(CMHN)
OLEH
NAMAANGGOTA KELOMPOK 6 PPN B :
INCO G. SEUBELAN MONE (PO5303209201188)
INDAH REMUNA LIUNOKAS (PO5303209201189)
JANIA DA SILVA MARTINS (PO5303209201190)
ALRETHA DOKO (PO5303209201172)
1. Defenisi Community Mental Health Nursing (CMHN)
Comunity Mental Health Nursing adalah pelayanan kesehatan jiwa komunitas dengan
tujuan pasien yang tidak tertangani di masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih
baik (Keliat et al., 2011). CMHN adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif,
holistik, dan paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap stres
dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (Marchira, 2014).
CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan pengetahuan dan
keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan melalui pelatihan dalam rangka
upaya membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan jiwa. Pelatihan yang
dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu Basic, Intermediate dan Advance Nursing Training
(Keliat et al., 2011).
2. Tujuan Community Mental Health Nursing (CMHN)
Tujuan dari Community Mental Health Nursing (CMHN) adalah memberikan pelayanan,
konsultasi dan edukasi, atau memberikan informasi mengenai prinsip- prinsip kesehatan jiwa
kepada para agen komunitas lainnya. Tujuan lainnya adalah menurunkan angka resiko terjadinya
gangguan jiwa dan meningkatkan penerimaan komunitas terhadap praktek kesehatan jiwa melalui
edukasi (Yosep & Titin, 2014).
3. Program Community Mental Health Nursing (CMHN)
a) kegiatan perawat CMHN : pendidikan kesehatan jiwa bagi kelompok masyarakat yang sehat
(keluarga dengan bayi, anak-anak, usia pra-sekolah, usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa,
dan lanjut usia).
b) kegiatan kader kesehatan jiwa : mendeteksi keluarga di Desa Siaga Sehat Jiwa, resiko masalah
psikososial dan gangguan jiwa, menggerakkan keluarga sehat untuk penyuluhan kesehatan jiwa
sesuai dengan usia, menggerakkan keluarga resiko untuk penyuluhan resiko masalah psikososial.
4. Pelayanan Keperawatan Jiwa Komunitas
Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan keperawatan jiwa yang diberikan pada
masyarakat pascabencana dan konflik, dengan kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam rentang
sehat-sakit yang memerlukan pelayanan keperawatan pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup 3 tingkat pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
Aktivitas pada pencegahan sekunder adalah:
1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari berbagai sumber
seperti masyarakat, tim kesehatan lain, dan penemuan langsung.
c. Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa (di tempat-
tempat umum).
d. Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan sesuai dengan
standar pendelegasian program pengobatan (bekerjasama dengan dokter) dan
memonitor efek samping pemberian obat, gejala, dan kepatuhan pasien minum obat.
e. Bekerjasama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan
pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang dialami (jika ada gangguan fisik yang
memerlukan pengobatan).
g. Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien di tempat yang aman,
melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan jika
mengancam keselamatan jiwa. Menempatkan pasien di tempat yang aman sebelum
dirujuk dengan menciptakan lingkungan yang tenang, dan stimulus yang minimal.
h. Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi
keperawatan untuk membantu pemulihan pasien seperti
terapi aktivitas kelompok, terapi keluarga, dan terapi
lingkungan.
Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada
tahap pemulihan. Aktivitas pada pencegahan tersier meliputi:
c. Menyediakan pelatihan kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan oleh pasien,
keluarga dan masyarakat agar pasien dapat produktif kembali
d. Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan mengambil keputusan untuk dirinya.
3. Program sosialisasi:
b. Mengembangkan keterampilan hidup (aktivitas hidup sehari-hari ADL), mengelola rumah tangga,
mengembangkan hobi,
c. Program rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi ke tempat rekreasi,
d. Kegiatan sosial dan keagamaan, (arisan bersama, pengajian, mejelis taklim, kegiatan adat).
4. Program mencegah stigma. Stigma merupakan anggapan yang keliru dari masyarakat terhadap gangguan jiwa.
e. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang
sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa
f. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau orang yang berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa.
5. Program-program kesehatan jiwa di Puskesmas
a. Kegiatan Promotif
• Penyuluhan Kesehatan Jiwa
b. Kegiatan Preventif
• Deteksi Dini
• Outreach Pasien Jiwa
• Pencegahan Pemasungan
c. Kegiatan Kuratif
• Sistem Rujukan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan isolasi sosial
adalah:
1. Faktor perkembangan
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
3. Faktor sosial budaya
4. Faktor biologis
5. Stresor sosial budaya
6. Stresor Biokimia
7. Stresor Biologik dan Lingkungan Sosial
8. Stresor Psikologis
B. Analisa data
gangguan persepsi sensori : Halusnasi pendengaran - Melakukan kegiatan terjadwal melipat pakaian( siang).
3. Tindakan keperawatan:
Sp 2 :Mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan orang lain. menyarankan S : klien mengatakan merasan baik, dan tidak cemas satelah melakukan
klien untuk bercakap cakap dengan keuarga, dan memberitahukan kepada keluarga kegiatan beberapa hari ini
harus mampu mendampingi dan menemani pasien dalam berbicara O : Klien mampu melakukan kegiatan menghardik dengan mandiri
Sp3 : mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal klien dirumah A : Halisinasi pendengaran
memiliki kegiatan terjadwal yaitu mmebersihkan rumah dan menyuci piring satiap P : Klien melakukan kegiatan satiap hari dan siang hari
RABU,14/
harinya.
09/2022 4.RTL:
• Evaluasi kemampuan pasien dalam memahami tindakan Sp1 sd Sp 3
1. mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
2. mengevaluasi klien menontrol halusinasi bercakap-cakap dengan orang lain
3. mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal
F. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, penulis hanya mengatasi 1 masalah keperawatan yakni: diagnosa
keperawatan Isolasi Sosial di karenakan masalah utama yang dialami klien. Pada diagnosa
keperawatan Isolasi dilakukan strategi pertemuan yaitu mengidentifikasi isolasi sosial,
menjelaskan keuntungan dan kerugian mempunyai teman,. Strategi pertemuan yang kedua yaitu
membantu pasien mempratekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih, strategi pertemuan
ketiga yaitu melatih pasien bercakap cakap sambil melakukan kegiatan harian, pertemuan ke
empat yaitu melatih pasien berbicara sosial seperti meminta bantuan, belanja, dan sebagainya.
G. Tahap Evaluasi
3. Dapat mengendalikan Isolasi Sosial melalui berkenalan dengan dua orang atau lebih
4. Dapat mengendalikan Isolasi Sosial dengan cara bercakap cakap sambil melakukan kegiatan harian.
5. Dapat mengendalikan Isolasi Sosial dengan cara berbicara sosial seperti: meminta bantuan, berbelanja, dan lain sebagainya..
Pada tinjauan kasus evaluasi yang dihasilkan adalah :
2. Klien dapat mengendalikan Isolasi Sosial melalui berkenalan dengan dua orang atau lebih.
3. Klien dapat mengendalikan Isolasi Sosial dengan cara bercakap cakap sambil melakukan kegiatan harian.
4. Klien dapat mengendalikan Isolasi Sosial dengan cara berbicara sosial seperti: meminta bantuan, berbelanja, dan lain
sebagainya
KESIMPULAN
Comunity Mental Health Nursing adalah pelayanan kesehatan jiwa komunitas dengan
tujuan pasien yang tidak tertangani di masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih
baik (Keliat et al., 2011). Tujuan dari Community Mental Health Nursing (CMHN) adalah
memberikan pelayanan, konsultasi dan edukasi, atau memberikan informasi mengenai
prinsip- prinsip kesehatan jiwa kepada para agen komunitas lainnya. Fokus utama program
community Mental Health Nursing (CMHN) adalah kegiatan perawat CMHN pendidikan
kesehatan jiwa bagi kelompok masyarakat yang sehat (keluarga dengan bayi, anak-anak, usia
pra-sekolah, usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa, dan lanjut usia. Pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup 3 tingkat pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Sekian dan terima kasih