Anda di halaman 1dari 14

ENERGI DALAM

DAN
KAPASITAS KALOR
Kelompok 3
Angel Natalia Sihombing 4213121031
Asyer simanjuntak 4213121082
Desnatalia Siahaan 4213121079
Lisa Andriani 4181121031
Maslinar Trinita Purba 4213321013
Nabila Sari 4213321014
• Kapasitas kalor atau Kapasitas Termal, dalam Termodinamika ,
didefinisikan sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk mengubah
suhu suatu benda sebesar satu satuan. Menjadi sifat yang melekat
pada suatu zat, kapasitas panas juga dapat didefinisikan sebagai rasio
jumlah panas yang diserap oleh suatu sistem dengan perubahan suhu.
• Kapasitas kalor(C) adalah besaran terukur yang menggambarkan
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
(benda) sebesar jumlah tertentu.
• Kapasitas panas yang ada pada sebagian besar sistem tidaklah
konstan, namun bergantung pada variasi kondisi dari sistem
termodinamika. Kapasitas panas bergantung pada temperatur itu
sendiri, dan juga tekanan dan volume dari sistem.
Kapasitas Panas dihitung dengan rumus:
Q = C ΔT
jadi, 
C= Q/ ΔT
di mana, 
Q adalah jumlah panas yang dibutuhkan dalam Joule
ΔT adalah perubahan suhu (Suhu akhir – Suhu awal) dalam K
C adalah kapasitas panas 
Oleh karena itu satuan SI untuk kapasitas kalor adalah joule per kelvin
(J/K) .
Jenis Kapasitas Panas

Kapasitas Panas Molar (c m )


Kapasitas kalor molar suatu zat adalah jumlah energi panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu satu mol zat sebesar satu satuan.

c m = C/n di mana:

c m = Q/ T/nΔ Q adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah


suhu dalam satu mol zat tertentu. 
c m = Q/n ΔT C kapasitas panas molar tubuh zat yang diberikan.
n adalah jumlah dalam mol 
Satuan kapasitas kalor molar diberikan oleh,
Q = Joule (J)
n = mol
Δ T = K
Tekanan Konstan (C p )
Pada tekanan konstan, jumlah energi panas yang dilepaskan atau diserap
oleh satu satuan massa zat dengan perubahan suhu dikenal sebagai
kapasitas panas molar pada tekanan konstan atau Cp.
Pada tekanan konstan,  Q = dU + PdV (proses isobarik)δ
Cp dapat ditulis sebagai: 
Cp = [dH/dT] p
di mana:
Cp mewakili panas spesifik pada tekanan konstan
dH adalah perubahan entalpi
dT adalah perubahan suhu
• Energi dalam merupakan energi yang dimiliki oleh suatu zat
atau sistem dapat digolongkan menjadi energi kinetik atau
energi potensial.
• Energi dalam sistem merupakan besaran yang konservatif.
Perubahan energi dalam dari keadaan awal i ke keadaan
akhir f tak bergantung pada jenis lintasan yang ditempuh
antara i dan f dan hanya bergantung pada keadaan awal (i)
dan akhirnya (f) saja. Karena itu diferensial dari energi dalam
meerupakan diferensial eksak :
Volume Konstan ( Cv )
Cv atau kapasitas kalor molar pada volume konstan adalah jumlah energi
panas yang dilepaskan/diserap per satuan massa suatu zat pada volume
konstan selama perubahan kecil suhu suatu zat. 
Pada volume konstan, dV = 0,  Q = dU (proses isokhorik)δ
Cv dapat ditulis sebagai:
Cv = [dU/dT ] v
Di mana,
C v mewakili panas spesifik pada volume konstan
dU adalah perubahan kecil dalam energi internal sistem
dT adalah perubahan suhu sistem. 
Energi dalam merupakan gabungan dari energi – energi
konservatif yang berada dalam sistem baik berupa energi
kinetik partikel (seperti pada gas), potensial kimia, dan
sebagainya. Untuk gas ideal energi internal dapat dinyatakan
dalam bentuk :

dengan d adalah derajat kebebasan partikel – partikel gas pada


keadaan (temperatur) itu. Dan juga :

Cv adalah kapasitas kalor sistem. Cv = m cv, dengan m adalah


massa dari sistem, dan cv adalah panas jenis untuk volume
tetap. Bila Cv konstan maka :
Konsep Energi Dalam
Di dalam gas ideal, partikel gas tersebar merata dan bergerak acak ke
semua arah. Dengan demikian selama partikel bergerak dalam wadahnya
tersebut potensial itu tak mempengaruhi gerak partikel itu dan karena itu
dapatlah potensial itu kita beri nilai nol. Maka energi total partikel itu
sama dengan energi kinetiknya dan energi total gas secara keseluruhan
dapat dituliskan sebagai :

Tetapi secara keseluruhan gas itu tidaklah bergerak : energi total ini
merupakan energi dalam gas :
Tampak bahwa U hanya merupakan fungsi T saja.

Untuk suatu proses volume konstan (i ≥ f), usaha yang diakukan gas :
W = p dV = 0.
Inilah hubungan antara besaran – besaran makroskopik U dan T, yang
didapat dari teori kinetik. Besaran U sendiri tidak dapat diukur lansung
dalam eksperimen. Yang dapat diukur ialah turunannya yaitu kapasitas
panas gas pada volume tetap Cv.
Fungsi Energi Dalam
Secara fisika, perbedaan Uf dan Ui ditafsirkan sebagai perubahan
energi sistem. Jadi, kesamaan antara perubahan energi dan kerja
adiabat mengungkapkan prinsip kekekalan energi.
Telah diperlihatkan bahwa kapasitas panas pada volume
tetap cv adalah :

Dan kapasitas panas tekanan tetap adalah :


Dengan mengintegralkan kedua
persamaan di atas akan diperoleh :

Dalam hal di atas diasumsikan bahwa nilai cp dan cv tidak berubah


dengan berubahnya suhu. (Pada kenyataannya nilai cp dan cv sedikit
berbeda pada suhu yang berbeda). Selisih antara cp dan cv adalah :
Berdasarkan persamaan H = E + pV, karena itu :

Energi dalam juga dapat dituliskan dengan persamaan yang mirip


dengan persamaan di atas, karena E juga merupakan fungsi dari
suhu dan volume. 
cv untuk gas monoatomik seperti helium adalah 3/2 R.
Karena itu untuk helium berlaku cp = R + 3/2 R = 5/2 R.

Anda mungkin juga menyukai