Anda di halaman 1dari 241

KUESIONER PODES2021 - DESA

1
BLOK PERTANYAAN
KETERANGAN TEMPAT 1 10 ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER 2 11 PENGGUNAAN LAHAN

KETERANGAN UMUM DESA/KELURAHAN 3 12 EKONOMI

KEPENDUDUKAN DAN KEWILAYAHAN 4 13 KEAMANAN

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN 5 14 KEUANGAN DAN ASET DESA

BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM 6 15 PERLINDUNGAN SOSIAL DAN STUNTING

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN 7 16 KETERANGAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA

SOSIAL BUDAYA 8 17 POTENSI PERTANIAN

OLAHRAGA DAN HIBURAN 9 18 FAKTOR PENDUKUNG DAN KENDALA

19 CATATAN

2
BLOK IKETERANGAN TEMPAT

3
BLOK I. Keterangan Tempat (1)

Identitas desa/kelurahan yang


tercantum pada Blok I (R101
s.d. R105) sudah ada di aplikasi
setiap petugas.

 Petugas memilih desa yang


akan didata sesuai wilayah
tugasnya."
 Catatan: untuk desa baru
dan belum terdaftar di MFD
maka dicacah menggunakan
Kode pada R104 merupakan PAPI/kuesioner dan mengisi
kode desa/kelurahan form identifikasi desa baru.
berdasarkan kondisi pada
saat pencacahan.
4
BLOK I. Keterangan Tempat (2)

SK Pembentukan/pengesahan desa/kelurahan adalah dasar hukum yang mendasari terbentuknya sebuah


desa/kelurahan.
1. Permendagri adalah Desa/Kelurahan yang ditetapkan dengan Permendagri (Peraturan Menteri Dalam Negeri).
Permendagri yang dimaksud adalah permendagri yang dikeluarkan terakhir oleh Mendagri. Penjelasan : Untuk
desa yang sudah tercantum di Permendagri No 72 Tahun 2019 akan dikirimkan softcopy ke daerah
2. Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota
bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi maupun kabupaten/kota, dalam
ranah pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah yang menjadi legalitas perjalanan eksekusi pemerintah
daerah.
3. Surat Keputusan (SK) Gubernur/Bupati, desa yang terbentuk berdasarkan surat keputusan dari
Gubernur/Bupati.
4. Lainnya merupakan desa yang ditetapkan oleh kementerian/lembaga terkait, seperti Kemendes PDTT yang
membentuk Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Contoh lainnya adalah Kementerian Sosial yang membentuk
Pemukiman Masyarakat Terasing (PMT), yaitu tempat bermukim masyarakat suku terasing yang secara
geografis terpencil, terisolir, dan terasing.
5
BLOK I. Keterangan Tempat (3)

Pada R106a akan dimunculkan predefine untuk SK pembentukan/pengesahan


Jika di predifine sudah ada SK Permendagri maka R106a petugas mengisi sesuai predifine (kode 1).
Tetapi jika ada 2 SK selain kode 1 maka dipilih kode yang terkecil

R106b ditanyakan jika R106a berkode 1


Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui kode desa tersebut dalam SK Permendagri.
R106b akan menggunakan prefill. Sehingga desa yang ada prefillnya akan otomatis terisi,
sedangkan desa-desa yang tidak ada prefillnya petuga harus menanyakan ke aparat
desa/kelurahan.

6
BLOK I. Keterangan Tempat (4)

Desa yang dicacah merupakan


desa yang memiliki wilayah
dengan batas yang jelas,
penduduk yang menetap, dan
pemerintahan desa/kelurahan
yang operasional

Jika ada yang dijawab ‘Tidak’ maka lanjut ke BLOK II


(R201-R206), kemudian STOP

7
BLOK I. Keterangan Tempat (5)

Alamat lengkap, nomor


telepon, alamat e-mail
lokasi pelayanan
pemerintahan dan alamat
situs/website/blog
desa/kelurahan

Jika lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan yang biasa digunakan sedang diperbaiki dan akan
digunakan kembali, maka alamat yang dimaksud mengacu pada lokasi pelayanan pemerintahan
desa/kelurahan yang sedang diperbaiki tersebut.

Penulisan nomor telepon lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan harus disertai dengan kode
area. Misalnya: 021 (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi); 0251 (Bogor)

Jika lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan tidak mempunyai nomor telepon atau alamat e-
mail kantor, maka isikan tanda strip ‘ - ‘ pada tempat yang tersedia.
8
BLOK I. Keterangan Tempat (6)

Contoh kasus Blok I:

1. Beberapa desa yang memiliki kantor desa, namun tidak digunakan, pelayanan banyak dilaksanakan di
rumah maka lokasi pelayanan tetap merujuk ke kantor desa.

2. Kantor desa tidak ada dan pelayanannya dilakukan di desa lain, pengisian R108 merujuk pada alamat
pelayanan yaitu alamat pelayanan di desa lain.

3. Aparat/narasumber mengatakan kalau desanya belum memiliki batas yang jelas. Apabila ditemukan
kasus seperti ini maka harus mengecek R106 tentang SK pembentukan desa. Apabila desa tersebut
sudah ada SK seperti SK Bupati atau Gubernur, dll, maka untuk pengisian P107a isikan kode 1 (Ya).

9
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
DAN NARASUMBER

10
201-206. Keterangan Petugas

Nama petugas dan NIP/NIM sudah ada di aplikasi, sedangkan


untuk tanggal otomatis terisi ketika melakukan pendataan.

11
207. Narasumber

Tulis maksimal 5 (lima) narasumber yang memberikan informasi, baik aparat desa/kelurahan
maupun instansi lain. Agar dapat dipergunakan untuk konfirmasi kembali apabila ada isian yang
perlu dipastikan kebenarannya.

Setelah kuesioner terisi lengkap, pencacah diharapkan melakukan persepakatan dengan kepala
desa/lurah atau beberapa aparat desa/kelurahan dalam rangka konfirmasi dan finalisasi data desa
yang dikumpulkan.
Selanjutnya, pencacah meminta pengesahan kepala desa/lurah dengan menandatangani, memberi
nama dan cap/stempel desa/kelurahan pada surat pernyataan kemudian memfoto lembar tersebut
melalui aplikasi. Surat pernyataan yang sudah difoto diberikan kepada PML. 12
BLOK III. KETERANGAN UMUM
DESA/KELURAHAN

13
301. Status Pemerintahan – 302. Peta Desa/Keluahan

Tulis status desa, sesuai dengan kondisi saat pencacahan. Ada beberapa
desa yang berubah statusnya dan tidak lagi sesuai dengan Permendagri

 Peta sudah dilegalisir baik berbentuk tanda tangan, logo, stempel, cap jari, dan sebagainya.
 Tidak termasuk Peta WA (wilayah administrasi) dari BPS atau peta kecamatan.
 Peta dapat berbentuk sketsa peta, peta digital maupun peta satelit.

14
303. Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

 Tingkatan SLS merupakan struktur atau hierarki SLS di bawah desa/kelurahan.


 Nama SLS merupakan tingkatan SLS di bawah desa yang dimulai dari SLS terkecil
 Nama SLS di setiap desa/kelurahan sangat beragam, diantaranya RT, RW/RK, korong,
kampung, banjar, dusun, dsb. Khusus untuk Sumatera Barat, SLS di bawah nagari dapat
berupa jorong/korong/kampung.
Contoh kasus:
Satu desa terdiri dari 1 dusun, maka tetap dianggap ada SLS. Jadi pengisian R303a = 1 (Ada);
R303b. 1; R303c = 1
15
304. Luas Wilayah Desa/Kelurahan

 Tujuannya: untuk memperoleh informasi mengenai kepadatan penduduk di desa/kelurahan yang


digunakan sebagai salah satu variabel penentu klasifikasi daerah perkotaan-perdesaan.
 Diisi berdasarkan SK pembentukan desa atau bukti otentik lainnya.
 Luas wilayah desa/kelurahan sudah tersedia di aplikasi (predefine). Petugas membandingkan isian luas
wilayah dari predefine dengan luas wilayah yang diberikan oleh narasumber (perangkat desa/kelurahan).
 Kecuali untuk desa baru dan tidak tersedia predefine di aplikasi, maka petugas harus mengisi rincian ini
sesuai data terakhir/terbaru dari desa/kelurahan

Penjelasan:
 Jika ada wilayah desa yang tidak terletak dalam satu hamparan (seperti: berbeda pulau, terpisah oleh
wilayah desa lain, dsb) maka luas desa mencakup seluruh wilayah desa tersebut.

16
305a. Topografi Sebagian Besar Wilayah Desa/Kelurahan
 Topografi desa/kelurahan
dilihat berdasarkan letak
sebagian besar wilayah
desa/kelurahan.

 Rincian ini akan terisi secara


otomatis pada aplikasi
(bersumber dari citra satelit)
dan tidak perlu ditanyakan ke
responden. (Prefill)
 Permukiman penduduk yang terdapat di lereng/puncak
cenderung lebih berisiko terkena bencana alam sekaligus  Untuk desa baru atau
lebih sulit mendapatkan bantuan. desa/kelurahan yang rincian
ini kosong/tidak terisi secara
 Keberadaan permukiman penduduk di lereng/puncak otomatis petugas harus
dapat memberikan informasi awal terkait mitigasi dan menanyakan ke responden
persiapan menghadapi bencana alam. dan mengisi rincian tersebut
sesuai jawaban responden.
17
306. Keberadaan, Status, dan Kondisi kantor kepala desa/lurah (1)

Keberadaan, Status, Kondisi dan lokasi kantor kepala desa/lurah


 Di beberapa wilayah, kantor kepala desa/lurah juga dikenal dengan istilah balai desa. Namun,
tidak semua balai desa merupakan kantor kepala desa/lurah.
 Yang dicatat di sini adalah bangunan yang diperuntukkan secara khusus untuk kegiatan
operasional pemerintahan desa/kelurahan dan bukan milik pribadi.
 Tidak termasuk rumah kepala desa yang dijadikan kantor desa.
 Pada Rincian 306.c, kondisi layak atau tidak tergantung persepsi aparat desa.

18
306. Keberadaan, Status, Kondisi dan lokasi kantor kepala desa/lurah (2)

Contoh kasus:
1. Saat pencacahan kantor desa sedang direnovasi, maka kantor desa dimasukkan ke
dalam kategori layak.
2. Dari penjelasan Kemendagri, kelurahan tidak mempunyai aset kelurahan tetapi
yang ada aset pemda, maka R306b dapat langsung dijawab kode 2 (bukan aset
desa/kelurahan).
3. Kantor desa beroperasional hanya hari Senin, selain hari itu kegiatan pemerintahan
berlangsung di banyak tempat. Maka isian R107 dan R306 mengacu pada kantor
desa. Walaupun kantor tidak digunakan terus menerus.

19
307. Lokasi kantor kepala desa/lurah

Lokasi kegiatan pemerintahan pada umumnya di kantor kepala desa/lurah, tetapi ada juga yang berada di rumah kepala
desa/lurah.
1. Jika kegiatan pemerintahan dilakukan di banyak tempat, maka merujuk pada tempat yang lebih sering digunakan.
2. Jika kantor desa/kelurahan sedang dalam perbaikan/renovasi dan sementara dilakukan di tempat lain, maka
kegiatan pemerintahan dianggap tetap dilakukan di kantor desa/kelurahan.

Rincian 307b. Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui titik koordinat geografi dan ketinggian
lokasi kegiatan pemerintahan desa/kelurahan, yang biasanya adalah kantor kepala desa/lurah.
20
308. Wilayah desa/kelurahan berbatasan langsung dengan laut (1)

Wilayah  desa yang berbatasan


langsung dengan laut adalah wilayah
desa yang bersinggungan langsung
dengan laut, baik berupa pantai
maupun tebing karang.

 Pemanfaatan laut adalah segala aktivitas/kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk memanfaatkan laut
(baik warga desa/kelurahan setempat maupun warga desa/ kelurahan lain), seperti perikanan (tangkap dan
budidaya), tambak garam, wisata bahari, atau transportasi umum
 Jika ada desa yang memanfaatkanan laut sebagai lokasi perikanan tangkap maka jaraknya tidak dibatasi.

21
308. Wilayah desa/kelurahan berbatasan langsung dengan laut (2)

Tanaman Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut.
Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam.
Tanaman mangrove tidak dilindungi/dilarang untuk memanfaatkan bagian-bagian tanaman
tersebut, misalnya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi atau bahan
tambahan tekstil (Dirjen P2HP, 2015).
Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan muara
dengan struktur tanah rawa dan/atau padat.

22
308. Wilayah desa/kelurahan berbatasan langsung dengan laut (2)

Kategori kondisi tanaman mangrove di wilayah desa/kelurahan yaitu:


 Baik, jika kondisi tanaman mangrove dalam keadaan baik secara keseluruhan, masih dapat
berfungsi sebagai penahan ombak air laut
 Sebagian rusak, jika kondisi sebagian tanaman mangrove di desa dalam keadaan rusak
sebagian, sehingga tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai penahan ombak air laut
 Rusak, jika kondisi seluruh tanaman mangrove di desa dalam keadaan rusak (mati),
sehingga tidak dapat berfungsi sedikitpun sebagai penahan ombak air laut

23
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan,


hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.

Desa yang Lokasi berada di sekitar/didalam Kawasan Hutan/Hutan dikhawatirkan akan merambah dan
merusak hutan.

24
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Batas kawasan hutan antara lain: Pal/tanda batas, Jalan, Sungai, dan Lainnya.

 Pal/tanda batas, adalah batas kawasan hutan yang berupa papan, patok, atau
lainnya yang biasanya diletakkan di pohon atau dipasang di tempat tertentu.
 Jalan, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan jalan.
 Sungai, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan sungai.
 Lainnya, apabila batas terluar kawasan hutan berbatasan dengan selain yang telah
disebutkan diatas seperti pagar.

25
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan, terdiri dari:


1. Di dalam kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang seluruh wilayahnya terletak di
tengah/dikelilingi hutan.
2. Di tepi/sekitar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang wilayahnya berbatasan
langsung dengan hutan, atau sebagian wilayah desa tersebut berada di dalam hutan.
3. Di luar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang seluruh wilayahnya tidak berbatasan
langsung dengan hutan.

Kasus lain: Adanya perubahan wilayah yang tadinya adalah kawasan hutan sudah tidak seperti
hutan karena banyak pemukiman. Penentuan kawasan hutan adalah berdasarkan SK
Kemenhut. Selama SK belum dihapus/dicabut maka masih termasuk kawasan hutan.

26
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

 Penjelasan Lokasi Desa/kelurahan terhadap Kawasan Hutan :

Desa
C Desa Desa
Desa KH A C
A
KH
Desa
Desa B
B

Desa A dan B berada di tepi kawasan Desa A berada di tepi kawasan hutan
hutan (kode 2) sedangkan desa C berada (kode 2) sedangkan desa B dan C berada
di dalam kawasan hutan (kode 1) diluar kawasah hutan (kode 3)

27
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Fungsi Kawasan Hutan :


 Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok untuk pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Kawasan hutan konservasi terdiri dari: Kawasan Suaka Alam berupa Cagar Alam (CA),
Kawasan Pelestarian Alam berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR), dan
Taman Wisata Alam (TWA), serta Taman Buru.

28
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

 Hutan Lindung menurut Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

 Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok untuk memproduksi hasil
hutan. Hutan Produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan
Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK).

29
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Penjelasan:
Dalam 1 desa bisa terdapat lebih dari 1 Fungsi kawasan hutan/hutan,
 Jika dalam 1 desa ada fungsi hutan konservasi (kode 1) dan hutan lindung
(kode 2) maka isian kode dijumlahkan, yaitu menjadi 3
 Jika dalam 1 desa ada fungsi hutan konservasi (kode 1) dan hutan produksi
(kode 1) maka isian kode dijumlahkan, yaitu menjadi 5

30
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

 Pemanfaatan hutan diatur oleh pemerintah agar tidak mengurangi fungsi kawasan hutan yang
telah ditetapkan.
 Penduduk yang berada di sekitar hutan/kawasan hutan mempunyai risiko untuk menghilangkan
hutan (merusak hutan) sehingga perlu dibuat aturan untuk pemanfaatannya.
 Semakin tinggi tingkat ketergantungan penduduk terhadap hutan, semakin tinggi pula potensi
kerusakan hutan sehingga menghilangkan fungsi dari hutan yang sebenarnya.

31
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Ketergantungan penduduk terhadap kawasan hutan terbagi menjadi:

01 TINGGI 02SEDANG 03 04 TIDAK


TERGANTUNG
RENDAH

jika seluruh atau jika sebagian jika sebagian jika tidak ada
sebagian besar penduduk kecil penduduk yang
penduduk bergantung penduduk hidupnya
bergantung hidupnya atau bergantung tergantung
hidupnya atau hidupnya darihutan.
pencahariannya
pencahariannya
dari hutan. pada hutan.
dari hutan.

32
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang


dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat
yang dilaksanakan masyarakat setempat untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial
budaya. (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK))

Program Perhutanan Sosial merupakan program nasional yang


dilaksanakan dengan beberapa skema diantaranya: Hutan Desa
(HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm) , Hutan Tanaman Rakyat
(HTR), Hutan Adat (HA) , dan Kemitraan Kehutanan (KK).

33
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

SKEMA PERHUTANAN SOSIAL

3 Hutan Kemasyarakatan
Hutan Desa 1 2 (HKm)
(HD)
Hutan negara yang belum Hutan negara yang
Hutan Adat (HA) pemanfaatan utamanya
dibebani izin/hak, yang
dikelola oleh desa dan Hutan negara yang diserahkan ditujukan untuk
dimanfaatkan untuk pengelolaannya kepada memberdayakan masyarakat.
kesejahteraan desa. masyarakat hukum adat
(PP No 6 Tahun 2007 tentang
(rechtgemeenschap)
(PP No 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan
Tata Hutan Dan Penyusunan (Undang-Undang No 41 tahun RencanaPengelolaan Hutan
Rencana Pengelolaan Hutan Tahun 1999 tentang serta Pemanfaatan Hutan)
Serta Pemanfaatan Hutan) Kehutanan)

34
309. Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

SKEMA PERHUTANAN SOSIAL

Hutan Tanaman Rakyat


(HTR)
4 5 Kemitraan Kehutanan
(KK)
Hutan tanaman pada hutan produksi yang Kerjasama antara masyarakat setempat dengan
dibangun oleh kelompok masyarakat untuk Pemegang Izin pemanfaatan hutan atau
meningkatkan potensi dan kualitas hutan Pengelola Hutan, Pemegang Izin usaha industri
produksi dengan menerapkan silvikultur primer hasil hutan, dan/atau Kesatuan
dalam rangka menjamin kelestarian Pengelolaan Hutan dalam pengembangan
sumber daya hutan kapasitas dan pemberian akses, dengan prinsip
kesetaraan dan saling menguntungkan
(PP No 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan (Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Hutan Serta Pemanfaatan Hutan) Indonesia Nomor: P.39/Menhut-II/2013)

35
BLOK IV. KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN

36
401. Penduduk dan keluarga pada 1 Januari 2021 (1)

Banyaknya penduduk
desa/kelurahan yang dicatat
adalah jumlah penduduk yang
tercatat pada buku administrasi
kependudukan desa/kelurahan

Penjelasan:
Jika di desa/kelurahan tidak terdapat catatan, maka petugas dapat memberikan jumlah
penduduk dengan mengkonfirmasi data SP2020 kepada aparat desa/kelurahan, lalu
petugas diminta memperkirakan penambahan dan pengurangan jumlah penduduk
sesuai dengan kondisi 1 Januari 2021

37
401. Penduduk dan keluarga pada 1 Januari 2021(2)

 Keluarga pertanian adalah keluarga yang


sekurang-kurangnya ada satu anggota
keluarga yang mengusahakan produk
pertanian (menanggung risiko sendiri)
dengan tujuan sebagian/seluruh dijual
atau memperoleh
pendapatan/keuntungan.
Penjelasan:  Khusus untuk keluarga yang menanam
padi dan palawija (tanaman pangan),
Jika di desa/kelurahan tidak terdapat catatan, maka petugas
walaupun seluruh hasilnya untuk
dapat memberikan jumlah keluarga dengan mengkonfirmasi dikonsumsi sendiri, dikategorikan
data SP2020 kepada aparat desa/kelurahan, lalu petugas sebagai keluarga pertanian.
diminta memperkirakan penambahan dan pengurangan jumlah
keluarga sesuai kondisi 1 Januari 2021  Produk pertanian meliputi: tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan,
Contoh: Keluarga Pak Budi memiliki lahan pertanian yang semuanya peternakan, perikanan, dan kehutanan.
disewa oleh Pak Soleh. Dalam hal ini keluarga Pak Budi sama sekali tidak  Tidak termasuk keluarga yang anggota
mengelola lahan pertanian maka keluarga Pak Budi bukan sebagai keluarganya hanya bekerja sebagai buruh
keluarga pertanian. tani dan tidak mengusahakan produk
38 pertanian.
402. Warga desa/kelurahan yang sedang bekerja sebagai PMI/TKI di luar
negeri dan keberadaan agen pengerahan PMI/TKI serta WNA
 402a-b. PMI/TKI adalah setiap WNI yang
memenuhi syarat bekerja di luar negeri
dalam hubungan kerja dalam jangka
waktu tertentu dengan menerima upah.
PMI/TKI yang belum berangkat ke luar
negeri dan masih tinggal di tempat
penampungan PJTKI dan diketahui oleh
kepala desa/lurah, maka masih belum
terhitung sebagai PMI/TKI.
 402.c Agen pengerahan PMI/TKI ke luar
402.d. Rincian ini bertujuan untuk mengetahui informasi adanya negeri adalah seseorang atau sekelompok
warga neagara asing (WNA) yang tinggal di desa/kelurahan orang yang melakukan kegiatan mencari,
merekrut, menampung dan menyalurkan
WNA yang dimaksud adalah warga asing yang PMI/TKI untuk bekerja di luar negeri.
tinggal atau berniat tinggal di desa/kelurahan,
bukan sekedar turis yang sedang berkunjung Contoh kasus:
sementara. Jika di desa ada orang yang tugasnya hanya mencari/merekrut
PMI/TKI maka termasuk ada agen PMI/TKI.
39
403a. Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk desa/
kelurahan dari lapangan usaha

Jika R.403a berkode 2 – 17 maka dilanjutkan ke R501.

40
403b. Jenis komoditi/sub sektor utama sebagian besar penduduk
desa/kelurahan

Rincian ini terisi jika R403a berkode ‘1’ yaitu sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan

41
403c. Prasarana transportasi dari/ke lokasi sentra produksi pertanian di
desa/kelurahan (1)

Sentra produksi pertanian


yang dimaksud mengacu
pada lokasi keberadaan
sentra produksi pertanian
yang paling luas di wilayah

Tujuan utama pertanyaan ini adalah untuk melihat kemudahan akses petani untuk menjual hasil pertanian
dari/ke sentra produksi.
Contoh Kasus :
Jika penghasilan utama penduduk di desa A adalah pertanian, namun di desa A tidak ada sentra produksi
pertanian karena penduduk desa A bertani di wilayah desa B.
Berhubung sentra produksinya tidak ada di desa A maka akses ini dapat dilihat dari sentra produksi yang ada di
desa B (dimana sebagian besar warga desa A menjadi petani) dari/ke jalan utama desa terdekat (bisa jalan
utama desa A atau jalan utama desa B)
42
403c. Prasarana transportasi dari/ke lokasi sentra produksi pertanian di
desa/kelurahan (1)

403c1. Jenis permukaan jalan dari/ke lokasi sentra produksi pertanian ke jalan utama desa/kelurahan
 Jalan utama desa adalah jalan yang dianggap oleh sebagian besar penduduk desa/kelurahan sebagai jalan
yang paling penting atau sering digunakan untuk arus transportasi dari/menuju kantor camat terdekat.
 Jalan dari sentra produksi pertanian ke jalan utama desa adalah jalan yang menghubungkan lokasi sentra
produksi/lahan pertanian dengan jalan utama desa.
 Jenis permukaan jalan terdiri dari: aspal/beton, diperkeras (kerikil, batu), tanah, dan lainnya (jalan terbuat
dari kayu/papan yang biasanya digunakan di daerah rawa, termasuk jalan setapak, jalan di hutan, dan
sejenisnya).
43
403c. Prasarana transportasi dari/ke lokasi sentra produksi pertanian di
desa/kelurahan (2)

403c2. Jika R403c1 berkode selain 4, jalan dari/ke lokasi sentra produksi pertanian ke jalan utama desa/kelurahan
dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih.
 Sepanjang tahun, jika jalan tersebut dapat dilalui setiap saat, dan tidak terpengaruh oleh hujan, air pasang, dll.
 Sepanjang tahun kecuali saat tertentu, jika jalan tersebut dapat dilalui tetapi saat tertentu, seperti ketika turun hujan
(sehingga jalannya menjadi sangat licin dan berbahaya untuk dilalui), air pasang yang biasanya banyak dijumpai pada jalan
yang berada di pinggir laut, dll.
 Selama musim kemarau, jika jalan tersebut dapat dilalui selama musim kemarau saja. Biasanya berupa jalan tanah saat
musim hujan akan berlumpur sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor roda 4 atau lebih. Selain itu, dapat
juga berada di wilayah yang rentan terjadi bencana alam ekstrem akibat musim hujan seperti longsor, dll.
 Tidak dapat dilalui sepanjang tahun, jika jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih.
Biasanya jalan setapak
44
403d. Jenis Pabrik kelapa sawit (PKS) dan pabrik gula (PG) di
desa/kelurahan

Rincian jumlah pabrik kelapa sawit diisi jika R403b berkode 05 dan rincian
jumlah pabrik gula diisi jika R403b berkode 12

Unit pengolahan produksi adalah unit yang melakukan kegiatan mengubah


produksi primer menjadi hasil olahan dan atau barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.
Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah tempat/unit pengolahan kelapa sawit
menjadi Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Kernel Oil (CPKO) atau lainnya.
Pabrik gula (PG) adalah tempat/unit pengolahan tebu menjadi gula atau tetes
(molasses).
45
BLOK V. PERUMAHAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP

46
501. Keluarga Pengguna Listrik

Keluarga pengguna listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN)


adalah keluarga pengguna/pelanggan listrik yang disalurkan
oleh PLN, dengan/tanpa meteran resmi dari PLN.

Keluarga pengguna listrik non-PLN adalah keluarga


pengguna/pelanggan listrik selain dari PLN, misalnya
diesel/generator, listrik diusahakan oleh pemerintah daerah,
swasta, dan listrik swadaya masyarakat.

Keluarga bukan pengguna listrik adalah keluarga yang tidak


menggunakan listrik sebagai sumber energi untuk penerangan
rumah
Contoh kasus:
1. Warga menggunakan listrik 1-2 jam, selebihnya menggunakan pelita karena listrik padam. Maka tetap dianggap
keluarga pengguna listrik
2. Pemda mempunyai mesin diesel yang kelola PLN tetapi pemasukan tetap ke Pemda maka Listrik Non PLN
3. Keluarga menggunakan listrik PLN dan listrik Non PLN, maka masuk ke PLN.
47
501c. Penggunaan Lampu Tenaga Surya di desa/kelurahan

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui rumah tangga yang


menggunakan lampu tenaga surya.

Lampu Tenaga Surya adalah suatu sistem pencahayaan berupa lampu


terintegrasi dengan baterai yang energinya bersumber dari
pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik 48
502. Penerangan di jalan utama desa/kelurahan

• Rincian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai ada/tidaknya sarana penerangan dan jenis
penerangan dengan lampu tenaga surya baik di jalan utama maupun bukan jalan utama di desa/kelurahan
• Penerangan jalan yang diusahakan/dibiayai oleh masyarakat (swadaya) atau perusahaan walaupun sumbernya
dari PLN dikategorikan listrik non pemerintah Misalnya, karena tidak ada lampu di jalan utama desa, maka
setiap rumah yang berada di pinggir jalan utama dianjurkan memasang lampu di jalan depan rumah

Contoh kasus:
1. Untuk rumah di pinggir jalan utama, jika ada lampu yang dipasang di teras rumah maka dianggap
tidak ada penerangan di jalan utama. Tetapi jika dipasangnya di jalan berarti itu masuk dan jenisnya
swadaya
2. Untuk penerangan jalan utama yang lebih banyak matinya daripada hidupnya, misal sebulan sekali
menyala maka dianggap tidak ada penerangan jalan
49
utama.
503a-c. Bahan bakar untuk memasak yang digunakan oleh keluarga

503a.
Rincian ini dimaksudkan
untuk mengetahui jenis
bahan bakar memasak
oleh keluarga di
desa/kelurahan.

503.b
Rincian ini dimaksudkan
untuk mengetahui
bahan bakar untuk
memasak yang 503c.
digunakan oleh
sebagian besar keluarga Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui cara memperoleh
di desa/kelurahan kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakar memasak
oleh mayoritas keluarga di desa/kelurahan.
50
504a-b. Tempat buang sampah keluarga (1)
Tempat sampah, kemudian diangkut jika sampah
ditampung sementara dalam wadah/tempat sampah
yang kemudian sampah tersebut diangkut ke TPS atau
langsung ke TPA.
Jika sampah dibungkus plastik/sejenisnya, kemudian
digantung di pagar/pohon atau ditaruh di depan rumah
kemudian diangkut oleh tukang sampah maka termasuk
”Tempat sampah, kemudian diangkut”

Dalam lubang/dibakar jika sampah dibuang ke dalam lubang, baik lubang buatan maupun alamiah, atau sampah tersebut
dibakar

Sungai/saluran irigasi/danau/laut jika sampah dibuang ke sungai, saluran irigasi, danau, laut atau pinggir pantai

Drainase (got/selokan) jika sampah dibuang ke dalam saluran got/selokan yang pada dasarnya berfungsi sebagai saluran air.

Lainnya, misalnya sampah dikumpulkan kemudian dipakai sebagai bahan pembuatan kompos.
51
504a-b. Tempat buang sampah keluarga (2)

Rincian ini dimaksudkan untuk


mengetahui tempat buang
sampah yang digunakan oleh
mayoritas keluarga di
desa/kelurahan.

Contoh kasus:
Sampah (tanpa kantong) ditumpuk di satu titik dalam area pasar, tidak ada bak
penampung, kemudian diangkut maka masuk ke R504a 1.

52
504c-d. Tempat buang sampah keluarga (1)

504c. Tempat Penampungan Sampah


Sementara (TPS) 504d. Keberadaan bank sampah di
desa/kelurahan
adalah tempat atau lahan yang digunakan
sebagai penampungan pembuangan  Bank sampah adalah tempat pemilhan dan
sampah yang bersifat sementara di pengumpulan sampah yang dapat didaur
desa/kelurahan sebelum diangkut ke ulang dan/atau di guna ulang yang memiliki
tempat perdauran ulang, pengolahan atau nilai ekonomi (Permen Lingkungan Hidup
tempat pengolahan sampah terpadu Nomor 13 Tahun 2012)
 Persyaratan bank sampah :
 Konstruksi bangunan
 Sistem manajemen bank sampah

53
504c-d. Tempat buang sampah keluarga (2)

Contoh kasus:
1. Bak sampah yang ada di pasar, ukuran 2 x 2 meter dapat
dikategorikan TPS.
2. Konsep bank sampah dan TPS berbeda. Bank sampah memiliki
mekanisme tertentu dan tidak harus ada plang.

54
505. Tempat buang air besar sebagian besar keluarga

 Apabila sebagian besar keluarga menggunakan dua atau lebih jenis jamban
dengan persentase yang sama, maka kode jenis jamban yang dipilih adalah kode
yang terkecil.
 Jika Rincian 505.a berkode 4, maka pencacah langsung melanjutkan ke Rincian
506.

55
506. Tempat/saluran pembuangan limbah cair dari air
mandi/cuci sebagian besar keluarga

Lubang resapan jika limbah cair dari air mandi/cuci dari Drainase (got/selokan) jika limbah cair dari air
rumah tangga dibuang ke lubang tanah yang permukaan mandi/cuci dari rumah tangga dibuang ke dalam saluran
atasnya ditutup. Lubang resapan diperuntukkan secara got/selokan yang pada dasarnya berfungsi sebagai
khusus untuk menampung limbah cair/air kotor saluran air.

Dalam lubang atau tanah terbuka jika limbah cair dari air mandi/cuci dari rumah tangga dibuang
ke dalam lubang yang tidak tertutup atau langsung dibuang ke tanah terbuka. Di beberapa
wilayah, lubang/tanah terbuka untuk pembuangan limbah cair/air kotor disebut’peceren’.

Sungai/saluran irigasi/danau/laut jika limbah cair dari Lainnya, jika limbah cair dari air mandi/cuci dibuang
air mandi/cuci dari rumah tangga dibuang ke kali, selain di atas, misal dikumpulkan kemudian diproses
sungai, saluran irigasi, danau, laut khusus menjadi limbah yang aman dan ramah lingkungan
serta dimanfaatkan untuk keperluan tertentu

56
507. Sumber air untuk minum dan mandi/cuci sebagian besar
keluarga

Rincian ini untuk mengetahui


sumber air yang digunakan
sebagian besar keluarga di
desa/kelurahan untuk minum
dan mandi/cuci

Contoh kasus:
1. Ada air kemasan merk lokal dengan harga yang murah sekali. Maka dimasukkan ke kemasan
bermerk, tidak melihat harga. Kalau isi ulang itu cirinya botol merk apapun bisa diterima untuk
diisi ulang
2. Terkait sumur pompa dan sumber air yang lain, sesuai Buku 3 Konsep dan Definisi Hal. 32
57
508. Wilayah desa/kelurahan dilalui SUTET/SUTT/SUTTAS

• Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi


(SUTET) adalah saluran tenaga listrik
menggunakan kawat telanjang (konduktor)
di udara bertegangan diatas 230 kV.

• Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik


menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara bertegangan nominal
diatas 35 kV sampai dengan 230 kV.

• Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) adalah saluran


tenaga listrik menggunakan kawat telanjang di udara bertegangan
nominal diatas 250 kV dan 500 kV dengan polaritas positif, negatif atau
kombinasi keduanya.
58
509. Penggunaan sungai, saluran irigasi, danau/waduk/situ/bendungan,
dan embung (1)

Penggunaan sungai, saluran irigasi,


dan danau/waduk/situ/bendungan
meliputi: mandi/cuci,
minum/masak, bahan baku air
minum, pengairan/irigasi lahan
pertanian, pariwisata atau rekreasi
(misal adanya fasilitas wisata arum
jeram, wisata Sungai Musi, dsb),
perikanan, transportasi, pembangkit
listrik, industri/pabrik dan lainnya.

59
509. Penggunaan sungai, saluran irigasi, danau/waduk/situ/bendungan,
dan embung (2)

Contoh kasus:
1. Sungai yang menjadi batas desa maka kedua desa dianggap memiliki sungai
tersebut
2. Di beberapa provinsi karena pengaruh musim kemarau, sungai menjadi
kering. Kadang disebut kali mati.Tetapi jika hujan, maka air nya ada kembali.
Untuk sungai dengan kondisi seperti ini tetap dimasukan ada sungai.
3. Muara sungai yang hanya untuk menghubungkan antara satu laut dengan
laut lainnya, di mana muara tersebut berisi air laut maka yang seperti itu
dianggap tidak masuk sungai. Sungai itu ada aliran dari hulu ke hilir.

60
510 a-c

Rincian R510b ini sebaiknya


ditanyakan pada aparat desa
dengan melakukan konfirmasi
pada Ketua RT/RW yang
wilayahnya mencakup daerah
bantaran sungai tersebut.

R510c. Limbah, menurut UU No.


32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, limbah adalah
sisa suatu usaha/kegiatan yang
dihasilkan dari hasil kegiatan Kasus:
pabrik, industri, pertambangan, Limbah yang berasal dari keluarga yang mandi/cuci di sungai maka
dan sebagainya baik berupa gas, dianggap limbah dari rumah tangga
debu, cair, atau padat. 61
511. Keberadaan Mata Air

Mata air adalah sumber air permukaan


tanah di mana air timbul dengan Embung adalah bangunan yang
sendirinya (alami). Mata air berfungsi menampung kelebihan air
dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu yang terjadi pada musim hujan untuk
mata air terlindung dan tidak terlindung persediaan suatu desa di musim kering

Contoh kasus:
1. Menyalurkan mata air dengan menggunakan pipa dianggap mengelola.
2. Embung desa yang dicatat tidak harus berfungsi.
3. Bekas tambang yang dijadikan untuk irigasi sama sumber air warga maka dikategorikan embung
sepanjang embung tersebut dikelola desa.

62
512. Pemukiman kumuh (1)

Permukiman Kumuh adalah Permukiman kumuh biasanya berada di lokasi marjinal (tidak boleh
permukiman yang tidak layak huni dijadikan sebagai tempat tinggal) misalnya: bantaran sungai, pinggiran
karena ketidakteraturan rel kereta api, sepanjang aliran drainase, di bawah jembatan (layang),
bangunan, tingkat kepadatan pasar, dan sebagainya. Ciri-ciri umum permukiman kumuh antara lain:
bangunan yang tinggi, dan kualitas  Penduduk/bangunan sangat padat,
bangunan serta sarana dan  Banyak rumah yang tidak layak huni,
prasarana yang tidak memenuhi  Sanitasi lingkungan buruk.
syarat

63
512. Pemukiman kumuh (1)

Contoh kasus:
1. Pada dinas LH, ada SK untuk pemukiman kumuh dan terdapat kategori ringan-sedang-berat, maka
semua kategori tersebut dimasukan dalam Podes.
2. Tidak ada ukuran minimal pemukiman kumuh, baik dari sisi luas rumah ataupun jumlah ruta. Ukuran
minimal, yang jelas terdiri dari beberapa rumah yang menurut kondef memang masuk rumah tidak
layak huni.
3. Semua permukiman kumuh yangg tercakup dalam SK itu dikonfirmasi terlebih dahulu dengan aparat
desa. Bila aparat desa menyatakan permukiman tersebut tidak kumuh maka isi sesuai dengan
informasi aparat desa.
4. Rumah penduduk (ada yang permanen) di dekat pantai yang sering mengalami rob sehingga
lingkungan sekitar rumah menjadi kotor tidak dianggap permukiman kumuh.
5. Penentuan jumlah permukiman kumuh tidak dibatasi SLS. Jika dalam satu hamparan ada lokasi kumuh
tetapi beda RW atau RT maka tetap dihitung satu lokasi.

64
513. Pencemaran lingkungan hidup (polusi) di desa/kelurahan

Pencemaran air. Air yang tercemar dapat


dilihat tampilan fisiknya keruh, berwarna,
berasa, berbusa, dan berbau.
Pencemaran tanah. Kesuburan tanah
menurun oleh berbagai sebab, yaitu:
rusaknya komposisi tanah akibat
penambangan, penggalian, kontaminasi
tanah karena bahan radio aktif di atasnya
atau dipendam di dalamnya
Contoh Kasus: Pencemaran udara dicirikan dengan
1. Air di desa mengandung kapur atau besi maka termasuk kondisi udara yang berdebu/ berjelaga,
pencemaran air. berasap, dan berbau menyengat. Sumber
2. Sungai yang keruh karena hujan terus menerus tidak termasuk pencemaran meliputi pabrik, pembakaran
pencemaran. gamping, kendaraan bermotor, letusan
gunung, peternakan, pembakaran
lahan/hutan dan sebagainya
65
514. Kegiatan pelestarian lingkungan dan pengolahan sampah selama 3
tahun terakhir (1)

Rincian ini bertujuan untuk


memperoleh informasi mengenai
keberadaan kegiatan pelestarian
lingkungan dan pengolahan sampah
selama tiga tahun terakhir di
desa/kelurahan yang dilakukan oleh
masyarakat desa/kelurahan ini
Kegiatan pelestarian lingkungan yaitu seperti penanaman/pemeliharaan
pepohonan di lahan kritis, penanaman mangrove, dan sejenisnya.
Menurut UU No. 37 Tahun 2014 Tentang Konservasi Tanah dan Air, lahan kritis adalah lahan
yang fungsinya kurang baik sebagai media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang
dibudidayakan atau yang tidak dibudidayakan

Menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
66
514. Kegiatan pelestarian lingkungan dan pengolahan sampah selama 3
tahun terakhir (2)

Kasus :
1. Jika ada desa yang sudah memisahkan antara sampah organik dan non organik maka
dianggap sudah melakukan pengolahan/daur ulang sampah.
2. Kegiatan pengelolaan sampah yang tidak rutin, setahun sekali untuk penilaian adipura maka
dianggap tidak ada.
3. Kegiatan membuat penyaringan IPAL dari botol plastik yang dikumpulkan di bank sampah
termasuk pengolahan sampah.
4. Kegiatan daur ulang sampah yangg dilakukan oleh usaha perorangan maka termasuk ada
pengolahan sampah dengan catatan bahwa yang bersangkutan adalah warga desa tersebut.
5. Adanya warga yang memanfaatkan kotoran sapi untuk kompos, maka termasuk sebagai
pengolahan sampah/daur ulang/limbah.

67
515. Kebiasaan masyarakat membakar ladang/kebun di desa/kelurahan
untuk proses usaha pertanian

Kebiasaan membakar ladang/kebun adalah kebiasaan


membakar ladang/kebun secara sengaja dengan maksud
untuk proses (mempersiapkan) usaha pertanian.

Kasus:
Yang dicakup hanya mencakup kebiasaan
membakar ladang/kebun, untuk kebiasaan
membakar jerami di sawah tidak dicakup.

68
516. Keberadaan lokasi penggalian golongan C di desa/ kelurahan

Rincian ini hanya mencakup penggalian golongan C di mana lokasi penggalian


yang dimaksud adalah tempat dilakukannya penggalian golongan C baik aktif
atau tidak, maupun memiliki surat perizinan/ tidak.

Golongan C yaitu golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B (seperti: Nitrat, phosphate,
garam batu (halite), Asbes, talk, mika, grafit, magnesit, Yarosit, leusit, tawas (alam), oker, Batu permata, batu
setengah permata, pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite, Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah
diatome, tanah serap (fullers earth), Marmer, batu tulis, Batu kapur, dolomite, kalsit, granit, andesit, basal,
trakhit, tanah liat, dan pasir) atau sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A dan golongan
B dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan

69
BLOK VI.BENCANA ALAM DAN
MITIGASI BENCANA ALAM

70
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (1)

Isikan kejadian bencana yang terjadi


pada tahun 2020 dan Januari-Mei 2021
untuk setiap jenis bencana alam.

Kejadian bencana alam yang dicatat


adalah yang berdampak langsung
terhadap warga (korban jiwa, materiil,
maupun nonmateriil) di desa/kelurahan.

Kejadian bencana alam dapat


menimbulkan beberapa peristiwa alam
lainnya.
Contoh : Suatu gunung berapi meletus
dan menimbulkan gempa. Untuk kasus
ini bencana alam yang terjadi adalah
gunung meletus dan gempa.
71
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (2)

• Bencana alam tidak memperhatikan penyebabnya, namun terjadi secara massal. Misal: tanah longsor
karena penggalian atau banjir karena penebangan pohon oleh manusia.
• Banyaknya kejadian merujuk ke berapa kali satu episode peristiwa (rentetan kejadian) bencana alam
yang terjadi.
• Untuk gempa, satu episode kejadian dimulai dari getaran pertama sampai terakhir. Misalkan dalam satu
episode gempa terjadi selama 24 jam, yang mengakibatkan gempa lebih dari satu kali maka jumlah
gempa yang dihitung tetap hanya satu kali.
• Bila terjadi gempa di desa/kelurahan X dan getaran gempa turut dirasakan ke desa/kelurahan Y, maka
tetap dianggap gempa di desa/kelurahan Y untuk yang merasakan dampaknya
• Untuk gunung meletus, satu episode kejadian adalah dari letusan pertama sampai letusan terakhir dan
dapat saja berlangsung dalam periode beberapa hari dan tetap dihitung sebagai satu kali letusan.
• Jika jumlah kejadian lebih dari 9 kali setahun maka ditulis 9
• Korban jiwa (meninggal) yang dicatat merujuk pada seluruh kejadian dalam satu tahun kejadian, bukan
hanya pada tahun puncak kejadian bencana alam. Jika tidak terjadi korban jiwa, maka isikan 0 (nol).
72
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (3)
Tanah longsor adalah salah satu jenis
gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau
keluar lereng akibat terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng. Tanah
amblas termasuk tanah longsor.
Banjir adalah peristiwa terbenamnya
daratan karena volume air yang meningkat.
Banjir dapat terjadi karena akibat hujan
besar, luapan air sungai, pecahnya
bendungan air, atau sistem drainase yang
buruk.

Banjir bandang adalah banjir yang datang


secara tiba-tiba dengan volume yang besar
sehingga merusak rumah penduduk maupun
menimbulkan korban jiwa. Disebabkan oleh
beberapa faktor seperti karena jebolnya
tanggul atau waduk/situ, maupun karena
penggundulan hutan 73
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (4)
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi yang
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api,
atau runtuhan batuan. Terjadi karena
aktivitas tektonik atau vulkanik. Gempa
tektonik adalah jenis gempa yang
disebabkan oleh pergeseran tanah
sedangkan gempa vulkanik adalah jenis
gempa yang disebabkan oleh letusan gunung
berapi.

Tsunami adalah sebuah gelombang/ombak


laut yang besar yang terjadi karena gerakan
vertikal pada kerak bumi yang diakibatkan
oleh gempa bumi, gempa di laut, gunung
berapi meletus, atau hantaman meteor di
laut.

74
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (5)
Gelombang pasang laut adalah gelombang
tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan
berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Terjadi karena adanya angin kencang/topan,
perubahan cuaca yang sangat cepat, dan adanya
pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari.

Angin puyuh/puting beliung/topan adalah


angin kencang yang datang secara tiba-tiba,
mempunyai pusat, dan bergerak melingkar
menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi
dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5
menit).
Gunung meletus adalah fenomena alam yang
terjadi akibat aktivitas vulkanik di gunung yang
menyebabkan magma keluar maupun material
vulkanik dari kawah gunung. Erupsi hanya
menyebabkan hujan awan panas juga termasuk
75 kedalam bencana gunung meletus.
601. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat) (6)

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu


keadaan di mana hutan dan lahan dilanda
api, sehingga mengakibatkan kerusakan
hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian
ekonomis dan atau nilai lingkungan.
Seringkali menyebabkan bencana asap yang
dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan
masyarakat sekitar.

Kekeringan (lahan) adalah keadaan


kekurangan pasokan air pada suatu daerah
dalam masa yang berkepanjangan (beberapa
bulan hingga bertahun-tahun).

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh


tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut
juga erosi pantai
76
603-604. Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan
menyebabkan kerugian bagi masyarakat) (8)

 Rincian 602. Isikan


jumlah penduduk yang  Rincian 603. Isikan luas areal pertanian yang terdampak/rusak
terdampak/rusak akibat akibat bencana pada tahun 2020. terdampak/rusak, maksudnya
bencana pada tahun adalah produksi pertanian yang dihasilkan mengalami
2020. kerusakan seluruhnya atau sebagian sehingga mengakibatkan
menurunya volume produksi jika dibandingkan dengan kondisi
Jumlah penduduk terdampak normal.
dihitung secara kumulatif dari Contoh:
setiap bencana yang terjadi di Pada masa tanam I pada bulan Januari-April terjadi banjir 3 kali di lahan
yang sama seluas 1 ha dan pada masa tanam kedua pada bulan Mei –
desa tersebut
Agustus terjadi kekeringan dan seluas 2 Ha. Maka luas areal yang
terdampak bencana seluas 1 Ha + 2 Ha= 3 Ha
77
604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di
desa/kelurahan (1)

Menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah


serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Referensi waktunya saat pencacahan

Sistem peringatan dini bencana alam adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana alam pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang. Disampaikan melalui kentongan, pemberitahuan dengan loud speaker, dan
lainnya.

Penjelasan : Pemberian peringatan status bencana melalui Short Messages Service (SMS), WhatsApp
(WA), Line, dsb yang diberikan kepada warga yang berada pada lokasi berisiko terkena bencana, dicatat
sebagai sistem peringatan dini bencana alam.

78
604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di
desa/kelurahan (2)

Sistem peringatan dini khusus tsunami adalah fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam tsunami
untuk memberikan peringatan dini sebelum bencana alam tsunami datang/menimpa
desa/kelurahan. Menggunakan peralatan teknologi tinggi sebagai alat atau sarana untuk
memonitor kapan dan di mana bencana alam tsunami itu akan terjadi.
Jika desa/kelurahan masih berada dalam cakupan atau masih terjangkau sistem peringatan dini, maka
desa/kelurahan tersebut dianggap memiliki sistem peringatan

Penjelasan:
1. Sistem peringatan dini tsunami yang dimaksud disini adalah peralatan teknologi untuk memonitor
datangnya gelombang air laut pasang tsunami (desa tersebut berada dalam cakupan sistem
peringatan dini, bukan lokasi dimana alat tersebut dipasang).
2. Sistem peringatan dini tsunami yang dicatat adalah yang masih berfungsi. Jika warga mengatakan
tidak tahu apakah sistem peringatan dini tsunami masih berfungsi atau tidak, maka tetap dicatat
sebagai ’’ada sistem peringatan dini tsunami’ di desa/kelurahan’’.
79
604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di
desa/kelurahan (3)

Perlengkapan keselamatan adalah perlengkapan yang diupayakan/ disediakan oleh aparat setempat
ataupun warga komunitas lokal untuk antisipasi maupun evakuasi korban saat terjadi bencana alam,
seperti perahu karet, tenda, masker, dan sebagainya. Peralatan keselamatan milik PMI yang berada di
suatu desa seperti perahu karet, tenda, masker untuk mitigasi bencana alam maka di desa tersebut
dianggap ada fasilitas perlengkapan keselamatan.

Penegasan:
Pembagian masker untuk pencegahan penyebaran
Covid-19 yang tersedia di kantor desa tidak termasuk
yang dimaksudkan dalam rincian ini

80
604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di
desa/kelurahan (4)

Rambu-rambu dan jalur evakuasi bencana adalah rambu/tanda dan jalur atau rute khusus yang
digunakan untuk evakuasi saat terjadi bencana alam

 Rambu-rambu dan jalur atau rute ini bisa tersedia di desa/kelurahan dalam bentuk apapun, misal
peta, petunjuk evakuasi, dan lokasi aman untuk berkumpul (muster point). Harus ada tanda
rambu-rambu dan jalur evakuasi.
 Hal yang terpenting adalah jika saat terjadi bencana alam, warga desa/ kelurahan tahu jalur atau
rute evakuasi yang harus dilewati.

81
604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di
desa/kelurahan (5)

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana, pencegahan dilakukan dengan cara mengurangi ancaman
bencana dan kerentanan pihak yang terancam bencana.

82
BLOK VII. PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN

83
701. Fasilitas Pendidikan (1)

Pada Kolom 4 – 8 diisi jika lembaga pendidikan yang


dimaksud tidak ada di desa/kelurahan

Kolom 4: Jika tidak ada lembaga pendidikan, maka isikan


perkiraan jarak ke lembaga pendidikan serupa yang terdekat (km).

Kolom 5: Jika tidak ada lembaga pendidikan isikan apakah biaya


transportasi PP kurang dari Rp 500.000.

Kolom 6: Jika tidak ada lembaga pendidikan isikan apakah


tersedia transportasi umum atau tidak.
Kolom 7: Jika tidak ada lembaga pendidikan dan tidak tersedia
transportasi umum isikan apakah bisa ditempuh dengan berjalan
kaki kurang dari 4 jam untuk PP
Kolom 8: diisi dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat
desa/kelurahan tentang kemudahan untuk mencapai lembaga
pendidikan serupa, dengan memperhitungkan sarana atau alat
transportasi yang digunakan/dipakai
84
701. Fasilitas Pendidikan (2)

Beberapa kasus terkait cakupan lembaga pendidikan:


Lembaga pendidikan adalah lembaga yang menghasilkan siswa yang lulus dan
diakui/disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibuktikan dengan
sertifikat/ijazah.
Yang dicatat adalah lembaga pendidikan yang ada aktivitasnya.
Tidak termasuk, lembaga pendidikan yang baru terdaftar secara definitif dan belum
melakukan aktivitas belajar-mengajar.
Untuk sekolah jarak jauh atau kelas jarak jauh dan sekolah terbuka dicatat menjadi
satu dengan sekolah induknya dimana pengelolaan administrasi berada.
Jika ada sekolah yang terletak di perbatasan dua desa, maka dicatat di salah satu desa
dimana kantor administrasi berada.
Jarak (kolom 4) dan kemudahan (kolom 5) harus diisi jika tidak ada fasilitas pendidikan
yang setara di desa tersebut (isian kolom 2 dan kolom 3 adalah nol).
85
701. Fasilitas Pendidikan (3)

R702a. Pos Pendidikan Anak Usia


Dini (Pos PAUD) atau biasa disebut
PAUD adalah tempat kegiatan
pembinaan anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun melalui
pemberian rancangan pendidikan
untuk membantu
pertumbuhan/perkembangan
jasmani dan rohani agar anak Penjelasan:
memiliki kesiapan dalam memasuki  Pos PAUD yang didirikan oleh Desa dimasukkan PAUD swasta,
pendidikan lebih lanjut PAUD negeri bila berada di bawah naungan Kementerian
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Pendidikan dan Kebudayaan/Kementerian Agama.
Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun  Jika di desa/kelurahan terdapat pos PAUD yang di dalamnya
2014 Tentang Standar Nasional terdapat Kelompok Bermain, tetapi di papan namanya hanya
Pendidikan Anak Usia Dini). tertulis ”PAUD” maka yang dicatat hanya PAUD

86
701. Fasilitas Pendidikan (4)

RA / BA meliputi Raudatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA)


Kasus:
Di desa A tidak ada RA/BA. RA terdekat ada di desa B berjarak 3 km Sedangkan BA terdekat ada di
desa C berjarak 1 km. Keduanya mudah dicapai.
Pengisian R701b adalah nol untuk kolom 2 dan kolom 3, maka pengisian Kolom 4 (jarak) dan kolom 8
(kemudahan) mengacu pada fasilitas RA/BA yang paling dekat yaitu BA dan isiannya kolom 4 = 01,0
dan kolom 8 = 2 (mudah)
87
701. Fasilitas Pendidikan (5)

Kasus-kasus terkait PAUD dan TK/RA/BA:


 Pos PAUD yang tahun lalu aktif tetapi tahun ini tidak aktif karena tidak ada murid maka
tetap dicatat ada Pos PAUD
 TK dan Pos PAUD dilaksanakan di tempat ibadah karena tidak ada bangunan khusus maka
tetap dimasukkan ada TK dan Pos PAUD jika fungsinya memang untuk kegiatan TK dan Pos
PAUD.
 Pos PAUD bantuan dari perusahaan termasuk Pos PAUD Swasta

88
701. Fasilitas Pendidikan (6)

Kasus-kasus terkait SD - SMK:


 Sekolah yang ada kelas 1-3 tetapi untuk kelas 4-6 harus melanjutkan di sekolah lain maka dianggap tidak ada
sekolah karena tidak menerbitkan ijazah.
 Untuk sekolah yang belum pernah mengadakan ujian karena masih baru maka pastikan sekolah tersebut
sudah terdaftar di Dinas Pendidikan setempat. Jika belum terdaftar, tidak dimasukan sebagai sekolah.
 Ada Sekolah (SMP) Satu Atap di desa X yang sudah berpindah lokasi ke desa lain maka dianggap sudah tidak
ada SMP untuk desa X
 SMP Terbuka tidak termasuk dalam Podes
 Ada SMA pada tahun 2019 yang beralih status menjadi SMK pada 2020. Pada saat pencacahan masih terdapat
kelompok siswa kelas 2, 3 SMA dan kelas 1 SMK. Maka dicatat sesuai dengan izin terakhir, yaitu SMK.

89
701. Fasilitas Pendidikan (7)

Akademi/Perguruan Tinggi:
 Satu kampus meliputi beberapa desa, maka dicatat di desa di mana kantor administrasi berada.
 Cabang Universitas Terbuka yang ada kegiatan belajar mengajar dan ujian tetapi kegiatan administrasi
dilakukan di rumah pengurusnya (tidak ada kantor) maka dianggap tidak ada universitas karena tidak ada
administrasi di kampus tersebut.
 Jarak kantor desa ke PT terdekat bila jalan kaki hanya sekitar 500 meter (0,5 km). Pada umumnya
menggunakan kendaraan pribadi (motor) dengan jarak tempuhnya menjadi 1,3 km karena jalur searah.
Maka "jaraknya“ diisi “0,5”

90
701. Fasilitas Pendidikan (8)

SDLB, SMPLB,SMALB:
Adalah sarana pendidikan setingkat SD/SMP/SMA yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, dan mental

91
701. Fasilitas Pendidikan (9)

Pondok pesantren :
• Adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan
diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya (PP Nomor 55 tahun 2007).
• Pondok pesantren selain mengajarkan kitab kuning atau kitab klasik, ada pula yang menyelenggarakan
pendidikan seperti MI, MTs, maupun MA
• Ponpes yang menyelenggarakan pendidikan formal dan atau non formal seperti MI, MTs, MA maupun
madrasah diniyah, unit satuan pendidikannya selain masuk dalam ponpes juga masuk ke MI, MTs, MA
dan/atau madrasah diniyah
92
701. Fasilitas Pendidikan (9)

Materi pembelajaran Madrasah Diniyah adalah Al’quran, Hadist, fiqih/ibadah, aqidah/akhlak, sejarah kebudayaan Islam,
Bahasa Arab, dll

Lembaga Pendidikan Diniyah terdiri atas:


a. Diniyah Atfal (DA), Diniyah Ula (DU), Diniyah Wustha (DW), Diniyah Ulya (DUy), dan Ma’had Aly yang sudah memiliki izin
operasional dari Departemen Agama.
b. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur non-formal berjenjang, terdiri dari Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA), Diniyah
Takmiliyah Wustha (DTW), Diniyah Takmiliyah Ulya (DTU), dan Diniyah Takmiliyah Aly (DTA) yang sudah memiliki izin operasional
dari Departemen Agama.
c. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur non-formal tanpa jenjang, terdiri dari Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKQ), Ta’limul
Qur’an lil ’Aulad (TQA), Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPQ) dan Majelis Taklim (MT) yang sudah memiliki izin operasional dari
Departemen Agama.
93
701. Fasilitas Pendidikan (10)

Seminari/sejenisnya adalah lembaga pendidikan tinggi agama Katolik/Kristen, dalam profesi kepastoran dan biasanya
menyediakan asrama bagi para siswanya dalam komplek pendidikan. Contoh sejenisnya adalah Pendidikan Alkitab
untuk Agama Protestan

94
702a Kegiatan keaksaraan dasar/lanjutan selama 1 tahun terakhir

Rincian 702.a: Kegiatan keaksaraan dasar/lanjutan selama 1 tahun terakhir


 Pendidikan Keaksaraan adalah layanan pendidikan bagi warga masyarakat buta aksara
latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, berbahasa Indonesia,
dan menganalisa sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri.
Pendidikan Keaksaraan terdiri dari Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Pendidikan
Keaksaraan Lanjutan.

95
702b Kegiatan pendidikan Paket A/B/C selama setahun terakhir

Rincian 702.b: Kegiatan pendidikan Paket A/B/C selama setahun terakhir


 Untuk mengetahui keberadaan kegiatan pendidikan paket A/B/C di desa/ kelurahan
tersebut.
 Program Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SMP/ MTs), dan Paket C (setara
SMA/MA)

96
702c Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga yang lahir dari dan untuk
masyarakat yang merupakan potensi dalam memberdayakan warga (masyarakat umum)
untuk belajar dan memperoleh informasi/pengetahuan untuk meningkatkan taraf hidup.
TBM dicirikan sebagai suatu ruang/tempat yang menyediakan koleksi bahan bacaan yang
bertujuan untuk memberikan akses pada masyarakat untuk memperoleh bahan bacaan.
Penjelasan :
Taman bacaan masyarakat yang berada di rumah kades/rumah pribadi yang difungsikan
sebagai tempat membaca dan mengakses internet serta mengeprint secara gratis maka
bisa dimasukkan sebagai TBM .

97
703 Jenis pendidikan keterampilan

Rincian 703: Jenis pendidikan keterampilan


 Untuk melihat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan yang telah dilakukan
oleh pemerintah desa.
 Pendidikan keterampilan adalah pendidikan luar sekolah yang dikelola oleh lembaga/badan
pelatihan/kursus keterampilan yang mempunyai ciri: jangka waktu relatif pendek, ditunjukkan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat umum dan menyediakan sertifikat bagi peserta yang lulus.
 Kepemilikan pendidikan keterampilan ini dipisahkan antara milik desa/kelurahan atau bukan milik
desa/kelurahan karena ini merupakan salah satu target pembangunan.
98
704. Sarana Kesehatan (1)
Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Kolom
(3)–(7) diisi jika sarana kesehatan yang dimaksud
tidak ada di desa/kelurahan (Kolom (2) terisi 0).
Kolom 3: Isikan perkiraan jarak (dalam kilometer) dari
kantor kepala desa/lurah ke sarana kesehatan serupa
terdekat

Kolom 4: Jika tidak ada sarana kesehatan isikan apakah


biaya transportasi kurang dari Rp 500.000 untuk PP.

Kolom 5: Jika tidak ada sarana kesehatan isikan apakah


tersedia transportasi umum atau tidak

Kolom 6: Jika tidak ada sarana kesehatan dan tidak


tersedia transportasi umum isikan apakah bisa ditempuh
dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam untuk PP

Kolom 7: isi dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat desa/kelurahan tentang kemudahan untuk sarana kesehatan serupa
dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi yang digunakan/dipakai
99
704. Sarana Kesehatan (2)

Penjelasan terkait sarana kesehatan


Perbedaan Rumah Sakit Bersalin (RSB) dan Rumah Bersalin (RB) adalah, RSB biasanya
memberikan pelayanan tindakan operasi, sedangkan RB tidak melakukan tindakan operasi.
Apabila pada saat pencacahan polindes sudah berganti nama menjadi Poskesdes maka dicatat
sebagai Poskesdes.
Toko khusus ‘obat kuat’ tidak dikategorikan sebagai toko khusus obat/jamu sehingga tidak
dicatat.
Jumlah sarana kesehatan adalah jumlah secara fisik berupa bangunan sarana kesehatan yang
masih berfungsi (memberikan pelayanan kesehatan) yang berada di dalam wilayah
desa/kelurahan ini.
Jika di desa tidak tersedia poskesdes/polindes dan aparat desa tidak mengetahui
poskesdes/polindes terdekat maka dapat dikonfirmasikan ke narasumber lain seperti bidan
desa/puskesmas.

100
704. Sarana Kesehatan (3)

Kasus-kasus terkait sarana kesehatan:

Untuk faskes yang jam opersionalnya sewaktu-waktu, misal apotek buka tiap 6 bulan setiap
obat datang, polindes/poskesdes/pustu yang buka tiap ada kunjungan orang kesehatan dari
kota, maka dianggap tidak ada fasilitas kesehatan.
Apabila posyandu dan puskesmas berlokasi dalam satu bangunan, maka dicatat ada
posyandu dan puskesmas.
Di Papua banyak terdapat Rumah Singgah Bersalin, biasanya dibuka oleh bidan tanpa ada
surat resmi dari dinas terkait maka dianggap rumah bersalin.
Tempat praktek dokter yang terdiri dari beberapa dokter maka dianggap 1 tempat praktek
dokter
Rumah sakit ibu dan Anak (RSIA) diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit apabila menyediakan
pelayanan kesehatan lain, selain pelayanan ibu dan anak. Apabila RSIA hanya melakukan
pelayanan Ibu dan Anak maka diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Bersalin.

101
705 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia (UKBM) selama
setahun terakhir (1)

 Kegiatan utama posyandu meliputi: Pelayanan  Kegiatan tambahan misalnya: perbaikan kesehatan
kesehatan ibu dan anak, Pelayanan kesehatan bagi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan
ibu nifas dan menyusui, perawatan kebersihan jalan berbagai program pembangunan masyarakat desa
lahir (vagina), pemberian vitamin A dan tablet besi, lainnya.
perawatan payudara, senam ibu nifas dan  Posyandu juga ada yang setiap kegiatan
pemeriksaan kesehatan lainnya, Pelayanan memberikan makanan/minuman tambahan.
kesehatan bayi dan balita, Pelayanan Keluarga
Berencana (KB), Pelayanan imunisasi, Pelayanan gizi,
Pencegahan dan penanggulangan diare.
 Posyandu berdasarkan kegiatan/pelayanan
dibedakan 2 yaitu yang melakukan kegiatan setiap
bulan dan yang melakukan kegiatan setiap 2 bulan
atau lebih. 102
705 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia (UKBM) selama
setahun terakhir (2)

Tujuan untuk mengetahui jumlah Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) selama
setahun terakhir yang ada di desa/kelurahan.

Posyandu adalah salah satu wadah peran serta masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan memantau
pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini.

Kegiatan Posyandu meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat, serta pelayanan
kesehatan ibu dan anak.

Rincian 705a independent dengan 705b dan 705c

103
705 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia (UKBM) selama
setahun terakhir (3)

 Posyandu Lansia dimasukkan ke Posbindu


 Perbedaan posbindu dengan posyandu adalah pada sasarannya.
Sasaran Posbindu adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang Penyakit Tidak Menular (PTM) atau
orang dewasa yang berumur 15 tahun keatas yang mempunyai faktor risiko PTM, sedangkan sasaran posyandu
adalah bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, serta wanita usia subur
Beberapa bentuk Kegiatan Posbindu, antara lain:
1. Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin dan periodik. Rutin berarti kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan
meski tidak dalam kondisi sakit. Sedangkan Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
2. Konseling faktor risiko PTM tentang diet, aktivitas fisik, merokok, stres, dan lain-lain.
3. Penyuluhan/dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
4. Aktivitas fisik bersama seperti olahraga bersama, kerja bakti, dan lain-lain.
5. Rujukan kasus faktor risiko sesuai kriteria klinis.

104
706 Tenaga kesehatan yang tinggal/menetap di desa/kelurahan (1)

 Untuk mengetahui kemudahan masyarakat dalam mengakses kesehatan.


 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (Permenkes Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan).
 Dokter meliputi dokter umum dan dokter spesialis, tidak termasuk dokter hewan.

105
706 Tenaga kesehatan yang tinggal/menetap di desa/kelurahan (2)

 Bidan adalah seorang petugas paramedis yang memperoleh pendidikan formal mengenai
kebidanan dan berdomisili/tinggal di desa/kelurahan.

 Tenaga kesehatan lainnya meliputi  tenaga keperawatan, tenaga psikologi klinis, tenaga
kefarmasian (analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi) tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga
teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan sebagainya.

 Penjelasan: Orang yang melakukan pengobatan bekam, patah tulang, sinshe, tabib dan lainnya
tidak termasuk dalam tenaga kesehatan lainnya.

106
707 - 708

Rincian 707: Keberadaan bidan desa (BDD)


Rincian 708: Dukun bayi/dukun bersalin/paraji yang
 Bidan desa adalah seorang petugas paramedis tinggal/menetap di desa/kelurahan
yang bertugas sebagai bidan di desa/kelurahan
Dukun bayi/dukun bersalin atau dengan sebutan
dengan SK (bidan di desa).
 Bidan yang dimaksud adalah seorang petugas lain paraji adalah wanita yang memiliki keterampilan
secara turun temurun untuk menolong persalinan
paramedis yang memperoleh pendidikan formal
secara tradisional.
mengenai kebidanan dan tidak termasuk
seseorang yang memperoleh pendidikan dan
pelatihan kebidanan dari instansi terkait, seperti
dinas kesehatan.

107
709 Kejadian luar biasa atau wabah penyakit selama setahun
terakhir

709 Kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit selama setahun terakhir

Jika ada KLB atau wabah,


Jenis KLB/wabah penyakit
Kejadian (kolom (2) berkode 1)
(KLB: timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
Ada –1
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
Tidak ada –2 Jumlah Jumlah penderita
tertentu, ditetapkan oleh pemerintah)
penderita yang meninggal
Kejadian Luar Biasa yang (1) (2) (3) (4)

selanjutnya disingkat KLB, adalah a. Muntaber/diare

timbulnya atau meningkatnya b. Demam berdarah


kejadian kesakitan dan/atau c. Campak
kematian yang bermakna secara d. Malaria
epidemiologi pada suatu daerah e. Flu burung/SARS
dalam kurun waktu tertentu dan
f. Hepatitis E
merupakan keadaan yang dapat
g. Difteri
menjurus pada terjadinya wabah.
(Peraturan Menteri Kesehatan RI h. Corona/COVID-19

Nomor i. Lainnya ………………………………………………………………………………

1501/MENKES/PER/X/2010) (tuliskan, misalnya: chikungunya, leptospirosis, kolera, dll.)

J. Kerawanan Pangan *)

108
709 Kejadian luar biasa atau wabah penyakit selama setahun
terakhir

Penetapan KLB menurut PMK Nomor 1501 tahun 2010 dapat dilakukan oleh:
a) Kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota,
b) Kepala dinas kesehatan provinsi, bila kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota tidak
menetapkan daerahnya dalam keadaan KLB.
c) Menteri kesehatan, bila kepala dinas kesehatan provinsi atau kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota tidak menetapkan suatu daerah di wilayahnya dalam keadaan KLB.

Penjelasan:
 Suatu desa dikatakan ada KLB, apabila ada penetapan Bupati/Walikota, dan di desa tersebut ada
penderitanya, tetapi kalau di desa tersebut tidak ada penderita maka desa tersebut tidak ada KLB.
 KLB juga termasuk yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Misal penetapan status KLB penyakit DBD di
Sikka, pada bulan Maret 2020.
 Satu kasus yang terjadi dapat dikatakan sebagai KLB apabila kasus tersebut sangat berbahaya. Contohnya
penyakit flu burung atau corona/Covid-19.
 Jumlah penderita yang dicatat untuk KLB corona/Covid-19 adalah yang sudah positif corona, tidak
termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pengawasan (ODP). 109
709 Kejadian luar biasa atau wabah penyakit selama setahun
terakhir

Contoh kasus-kasus terkait KLB:


1. KLB lainnya adalah keracunan makanan
2. Ada kasus pasien yang positif covid-19, datang dari luar negeri balik ke Sumba Barat. Tapi,
belum pernah masuk ke desa asalnya (desa A) karena langsung dikarantina di desa B (rumah
karantina khusus covid). Dan sekarang sudah dirawat di RSUD (desa C). Karena pasien belum
masuk ke Desa A, maka tidak dicatat dimana-mana.

110
f. Hepatitis E
709j. Kerawanan Pangan
g. Difteri
Kerawanan pangan merupakan kondisi
709
h. Corona/COVID-19
Kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit selama setahun terakhir suatu daerah, masyarakat atau
Jenis KLB/wabah penyakit
Jika ada KLB atau wabah, rumahtangga yang tingkat ketersediaan
i. Lainnya ………………………………………………………………………………
(KLB: timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
Kejadian (kolom (2) berkode 1)
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
Ada
Tidak ada
–1
–2 Jumlah Jumlah penderita
dan keamanan pangannya tidak cukup
tertentu, ditetapkan oleh pemerintah)
(tuliskan, misalnya: chikungunya, leptospirosis, kolera, dll.) penderita yang meninggal untuk memenuhi standar kebutuhan
(1) (2) (3) (4)
fisiologis bagi pertumbuhan dan
J. Kerawanan Pangan *)
a. Muntaber/diare

b. Demam berdarah
kesehatan sebagian masyarakat
c. Campak
Indikasi kerawanan pangan :
d. Malaria
1. Aspek Ketersediaan
e. Flu burung/SARS
 Rumah tangga/keluarga tidak memiliki bahan pangan untuk makan satu hari (baik dari hasil
f. Hepatitis E
membeli, hasil sawah/kebun sendiri, atau pemberian orang lain) .
 Atau tidak punya uang untuk belanja bahan pangan.
g. Difteri

h. 2. Aspek Akses
Corona/COVID-19

 ………………………………………………………………………………
i. Lainnya Tidak memiliki pendapatan cukup untuk membeli bahan pangan.
 (tuliskan,
Tidak dapat
misalnya: mengakses
chikungunya, tempat
leptospirosis, kolera, dll.) penjualan bahan pangan
J. 3. Akses
Kerawanan Pemanfaatan Pangan
Pangan *)

 Mampu mengolah bahan pangan untuk di konsumsi


 Mengetahui pola makan yang sehat untuk memenuhi kecukupan gizi
 Porsi dan kualitas makanan yang dikonsumsi memenuhi standar minimum
111
710 Warga penderita kekurangan gizi

 Gizi buruk adalah suatu keadaan kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari, yang ditandai dengan berat
dan tinggi badan tidak sesuai umur (dibawah rata-rata) dan harus ditetapkan oleh tenaga
medis.
 Busung lapar termasuk salah satu bentuk gizi buruk.
 Secara klinis, status gizi buruk terdapat tiga tipe, yaitu: marasmus, kwashiorkor, dan
marasmus-kwashiorkor.

112
711 Kejadian luar biasa atau wabah penyakit selama setahun
terakhir

711 Jumlah surat miskin/SKTM yang dikeluarkan desa/kelurahan selama tahun 2020: surat

Rincian 711. Jumlah surat miskin/SKTM yang dikeluarkan


desa/kelurahan selama tahun 2020
Surat miskin/Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
adalah surat keterangan yang diberikan oleh kepala
desa/lurah kepada masyarakat miskin untuk keperluan
tertentu.

113
BLOK VIII. SOSIAL BUDAYA

114
801 Keberadaan warga yang menganut agama/kepercayaan di
desa/kelurahan

 Rincian ini berisi keberadaan warga yang menganut agama/kepercayaan di desa/kelurahan sesuai dengan
yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).
 Kristen memiliki beberapa aliran, antara lain: Protestan, Advent, Pantekosta, Baptis, Kharismatik dll.
 Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah termasuk ke Agama Hindu.
 Aliran Penghayat Kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan terhadap Tuhan YME, yang merupakan
salah satu unsur kebudayaan warisan leluhur. Bila Aliran Penghayat Kepercayaan lebih dari satu maka
dituliskan di catatan.
Contoh kepercayaan yang ada di Indonesia: Organisasi Aji Dipa, Organisasi Hak Sejati, Paguyuban Jaya
Sampurna, dll.
802 Agama/kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar warga di
desa/kelurahan

Rincian 802: Agama/kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar warga di


desa/kelurahan
Isian pada kotak harus merujuk pada R801 kolom 1, dimana kolom (3) nya
berkode ‘ganjil’.

116
803 Jumlah tempat ibadah di desa/kelurahan (1)

 Tempat ibadah adalah bangunan/ruangan yang lokasinya tetap dan peruntukannya


khusus untuk ibadah oleh masyarakat umum sesuai agama yang dianut tanpa
memandang status kepemilikan, termasuk bangunan/ruangan yang lokasinya tetap dan
fungsinya dikhususkan untuk ibadah di fasilitas umum.
Tidak termasuk tempat ibadah yang khusus dipakai oleh pribadi/keluarga.
 Balai Basarah adalah tempat ibadah umat Hindu Kaharingan
117
803 Jumlah tempat ibadah di desa/kelurahan (2)

Kasus-kasus terkait tempat ibadah:


 Masjid yang tidak pernah digunakan sebagai sholat jumat maka tetap dianggap mesjid.
 Musholla yang kosong dan tidak digunakan lagi tetapi masih dapat digunakan, maka tetap dihitung.
 Bangunan untuk pasar, yang dialihfungsikan menjadi masjid tetap mesjid jika saat ini digunakan
sebagai tempat ibadah (shalat dll).
 Rumah yang digunakan untuk ibadah meski jemaatnya sedikit, tetap dianggap tempat ibadah
selama rumah itu khusus untuk tempat ibadah yang dapat diakses warga dan aparat juga mengakui
sebagai tempat ibadah.
 Di Kabupaten Toraja, terdapat kepercayaan Aluktodolo (kepercayaan animisme/peninggalan nenek
moyang). Oleh pemda toraja, di KTP/KK-nya ditulis Hindu Toraja. Bangunan yang digunakan untuk
tempat beribadah masuk ke Lainnya dan beri catatan jika jawabannya beda dengan tahun lalu.

118
803 Suku dan bahasa sebagian besar warga di desa/kelurahan

 Suku/etnis adalah golongan


suku/etnis yang tinggal di
desa/kelurahan ini yang biasanya
ditandai dengan kebudayaan dan
adat istiadat tertentu.

 Penulisan nama suku/etnis


diurutkan mulai dari yang jumlah
warganya terbesar.
 Bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang
digunakan oleh sebagian besar warga desa/kelurahan
untuk berkomunikasi

119
805 Penyandang Disabilitas

 Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami


keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh
dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
 Yang dimaksud dengan “dalam jangka waktu lama” adalah jangka
waktu paling singkat 6 (enam) bulan dan/atau bersifat permanen

 Penderita tuli-bisu tidak harus


bawaan dari kecil
 Lumpuh stroke tidak termasuk
disabilitas grahita
 Warga yang tidak bisa melihat
karena katarak tidak dicatat.
120
806 Jumlah orang yang dipasung di desa/kelurahan

Menurut kementerian kesehatan, pemasungan penderita gangguan jiwa adalah tindakan


masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa (biasanya yang berat) dengan cara dikurung,
dirantai kakinya, dimasukan kedalam balok kayu dan lain-lain sehingga kebebasannya
menjadi hilang.

121
807 Keberadaan ruang publik terbuka yang peruntukkan utamanya sebagai tempat bagi
warga/kelurahan untuk bersantai/bermain tanpa perlu membayar

 Ruang publik terbuka yang dimaksud adalah  Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur
ruang/lahan umum yang peruntukkan utamanya dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih
sebagai tempat warga/masyarakat untuk bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
bersantai/bermain tanpa perlu membayar.
RTH publik contohnya taman, pemakaman umum, dan
 Ruang publik terbuka dapat berupa lapangan jalur hijau sepanjang jalan, sungai serta pantai.
terbuka/alun-alun, taman, tempat bermain, dsb.  Ruang Terbuka Non Hijau adalah ruang terbuka di bagian
 Tidak mencakup ruang publik terbuka berupa wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori
jalan dan pedestrian. RTH, berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa
badan air. Contohnya lapangan olahraga, tempat
bermain, koridor, dsb.
Kasus:
 Pantai yang bisa diakses publik secara gratis termasuk yang dicakup pada R807.
 Semua lapangan olahraga yang bebas akses termasuk RPT apabila selain untuk olahraga, lapangan tersebut juga untuk
bermain dan bersantai.
122
808 Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam kegiatan gotong royong di desa/kelurahan
selama tiga tahun terakhir

Gotong royong dapat diartikan sebagai suatu sikap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh
anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan
maupun masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini telah melekat
pada diri masyarakat pedesaan dan merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang.
Gotong royong yang ditanyakan dibagi menjadi dua yaitu
1. Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam gotong royong untuk kepentingan
umum/komunitas seperti kerja bakti, siskamling, pesta rakyat, dll.
2. Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam gotong royong untuk membantu warga yang
sedang mengalami musibah seperti kematian, kesakitan, kecelakaan, dll

123
809 Jumlah lembaga kemasyarakatan desa

809 Jumlah jenis–jenis lembaga kemasyarakatan di desa/kelurahan:

Jenis lembaga Jumlah Jenis lembaga Jumlah


(1) (2) (1) (2)

a. PKK d. Kelompok tani

b. Karang taruna e. Lembaga pengelolaan air

c. Lembaga adat f. Kelompok masyarakat (pokmas)

 Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui banyaknya lembaga-


lembaga kemasyarakat yang ada dan masih aktif.
 Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra Kepala Desa/Lurah dalam
memberdayakan masyarakat.

124
BLOK IX.OLAHRAGA DAN HIBURAN

125
901 Fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan olahraga di
desa/kelurahan (1)

Lapangan olahraga adalah


tempat lapang untuk kegiatan
olahraga yang ada di
desa/kelurahan baik yang
sesuai dengan persyaratan
olahraga yang bersangkutan
maupun yang tidak

126
901 Fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan olahraga di
desa/kelurahan (2)

Penjelasan terkait lapangan olahraga:


 Keberadaan lapangan olahraga yang dimaksudkan bukan hanya yang dimiliki oleh
desa/kelurahan, termasuk lapangan yang dimiliki swasta atau pribadi yang difungsikan
secara komersial maupun tidak komersial dan masyarakat umum dapat mengaksesnya.
 Bila ada satu lapangan yang dipakai lebih dari satu jenis kegiatan olah raga, misal untuk
bulu tangkis dan voli maka dianggap memiliki dua jenis lapangan yaitu lapangan bulu
tangkis dan bola voli.
 Yang dicatat adalah tempat fitness yang menggunakan bangunan tetap, untuk
masuknya berbayar, dan minimal tersedia fasilitas untuk melakukan latihan beban
(barbell, dumbell, dll) dan kardio (treadmill, sepeda statis, aerobic, dll).

127
901 Fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan olahraga di
desa/kelurahan (3)

Kasus-kasus terkait lapangan olahraga:


 Lapangan olahraga yang ukurannya tidak sesuai standard seperti dalam buku
pedoman, tetapi digunakan untuk cabang olahraga tertentu, maka tetap dicatat
sebagai lapangan olahraga.
 Fasilitas Olahraga yang sementara tidak beroperasi, maka tetap dihitung.
 Kegiatan senam yang rutin dilakukan di aula kantor desa dianggap tidak ada fasilitas,
karena untuk senam harus ada fasilitas khusus.
 Pemandian di desa berupa kolam untuk dewasa dan anak-anak, tidak dianggap
kolam renang.
 Lapangan bola yang berada di perbatasan dua desa maka tercatat di dua desa.
 Kelompok olahraga sepeda, dll, dianggap ada kelompok olahraga pada lainnya
(R901l) jika kelompok tersebut ada pengurusnya dan ada kegiatan yang dilakukan.
128
902 Keberadaan pub/diskotik/tempat karaoke yang masih berfungsi

 Pub/diskotik/tempat karaoke adalah tempat/gedung yang digunakan


secara permanen untuk pub/diskotik/tempat karaoke.
 Tidak termasuk peralatan karaoke yang disewakan. Termasuk kafe yang
menyediakan ruang karaoke maka tidak dianggap ada tempat karaoke.
 Jarak yang dimaksud adalah jarak dari kantor kepala desa (lurah) ke
pub/diskotik/tempat karaoke terdekat.

129
BLOK X. ANGKUTAN, KOMUNIKASI,
DAN INFORMASI

130
1001 Prasarana dan sarana transportasi antar desa/kelurahan (1)

Rincian 1001a: Lalu lintas dari


atau ke desa/kelurahan
 Rincian ini diisi sarana
transportasi yang paling sering
dilalui warga dari atau ke
desa/kelurahan lain.
 Jalan papan di desa/kelurahan
yang rumahnya di atas sungai,
maka prasarana
transportasinya dianggap 1001b1 dan 1001b2: Jenis prasarana transportasi darat dari atau
‘darat’. ke desa/kelurahan
 Diisi jika rincian 1001a diisi darat atau darat dan air.
 Petugas harus memilih salah satu jenis permukaan jalan.
Apabila jenis permukaan jalan selain Aspal/beton atau diperkeras
atau tanah maka petugas harus memilih lainnya dan harus mengisi
jenisnya
131
1001 Prasarana dan sarana transportasi antar desa/kelurahan (2)

Rincian 1001c.: Angkutan umum yang melewati desa/kelurahan


 Untuk mengetahui keberadaan angkutan umum yang melewati desa/ kelurahan.
 Angkutan umum adalah moda transportasi darat untuk umum.
 Trayek angkutan adalah lintasan/rute/jalur angkutan umum untuk pelayanan jasa
angkutan orang atau orang dan barang yang mempunyai asal, tujuan, dan lintasan
perjalanan yang tetap. Tidak termasuk hanya mengangkut barang saja.
 Angkutan umum yang utama adalah angkutan umum yang biasa/paling banyak
digunakan oleh warga desa/kelurahan.
132
1001 Prasarana dan sarana transportasi antar desa/kelurahan (3)

Penjelasan:
 Kendaraan umum dengan trayek tetap, tetapi operasionalnya dapat di luar trayek
(sesuai permintaan penumpang), maka termasuk trayek tetap.

 Jika untuk mencapai lokasi yang ditentukan harus berganti-ganti angkutan umum,
maka yang dipilih sebagai angkutan umum yang utama adalah angkutan umum
yang paling panjang jarak tempuhnya.

 Jika desa/kelurahan dilewati oleh lebih dari satu angkutan umum, maka tanyakan
operasional dan jam operasi angkutan umum utamanya.

133
1001 Prasarana dan sarana transportasi antar desa/kelurahan (4)

Kasus-kasus:
1. Ada 2 desa di 1 pulau, Desa A dan Desa B. Penduduk Desa A apabila berpergian ke
Desa B melalui jalan darat, tetapi apabila menuju ke Desa C (luar pulau) maka melalui
transportasi air. Maka pengisian jenis lalu lintas antar desanya adalah darat dan air.
2. Angkutan umum yang melewati desa/kelurahan ada yang dengan trayek tetap
maupun tanpa trayek tetap, pengisian untuk R1001c1 pilih kode terkecil, dengan
trayek tetap (kode 1)
3. Jika angkutan umum hanya ada kapal yang berangkat pada malam hari, maka
R1001.C3 diisi kode 1.
4. Untuk trayek harus ada ijin Dishub. Ada jalur tetap, jalur tidak berdasarkan
permintaan penumpang, serta aparat desa mengetahui jalur tetap angkutan tersebut

134
1002 Sarana Transportasi dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Camat/Bupati/Walikota (1)

 Untuk mengetahui wilayah-


wilayah yang terpencil
melalui informasi angkutan
umum yang biasa
digunakan oleh warga serta
jarak, waktu tempuh, dan
biaya.

 Yang dimaksud di sini


adalah angkutan untuk
penumpang.

135
1002 Sarana Transportasi dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Camat/Bupati/Walikota (2)

Penegasan:
 Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang menggunakan mesin/motor dan membutuhkan bahan bakar
untuk menjalankannya, seperti sepeda motor, mobil, dan lain-lain.
 Kendaraan pribadi dalam rincian ini adalah jenis angkutan yang menggunakan kendaraan bermotor milik
pribadi.
 Kendaraan pribadi yang bukan kendaraan bermotor termasuk dalam kode C, misalnya sepeda, kuda, dan
lain-lain.
 Jika warga menggunakan lebih dari satu alternatif moda transportasi, maka pilih angkutan yang paling
banyak digunakan oleh warga.
 Jika hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki maka tulis kode C dan lanjutkan ke kolom (5) pada baris
yang sama, dan pada kolom (7) isikan 0.

136
1002 Sarana Transportasi dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Camat/Bupati/Walikota (3)

Terkait jarak:
 Jika responden tidak tahu pasti jarak tempuh, maka isikan kolom (5) sesuai hasil perkiraan.
 Jika jarak tempuhnya kurang dari 1 km, maka tuliskan angka ’001’.

Terkait waktu tempuh:


 Jika untuk mencapai tempat tersebut memang harus menggunakan berbagai mode transportasi, maka
rata-rata waktu tempuhnya dijumlahkan dari seluruh waktu tempuh transportasi tersebut.
 Waktu tempuh kurang dari 1 jam maka tuliskan ‘0’ di kotak jam, dan di kotak menit minimal angka ’01’
menit.

137
1002 Sarana Transportasi dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantor
Camat/Bupati/Walikota (4)

Kasus-kasus:
1. Kantor bupati baru selesai dibuat, tetapi belum ditempati, pelayanan di tempat lama, untuk jarak tetap
merujuk ke kantor bupati yang baru.
2. Jarak dan biaya transportasi ke kantor bupati dihitung untuk sekali jalan, bila terdapat perbedaan biaya
pulang pergi maka hitung rata-rata.
3. Suatu desa dengan sarana transportasi berupa tol laut, melayani penyeberangan dari desa tersebut
dengan jadwal 2 minggu sekali (jadwal keberangkatan tidak menentu, terkadang malam atau siang).
Maka untuk desa tersebut:
a. Dianggap ada transportasi umum yaitu Tol laut
b. Ada angkutan umum: dengan trayek tetap dan operasionalnya tidak setiap hari
c. Alternatif lain bagi warga yang ingin berangkat tanpa menunggu tol laut adalah dengan menyewa
pompong yang lebih mahal biayanya dari tol laut dengan waktu perjalanan 12 jam. Jika ditanyakan
kebiasaan warga menggunakan yang mana, jawabannya tergantung kepentingan mendesak atau
tidak, jika tidak mereka lebih memilih tol laut karena jauh lebih murah. Namun jika mendesak, mereka
harus sewa pompong. Mengingat kondisi tersebut maka pengisian biaya, waktu, jarak untuk ke kantor
camat dan bupati menggunakan tol laut. 138
1003 - 1004

 Keluarga yang berlangganan telepon kabel adalah keluarga yang berlangganan


sambungan telepon dengan sistem jaringan operasionalnya menggunakan kabel
sambungan telepon rumah.
 Pengguna telepon seluler/handphone/HP yang dicatat adalah seseorang yang
menguasai telepon seluler/handphone/HP yang masih berfungsi.

 Untuk mengetahui keberadaan internet untuk warnet (termasuk game online) di desa/
kelurahan yang masih aktif/berfungsi. Fasilitas Lainnya seperti keberadaan wifi-id yang
harus membeli voucher untuk mendapatkan username dan password sehingga bisa
mengakses internet.
 Warnet yang dicatat adalah usaha penyewaan jasa internet antara lain: usaha sewa
komputer dengan jaringan internet termasuk yang digunakan sebagai game online.
139
1005 Menara telepon seluler atau Base Transceiver Station (BTS), Operator telepon
seluler, Sinyal telepon seluler dan Sinyal internet (1)

 BTS adalah alat yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transceiver) sinyal komunikasi
Seluler.
 Operator layanan komunikasi telepon seluler/handphone adalah operator yang mengusahakan
jaringan layanan komunikasi telepon seluler/handphone.
 Sinyal telepon seluler adalah besaran elektromagnetik yang berubah dalam ruang dan waktu
dengan membawa informasi yang memberikan konfirmasi bahwa layanan telepon seluler sudah
tersedia.
 Sinyal internet telepon seluler merupakan jaringan sistem data paket internet dengan kecepatan
transfer data tertentu 140
1005 Menara telepon seluler atau Base Transceiver Station (BTS), Operator telepon
seluler, Sinyal telepon seluler dan Sinyal internet (2)

Kasus-kasus terkait sinyal telepon:


1. Di desa/kelurahan yang terdapat BTS terpasang pada gedung tinggi dianggap bahwa di desa/kelurahan
tersebut ada menara BTS. Jumlah menara BTS yang dihitung adalah jumlah gedung terpasang/terdapat
BTS.
2. Di desa tidak ada sinyal, tetapi ada satu rumah yang memiliki penguat sinyal sehingga warga jika mau
menelepon, datang ke rumah itu. Karena pertanyaannya adalah sebagian besar wilayah, jadi kalau hanya
1 rumah yang memiliki, dianggap tidak ada.
3. Untuk sinyal telepon, termasuk juga operator dari luar negeri dan beri catatan/remark. Contoh di
perbatasan Kalimantan-Malaysia, sinyal dari Indonesia lemah, tapi dari Malaysia kuat.
4. Signal HP penuh, tetapi tidak bisa untuk telepon. Misal 3G tetapi tidak bisa untuk telepon, setelah diubah
ke 2G baru bisa digunakan. Untuk kasus seperti itu maka Rincian 1005c diisi sinyal kuat dan rincian 1005d
diisi 2,5G/E/GPRS
5. Operator seluler yang dimaksud di sini adalah operatornya bukan produknya.

141
1006a – 1006b Fasilitas Komputer/PC/Laptop dan Internet di desa/kelurahan

 Komputer/PC/laptop masih berfungsi adalah minimal masih bisa dipergunakan untuk mengetik.

 Kantor kepala desa/lurah dikategorikan mempunyai fasilitas internet jika di kantor kepala
desa/lurah tersedia fasilitas akses internet melalui instalasi khusus internet terdiri dari jaringan
telepon, modem, wifi, dsb.

142
1007 Kantor pos/pos pembantu/rumah pos, layanan pos keliling, perusahaan/agen
jasa ekspedisi

 Beroperasi adalah jika fasilitas tersebut buka sesuai hari dan jam layanan yang telah
ditentukan.
 Jarang beroperasi adalah jika fasilitas tersebut jarang buka sesuai hari dan jam layanan
yang telah ditentukan.
 Tidak beroperasi adalah jika di desa ada sarana tersebut tidak tidak pernah buka.

Kasus:
Untuk bangunan agen pos permanen dan memiliki plang bisa dikategorikan sebagai
kantor pos/pos pembantu/rumah pos karena melihat dari sisi fungsi dan bangunan
menetapnya 143
1008 Program/siaran televisi yang dapat diterima

 TVRI, stasiun program TV Nasional satu-satunya milik pemerintah.


 TVRI daerah pada umumnya memiliki program yang bersifat lokal pada jam-jam tertentu dan programnya
hanya dapat diterima pada provinsi tersebut dan wilayah-wilayah sekitanya.
 TV swasta adalah program/siaran televisi yang dirancang oleh stasiun/ pemancar televisi untuk memenuhi
kebutuhan informasi dan hiburan masyarakat. TV swasta mencakup TV swasta nasional dan TV lokal.
 RRI adalah stasiun radio milik pemerintah, RRI menyelenggarakan siaran dengan 4 program yaitu Pro 1, Pro
2, Pro 3, dan Pro 4.
 RRI daerah adalah stasiun radio milik pemerintah yang disiarkan di provinsi maupun kabupaten/kota.
 Radio swasta/komunitas adalah stasiun radio milik swasta atau komunitas seperti Mustang FM, Sonora,
Indika, radio kampus setempat, dsb. 144
BLOK XI.PENGGUNAAN LAHAN

145
1101 Luas lahan menurut jenis penggunaan lahan

• Lahan pertanian sawah adalah lahan


pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
oleh pematang atau saluran irigasi, biasanya
ditanami padi sawah, palawija, atau tanaman
budidaya lainnya. Lahan pertanian sawah
terdiri dari lahan sawah irigasi dan nonirigasi.
• Lahan Pertanian Nonsawah, terdiri dari:
tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan,
tambak, kolam/tebat/empang, padang
rumput/penggembalaan, dan lahan bukan
sawah yang sementara tidak diusahakan
• Lahan nonpertanian (bukan pertanian)
antara lain lahan untuk: perumahan, industri, Penjelasan : Jumlah luas isian pada Rincian
perkantoran, pertokoan, jalan, prasarana 1101 (1101.a + 1101.b + 1101.c) harus sama
umum, lapangan, dsb. dengan luas Rincian 304.
• Informasi luas desa/kelurahan diisikan
berdasarkan SK pembentukan desa atau bukti
otentik lainnya.
• Bila ada perubahan luas wilayah, gunakan
data terakhir/terbaru .
146
BLOK XII. EKONOMI

147
1201 Industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang dari 20
pekerja) di desa/kelurahan menurut jenis produk (1)

Untuk mendapatkan informasi


mengenai jumlah industri mikro dan
kecil (memiliki tenaga kerja kurang
dari 20 pekerja).

 Industri mikro adalah industri


yang jumlah pekerjanya paling
banyak 4 orang, termasuk
pengusaha.
 Industri kecil adalah industri yang
jumlah pekerjanya paling sedikit 5
orang dan paling banyak 19
orang, termasuk pengusaha.
Banyaknya industri mikro dan kecil itu
berdasarkan pengelolanya, yaitu pihak yang
menanggung risiko. Untuk maklun (upah
pembuatan), bila hanya diupah tenaganya
saja maka tidak termasuk industri. 148
1201 Industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang dari 20
pekerja) di desa/kelurahan menurut jenis produk (2)

Kasus terkait industri kecil dan mikro:


1. Usaha yang tutup karena pandemi covid-19, dan tidak diketahui apakah akan buka lagi atau tidak,
maka dianggap masih ada usahanya.
2. Industri yang lokasinya di dalam pasar tetap dihitung. Sepanjang kita tahu bahwa ada proses
pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi.
3. Rumah tangga yang membuat pempek atau kemplang, kemudian dibungkus seribuan dan dititip di
warung, termasuk industri makanan.
4. Industri pembuat kendang, dimasukan ke industri kulit .
5. Usaha Penggilingan Padi (termasuk yang keliling) di KBLI masuk industri penggilingan padi (10631),
dalam kelompok Industri makanan (10). Dicatat di desa lokasi tempat tinggal pemilik yang memilki
usaha penggilingan.

149
1202 Jumlah Sentra Industri, Lingkungan Industri Kecil, dan
Perkampungan Industri Kecil

Sentra Industri adalah lokasi pemusatan kegiatan industri sejenis yang menghasilkan produk sejenis,
menggunakan bahan baku sejenis, dan atau mengerjakan proses industri yang sama yang dilengkapi
sarana dan prasarana penunjang yang dirancang berbasis pada pengembangan potensi sumber daya
daerah, serta dikelola oleh suatu pengurus profesional. Termasuk yang sudah dianggap oleh
penduduk desa tersebut sebagai sentra industri.

Lingkungan Industri Kecil adalah suatu daerah tertentu yang berada di dalam atau di luar zona
industri yang memiliki jaringan prasarana bagi sejumlah unit produksi, memiliki pelayanan bersama
atau common service fasilities (CSF) dan fasilitas pelayanan dan pembinaan industri kecil

Perkampungan Industri Kecil adalah merupakan suatu kompleks bangunan yang terdiri atas
gabungan antara tempat tinggal dengan tempat produksi para pengusaha industri kecil dan dilengkapi
dengan sarana atau fasilitas yang mendukung kelanjutan perusahaan industri kecil (Departemen
150
Perindustrian. 1982).
1203 Produk Unggulan

Rincian ini untuk mengetahui


keberadaan produk (barang)
unggulan yang dihasilkan oleh
desa/kelurahan

Produk (barang) unggulan yang dimaksud adalah komoditas atau barang dagangan yang diproduksi dalam
jumlah besar dan menjadi ciri khas desa/kelurahan, bentuknya dapat berupa hasil bumi maupun kerajinan
setempat. Jika di desa terdapat beberapa produk unggulan, maka pilih produk yang dihasilkan dalam jumlah
terbesar

 Contoh produk unggulan utama desa:


1. Salak pondoh di Desa Bangun Kerto, Kecamatan Turi (Yogyakarta)
2. Kerajinan sepatu dan tas di Tajur, Bogor.
 Contoh produk unggulan yang diekspor ke negara lain: budidaya ikan kerapu yang diekspor ke Jepang.

151
1204 Pangkalan/agen minyak tanah dan LPG

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan pangkalan /agen /penjual keliling
/warung/toko yang menjual minyak tanah dan LPG di wilayah desa/kelurahan. Hal ini
untuk mengetahui akses masyarakat desa/kelurahan dalam mendapatkan bahan bakar
memasak (minyak tanah/LPG)

Kasus :
Penjual minyak tanah / LPG dari desa B, namun bisa delivery ke penduduk di desa A.
Maka di desa A tetap dianggap “tidak ada" penjual minyak tanah/LPG

152
1205 Sarana lembaga keuangan yang beroperasi di desa/kelurahan (1)

Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam proses pembayaran. Usaha dari bank umum
adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito dan
tabungan serta menyalurkan kredit. Bank umum mencakup bank umum pemerintah maupun swasta.
 Yang termasuk bank umum pemerintah meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank
Mandiri, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Teras BRI.
 Yang termasuk bank umum swasta, meliputi Bank Permata, Bank Syariah Mandiri, Bank Cimb Niaga, Bank BRI Syariah,
Bank Central Asia (BCA), Bank Mutiara, Rabo Bank, Bank Sinarmas, dsb.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, atau bentuk lain yang disamakan dengan itu, manyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada
masyarakat yang membutuhkan. BPR dapat menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BI (SBI), deposito
berjangka, atau tabungan pada bank lain
153
1205 Sarana lembaga keuangan yang beroperasi di desa/kelurahan (2)

Kasus Terkait Bank:


• Brilink itu tidak masuk bank. Karena BRIlink dijalankan oleh Agen (individu) dan bukan merupakan Pegawai
Bank. Agen bank masuknya di R1209g.
• Ada beberapa desa terdapat bank terapung (dengan kapal diatas laut) yang datang rutin seminggu sekali.
Untuk bank terapung jika mempunyai izin, walaupun beroperasi seminggu sekali maka dianggap ada Bank.
• Bank-bank yang ada kantor kas di fasilitas umum seperti di RSUD dihitung jika setiap orang bisa
mengaksesnya.
• Kantor pos di desa, terdapat CS BTN yang melayani pembukaan rekening dan lain-lain, tellernya melalui
loket pos, tidak termasuk bank.
• Unit layanan modal mikro (Ulamm) tidak termasuk bank perkreditan.
• BMT tidak termasuk Bank.
• Di Sulawesi Tenggara, Bank Bahteramas termasuk bank pemerintah daerah dan BPR juga. Dimasukkan ke
BPR.

154
1206a Jumlah koperasi di desa/kelurahan yang masih aktif (1)

Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu organisasi ekonomi


yang bersifat sosial merupakan wadah bagi pengembangan
berbagai kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan yang Penjelasan:
diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.  Koperasi yang dicakup adalah koperasi
yang sudah berbadan hukum.
Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat (Kopinkra)
 Koperasi dihitung berdasarkan nama
merupakan koperasi yang beranggotakan industri-industri kecil
dan kerajinan rakyat yang ada di wilayah desa/kelurahan koperasinya, bukan berdasarkan
kegiatan/ pelayanannya
Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) adalah koperasi yang
bergerak di bidang simpanan dan pinjaman
Koperasi lainnya, seperti koperasi serbaguna dan koperasi
konsumsi
1206a Jumlah koperasi di desa/kelurahan yang masih aktif (2)

Kasus terkait koperasi:


1. Koperasi memiliki Badan Hukum, tetapi pada kenyataannya sudah tidak lagi memiliki
kegiatan lebih dari setahun terakhir. Maka pastikan kepada responden bahwa koperasi
tersebut secara izin maupun hukum sudah ditutup.
2. Koperasi ada dan sudah berbadan hukum, namun operasionalnya sudah "macet" (dapat
bantuan dari pemerintah, diberikan kredit ke anggotanya, mandek). Maka pastikan kepada
responden bahwa koperasi tersebut secara izin maupun hukum sudah ditutup.
3. Jika ada koperasi cabang di desa A, administrasinya di desa B. Warga desa A ketika
meminjam harus ke desa B untuk mengajukan pinjaman sedangkan pencairan dapat
dilakukan di desa A. Kasus seperti ini maka di desa A tetap dianggap ada koperasi.

156
1206b Keberadaan toko/kios yang menjual sarana produksi pertanian

Toko/kios penjual sarana produksi pertanian adalah tempat penjualan pupuk, bibit, pestisida,
cangkul, dan lain-lain untuk keperluan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan
perikanan yang dibedakan menurut kepemilikan (KUD dan BUM Desa).

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Badan Usaha Milik Desa, yang
selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa

157
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (1)

Rincian ini ditanyakan untuk


mengetahui jumlah sarana dan
prasana ekonomi yang terdapat di
desa/kelurahan

 Kelompok pertokoan adalah sejumlah toko Contoh kasus :


yang terdiri dari minimal 10 toko dan 1. Apabila ada kelompok pertokoan yang beraktivitas 3
mengelompok dalam satu lokasi. saja sedangkan 7 toko lainnya belum ada aktivitas,
 Dalam satu kelompok pertokoan, jumlah maka tidak dimasukkan kelompok pertokoan.
bangunan fisiknya dapat lebih dari satu. 2. Dalam satu kelompok pertokoan, terdapat 1
 Penjelasan: restoran/minimarket, maka dihitung 1 kelompok
pertokoan dan 1 restoran/minimarket
Tidak termasuk ke dalam kelompok pertokoan
untuk sejumlah toko yang ada di dalam mall
dan pusat perbelanjaan lainnya 158
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (2)

Pasar adalah tempat pertemuan


antara penjual dan pembeli
barang dan jasa.
 Pasar dapat menggunakan
bangunan yang bersifat Pasar dengan bangunan permanen adalah pasar pada
permanen atau semi bangunan tetap yang memiliki lantai, atap, dan dinding
permanen ataupun tanpa permanen
bangunan.
 Barang yang Pasar dengan bangunan semi permanen adalah pasar pada
diperjualbelikan di dalam bangunan tetap yang memiliki lantai dan atap, tetapi tanpa
pasar dapat terdiri dari dinding
banyak komoditas
(campuran) ataupun secara Pasar tanpa bangunan adalah pasar yang tidak berada dalam
khusus suatu komoditas bangunan. Contoh pasar terapung, pasar subuh.
tertentu • Pasar kaget di suatu mesjid setiap jumat, pasar di car free
day atau bazaar tidak dimasukkan sebagai pasar tanpa
bangunan
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (3)

Penjelasan :
1. Banyaknya pasar yang dicatat mengacu pada lokasi dan kegiatan. Jika dua atau lebih pasar
yang bangunannya berada di lokasi yang saling berdekatan maka dianggap terletak pada
lokasi yang berbeda jika pasar-pasar tersebut pengelolanya berbeda.
2. Jika pasar hanya aktif pada hari-hari tertentu saja tetap dicatat sebagai pasar.
3. Bangunan pada pasar tradisional yang mencakup bangunan permanen dan semi permanen
dikategorikan sebagai pasar dengan bangunan permanen.
4. Pasar terapung, biasanya meliputi sejumlah wilayah yang luas bahkan sampai satu
kabupaten. Oleh karena itu, penentuan suatu desa/kelurahan dikatakan mempunyai pasar
terapung jika wilayahnya dilalui pasar terapung.

Kasus terkait pasar:


1. Pasar yang wilayahnya meliputi Desa A dan Desa B maka dimasukan di salah satu desa.
Tanyakan aparat desa siapa yang mengelola pasar tersebut.
2. Dinding pasar permanen tidak ada batasan tingginya
3. Jika satu lokasi pasar dengan satu pengelola terletak di dua desa, apakah pasar ini dicatat di
kedua desa atau hanya satu desa? Tercatat di kedua desa tersebut 160
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (4)

Minimarket/swalayan adalah sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran, dan
semua barang memiliki label harga, dengan luas bangunan kurang dari 400m2. Yang dicatat adalah minimarket
yang masih aktif. Supermarket, atau dengan sebutan lain adalah tempat perdagangan dengan sistem
pelayanan mandiri, semua barang memiliki label harga, dan luas minimal 400m 2 . Penjelasan: Luas yang
dimaksud merujuk pada luas lantai yang terdapat pelayanan (menjual barang).
Restoran adalah suatu jenis usaha yang mempergunakan seluruh bangunan secara permanen untuk
menyediakan jasa pangan yang pengolahan dan penyajiannya secara langsung di tempat sesuai dengan
keinginan para pengguna jasa yang mempunyai ciri pembeli biasanya dikenakan pajak. Izin restoran dan
kualifikasinya diberikan oleh Ditjen Pariwisata/Kanwil Parpostel setempat
Rumah makan adalah jenis usaha yang menyediakan jasa pangan yang pengolahan makanannya dapat
dilakukan diluar rumah makan, yang mempunyai ciri pembeli biasanya dikenakan pajak. Izin rumah makan
diberikan oleh Diparda (pada kabupaten/kota). Di wilayah yang terdapat Dinas Pariwisata, biasanya pemberian
izin ditangani oleh Direktorat Perekonomian/Bagian Perekonomian Pemda setempat. 161
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (5)

Warung/kedai makanan minuman adalah usaha yang menjual makanan dan minuman siap saji yang
dijual di bangunan yang tetap dan tidak mempunyai surat izin usaha. Ciri utama dari warung/kedai
makanan minuman adalah pembeli biasanya tidak dikenakan pajak

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bangunan untuk jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya (seperti restoran, binatu, dll)
bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial dengan izin usaha sebagai hotel.

Penginapan (hostel/motel/losmen/wisma) adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau


keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan penginapan bagi umum, biasanya tanpa fasilitas pelayanan
makan minum yang dikelola secara komersial dengan izin usaha bukan hotel. Yang dicatat mencakup
hostel, motel, matel, bumi perkemahan, pondok wisata, losmen, wisma, dan sejenisnya 162
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (6)

Toko/warung kelontong adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat usaha di bangunan tetap untuk
menjual barang keperluan sehari-hari secara eceran, tidak mempunyai sistem pelayanan mandiri yang
dikelola oleh satu penjual.

Penjelasan :
a) Toko yang terdapat di dalam pasar, tidak dicatat sebagai toko.
b) Toko yang terdapat di kelompok pertokoan, dicatat sebagai toko.

163
1207 Sarana dan prasarana ekonomi (6)

Kasus selain kelompok pertokoan dan pasar:


1. Di SPBU yang buka 24 jam terdapat minimarket, mushola, dan warung makan (melayani umum dan bisa
digunakan siapa saja) maka itu tetap dihitung di podes.
2. Restoran/rumah makan tidak dilihat dari struk tetapi izin usahanya. Misal ada warung makan yang
keberadaannya sudah lama dan tarifnya cukup mahal karena menunya khas, terkenal dan tempatnya bagus
tetapi tidak menggunakan struk pembayaran saat makan yang mencantumkan pajak maka tetap dihitung
restoran jika memang izinnya restoran.
3. Restoran seperti McD, KFC, dll dihitung restoran jika berdiri sendiri tetapi jika dalam mall maka tidak
dihitung.
4. Fisik Hotel/penginapan ada, namun sudah tidak ada pengunjungnya (bukan karena covid), maka lihat
Izinnya, jika masih ada izinnya, dianggap ada.
5. Penginapan yang dimasukkan harus yang memiliki izin usaha.
6. Warung makan yang tidak memiliki bangunan tetap misalnya ditenda atau gerobak, tetap dihitung..
7. Misal ada warung yang menjual kelontong dan makanan minuman. Maka pastikan bahwa untuk
warung/kedai makanan dan minuman tersedia tempat untuk duduk dan menikmati makan/minum yg di
jual. Jika ya, maka dicatat 2 kali, yaitu warung/kedai makanan dan minuman serta kelontong.
164
1208 Fasilitas kredit yang diterima penduduk/warga desa/kelurahan
selama setahun terakhir (1)

Rincian ini bertujuan untuk


mengetahui fasilitas kredit yang
diterima penduduk/warga selama
setahun terakhir.

 Fasilitas perkreditan adalah fasilitas keuangan yang memungkinkan


seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk
dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.
 Tidak termasuk pinjaman dari perorangan.
 Yang dicatat adalah kredit yang diterima oleh penduduk dari lembaga
perkreditan dan bukan kredit yang berkaitan dengan pembangunan desa.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro


Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan
investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif
165
1208 Fasilitas kredit yang diterima penduduk/warga desa/kelurahan
selama setahun terakhir (2)

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) adalah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah salah
salah satu program Kementerian Pertanian berupa satu program pemerintah yang ada pada
kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan Kementerian Sosial RI khususnya di Direktorat
dalam rangka mendukung pelaksanaan program Jenderal Pemberdayaan Sosial dan
pengembangan tanaman baku dan bahan bakar Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan
nabati (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198 untuk memberdayakan kelompok masyarakat
Tahun 2010). miskin dengan pemberian modal usaha melalui
program Bantuan Langsung Pemberdayaan
Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah kredit investasi Sosial (BLPS) untuk mengelola Usaha Ekonomi
atau modal kerja yang diberikan kepada usaha kecil Produktif (UEP).
untuk membiayai usaha yang produktif
1209 Sarana Penunjang Lainnya (1)

Untuk memperoleh
informasi mengenai
keberadaan sarana
penunjang ekonomi yang
tersedia di
desa/kelurahan.

 Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang bersifat informal yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan kecil.
Contohnya BMT Insan Kamil yang ada di Semarang.
 Bengkel mobil/motor adalah tempat yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan
konstruksi atau manufaktur dan memperbaiki mobil atau motor.
167
1209 Sarana Penunjang Lainnya (2)

Salon Kecantikan adalah bentuk usaha yang berhubungan dengan perawatan kosmetika, wajah, dan
rambut, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Variasi lain dari jenis usaha salon kecantikan
adalah salon rambut, dan salon tangan dan kuku (pedikur dan manikur).

Kasus terkait salon kecantikan:


1. Pangkas rambut yang menyediakan perawatan facial, termasuk di salon kecantikan. Tetapi jika
hanya untuk potong rambut tidak masuk ke salon kecantikan
2. Barbershop yang ada cuci, kemudian dipakaikan hairtonic, juga termasuk ke salon kecantikan
karena ada perawatan rambut.
3. Salon hanya untuk rias pengantin tetapi tidak ada perawatan, maka tidak dihitung salon.

168
1209 Sarana Penunjang Lainnya (2)

Agen tiket/travel/biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur dan
menyediakan pelayanan bagi seseorang maupun sekelompok orang untuk melakukan perjalanan
dengan tujuan utama berwisata.

Agen Bank adalah pihak yang bekerjasama dengan Bank penyelenggara Laku Pandai yang menjadi
kepanjangan tangan Bank untuk menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat dalam rangka
keuangan inklusif sesuai yang diperjanjikan
Agen melayani nasabah dan/atau calon nasabah sesuai dengan cakupan layanan yang dicantumkan
dalam perjanjian kerjasama.
Agen hanya dapat melayani nasabah dan/atau calon nasabah di sekitar wilayah tempat kedudukan
Agen yang mencakup desa atau setara dan/atau daerah lain di sekitarnya.
 Contohnya Agen BRIlink
 Agen bank keliling tidak tercakup didalam agen bank pada R1209.g karena lokasi tidak menetap
(berpindah-pindah)
169
BLOK XIII. KEAMANAN

170
1301. Kejadian perkelahian massal di desa/kelurahan
selama setahun terakhir (1)

Rincian ini untuk


mengetahui konflik yang
terjadi di desa/kelurahan

 Perkelahian yang dicatat di sini adalah perkelahian yang terjadi di desa/kelurahan ini walaupun pelaku dan
korban tidak berasal dari desa/kelurahan ini.
 Perkelahian massal yang dimaksud adalah perkelahian yang melibatkan minimal dua orang setiap
kelompoknya. 171
1301. Kejadian perkelahian massal di desa/kelurahan
selama setahun terakhir (2)

Penjelasan:
Penyebab perkelahian boleh lebih dari satu, jika:
1. Perkelahian massal terjadi karena lebih dari satu penyebab.
2. Perkelahian massal terjadi lebih dari satu kali dengan penyebab yang berbeda.
Contoh:
Di desa/kelurahan terjadi 2 kali perkelahian antar kelompok masyarakat, yaitu pada Bulan Agustus 2020 dan
Desember 2020. Perkelahian antar kelompok masyarakat yang terjadi pada Bulan Agustus 2020 tersebut disebabkan
karena bersenggolan ketika menonton konser musik. Sementara, perkelahian yang terjadi pada Bulan Desember
2020 disebabkan karena asmara. Maka, isian untuk rincian ini adalah ‘Keramaian dan Asmara’.

Kasus lain perkelahian massal:


1. Perkelahian massal yang terjadi pada saat demosntrasi (antara warga dengan aparat keamanan, ada juga warga
dengan warga lainnya), itu termasuk perkelahian massal yang dicakup.
2. Untuk perkelahian massal antar pelajar/mahasiswa, tidak harus warga desa, yang penting kejadiannya di desa
tersebut.
3. Untuk upaya penyelesaian perkelahian massal, apabila terdapat dua kejadian, boleh kombinasi pilihan 'tokoh
masyarakat' dan 'tidak ada‘.
172
1302. Upaya Penyelesaian Perkelahian massal

 Rincian ini diisi mengacu pada


jenis perkelahian massal yang
sering terjadi.
 Isikan semua upaya
penyelesaian perkelahian massal
yang terlibat dalam usaha
Isian dari rincian ini merupakan kombinasi, isikan mendamaikan perkelahian
jumlah kode pilihan ke dalam kotak massal tersebut, baik
perkelahian massal yang dapat
didamaikan maupun tidak
Penegasan:
Jika seluruh perkelahian massal yang terjadi selesai/damai dengan sendirinya (maksudnya tidak
ada pihak ketiga yang menyelesaikan/ mendamaikan), maka rincian R1302b diisikan “Tidak ada”.
Upaya penyelesaian perkelahian massal boleh lebih dari satu, jika:
1. Perkelahian massal yang terjadi diupayakan selesai oleh beberapa pihak
2. Perkelahian massal terjadi lebih dari satu kali dengan upaya penyelesaiannya dilakukan oleh
pihak yang berbeda
173
1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun
terakhir (1)

 Tindak kejahatan adalah segala


tindakan yang disengaja atau
tidak, telah terjadi atau baru
percobaan, yang dapat
merugikan orang lain dalam hal
badan, jiwa, harta, benda,
kehormatan, dan lainnya serta
tindakan tersebut dapat
diancam hukuman penjara atau
kurungan.
 Penilaian terhadap
kecenderungan kejahatan
didasarkan pada frekuensi
kejadian dan besarnya kerugian.

174
1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun
terakhir (2)

Pencurian adalah pengambilan barang tanpa hak dengan maksud memiliki tanpa disertai dengan kekerasan
terhadap korban baik dengan pengrusakan maupun tidak.

Pencurian dengan kekerasan (atau perampokan) adalah pencurian barang tanpa hak yang didahului, disertai,
diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap korban dengan maksud akan menyiapkan atau
memudahkan pencurian itu.
Penipuan adalah perbuatan dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hak, memakai nama palsu atau keadaan palsu, akal tipu muslihat, perkataan bohong supaya
memberikan uang atau barang.
Penggelapan adalah perbuatan dengan sengaja memiliki secara melawan hak atas suatu barang yang sekarang
ini dikuasai pelaku, barang tersebut sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh orang lain.
Penganiayaan adalah perbuatan menyakiti orang lain secara fisik yang mengakibatkan korban menjadi sakit
atau luka/cacat.
175
1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun
terakhir (3)

Pembakaran adalah perbuatan dengan sengaja membakar sesuatu, misalnya rumah, hutan, yang dapat
mendatangkan bahaya bagi barang, jiwa, atau badan.

Perkosaan/kejahatan terhadap kesusilaan adalah pemaksaan terhadap korban untuk melakukan hubungan
seksual dengan kekerasan atau ancaman. Pelecehan seksual dan sejenisnya dikelompokkan sebagai kejahatan
terhadap kesusilaan.
Penyalahgunaan/peredaran narkoba adalah perbuatan menyalahgunakan atau mengonsumsi narkoba untuk
kesenangan.
Perjudian adalah perbuatan mempertaruhkan sejumlah uang atau harta yang bersifat untung-untungan, artinya
bila tidak menang, uang atau barang taruhan hilang.
Pembunuhan adalah perbuatan menghilangkan nyawa orang lain baik berencana maupun tidak. Dalam hal ini,
pembunuhan dicatat di desa/kelurahan tempat jenazah korban pembunuhan tersebut ditemukan.

176
1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun
terakhir (4)

Perdagangan orang (trafficking) adalah upaya perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penampungan, atau
penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk paksaan lainnya,
penculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan ataupun memberi atau
menerima bayaran atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas
orang lain, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara untuk tujuan eksploitasi atau
mengakibatkan orang tereksploitasi. Trafficking ditujukan pada lokasi kejadian trafficking di wilayah
desa/kelurahan ini, meskipun korban bukan berasal dari warga/desa/ kelurahan ini.

Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Yang dicatat di sini adalah lokasi kantor yang dikorupsi, bukan tempat
tinggal orang yang melakukan korupsi. Korupsi yang dicatat adalah korupsi yang telah diputus pengadilan.

Rincian 1303 ini diisi dari salah satu rincian pada R1303a yang berkode 1 yang kejadiannya paling sering terjadi
di desa/kelurahan 177
1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun
terakhir (5)

Kasus :
1. Kasus narkoba dicatat di desa tempat kejadian.
2. Kasus narkoba/perkosaan, kejadian dan pelaku ada di desa dan kejadian sudah ditangani polres,
namun desa maupun orang desa tidak mau mengakui. Bila seperti itu maka isian tetap sesuai
dengan jawaban responden (aparat desa). Tapi sebelumnya dapat dikonfirmasi terlebih dahulu,
jika pencacah tahu kejadian yang sesungguhnya.
3. Tindak kejahatan berlapis, diawali dengan percobaan pencurian, ketahuan dan terjadi
penganiayaan dan berujung kepada pembunuhan. Kasus seperti dihitung sebagai dua kejadian,
pencurian dan pembunuhan.
4. Beberapa kejahatan seperti penculikan, tabrak lari, pembuangan bayi, dimasukkan ke rincian
yang mendekati.
a. Penculikan untuk diperjualbelikan termasuk traficking tetapi kalau penculikan minta tebusan,
tidak dicatat.
b. Tabrak lari dan pembuangan bayi, korban/bayi mati dicatat pembunuhan, tetapi korban/bayi
tidak mati dicatat penganiayaan.

178
1304. Kegiatan warga desa/kelurahan untuk menjaga keamanan
lingkungan di desa/kelurahan selama setahun terakhir

Rincian ini digunakan untuk


melihat ada atau tidaknya
kegiatan atau upaya-upaya
swadaya warga desa/kelurahan
untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat.

Pembangunan/pemeliharaan pos keamanan lingkungan, pos keamanan lingkungan adalah tempat penjaga
keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah sekitar. Pos keamanan lingkungan yang tidak
digunakan, tidak dicatat.

Pembentukan/pengaturan regu keamanan adalah upaya menjaga keamanan berupa membentuk, mengatur
serta memfungsikan hansip/linmas sebagai penjaga keamanan lingkungan

Pengaktifkan sistem keamanan lingkungan berasal dari inisiatif warga, misalnya: mengatur kegiatan ronda
malam, akses keluar masuk lingkungan setempat (portal), dll.

179
1305. Jumlah anggota linmas/hansip di desa/kelurahan

Rincian ini untuk mengetahui


jumlah anggota linmas/hansip di
desa/kelurahan

Kasus terkait kegiatan warga menjaga keamanan lingkungan:


1. Ada pembangunan poskamling tetapi belum jadi maka termasuk ada kegiatan menjaga
keamanan lingkungan di desa/kelurahan.
2. Pos Penjagaan COVID-19 yang dilaksanakan oleh Pemda bekerja sama dengan aparat desa,
tidak dianggap menjaga keamanan lingkungan selama setahun terakhir?
3. Di Bali sudah tidak ada hansip lagi akan tetapi ada petugas keamanan yang dari adat
namanya PECALANG, kegiatan keamanan mereka yang lakukan, proses pembentukan,
penambahan anggota atau pengaturan juga ada. Bila fungsi Pecalang sama dengan hansip,
masukan saja sebagai hansip.
4. Apabila ada sebagian warga di RT tertentu mengupayakan pembentukan regu keamanan
seperti satpam, maka masuk ke 1304e karena 1304b hanya mencakup linmas dan hansip.
Adapun pos keamanan yang dibangun masuk di 1304a.
180
1306. Keberadaan, jumlah pos polisi dan kemudahan mencapai pos polisi

Rincian ini untuk mengetahui


keberadaan, jumlah pos polisi,
dan bila tidak ada pos polisi di
desa/kelurahan, berapa jarak
terdekat dari kantor desa ke pos
polisi tersebut, serta kemudahan
untuk mencapai lokasi tersebut
Pos polisi adalah tempat polisi menjaga kamtibmas wilayah sekitar,
termasuk Polisi Sektor (Polsek), Polisi Resort (Polres), dan Polisi Daerah
(Polda).

Kasus:
Pos polisi lalu lintas yang hanya aktif di jam-jam sibuk, pos polisi di
dalam lingkungan pabrik/perusahaan tertentu tetap termasuk pos
polisi, karena yang dicakup adalah yang masih digunakan maupun tidak
digunakan.
181
1307. Jumlah korban selama setahun terakhir di desa/kelurahan

a. Bunuh diri adalah perbuatan dengan sengaja menghilangkan nyawa sendiri atas
kemauan sendiri atau karena bujukan, rayuan, dan hasutan, termasuk yang mencoba
bunuh diri tetapi tidak mati.
b. Pembunuhan : konsep sama dengan di Rincian 1303a
Pembunuhan adalah perbuatan
menghilangkan nyawa orang lain
baik berencana maupun tidak.
Dalam hal ini, pembunuhan dicatat
di desa/kelurahan tempat jenazah
korban pembunuhan tersebut
ditemukan
182
1308 - 1309

1308 a. Keberadaan lokasi berkumpul/mangkal anak jalanan (selain rumah singgah) di desa/kelurahan: Ada – 1 Tidak ada – 2

b. Keberadaan tempat mangkal gelandangan/pengemis di desa/kelurahan: Ada – 3 Tidak ada – 4

1309 Keberadaan lokalisasi/lokasi/tempat mangkal Pekerja Seks Komersial (PSK) di desa/kelurahan:


Ada – 1 Tidak ada – 2

Rincian 1308: Keberadaan lokasi berkumpul anak jalanan dan tempat tinggal/ mangkal
gelandangan/pengemis di desa/kelurahan
Anak jalanan adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan
maupun tempat-tempat umum, seperti pasar, mall, terminal bis, stasiun kereta api, taman kota
(Kementrian Sosial RI).

Rincian 1309: Keberadaan lokalisasi/lokasi/tempat mangkal PSK di desa/kelurahan


Lokalisasi/lokasi/tempat mangkal Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah tempat PSK menjajakan diri baik
secara legal maupun ilegal yang dikelola secara kelompok maupun individu.

183
BLOK XIV. KEUANGAN DAN ASET
DESA
• Blok ini akan terisi jika Blok III R 301, status pemerintahannya adalah Desa
(kode 1) atau UPT/SPT (kode 2) atau Nagari (kode 3)

• Jika Blok III R 301 berkode 2 (kelurahan) maka langsung ke BLOK XV

184
1401a – 1401b

Rincian 1401a : Keberadaan sistem informasi dan penggunaan sistem keuangan desa
 Sistem informasi Desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya
manusia.
 Informasi dalam Sistem informasi Desa meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, Kawasan
Perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunan Kawasan
Perdesaan

Rincian 1401c: Penggunaan Sistem Keuangan Desa


 Untuk mengetahui apakah desa/kelurahan tersebut telah menggunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa.
 Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan aplikasi yang dikembangkan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa.
 Kasus : Siskeudes tidak harus berupa blog, jadi dapat berbasis offline sedangkan SID harus berbasis online
1402 Kepemilikan Badan Usaha dan Aset Desa (1)
Rincian 1402a: Jumlah unit usaha
BUMDes
Jika di desa/kelurahan ada Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) tetapi
belum beroperasi, maka di
desa/kelurahan tersebut tetap
dianggap ada BUMDes.

Rincian 1402b: Tanah kas


desa/ulayat
Menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Kekayaan
Desa. Tanah Desa adalah barang
milik desa berupa tanah bengkok,
kuburan, dan titisara.
186
1402 Kepemilikan Badan Usaha dan Aset Desa (2)

Rincian 1402i: Aset lainnya milik desa


 Kekayaan desa yang dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
 Kekayaan desa yang diperoleh dari
hibah dan sumbangan atau yang sejenis.
 Kekayaan desa yang diperoleh sebagai
pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan
lain-lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Hasil kerja sama desa.
 Kekayaan desa yang berasal dari
perolehan lainnya yang sah (tambatan
perahu, pemandian umum, lapangan 187
1402 Kepemilikan Badan Usaha dan Aset Desa (3)

Contoh kasus terkait aset desa:


1. Apabila TK dan SD dibangun dengan dana desa, maka tanyakan ke aparat desa, kepemilikan
bangunan TK/SD tersebut milik desa atau bukan. Bila milik desa maka termasuk aset desa.
2. Bila sebuah infrastruktur milik desa A, tetapi lokasinya di desa B, maka dicatat sebagai aset desa A.
Aset desa tidak melihat lokasi berdirinya infrastruktu tetapi kepemilikan aset tersebut.
3. Tanah milik desa digunakan untuk membangun rumah yang peruntukkannya pribadi (rumah sehat),
maka tanahnya tetap aset desa.
4. Kendaraan dinas milik desa termasuk aset desa.
5. Tambatan perahu yang ada di waduk/danau yang digunakan untuk wisata di catat aset desa selama
itu memang milik desa.
6. Tambatan perahu, jika di satu lokasi ada banyak pancang. Misal ada 40 untuk kampung nelayan,
maka jumlah tambatan perahu dihitung berdasarkan lokasi yang ada bangunan seperti dermaga.
Tambatan perahu harus ada bangunan seperti dermaga , bukan hanya diikatkan di patok tersebut.
7. Di papua, tanah kas desa dilihat bila sudah ada bukti pelepasan adat bukan dari bukti kepemilikan.
Maka bila seperti maka tetap dianggap ada aset desa.
188
1403a – 1403d

Rincian 1403a.1 – a.2:


Untuk mengetahui adanya perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota, yang dilihat dari keberadaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) di desa ini.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 79, perencanaan pembangunan desa
disusun secara berjangka meliputi:
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun
b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
189
1403a – 1403d

Rincian 1403b: RKP Desa tahun


2021
 Dimaksudkan untuk mengetahui
keberadaan rencana kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa)
tahun 2021

Rincian 1403c: Jumlah Peraturan Desa


tahun 2020 Rincian 1403d: Jumlah Peraturan Kepala Desa tahun
2020
 Menurut Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1,  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Peraturan Desa adalah peraturan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
perundang – undangan yang ditetapkan Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 86, Peraturan Kepala
oleh kepala desa setelah dibahas dan Desa merupakan peraturan pelaksanaan Peraturan
disepakati bersama Badan Desa. Peraturan Kepala Desa ditandatangani oleh
Permusyawaratan Desa. 190kepala desa.
1404a-b s/d 1405

Rincian 1404a-b: Kerja sama antar desa dan kerja sama desa dengan pihak ketiga

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan kerja sama yang dilakukan antar
desa pada tahun 2020. Selain itu juga ditanyakan kerja sama yang dilakukan desa dengan pihak ketiga
pada tahun 2020.

Rincian 1405: Keberadaan pendamping lokal desa

Menurut Peraturan pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pendampingan masyarakat desa secara teknis
dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga
pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat desa, dan/atau pihak ketiga.
191
1406 Kader Pembangunan Manusia

Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah warga masyarakat desa yang dipilih melalui
musyawarah desa untuk bekerja membantu pemerintah desa dalam memfasilitasi masyarakat
desa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan sumberdaya manusia
di desa.
1. KPM aktif diindikasikan bahwa KPM tersebut melakukan pendataan di Desa sesuai yang
ditugaskan oleh aparat Desa
2. KPM tidak aktif diindikasikan bahwa KPM tersebut tidak melakukan pendataan di Desa
sesuai yang ditugaskan oleh aparat Desa
3. Tidak ada KPM berarti:
• KPM memang tidak ditunjuk,
• KPM berhenti dan tidak ada pengganti, atau
• Desa tidak tahu apa itu KPM

192
BLOK XV. PERLINDUNGAN SOSIAL
DAN STUNTING

193
1501 Penggunaan Dana Desa pada tahun 2020

Ditanyakan untuk desa yang


status pemerintahannya
selain kelurahan

• Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa) adalah bantuan uang kepada keluarga miskin di
desa yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19. Penerima BLT
Dana Desa adalah keluarga miskin atau tidak mampu di desa yang belum mendapatkan program
bantuan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.

• Padat karya tunai merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa khususnya yang miskin dan
marginal yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan
teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah/ pendapatan, meningkatkan daya beli, mengurangi
194
kemiskinan, dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting.
1502 Paket layanan terkait stunting di desa selama tahun 2020
(1)

1. Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat.
2. Kelas Ibu Hamil adalah Kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi & tukar pengalaman utk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas & perawatan bayi baru
lahir melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA yg difasilitasi petugas Kesehatan.
3. Kelas Ibu Balita adalah Kegiatan bagi ibu yg mempunyai anak usia 0-5 tahun berdiskusi dan tukar
pengalaman utk meningkatkan pengetahuan & keterampilan tentang pemenuhan pelayanan kesehatan,
gizi dan stimulasi tumbuh kembang anak dengan menggunakan Buku KIA yang difasilitasi petugas
kesehatan.
4. PMT Ibu Hamil KEK/RESTI merupakan salah satu kebijakan dan upaya yang ditempuh pemerintah
untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil Kurang Energi Kronis, dilakukan
195
1502 Paket layanan terkait stunting di desa selama tahun 2020
(2)

5. Akses air minum aman terdiri dari banyak variasi kegiatan yang menjamin akses air minum aman bagi warga desa
seperti pembuatan sumur bor/gali, perpipaan air, pembuatan bak penampungan air bersih, dll.
6. Akses jamban sehat terdiri dari serangkaian kegiatan yang memastikan adanya tempat mandi – cuci – kakus
(MCK) untuk buang air besar (BAB) yang tertutup, dengan ketersediaan air bersih yang memadai, dan dilengkapi
dengan penampunngan limbah keluarga yang baik, termasuk adanya tempat penampungan kotoran (septic-tank).
7. Jaminan kesehatan yang diberikan untuk ibu hamil dari keluarga miskin yang belum tercakup dalam Kartu
Indonesia Sehat (KIS).
8. Jaminan kesehatan yang diberikan untuk anak baduta dari keluarga miskin yang belum tercakup dalam Kartu
Indonesia Sehat (KIS).
9. Akta kelahiran untuk bayi dari keluarga miskin yakni dukungan biaya pengurusan akta lahir bagi bayi yang berasal
dari keluarga miskin.
10. Kelas pengasuhan merupakan pendidikan yang berkaitan dengan cara atau teknik pengasuhan atau mengasuh
anak saat mereka tumbuh berkembang.
11. Pemanfaatan pekarangan keluarga dan tanah desa untuk ketahanan pangan keluarga melalui program 3 K:
196
Kandang, Kolam, Kebun.
BLOK XVI. KETERANGAN APARATUR
PEMERINTAH
DESA/KELURAHAN

197
1601 Keberadaan kepala desa/lurah dan sekretaris kepala
desa/lurah (1)

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah desa adalah
kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa (yang memimpin sekretariat desa) dan perangkat
desa lainnya (terdiri atas sekretariat desa, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis).

198
1601 Keberadaan kepala desa/lurah dan sekretaris kepala
desa/lurah (2)

Kepala desa/lurah adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai wewenang, tugas, dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Sekretaris desa/kelurahan berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat desa/kelurahan. Sekretaris desa/kelurahan
bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan.

Kasus:
 PJ Kades tidak dianggap sebagai kades, jadi kadesnya kosong. PJ Kades dihitung dalam ke sekretariat desa
 Kepala desanya yang sedang ditahan, tetapi belum jatuh putusannya. PLT kepala desa juga belum ada maka untuk kasus
tersebut kepala desa dianggap masih ada.
199
1602 Jumlah Aparatur Pemerintahan (1)

Sekretariat desa, dipimpin oleh sekretaris desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas
membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan.
Sekretariat desa paling banyak terdiri atas 3 (tiga) urusan yaitu urusan tata usaha dan umum, urusan
keuangan, dan urusan perencanaan, dan paling sedikit 2 (dua) urusan yaitu urusan umum dan
perencanaan, dan urusan keuangan.
Pelaksana teknis, merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional.
Pelaksana teknis paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi yaitu seksi pemerintahan, seksi kesejahteraan
dan seksi pelayanan. Paling sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi pemerintahan, serta seksi kesejahteraan
dan pelayanan.
Penjelasan :
 Pada kenyataannya, jabatan kaur/kasi di desa/kelurahan sangat beragam.
 Jika di desa/kelurahan terdapat salah satu kaur/kasi (walaupun dengan penamaan yang berbeda),
maka tetap dicatat.
200
1602 Jumlah Aparatur Pemerintahan (2)

Pelaksana Kewilayahan, merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai satuan tugas kewilayahan.
Dilaksanakan oleh kepala dusun atau sebutan lain yang ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati/Walikota.

Pegawai desa lainnya, merupakan pegawai di desa/kelurahan yang tidak menduduki/tidak termasuk
dalam Susunan Organisasi dan Tata Kerja pemerintah desa (Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan,
dan Pelaksana Teknis).

Contoh kasus:
1. Sekretaris desa/kelurahan dihitung dalam R1601b, tidak perlu dihitung lagi di R1602a. Adapun staf kaur dihitung
dalam rincian 1602a.
2. Perangkat desa honorer dan staf dimasukkan sebagai aparat desa
3. Pada R1602 PLT masuk, jika kasi pemerintah juga menjadi PLT kasi kesejahteraan maka tetap dihitung 1 saja.
4. Ada kampung semua pelaksana judulnya kaur misal kaur pembangunan maka dianggap masuk sekretariat desa.
5. Bila kades definitif baru dilantik dan kades mengganti perangkat dibawahnya, sehingga sekarang banyak kasi dan
kaur kosong. Maka pengisian R1602 disesuaikan dengan kondisi terkini.
201
1603 BPD / LMK

BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis (UU No 6 Tahun 2014).

LMK adalah lembaga musyawarah pada tingkat kelurahan yang bertujuan untuk membantu lurah sebagai mitra
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan untuk menampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat.

Rincian 1603c: jumlah kegiatan musyawarah desa


 Kegiatan musyawarah yang dimaksudkan adalah kegiatan musyawarah antara BPD/LMK, Pemerintah
Desa/Kelurahan, dan unsur masyarakat desa/kelurahan yang diselenggarakan oleh BPD/LMK untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
 Contohnya : Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

202
BLOK XVII. POTENSI PERTANIAN

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai potensi


pertanian di desa selama setahun terakhir, keberadaan keluarga
pertanian pada masing-masing subsektor, komoditi/produk usaha
pertanian serta faktor pendukung dan kendala usaha pertanian.

203
1701 Potensi Tanaman Pangan di desa selama setahun terakhir
(1)

Rincian 1701a:
 Keluarga bertani tanaman pangan adalah keluarga yang minimal salah satu anggota keluarganya
mengusahakan tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi
jalar, talas, dll), baik mengusahakan tanaman sendiri atau bagi hasil untuk konsumsi sendiri
atau dijual selama setahun terakhir

204
1701 Potensi Tanaman Pangan di desa selama setahun terakhir
(2)

Rincian 1701b:
 Persentase keluarga bertani tanaman pangan terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani tanaman pangan
tanaman pangan = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)

Rincian 1701c:
 Potensi tanaman pangan adalah jenis-jenis tanaman pangan yang lahannya terluas dan banyak
diusahakan oleh keluarga di desa/ kelurahan ini.
 Isikan tiga jenis komoditi tanaman pangan yang lahannya terluas di desa/kelurahan
 Berikan kode komoditi yang sesuai pada masing-masing komoditi
 Kemudian Isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya
205
1701 Potensi Tanaman Pangan di desa selama setahun terakhir
(2)

Jenis Komoditas Tanaman Pangan/Palawija

Tanaman padi meliputi:


a. Padi sawah hibrida
b. Padi sawah inbrida
c. Padi ladang

Tanaman palawija meliputi:


a. Biji-bijian : jagung hibrida, jagung komposit, jagung lokal, sorghum/cantel, dan gandum, dll.
b. Kacang-kacangan : kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau, dll.
c. Umbi-umbian : ubi kayu/ketela pohon, ubi jalar/ketela rambat, talas, garut, dan ganyong, dll

206
1702 Potensi hortikultura di desa selama setahun terakhir (1)

Rincian 1702a:
 Keluarga bertani hortikultura adalah keluarga yang minimal salah satu anggota
keluarganya mengusahakan tanaman hortikultura (buah-buhan, sayuran, tanaman hias
dan tanaman obat-obatan), baik mengusahakan tanaman sendiri atau bagi hasil, atas
risiko sendiri dimana sebagian atau seluruh hasil produksinya dijual.

207
1702 Potensi hortikultura di desa selama setahun terakhir (2)

Rincian 1702b:
 Persentase keluarga bertani hortikultura terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani hortikultura
hortikultura = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)

Rincian 1702c:
 Potensi hortikultura adalah jenis-jenis tanaman hortikultura yang lahannya terluas dan banyak
diusahakan oleh keluarga di wilayah desa/kelurahan ini.
 Isikan tiga jenis komoditi hortikultura yang lahannya terluas di desa/kelurahan
 Berikan kode komoditi yang sesuai pada masing-masing komoditi
 Kemudian Isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya
208
1702 Potensi hortikultura di desa selama setahun terakhir (3)

Jenis Tanaman Hortikultura Terdiri dari :


a. Sayuran tahunan (melinjo, petai, jengkol, blimbing wuluh, dll.)
b. buah-buahan tahunan (pisang, mangga, jeruk, apel, alpukat, dll.)
c. Sayuran semusim (bawang merah, cabai, bayam, brokoli, buncis dll.),
d. buah-buahan semusim (stroberi, melon, semangka, blewah, dll.),
e. tanaman obat semusim (brotowali, jahe, kencur, kepel, kunyit, kumis kucing, sambiloto,
temu lawak, dll)
f. tanaman obat tahunan (kapulaga, lavender, mahkota dewa, mengkudu, sereh, sirih, dll)
g. Tanaman hias tahunan (anthurium bunga, anthurium daun, bambu hias, bougenville,
caladium, dll)
h. Tanaman hias semusim (alamanda, anggrek, anyelir, agloenema, bunga matahari, dll)

209
1703 Potensi Perkebunan di desa selama setahun terakhir (1)

Rincian 1703a:
 Keluarga bertani tanaman perkebunan adalah keluarga yang minimal salah satu anggota
keluarganya mengusahakan tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao, kopi, lada,
tebu, dll), baik mengusahakan tanaman sendiri atau bukan, atas risiko sendiri dimana
sebagian atau seluruh hasil produksinya dijual.
210
1703 Potensi Perkebunan di desa selama setahun terakhir (2)

Rincian 1703b:
 Persentase keluarga bertani tanaman perkebunan terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani tanaman perkebunan
tanaman = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)
perkebunan

Rincian 1703c:
 Potensi perkebunan adalah jenis-jenis tanaman perkebunan yang lahannya terluas dan banyak
diusahakan oleh keluarga di wilayah desa/kelurahan ini.
 Isikan tiga jenis komoditi perkebunan yang lahannya terluas di desa/kelurahan
 Berikan kode komoditi yang sesuai pada masing-masing komoditi
 Kemudian Isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya

211
1703 Potensi Perkebunan di desa selama setahun terakhir (3)

Rincian 1703d:
 Rincian ini ditanyakan jika lahan terluasnya dari komoditi perkebunan adalah kelapa sawit

Jenis Tanaman Perkebunan


 Tanaman perkebunan tahunan adalah tanaman perkebunan yang umumnya berumur lebih dari
satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali
panen.
Contoh: tanaman kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, jambu mete, lada, cengkeh, teh, sagu,
pala, kemiri sunan, dan lain-lain.

 Tanaman perkebunan semusim adalah tanaman perkebunan yang pada umumnya berumur
kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan satu kali atau beberapa kali masa panen.
Contoh: tanaman tebu, tembakau, kapas, nilam, sereh wangi, dan lain-lain
212
1704 Potensi kehutanan di desa selama setahun terakhir (1)

Rincian 1704a:
 Keluarga bertani tanaman
kehutanan adalah keluarga yang
minimal salah satu anggota
keluarganya melakukan kegiatan
kehutanan yang menghasilkan
produk tanaman kehutanan (kayu,
daun, getah, dsb) dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya
dijual/ditukar atas resiko usaha.
 Tanaman Kehutanan adalah
tanaman tahunan yang berumur
panjang, berbatang keras, dan
biasanya bagian yang diambil atau
dipanen adalah kayunya (kecuali
rotan, bambu, dan kayu putih).
213
1704 Potensi kehutanan di desa selama setahun terakhir (2)

Rincian 1704b:
 Persentase keluarga bertani tanaman kehutanan terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani tanaman kehutanan
tanaman = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)
kehutanan

Rincian 1704c-d:
 Potensi kehutanan adalah jenis komoditi hasil hutan (kayu dan non kayu) yang lahannya terluas
dan diusahakan oleh banyak keluarga di desa/kelurahan ini.

214
1704 Potensi kehutanan di desa selama setahun terakhir (3)

Rincian 1704.c:
- Tuliskan tiga jenis komoditi hasil hutan kayu yang yang lahannya terluas di desa/kelurahan,
- dan pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode
Jenis Komoditi di Buku Kode.
- Kemudian tuliskan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya
Jenis tanaman kehutanan Kayu meliputi :
akasia, jabon, jati, mahoni, sengon, albasia, asoka, bengkirai, cendana, meranti, sungkai, trembesi,
merbau, eucaliptus, dan lain-lain.

Rincian 1704.d:
- Tuliskan tiga jenis komoditi hasil hutan non kayu yang yang lahannya terluas di desa/kelurahan,
- dan pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode
Jenis Komoditi di Buku Kode.
- Kemudian tuliskan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya
Jenis tanaman kehutanan Non Kayu meliputi :
rotan, bambu, daun kayu putih, getah damar, dan getah pinus
215
1705 Potensi ternak/unggas di desa selama setahun terakhir (1)

Rincian 1705a:
 Keluarga peternak/unggas adalah keluarga yang minimal salah satu anggota keluarganya
melakukan pemeliharaan ternak (meliputi penggemukan/pembibitan/
pengembangbiakan/pemacekan) yang menghasilkan produk peternakan dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha, tanpa membedakan
apakah ternak tersebut milik sendiri atau bagi hasil.
 Tidak termasuk ternak untuk perdagangan
216
1705 Potensi ternak/unggas di desa selama setahun terakhir (2)

Rincian 1705a:

Perdagangan ternak adalah kegiatan memperjualbelikan ternak yang bukan hasil pemeliharaan
sendiri dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan jangka waktu pemeliharaan kurang dari
2 (dua) bulan.

Rincian 1705a:

Pengembangbiakan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperbanyak anak.


Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan meningkatkan bobot/berat
badan ternak dengan cara membeli bakalan/anak ternak dan kemudian menjualnya bila sudah
cukup umur.
Pembibitan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperoleh anakan, bakalan
(ternak muda) dan pullet (ayam ras petelur yang siap produksi).
Pemacekan adalah pemeliharaan ternak dengan tujuan digunakan sebagai pejantan.
217
1705 Potensi ternak/unggas di desa selama setahun terakhir (3)

Rincian 1705b:
 Persentase keluarga peternak/unggas terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga Jumlah keluarga yang bertani peternak/unggas
peternak/unggas = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)

Rincian 1705c:
 Potensi ternak adalah jenis ternak yang paling banyak dipelihara dan diusahakan oleh banyak
keluarga di desa/kelurahan ini.
-Tuliskan tiga jenis ternak yang paling banyak dipelihara dan diusahakan di desa/kelurahan,
-pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode
Jenis Komoditi di Buku Kode.
-Kemudian tuliskan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.
218
1705 Potensi ternak/unggas di desa selama setahun terakhir (4)

Rincian 1705d:
 Ternak yang ditanyakan jumlahnya adalah sapi potong, sapi perah, dan kerbau.
 Isikan jumlah ternak Sapi potong, sapi perah dan kerbau yang dikuasai oleh keluarga yang ada di
desa/kelurahan, baik milik sendiri maupun bagi hasil

Ternak/unggas meliputi budidaya ternak/unggas (pengembangbiakan, penggemukan, pembibitan,


pembesaran ternak betina (rearing), dan menghasilkan/memproduksi daging, susu, dan telur yang
terdiri atas:
a. Ternak besar/kecil (Kerbau Potong, Kuda, Sapi Perah, Sapi Potong, Kerbau Perah, Babi,
Domba, Kambing Potong, Kambing Perah, Kelinci, dan Rusa);
b. Ternak unggas (Ayam Kampung, Ayam Ras Pedaging, Ayam Ras Petelur, Itik, Itik Manila,
Ayam Kampung Pedaging, Ayam Kampung Petelur, Itik Pedaging, Angsa, Merpati, Puyuh,
Kalkun, dan Burung Unta);
219
1706 Potensi perikanan tangkap di desa selama setahun terakhir
(1)

 Penangkapan Ikan adalah kegiatan menangkap/mengumpulkan ikan/binatang air lainnya/tanaman


air yang hidup di laut/perairan umum secara bebas dan bukan milik perseorangan.
 Usaha Penangkapan Ikan di Laut adalah suatu kegiatan penangkapan ikan yang biasanya dilakukan
di laut dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar. (sebagai pengusaha/bukan
sebagai buruh).
 Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Umum adalah suatu kegiatan penangkapan ikan yang
biasanya dilakukan di perairan umum (sungai, danau, waduk, rawa, genangan) dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar. (sebagai pengusaha/bukan sebagai buruh).

220
1706 Potensi perikanan tangkap di desa selama setahun terakhir
(2)

Rincian 1706a:
 Keluarga nelayan perikanan tangkap adalah
keluarga yang minimal salah satu anggota
keluarganya melakukan kegiatan penangkapan
ikan dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya dijual untuk memperoleh
pendapatan/keuntungan atas risiko usaha.
 Keluarga nelayan secara fisik dapat dibedakan
sebagai berikut:
a. Aktif melaut
b. Tidak aktif melaut, namun ikut terlibat
dalam usaha penangkapan ikan dengan cara
memberikan modal dalam operasi
penangkapan ikan di laut, yang biasa disebut
juragan darat.
221
1706 Potensi perikanan tangkap di desa selama setahun terakhir
(3)

Rincian 1705b:
 Persentase keluarga nelayan perikanan tangkap terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani tanaman pangan
tanaman pangan = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)

Rincian 1706c:
 Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan lokasi penangkapan ikan yang ada di
desa/kelurahan
 Isikan kode 1 jika ada dan kode 2 jika tidak ada, pada masing-masinh jenis lokasi penangkapan
(danau, waduk/dam, rawa, sungai, dan laut) yang ada di desa/kelurahan
222
1706 Potensi perikanan tangkap di desa selama setahun terakhir
(4)

Rincian 1706d:

 Komoditi ikan potensi perikanan tangkap di desa adalah jenis ikan yang paling banyak ditangkap
dan diusahakan oleh nelayan di desa/kelurahan ini.
 Isikan tiga jenis komoditi ikan yang paling banyak ditangkap oleh keluarga di desa/kelurahan,
dan pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode
Jenis Komoditi di Buku Kode.
 Kemudian isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.

223
1707 Potensi perikanan budidaya di desa selama setahun
terakhir (1)

Budidaya Ikan adalah kegiatan memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan (perbenihan) ikan
dengan menggunakan lahan, perairan dan fasilitas buatan serta memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol dengan tujuan sebagian atau seluruhnya dijual/ditukar.

Kegiatan pemeliharaan/budidaya ikan dapat dilakukan di laut, tambak air payau, kolam air tawar,
sawah, kolam terpal, bak, akuarium, dan perairan umum (danau, waduk, sungai, rawa, dsb.), juga
termasuk budidaya khusus ikan hias.

Keluarga yang melakukan pemeliharaan ikan khusus untuk konsumsi sendiri, hanya sebagai hobi,
termasuk usaha kolam pemancingan ikan yang tidak melakukan budidaya ikan tidak dikategorikan
melakukan bertani budidaya ikan

224
1707 Potensi perikanan budidaya di desa selama setahun
terakhir (2)

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 yang disempurnakan dengan Undang-Undang


Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Ikan” adalah
segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada dalam lingkungan
perairan, termasuk di dalamnya yaitu:
1. Pisces (ikan bersirip);
2. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sejenisnya);
3. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sejenisnya);
4. Coelenterata (ubur-ubur dan sejenisnya);
5. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sejenisnya);
6. Amphibi (kodok dan sejenisnya);
7. Reptilia (kura-kura, penyu, labi-labi dan sejenisnya);
8. Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sejenisnya);
9. Algae (rumput laut dan tumbuhan lain yang hidup di dalam air);
10. Biota air lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas.
225
1707 Potensi perikanan budidaya di desa selama setahun
terakhir (3)

Rincian 1707a:
 Keluarga bertani budidaya ikan adalah
keluarga yang minimal salah satu anggota
keluarganya mengusahakan budidaya ikan,
baik mengusahakan sendiri atau bersama,
atas risiko sendiri dimana sebagian atau
seluruh hasil produksinya dijual.

226
1707 Potensi perikanan budidaya di desa selama setahun
terakhir (4)

Rincian 1705b:
 Persentase keluarga perikanan budidaya terbagi menjadi 3 kode yaitu :
1. Kurang dari 25% 2. 25% - 60% 3. Lebih dari 60%

Persentase
keluarga bertani Jumlah keluarga yang bertani tanaman pangan
tanaman pangan = x 100%
Jumlah keluarga pertanian (R.401d)

Rincian 1707c:
 Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan lokasi budidaya ikan yang ada di
desa/kelurahan.
 Isikan kode 1 jika ada dan kode 2 jika tidak ada, pada masing-masinh jenis lokasi budidaya ikan
(tambak air payau, empang/kolam, sawah/mina padi, danau, waduk/dam, rawa, sungai, dan laut)
yang ada di desa/kelurahan
227
1707 Potensi perikanan budidaya di desa selama setahun
terakhir (5)

Rincian 1706d:

 Komoditi ikan potensi yang dibudidayakan adalah jenis ikan yang lahan/wadah budidayanya
paling luas dibudidayakan oleh banyak keluarga di desa ini.
 Isikan tiga jenis komoditi ikan yang paling banyak dibudidayakan oleh keluarga di
desa/kelurahan, dan pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada
Daftar Kode Jenis Komoditi di Buku Kode.
 Kemudian isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.

228
BLOK XVIII. FAKTOR PENDUKUNG
DAN KENDALA

229
1801 Kelompok Tani (POKTAN)

Kelompok Tani (POKTAN) adalah kumpulan petani yang mempunyai kesamaan kepentingan dalam
memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama meningkatkan produktivitas usahatani
dan kesejahteraan anggotanya dalam mengusahakan lahan usahatani secara bersama pada satu
hamparan atau kawasan, yang dikukuhkan oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Rincian 1801.a
 Rincian ini untuk mengetahui keberadaan kelompok-kelompok tani (POKTAN) di desa/kelurahan
tersebut.
 Keberadaan kelompok tani ditandai oleh keberadaan sekretariat, kepengurusan atau tempat
pertemuan rutin.

230
1801 Kelompok Tani (POKTAN)

Rincian 1801.b

 Isikan nama-nama kelompok tani yang ada di desa/kelurahan dan


 isikan kode subsektor kelompok tani pada kotak di kolom 2. (kode dapat dilihat
dibawah kesioner)

231
1802 Penggunaan tenaga mesin untuk pengolahan tanah
sawah

Rincian 1802 a
Rincian ini untuk mengetahui apakah di desa/kelurahan telah
menggunakan tenaga mesin untuk pengolahan tanah sawah.

Rincian 1802 b
Jika pengolahan tanah sawah tidak ada yang menggunakan mesin, tanyakan
tenaga yang biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah antara lain: tenaga
manusia atau tenaga hewan
232
1803 Fasilitas Pertanian di desa (1)

Rincian 1803.a
PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) adalah petugas dari dinas pertanian setempat biasanya di tingkat
kecamatan yang bertugas memberikan penyuluhan dan membantu menyelesaikan permasalahan
pertanian yang dihadapi oleh petani setempat
● Isikan kode 1, jika ada PPL
● Isikan kode 2, jika tidak ada PPL

233
1803 Fasilitas Pertanian di desa (2)

Rincian 1803.b
SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) adalah sarana
pembelajaran oleh PPL yang diikuti oleh petani dalam rangka meningkatkan
kemampuan petani untuk mengelola tanaman secara terpadu (padi, palawija,
hortikultura, perkebunan, dsb).

● Isikan kode 3, jika ada


● Isikan kode 4, jika tidak ada

Rincian 1803.c
Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) adalah kredit yang digunakan untuk mendanai pengembangan usaha
pembibitan sapi potong maupun sapi perah oleh pelaku usaha dengan suku bunga bersubsidi.
 Pelaku usaha meliputi perusahaan, koperasi, gabungan kelompok peternak atau kelompok peternak.
 Persyaratan pelaku usaha adalah mampu menyediakan sapi, memenuhi prosedur baku dan melakukan
kemitraan
● Isikan kode 5, jika ada KUPS
● Isikan kode 6, jika tidak ada KUPS
234
1803 Fasilitas Pertanian di desa (3)

Rincian 1803.d
Lumbung padi/pangan adalah bangunan khusus yang masih berfungsi yang dimiliki oleh
desa/koperasi/kelompok tani yang masih berfungsi untuk menyimpan padi/pangan sebagai bentuk persediaan
pangan bagi kepentingan masyarakat umum.
● Isikan kode 7, jika ada lumbung
● Isikan kode 8, jika tidak ada lumbung

Rincian 1803.e
● Isikan kode 1, jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus untuk penyimpanan kelapa sawit
● Isikan kode 2, jika tidak memiliki

Rincian 1803.f
● Isikan kode 3, jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus pabrik gula
● Isikan kode 4, jika tidak memiliki

235
1803 Fasilitas Pertanian di desa (4)

Rincian 1803.g
● Isikan kode 5, jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus untuk perusahaan pertanian
● Isikan kode 6, jika tidak memiliki

Perusahaan sektor Pertanian adalah perusahaan yang mengolah dan memanfaatkan


tanah, agar menjadi lahan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pertanian,
termasuk peternakan dan perikanan.
Contoh :
Perusahaan tanaman perkebunan (sawit, tebu, dll),
Perusahaan kehutanan (HPH, HPHT, TSL)
Perusahaan peternakan
Dll

236
1804 Keberadaan industri kecil dan mikro (tenaga kerja kurang dari 20
pekerja) di desa/kelurahan ini

Rincian ini dimaksudkan untuk


mengetahui keberadaan industri
kecil dan mikro di desa/kelurahan

Industri kecil dan mikro: industri pengolahan


dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20
pekerja (dalam hal ini terkait pertanian)

Isikan banyaknya industri kecil dan mikro pada


kotak di kolom 2

237
1805 Jenis serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama yang pernah
mewabah di desa/ kelurahan selama setahun terakhir.

Rincian ini untuk mengetahui


serangan Organisme
Pengganggu Tanaman atau
hama berdasarkan jenisnya
yang pernah mewabah di
desa/kelurahan selama setahun
terakhir.

 Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang


mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada
tanaman.
 Termasuk OPT adalah hama, penyakit dan gulma.
 Serangan OPT dikatakan mewabah apabila tanaman mengalami kerusakan
secara meluas/tidak wajar.
238
1806 Keterjangkitan wabah penyakit hewan selama setahun terakhir

Rincian ini untuk mengetahui


keterjangkitan suatu wabah
penyakit pada hewan/ternak di
desa selama setahun terakhir

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang ternak besar, terutama sapi dan babi.
 Variasi penyebutannya adalah Penyakit Kuku dan Mulut atau FMD (dari foot and mouth disease, juga
disebut hoof and mouth disease).
 disebabkan oleh virus dari familia Picornaviridae.
 Daya tular penyakit ini sangat tinggi, dan dapat menulari rusa, kambing, domba, serta hewan berkuku
genap lainnya.

Rabies (anjing gila) adalah penyakit menular akut menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh
virus rabies.
 Virus rabies ini dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia,
 hewan yang menyebarkan rabies di Indonesia antara lain: anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar.
Penularan penyakit rabies melalui gigitan
239
BLOK XIX CATATAN
 Blok catatan ini digunakan untuk mencatat keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk memperjelas isian kuesioner PODES.

 Misalnya, bila ada pemekaran desa/kelurahan, maka asal-usul


desa/kelurahan baru tersebut dicatat secara rinci pada blok ini.

240
TERIMA KASIH

241

Anda mungkin juga menyukai