berat badan yg cepat
Etiologi hipervolemi

1. Penyakit karena ggn pd


mekanisme regulasi (gagal
jantung, gagal ginjal, sirosis hati)
2. Asupan natrium yg berlebihan
Gejala hipervolemi
1. Sesak nafas
2. Kenaikan berat badan sementara
3. Nadi kuat, takikardi
4. Asites, efusi pleura
5. Kulit lembab
Menghitung cairan dan elektrolit
1. Makro ( faktor tetes 20 tetes/menit)
tetesan/menit = jumlah kebutuhan cairan
lama inf (jam)x3
2. Makro ( faktor tts 15 tts/mnt)
tetesan/menit = jumlah kebutuhan cairan
lama inf (jam)x4
3. Mikro ( faktor tetes 60 tts/mnt)
tetesan/menit= jumlah kebutuhan cairan
lama inf (jam)
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan:
– Riwayat intake cairan dan makanan 24
jam yang lalu
– Berat badan sebelum sakit
– Riwayat kehilangan cairan: diare,
muntah-muntah
– Keluhan yang berhubungan dengan </>
caran, elektrolit
– Adanya penyakit kronis/ pengobatan
yang mengganggu keseimbangan cairan
dan elektrolit.
b. Pemeriksaan Tanda-tanda Klinis:
– Berat badan saat ini; kenaikan/
penurunan BB 1 kg menggambarkan
kelebihan/kehilangan cairan 1000 ml
– Tanda-tanda vital
– Jumlah intake dan output dalam 24jam

c. Pemeriksaan Fisik:
– Kulit:suhu, kelembapan, warna dan
turgor
– Rongga mulut: membrane mukosa,
lidah,saliva
– Mata: penglihatan, edema pada kelopak
mata, tekanan bola mata
– Cardiovaskuler: vena jugularis, capillary
refillingtime
– Paru-paru : suara nafas, perkusi paru,
pengembanganparu, kecepatan dan
kedalaman nafas
– Neurologis: tingkat kesadaran, eksitabilitas
neuromuscular, tanda trousseau, tanda
chvostek
d. Test Laboratorium:
– Serum elektrolit
– Anion Gap; (Na + K – (Cl +HCO3) :
normal 11 – 17 mEq/l
– Hematocrit : laki-laki 40 – 54%
Wanita 37 – 47%
Anak-anak 34 – 47%
– Osmolalitasserum
Osmolalitas serum = 2 Na + Glukosa
darah + BUN
Normal = 275 – 295 mOsm/kg air
– Analisis Gas darah arteri
– Pemeriksaan urine :
Osmolalitas urine: laki-laki 390 - 1090
mOsm/kg air
Wanita 300 - 1090 mOsm/kg air
Bayi 213 mOsm/kg air
pH normal = 6 (4.6 – 8)
2. Diagnosa
a. Kekurangan cairan isotonis (P), berhubungan
dengan (E) :
– Kehilangan cairan gastrointestinal akibat :
• Muntah-muntah, diare, GIsuction, drainage
dari tube fistula
• lukabakar, peradangan pada organintra
abdominal, sepsis, pankreatitis, asites
karena sirosis hepatis
– Poliuria akibat hiperglikemia, ARF fase polyuria
– Demam
– Kurang intake cairan akibat sulit menelan,
depresi
Dengan tanda dan gejala (S) :
* Penururan berat badan
* Penurunan turgor kulit
* Penurunan kelembaban membran mukosa
* Penurunan jumlah urine
* Perubahan TTV

b. Kelebihan cairan (P) berhubungan dengan (E) :


- gangguan mekanisme regulasi akibat, gagal
ginjal, chirosis hepatis
- kelebihan intake cairan

Dengan tanda gejala (S) :


* Edema perifer
* distensi vena jugularis
3. Perencanaan / Pelaksanaan keperawatan dan
Evaluasi
a. Kekurangan cairan isotonis
1. Kaji TTV
2. Kaji tanda-tanda kekurangan cairan
(turgor kulit, kelembaban mukosa)
3. Ukur berat badan
4. Anjurkan banyak minum
5. Anjurkan makan sedikit tapi sering
6. Kaji intake dan output
7. Kolaborasi denga dokter untuk therapi
cairan
b. Kelebihan cairan
1. Observasi TTV
2. Observasi peningkatan berat badan
3. Observasi adanya edema
4. Observasi adanya pembesaran vena
jugularis
5. Anjurkan Bedrest untuk mengurangi
edema
6. Kolaborasi dalam pemberian diet yg
banyak mengandung natrium
7. Kolaborasi dalam pemeriksaan
laboratorium
8. Kolaborasi dalam pemberian therapi
Daftar pustaka
Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and
Practice, Fifth Edition, Addison Wsley Nursing, California,
1995 Black, Joyce M. 1999. Medical Surgical Nursing ; Clinical
Management For Continuity Of Care, W.B Sunders Company.

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi Bahasa
Indonesia, vol.8, Jakarta.

Doengoes, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi


ketiga, Jakarta, EGC.

Guyton, A. Kompartemen Cairan Tubuh: Cairan Ekstraseluler dan


Intraseuler Dalam: Buku ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9, Jakarta
EGC; 1997

Anda mungkin juga menyukai