Anda di halaman 1dari 24

Green

Economy &
Blue
Economy
Ekonomi Hijau

Ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan


keadilan sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan
dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap
lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam.
.

2
Tujuan Ekonomi Hijau

⪢ Memberikan peluang yang besar bagaimana upaya


memanfaatkan konsepsi “green Economy” dalam
rangka menunjang pelaksanaan pembangunan yang
berorientasi pada aspek lingkungan dan ekosistem

3
Tujuan Ekonomi Hijau
⪢ Peningkatan investasi hijau
⪢ Peningkatan kualitas dan kuantitas lapangan
pekerjaan pada sektor hijau
⪢ Peningkatan pangsa sektor hijau
⪢ Penurunan energi / sumberdaya yang digunakan
dalam setiap produk
⪢ Penurunan c02 dan tingkat polusi
⪢ Penurunan konsumsi yang menghasilkan sampah

4
Tuntutan utama dari penerapan
green ekonomi
 Sumber daya alam sifatnya terbatas
 Lingkungan sudah mengalami kerusakan
 Pembangunan di Negara yang kaya sumber daya
alam tetapi lemah dalam sumber daya manusia
 Investasi di sektor-sektor yang memproduksi
produk dan jasa yang ramah lingkungan
Peranan Ekonomi Hijau
 Meminimumkan degradasi kualiti
persekitaran;
 Meningkatkan perekonomian yang rendah
karbon
 selamat untuk digunakan dan menyediakan
persekitaran sehat (lebih baik untuk
semua hidupan);
 Menggalakkan sumber-sumber yang dapat
diperbaharui.

 Meminimalisir resiko lingkungan dan


pengurangan aset ekologi
6
Green ekonomi dan Green teknologi

 Menurut sumber : (UNEP; United Nations Environment


Programme) dalam laporannya berjudul Towards Green
Economy menyebutkan,

 Ekonomi hijau adalah ekonomi yang mampu


meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif
pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan
kelangkaan sumber daya alam.
7
Green economy & Sustainable development


Konsep ekonomi hijau melengkapi konsep
pembangunan berkelanjutan.
Prinsip utama dari pembangunan berkelanjutan
adalah “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan”.

Ekonomi hijau merupakan motor utama


pembangunan berkelanjutan.
8
Ada tiga hal yang diperhatikan dalam Green Economy

 Pertama adalah low carbon, ekonomi


carbon, rendah karbon, karbon dioksida

yang dihasilkan industri menyebabkan pemanasan global.

Singkatnya, perekonomian yang rendah karbon adalah perekonomian

yang tidak menghasilkan emisi dan pencemaran lingkungan.

9
Ada tiga hal yang diperhatikan dalam Green Economy

 Kedua resource efficient,
efficient hemat sumber daya, seperti air, hutan,

angin dan lain sebagainya, maka ekonomi hijau adalah yang efisien

penggunaan sumber daya alamnya.

 Hal ketiga yang diperhatikan dalam konsep green economy

adalah socially inclusive, berkeadilan sosial, yaitu ekonomi yang

berpihak pada orang kebanyakan.

10
HUBUNGAN EKONOMI RENDAH KARBON, EKONOMI
HIJAU DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Untuk melihat keterkaitan diantara tiga hal di atas maka digunakan


kerangka pembangunan berkelanjutan yang berasal dari UNEP

11
Ekonomi rendah karbon
⪢ Produksi limbah harus minimal,
⪢ Energi harus dihasikan melalui sumber energi rendah karbon
dan metoda/teknologi rendah karbon
⪢ Pemanfaatan energi harus efisien di segala bidang
⪢ Kebutuhan pangan, material dan energi harus menggunakan
sumberdaya lokal
⪢ Adanya kesadaran dan ketaatan terhadap lingkungan dan
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.

12
Tahap menuju green ekonomi

⪢ Diperlukan keyakinan yang besar pada semua


pihak,
⪢ Cara perubahan dan memulai perubahan
⪢ Memerlukan penyiapan kondisi baru yang
akan dituju.
⪢ Mempersiapkan teknologi dan industri yang
ramah lingkungan

13
Manfaat green ekonomi

⪢ Menjaga Alam ataupun Lingkungan dan


mencegah pertumbuhan polusi dari berbagai
aspek
⪢ Mengembalikan kesejahteraan
⪢ Perencanaan pembangunan berkelanjutan,
ekonomi hijau dan membrantas kemiskinan
⪢ Konsumsi dan produksi berkelanjutan

14
Pembentukan prilaku hijau

⪢ Memasukkan prinsip ini ke dalam pendidikan baik


melalui jalur pendidikan formal maupun non formal
⪢ Penerapan rendah emisi diperluas menjadi rendah
limbah (hidup bersih) baik pada selain sisi konsumsi
(rumah tangga, industri, dan perusahaan) juga pada
sisi produksi para pelaku usaha.

15
Blue Economy
 Konsep Blue Economy diinisiasi pertama kali oleh Gunter Pauli sejak 30 tahun lalu,
dan menjadi isu pokok dalam Expo Mei - Agustus 2012 di Yeosu (Korea Selatan) dengan
tema “The Living Ocean and Coast”.
 Gunter Pauli berusaha mengoreksi praktik EH ini dan mengembangkannya menjadi
Ekonomi Biru. Ia bermimpi menciptakan langit dan laut yang tetap biru dan
mensejahterakan. Laut dan langit biru itulah simbol lingkungan yang bersih. Secara
paradigmatik, Pauli terinsipirasi oleh aliran ekologi-dalam (deep ecology) sebagaimana
diperkenalkan Arne Naess tahun 1970-an.
 Ada 21 prinsip, di antaranya adalah mengelola SDA secara berkelanjutan, sistem produksi
efisien dan bersih tanpa merusak lingkungan, belajar dari alam dan menggunakan proses-
proses yang terjadi di alam, nirlimbah (zero waste), menekankan sistem siklikal dalam
proses produksi, inklusi sosial (pemerataan sosial dan kesempatan kerja yang banyak
untuk kaum miskin), inovasi dan adaptasi dengan prinsip hukum fisika dan sifat alam yang
adaptif, dan efek ekonomi pengganda. (Pauli, 2010)

16
MENGAPA BLUE ECONOMY
BLUE ECONOMY merupakan pengkayaan Green
Economy dengan semboyan: BLUE SKY – BLUE
OCEAN: EKONOMI TUMBUH, RAKYAT
SEJAHTERA, NAMUN LANGIT DAN LAUT TETAP
BIRU.
Gunter Pauli menyebut Blue Economy sebagai
Green 2.0 atau Green Economy yang
disempurnakan.
Sementara itu UNEP (United Nation Environmental
Programme) tidak mengenal Blue Economy.

UNEP pernah menerbitkan Laporan Khusus


berjudul “GREEN ECONOMY IN A BLUE WORLD”
yaitu prinsip-prinsip Green Economy yang
17 diterapkan pada sektor kelautan
ESENSI BLUE ECONOMY
LEARNING FROM NATURE
Konsep Blue Economy mencontoh alam: bekerja sesuai dengan apa yang
disediakan alam dengan efisien: tidak mengurangi tapi justru memperkaya
alam (shifting from scarcity to abundance).
THE LOGIC OF ECOSYSTEMS
Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti air
mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk memenuhi
kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen ekosistem-- limbah dari
sesuatu menjadi makanan bagi yang lain, limbah dari satu proses menjadi
bahan baku/sumber energi bagi yang lain. Hanya dengan gravitasi energi
didistribusikan secara efisien dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal.

18
ESENSI BLUE ECONOMY

INSPIRED BY 100 INNOVATIONS: Ada 100 inovasi ekonomi praktis yang


mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara kerja ekosistem:
ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untuk
mengalirkan nutrien dan energi tanpa emisi dan limbah untuk memenuhi
kebutuhan dasar bagi semua kontributor

19
INDUSTRIALISASI PATIN MODEL BLUE
ECONOMY
Produk Utama (Segar,
Filet dan Olahan
lainnya)

PATIN

20 20
Green Economy & Blue Economy

 Perhatian utama pada  Lebih holistik, produk turunan diambil dari


”limbah” produk sebelumnya. Setiap sisa
ekosistem bumi dan
dan emisi dari satu sistem adalah input
pengentasan kemiskinan untuk sistem yang lain.
 Mendorong ekonomi ke arah  EB menekankan produk ganda sehingga
investasi ramah tidak bergantung pada satu produk (core
business). Aliran ini menekankan
lingkungan, karbon rendah, pentingnya tata nilai baru, cara berpikir dan
efisiensi sumber daya, tindakan kolektif baru yang tidak
kesejahteraan menempatkan alam sebagai
obyek. Menerapkan prinsip bagaimana
sosial, serta mendorong
alam bekerja, atau populer dengan istilah
konsumsi dan produksi kembali ke alam (back to nature). Aliran ini
berkelanjutan. lebih konstruktivistik dan nonlinier sehingga
kekhasan lokasi sangat diperhatikan

21
Green Economy & Blue Economy
 Ekonomi yang ramah pada dua hal,  Berkaitan dengan aspek oceans and
ekosistem bumi (earth’s ecosystems) coasts dalam pembangunan berkelanjutan
dan pengentasan kemiskinan (poverty dan pengentasan kemiskinan. Lebih fokus
alleviation) kepada sumber daya perairan, laut dan
 Prinsipnya berupaya mengurangi pesisir.
karbon, efisiensi sumber daya alam,  Ada 21 prinsip, di antaranya adalah mengelola
tenaga kerja efisien, dan perbaikan SDA secara berkelanjutan, sistem produksi
aspek-aspek sosial. efisien dan bersih tanpa merusak lingkungan,
belajar dari alam dan menggunakan proses-
proses yang terjadi di alam, nirlimbah (zero
waste), menekankan sistem siklikal dalam
proses produksi, inklusi sosial (pemerataan
sosial dan kesempatan kerja yang banyak
untuk kaum miskin), inovasi dan adaptasi
dengan prinsip hukum fisika dan sifat alam
yang adaptif, dan efek ekonomi pengganda.
(Pauli, 2010)
22
Green Economy & Blue Economy
 Indikatornya adalah  investasi yang  Membantu para pengusaha, memberikan
tinggi untuk membersihkan lingkungan, keuntungan kepada perusahaan bersamaan
rendah karbon, bersih, mengurangi dengan lingkungan bersih, dan penggunaan
sampah, dan menggunakan tenaga tenaga kerja efisien. Indikator lingkungan
kerja terbatas. menyatu dalam proses ekonomi.

23
“ Thank
You

24

Anda mungkin juga menyukai