Anda di halaman 1dari 19

Studi Eksperimen

MK Epidemiologi Gizi
Prodi Gizi Fikes UHAMKA
Leni Sri Rahayu, MPH
Kajian AIK : An Nahl : 12

‫ك‬ ٌ ۢ ‫س َو ْٱلقَ َم َر ۖ َوٱلنُّجُو ُم ُم َس َّخ ٰ َر‬


َ ‫ت بَِأ ْم ِر ِٓۦه ۗ ِإ َّن فِى ٰ َذ ِل‬ َ ‫َو َس َّخ َر لَ ُك ُم ٱلَّ ْي َل َوٱلنَّهَا َر َوٱل َّش ْم‬
َ ُ‫ لِّقَ ْو ٍم يَ ْعقِل‬M‫ت‬
‫ون‬ ٍ َ‫َل َءا ٰي‬
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya),
Studi Eksperimen

– Penelitian yang dilakukan dengan memberikan


perlakuan/intervensi pada sampel
– Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk
mengukur efek dari suatu intervensi terhadap hasil
tertentu yang diprediksi sebelumnya.Desain ini
merupakan metode utama untuk menginvestigasi terapi
baru
Karakteristik Penelitian Eksperimen

Adanya variabel bebas yang dimanipulasi → tindakan atau perlakuan yang


dilakukan peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam
variabel terikat

Adanya pengendalian terhadap semua variabel kecuali variabel bebas →


merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain pada
variabel terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel tersebut
Kelebihan

Memungkinkan untuk
dilakukan randomisasi

Memungkinkan melakukan
penilaian penelitian
dengan double-blind

Peneliti dapat membuat


prediksi terhadap
penelitian eksperimen
Randomisasi

 Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian


intervensi dibandingkan penelitian observasional
 Peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau
lebih kelompok berdasarkan kritieria
 Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik
antar kelompok hampir sama dalam penelitian.
Penelitian dengan double-blind

 Peneliti maupun responden tidak mengetahui status


responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi
atau non-intervensi.
 Kekuatan desain ini bisa meminimalisir faktor perancu
yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.
Prediksi terhadap hasil penelitian

 Kondisi diatur sedemikian rupa


 perlakuan terhadap objek dilakukan
 akibat suatu perlakuan diukur secara cermat
 faktor luar yang mungkin berpengaruh dikendalikan →
derajat kepastian jawaban semakinh tinggi
Kelemahan

o Kelemahan dari studi ini menyangkut masalah-masalah yang berhubungan dengan


etikal, kompleks, mahal dan kadang-kadang kurang praktis.
o Biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden
pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran dll
terkait dengan penelitian → managemen yang tepat
o ↓Isu etika → ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok
lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa
diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol.
Studi Eksperimen
Populasi Randomisasi
Referen Outcome (-)
Grup
Studi
Outcome (+)
Populasi
Eksperimen
Outcome (-)
Grup
Kontrol
Outcome (+)
Kelompok desain eksperimental

1. Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT).


Eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk
intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas
vaksin
2. Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled
trial (Cluster RCT).
kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster)
seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan
Jenis Penelitian Eksperimental berdasarkan
unit pengukuran

Komunitas/ •Uji komunitas


populasi •Uji intervensi komunitas

•Ui klinis
Individu •Uji terapeutik
•Uji pencegahan
Clinical Trial

– Therapeutic Trial
Berupa uji coba cara pengobatan atau prosedur klinik pada pasien yang
sedang menderita penyakit tertentu dengan tujuan untuk mengurangi
gejala penyakit dan mempertahankan kehidupan penderita.
– Intervention Trial
Berupa uji coba pemberian obat tertentu untuk mencegah terjadinya
komplikasi dan berkembangnya penyakit menjadi parah pada orang yang
mempunyai resiko tinggi.
– Preventive Trial
Berupa uji coba pemberian obat atau prosedur klinik pada orang yang
tidak mempunyai resiko dan belum menderita suatu penyakit.
Community Trial

– Ditujukan pada sekelompok masyarakat untuk


mengetahui efisiensi suatu obat atau prosedur dalam
menurunkan frekuensi penyakit yang terjadi di
masyarakat
– Biasanya tidak ada seleksi, relawan sehat (primer) atau
subjel menderita (intervensi lapangan)
Rancangan Eksperimen

1. Desain studi kasus sekali tes (one shot case study)


2. Desain pretes-postes satu kelompok (One Group Pretes
Postes Design)
3. Perbandingan kelompok statik (static  group
comparison)
one shot case study

Perlakuan Post test


X O

•  Merupakan jenis desain pre-eksperimen. Pada jenis ini tidak


terdapat kelompok kontrol dan hanya satu kelompok yang diukur
dan diamati gejala-gejala yang muncul setelah diberi perlakuan
(postes).
• desain ini masih belum dapat mengukur perubahan atau
perbedaan skor antara pretes dan postes bisa jadi bukan karena
disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, tetapi karena faktor-
faktor lain
One Group Pretes Postes Design

Pre Test Perlakuan Post test


O1 X O2

• Termasuk pre-eksperimen. Dilakukan pretes untuk mengetahui


keadaan awal subjek, sehingga peneliti dapat mengetahui kondisi
subjek yang diteliti sebelum atau sesudah diberi perlakuan yang
hasilnya dapat dibandingkan
• Perubahan skor antara pretes dan postes bisa jadi bukan karena
disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, tetapi karena faktor-
faktor lain.
static  group comparison

Kelompok Perlakuan Post Test


Ekperimen X O2
Kontrol X- O2

• Masing-masing kelompok tidak diberikan pretes untuk mengetahui


kondisi awalnya namun diberi postes untuk mengetahui gejala
yang terjadi setelah diberikan perlakuan.
• kelompok kontrol tidak diberikan perlakuanX tetapi diberikan tes
yang sama dengan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen
kemudian hasil postes dibandingkan.

Anda mungkin juga menyukai