Anda di halaman 1dari 47

AKUNTANSI SYARIAH

[
Topik TM 9 & TM 10:
AKUNTANSI TRANSAKSI AKAD MUDHARABAH

Dosen Pengampu:
Dr. Erika Amelia, SE, M.Si
Mira Rahmi, SE, MBA

1
Capaian Pembelajaran

[
Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik dan segala cakupan
transaksi kerjasama dengan akad Mudharabah

2
Materi Pembelajaran
Akad Mudharabah:

[
1. Pengertian Mudharabah
2. Mudharabah vs bunga bank (riba penyebab inflasi)
3. Pihak-pihak dalam Mudharabah
4. Jenis-jenis Akad Mudharabah
5. Akuntansi Mudharabah Berdasarkan PSAK No. 105 (Akuntansi untuk pihak Mudharib):
a. Biaya Studi Kelayakan Bisnis
b. Pembelian Aset Mudharabah
c. Penyerahan Modal Kas dan Non Kas
d. Revaluasi Modal Non Kas
e. Bagi Hasil (untung/rugi)

3
Referensi
Referensi Utama:
1. Erika Amelia. 2020. Akuntansi Syariah. Rajawali Buana Pustaka (EA)

3. PSAK Syariah, Ikatan Akuntan Indonesia, 2020 (IAI)


[
2. Akuntansi Syariah di Indonesia, Salemba Empat Edisi 5 (revisi). Sri Nurhayati dan Wasilah, 2019 (SNW)

Referensi Pendukung:
1. Akuntansi Perbankan Syariah, LPFE Usakti edisi 4 (revisi), Sofyan S. Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf , 2010 (SWM)
2. Akuntansi Transaksi Syariah, IAI, Wiroso, (WRS)
3. Pengantar Perbankan Syariah Konsep, Regulasi & Praktis, Penerbit Widina, Nandang Ihwanudin, Sri Maulida, dkk, 2020 (NS)
4. Pengantar Fiqih Muamalah. Modul USAS Ikatan Akuntan Indonesia. Diakses online
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/usas/FM/mobile/index.html (PFM)
5. Akuntansi Keuangan Syariah. Modul USAS Ikatan Akuntan Indonesia. Diskses online
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/usas/AKS/mobile/index.html (AKS)
6. Akad,Tata Kelola, dan Etika Syariah. Modul USAS Ikatan Akuntan Indonesia. Diskses online
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/usas/ATKES/mobile/index.html
7. Artikel publikasi :

4
Pengertian Akad
Mudharabah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola
dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha, dimana laba dibagi atas dasar
nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak; sedangkan bila terjadi
kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana kecuali disebabkan oleh kelalaian
pengelola dana.
Kelalaian Pengelola Dana

Kelalaian atau kesalahan pengelola dana antara lain ditunjukkan oleh:


a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim dan/atau yang telah
ditentukan di dalam akad; atau
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.
Sumber: Ascarya (2005)
Sumber: Ascarya (2005)
Jenis Mudharabah
• mudharabah dimana • mudharabah dimana • bentuk mudharabah
pemilik dana pemilik dana dimana pengelola dana
memberikan kebebasan memberikan batasan menyertakan modal
kepada pengelola dana kepada pengelola dana, atau dananya dalam
dalam pengelolaan antara lain mengenai kerjasama investasi
investasinya tempat, cara dan atau
obyek investasi

Mudharabah Mudharabah Mudharabah


Mutlaqah Muqayyadah Musytarakah
KARAKTERISTIK AKAD
MUDHARABAH

1. Memiliki Resiko Tinggi


2. Pembagian Resiko
3. Pembagian Keuntungan menggunakan nisbah dan realisasi hasil usaha
4. Kerugian ditanggung sepenuhnya oleh shahibul maal (kecuali mudharib lalai)
5. Tidak boleh ada jaminan atas modal
6. Sebaiknya dibuat perjanjian yang jelas
KARAKTERISTIK AKAD
MUDHARABAH

1. Memiliki Resiko Tinggi


2. Pembagian Resiko
3. Pembagian Keuntungan menggunakan nisbah dan realisasi hasil usaha
4. Kerugian ditanggung sepenuhnya oleh shahibul maal (kecuali mudharib
lalai)
5. Tidak boleh ada jaminan atas modal
6. Sebaiknya dibuat perjanjian yang jelas
Dasar Syariah
“… jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya….” (QS.Al Baqarah:283)

“tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual beli yang


ditangguhkan, melakukan qiradh (memberi modal kepada orang lain), dan
yang mencampurkan gandum dengan jelas untuk keluarga, bukan untuk
diperjualbelikan”. (HR. Ibnu majah dari shuhaib)
Rukun Mudharabah
1. Orang yang berakad:
a. Pemilik modal/ Shahibul maal
b. Pelaksanaan atau usahawan/Mudharib
2. Modal/maal
3. Kerja atau usaha/Dharabah
4. Keuntungan/ribh
5. Shighat/Ijab Qabul
Syarat Mudharabah:
Orang Yang Berakad

1. Pelaku harus cakap hukum dan baligh.


2. Pelaku akad mudharabah dapat dilakukan sesama muslim
atau dengan non muslim.
3. Pemilik dana tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan
usaha tetapi ia boleh mengawasi.
Syarat Mudharabah: Modal

1. Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau aset lainnya (dinilai sebesar nilai wajar), harus
jelas jumlah dan jenisnya.
2. Modal harus tunai atau tidak hutang.
3. Modal harus diketahui dengan jelas jumlahnya sehingga dapat dibedakan dari keuntungan.
4. Pengelola dana tidak diperkenankan untuk memudharabahkan kembali modal mudharabah, dan
apabila terjadi maka dianggap pelanggaran kecuali atas seizin pemilik dana.
5. Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada orang lain dan apabila
terjadi maka dianggap terjadi pelanggaran kecuali atas seizin pemilik dana.
6. Pengelola dana memiliki kebebasan untuk mengatur modal menurut kebijaksanaan dan
pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang secara syariah
Syarat Mudharabah: Kerja atau usaha

1. Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian,keterampilan, selling skill,


management skill, dll.
2. Kerja adalah hak pengelola dana dan tidak boleh diintervensi oleh pemilik dana.
3. Pengelola dana harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.
4. Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam kontrak.
5. Dalam hal pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap
kesepakatan, pengelola dana sudah menerima modal dan sudah bekerja maka pengelola
dana berhak mendapatkan imbalan/ ganti rugi/upah
Syarat Mudharabah: Nisbah
Keuntungan

1. Nisbah adalah besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan, mencerminkan


imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah atas
keuntungan yang diperoleh. Pengelola dana mendapatkan atas kerjanya, sedangkan
pemilik dana mendapatkan imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan harus
diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak, inilah yang akan mencegah terjadinya
perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.
2. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
3. Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan menyatakan nilai
nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba.
Syarat Mudharabah: Shighat

pernyataan dan ekspresi saling ridho atau rela diantara


pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal,
tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-
cara komunikasi modern.
Metode Distribusi Bagi Hasil:
Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000

1. LKS boleh menerapkan profit sharing atau net revenue sharing (gross
profit sharing)
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil
usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing).
3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus
disepakati dalam akad.
Contoh Perhitungan
Pembagian Keuntungan

Uraian Metode

Penjualan 100
Harga pokok penjualan 65 Net Revenue Sharing/Bagi
Laba Kotor 35 Hasil
Beban 25
Laba/rugi bersih 10
Profit Sharing/Bagi Laba
Pemilik Dana: Setor Modal - Kas

1. Akad Mudharabah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas
kepada pengelola dana
2. Pengukuran Akad Mudharabah dalam bentuk kas dan non-kas pada saat kontrak

Jurnal pada saat penyerahan kas sebesar jumlah yang dibayarkan;


Db. Investasi /Pembiayaan mudharabah XXX
Kr. Kas XXX
Setor Modal – Aset NonKas

•jika nilai wajar > nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi
sesuai masa akad;
Db. Investasi mudharabah 70juta
Kr. Keuntungan Tangguhan 20juta
Kr. Aset non kas 50juta
Db. Keuntungan Tangguhan
Kr Keuntungan Mudharabah
•jika nilai wajar < nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Db. Investasi mudharabah
Db. Kerugian penurunan nilai
Kr. Aset non kas mudharabah
Penurunan Nilai Aset
Nonkas
Terjadi sebelum usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo investasi
mudharabah.
Db. Kerugian investasi mudharabah
Kr. Investasi mudharabah

Terjadi pada saat atau setelah usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan diperhitungkan
pada saat pembagian bagi hasil.
Db. Kerugian investasi mudharabah
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Bagi Hasil
Penerimaan Bagi hasil
Db. Kas
Kr.Pendapatan Bagi hasil Mudharabah

Apabila Bagian hasil usaha belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang
Db. Piutang pendapatan bagi hasil
Kr. Pendapatan bagi hasil mudharabah
Saat pengelola dana membayar bagi hasil,
Db. Kas
Kr. Piutang pendapatan bagi hasil
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN)

• Kerugian ditanggung oleh Pemilik Dana sepanjang tidak disebabkan oleh kelalaian
mudharib,
–Selama masa akad, kerugian diakui sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
pembiayaan Mudharabah.
Db. Beban Kerugian Penurunan Nilai pembiayaan Mudharabah
Kr. CKPN - pembiayaan Mudharabah
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai

–Pada saat pengakuan keuntungan setelah terjadi kerugian pada periode sebelumnya
• Memulihkan kerugian periode sebelumnya
Db. CKPN - pembiayaan Mudharabah
Kr. Beban Kerugian Penurunan Nilai pemb. Mudharabah
• Pengakuan kelebihan keuntungan atas kerugian
Db. Piutang bagi hasil
Kr. Pendapatan Mudharabah
Pengembalian Modal

Pada saat akad mudharabah berakhir


Db. Kas/Piutang/Aset non-kas
Db. CKPN
Kr. Investasi Mudharabah
Kr. Keuntungan Mudharabah
ATAU
Db. Kas/Piutang/Aset non-kas
Db CKPN
Db. Kerugian Mudharabah
Kr. Investasi Mudharabah
Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian : investasi mudharabah disajikan sebesar nilai tercatat.


• Pengungkapan: hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
– isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,
aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain;
– rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya;
– penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan;
– pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syari’ah.
Pengelola Dana: Penerimaan
Dana Investasi

Pengakuan Dana Syirkah Temporer.


Dana Syirkah Temporer diakui pada saat kas atau aset nonkas diterima
Pengukuran Dana Syirkah Temporer.
Dana Syirkah Temporer diukur sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset
nonkas yang diterima.
Db. Kas/aset non-kas
Kr. Dana syirkah temporer
Bagi Hasil
(asumsi dana tidak dikelola sendiri)

• Jurnal ketika menerima pendapatan bagi hasil


Dr. Kas/Piutang
Cr. Pendapatan bagi hasil
• Jurnal ketika dibagihasilkan pada pemilik dana
Dr. Beban bagihasil mudh. atau hak pihak ketiga atas bagi hasil
Cr. utang bagi hasil mudaharabah
• Jurnal pada saat pengelola dana membayar bagi hasil
Dr. Utang bagi hasil mudharabah
Cr. Kas
Pengembalian Modal

• Diakhir akad akan pencatatan yang akan dilakukan:


Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas/Aset non-kas xxx

• Jika ada penyisihan kerugian sebelumnya:


Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas/Aset non-Kas xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
Penyajian
Penyajian:
(a) dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai
tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah;

(b) bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan


tetapi belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai
pos bagi hasil yang belum dibagikan di kewajiban.
Pengungkapan
Pengungkapan:
(a) isi kesepakatan utama usaha mudharabah,
(b) rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya;
(c) penyaluran dana berasal mudharabah muqayadah.
Ilustrasi transaksi
Pada tanggal 15 Januari 2018, LKS “Amanah Sejahtera” menyetujui untuk memberikan
modal mudharabah kepada Joko, seorang pengusaha textil di Bali sebesar Rp.
60.000.000.00. pembagian hasil usaha (nisbah) disepakati 70 untuk LKS “Amanah Sejahtera”
dan 30 untuk Joko. Investasi mudharabah dengan jangka waktu 2 tahun, yaitu sampai
dengan 15 Januari 2020. Penyerahan modal mudharabah oleh LKS “Amanah Sejahtera”
sebagai pemilik dana (shahibul maal) kepada Joko sebagai pengelola dana (mudharib)
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tanggal 25 Januari 2018 diserahkan uang tunai sebesar Rp40.000.000
2. Tanggal 27 Januari 2018 diserahkan 4 buah mesin textil dengan NILAI WAJAR saat
penyerahan sebesar Rp30.000.000 mesin textil tersebut dibeli pada 05 Januari 2018
dengan harga perolehan Rp28.800.000.000
Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS

Pada Saat Pembelian Aset Mudharabah (Modal Non Kas) :


05 Jan 18 D. Persediaan/Aset Mudahrabah Rp.28,8juta
K. Kas/ Rek.Penjual Rp. 28,8juta

Pada Saat Akad:


15 Jan 18 D. Kontra Komitmen Investasi Mudahrabah Rp.60juta
K. Kewajiban Komitmen Investasi Mudharabah Rp.60juta
Pada Saat:
Modal Mudhrabah Diserahkan
(KAS)
Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO
25/1 25/1
D. Investasi Mudharabah Rp.40juta D. Kas/Rek.Joko Rp.40juta
K. Kas/Rek.Joko Rp.40juta K. Dana Syirkah Temporer Rp.40juta

25/1
D. Kewajiban Komitmen
Investasi Mudharabah Rp.40juta
K. Kontra Komitmen
Investasi Mudahrabah Rp.40juta
Pada Saat:
Modal Mudhrabah Diserahkan (NON
KAS)

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


27/1 27/1
D. Investasi Mudharabah Rp.30juta
D. Aktiva Tetap/Persediaan Rp.30juta
K. Persediaan/Aset Mudharabah Rp.28,8juta
K. Keuntungan Mudharabah K. Dana Syirkah Temporer Rp.30juta
Tangguhan Rp. 1,2juta
(Harga Wajar 30jt >Harga Perolehan 28,8jt)

27/1
D. Kewajiban Komitmen
Investasi Mudharabah Rp.30juta
K. Kontra Komitmen
Investasi Mudahrabah Rp.30juta
Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS

Keuntungan mudharabah tangguhan, yang merupakan akibat selisih nilai wajar


dengan nilai tercatat tersebut. Di amortisasi selama jangka waktu akad, sehingga
besarnya amortisasi adalah:
Rp1.200.000 : 24 = Rp50.000/bulan

Pencatatan Amortisasi:
27/1 D. Keuntungan mudharabah tangguhan Rp50.000
K. Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah Rp50.000
Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS

JIKA : Harga Wajar 27 juta < Harga Perolehan (Harga Tercatat) 28,8juta
27/1 D. Investasi Mudharabah Rp.27juta
D. Kerugian Penyerahan Modal Non Kas Rp. 1,8juta
K. Persediaan/Aset Mudharabah Rp.28,8juta

JIKA : Harga Wajar 28,8 juta = Harga Perolehan (Harga Tercatat) 28,8juta
27/1 D. Investasi Mudharabah Rp.28,8juta
K. Persediaan/Aset Mudharabah Rp.28,8juta
Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS

Penurunan nilai dari penyusutan:


Atas penyerahan modal non kas (barang) LKS harus membentuk penyusutan, LKS melakukan
perhitungan penyusutan modal mudharabah non kas sbb:
Nilai perolehan : Rp. 30.000.000 (4 buah mesin)
Nilai residu : Rp. 1.200.000
Jangka waktu akad : 2 tahun ( 24 bulan)
Penyusutan per bulan = (30.000.000 – 1.200.000) / 24 = 1.200.000

Dr. Biaya Penurunan Nilai (Penyusutan) Investasi Mdh Rp. 1.200.000


Cr. Akum Penurunan Nilai (Penyusutan) Investasi Mdh Rp. 1.200.000
Pada Saat:
Penerimaan Bagi Hasil
Tanggal 20 Februari 2018 LKS “Amanah Sejahtera” menerima bagi hasil dari Joko yang
menjadi hak LKS sebesar Rp3.500.000,- (70% x Rp5.000.000) yang dibayar dengan tunai.

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


20/2 20/2
D. Kas/Rekening Joko Rp.3,5juta D. Hak Pihak Ketiga Atas
K. Pendapatan Bagi Hasil Bagi Hasil Rp. 3,5juta
Mudharabah Rp.3,5juta K. Kas/Rekening Joko Rp. 3,5juta
Pada Saat: Penerimaan Bagi Hasil
(Sudah Dilaporkan Tetapi belum
Dibayar)
Tanggal 30 Maret 2018 LKS “Amanah Sejahtera” memperoleh laporan secara tertulis dari Joko atas
bagi hasil periode bulan Maret 2018 sebesar Rp3.500.000 yang belum dapat dibayarkan.

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


30/3
D. Piutang Mudharib Rp.3,j5uta
K. Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah Rp.3,5juta
Pada Saat: Penerimaan Bagi
Hasil
(Ketika Dibayar)
Tanggal 05 April 2018 LKS Amanah Sejahtera menerima pembayaran bagi hasil sebesar
Rp3.500.000 yang telah dilaporkan oleh Joko pada tanggal 30 Maret 2018.

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


5/4
D. Kas/Rekening Joko Rp.3,5juta
K. Piutang Mudharib Rp.3,5juta
Pada Saat:
Penerimaan Bagi Hasil (Rugi)
Joko menyampaikan laporan pengelolaan dana mudharabah untuk periode bulan April 2018 menunjukkan
kerugian sebesar Rp 500.000,- dan dari investigasi yang dilakukan kerugian tersebut merupakan kerugian bisnis
normal (bukan kelalaian Joko).

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


a. Pengakuan Kerugian Secara Langsung Tidak ada jurnal
20/2 D. Kerugian Inv Mudh Rp.500ribu
K. Inv Mudharabah Rp.500ribu

b. Pembentukkan Penyisishan Kerugian (C/: Rp.750ribu)


20/2 D. Beban Kerugian Inv Mudh Rp.750ribu
K. Cad Kerugian Inv Mudharabah Rp.750ribu

c. Kerugian Timbul Rp.500ribu


20/2 D. Cad Kerugian Inv Mudharabah Rp.500ribu
K. Inv Mudharabah Rp.500ribu
Pada Saat:
Modal Di Kembalikan (Kas)

Tanggal 15 Januari 2020 (jatuh tempo/berakhir akad mudharabah)

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


15/1
D. Kas/Rekeing Joko Rp.40juta
K. Investasi Mudharabah Rp.40juta
Pada Saat:
Modal Di Kembalikan (Non Kas)

Dalam catatan LKS, modal non kas (barang) saat penyerahan sebesar Rp.30.000.000,-- dan
penurunan nilai (penyusutan) sampai akhir akad (24 bulan) sebesar Rp. 28.800.000.

Pemilik Dana (Shahibul Maal): LKS Pengelola Dana (Mudharib): JOKO


Nilai wajar > Nilai tercatat (mis Rp. 2.500.000)
Dr. Persediaan/Aset Mdh Rp.2,5juta
Dr. Akum penurunan nilai (peny) Rp.28,8juta
Cr. Investasi Mudharabah Rp.30juta
Cr. Keun Pengembalian Aset Mdh Rp.1,3juta
[
TERIMAKASIH

47

Anda mungkin juga menyukai