Anda di halaman 1dari 36

Fungsi Linear (2)

Penerapan Fungsi Linear dalam Ekonomi dan


Bisnis
Penerapan Fungsi Linear
pada Bisnis dan Ekonomi

A. Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi


Mikro
B. Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi
Makro
A. Penerapan Fungsi Linear
Dalam Teori Ekonomi Mikro

1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan


keseimbangan pasar
2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan
pasar
3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan
pasar
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang
1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran
dan keseimbangan pasar

• Bentuk umum fungsi permintaan


P
Q  a  bP a
b
atau
a 1 Kurva Permintaan
P  Q
b b
0 a Q
Fungsi Penawaran
P
Q   a  bP
atau
a 1 Kurva Penawaran
P  Q a
b b b
a 0 Q
Keseimbangan Pasar

Qd  Qs P

Qs

Pe
E

Qd
0 Qe Q
Contoh Kasus 1 :
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?...

Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs

P
15 15 – P = - 6 + 2P
21 = 3P, P=7
Qs
Q = 15 – P
E = 15 – 7 = 8
7
3 Jadi, Pe = 7
Qd
Qe = 8
0 8 15
Q
2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap
keseimbangan pasar
Pengaruh Pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu
barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak,
produsen akan berusaha mengalihkan
(sebagian) beban pajak tersebut kepada
konsumen.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit
barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal
yang lebih tinggi pada sumbu harga. Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a
+ bQ maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a
+ bQ + t = (a + t) + bQ.
 Contoh Kasus 2 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah pajak, harga
jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan
penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q


Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Sedangkan permintaan tetap : P = 15 – Q
Keseimbangan Pasar : 15 – Q = 6 +0,5Q  - 1,5Q = - 9
Q=6
P = 15 – Q = 15 – 6 = 9
Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
Jadi, Kurvanya adalah sebagai berikut :

P
15
Q's (sesudah pajak)
Qs (sebelum pajak)
E'
9
E
7
6
3 Qd

0 6 8 15 Q
Beban Pajak
• Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
–Rumus : tk = P’e – P
–Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2

• Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)


–Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh
produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit
barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan
konsumen (tk).
–Rumus : tp = t – tk
–Dalam contoh kasus 2, tp = 3 – 2 = 1

• Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)


–Rumus : T = Q’e X t
–Dalam contoh kasus 2, T = 6 X 3 = 18
3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap
keseimbangan pasar
 Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan
berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan diterapkan
secara spesifik (misalnya 3 rupiah) per unit barang. Meskipun
pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik, menaikan
harga keseimbangan dan mengurangi jumlah keseimbangan,
namun analisisnya sedikit berbeda.
 Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P)
maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t% dari
harga jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi :
P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %
P – tP = a + bQ
(l – t)P = a + bQ

a b a l  t 
P  Q atau Q    P
l  t  l  t  b b
 Contoh Kasus 3 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 , sesudah pajak, persamaan
penawarannya akan berubah, sementara permintaannya tetap
P = 15 – Q atau Q = 15 – P .
Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5 Q + 0,25
P = 3 + 0,75 Q

Keseimbangan Pasar : P d = Ps
15 - Q = 3 +0,75Q
-1,75Q = -12
Q = 6,6
Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :
t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1
Kurvanya adalah :
P Q's

E'
8,4 Qs
E
7

Qd

0 6,6 8 Q
– Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap barang yang
dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4
– Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7
– Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86.
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan
pasar
 Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena
itu ia sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu,
pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan
pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti
ketika menganalisis pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik
dan dapat juga bersifat proporsional.
 Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi
lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos
produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.
 Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar
kebawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada
sumbu harga.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
 Contoh Kasus 4 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit. Ditanyakan : berapa P dan Q
keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?...
Penyelesaian :
Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan
kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q  Q = -3 + 2P
Permintaan tetap : P = 15 – Q  Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P  18 = 3P, P=6
Q = 15 – P  15 - 6 = 9

Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9


 Jadi kurvanya sebagai berikut :

P
15
Qs (tanpa subsidi)

E Q's (dengan subsidi)

7
E'
6
3 Qd
1,5
0 89 15 Q
Bagian Subsidi yang Dinikmati
 Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian
dari subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh
konsumen (sk) adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa
subsidi (Pe ) dan harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )
 Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
 Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
 Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya
jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (S) dapat dihitung
dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi
(Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang (s).
 Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang

 Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit

 Contoh Kasus 5 :
Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
Penyelesaian :
1)Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16

2)Keseimbangan pasar barang Y


Qdy = Qsy
9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py
4Px – 10 Py = - 12
3. Dari 1 ) dan 2 )

10 Px  2 Py  16 1 10 Px  2 Py  16
4 Px  10 Py  12  2,5 10 Px  25Py  30 
23Py  46
Py  2
Py = 2 , masukkan ke 1) atau 2), diperoleh Px = 2
Masukkan kedalam persamaan semula, sehingga didapat nilai Qxe = 6,
dan nilai Qye = 11.:
B. Penerapan Fungsi Linear
Dalam Teori Ekonomi Makro

1. Fungsi Konsumsi , Fungsi Tabungan, dan


Fungsi Investasi
2. Angka Pengganda
3. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan ekonomi
1. Fungsi Konsumsi , Fungsi Tabungan,
dan Fungsi Investasi

a. Menggunakan C+I
Konsumsi (C) dan C+I
Investasi (I) E
C

Secara matematis: I A
Y=C+I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
45o
0 Ya Ye Yp Y (GDP)
b. Menggunakan
Tabungan (S) dan S,I S
Investasi (I)
E I
Secara
Matematis:
I=S 0 Ya Ye Yp Y (GDP)
I = - C0 + (1 – b)Y
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
2. MODEL PENGGANDA (multiplier model)

• Pengganda (multiplier) menjelaskan bagaimana


shocks yang terjadi pada investasi, pajak dan
pengeluaran pemerintah, dan perdagangan luar
negeri berpengaruh terhadap output dan
kesempatan kerja dalam perekonomian, dengan
asumsi:
 Upah dan harga tidak berubah
perekonomian terdapat pengangguran
sumberdaya
Tidak ada perubahan dalam pasar uang
Secara matematis angka pengganda perekonomian
2 sektor
Y=C+I I=S
Y = C0 + bY + I I = - C0 + (1 – b)Y
Y = 1/(1-b) (C0 + I) I+I = - C0 + (1–b) (Y +
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I +I) Y)
Y = 1/(1-b) I I+I = - C0+(1–b)Y+(1–
dimana: Y = perubahan b)Y
GDP, Y = 1/(1-b) I
I = perubahan investasi,
dan
1/(1-b) = koef. pengganda
investasi.
Contoh :
Diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Y, dan
investasi otonom (I) sebesar 250. Berdasarkan
informasi tersebut, maka:
GDP ekuilibrium (Ye) = 1/(1 – 0,8) (100 + 250) =
1.750
Jika terjadi kenaikan investasi (I) sebesar 50,
maka GDP akan meningkat sebesar:
Y = 1/(1-0,8) 50 = 250 sehingga:
GDP ekuilibrium baru = 1.750 + 250 = 2.000
MULTIPLIER DLM PEREK 3 SEKTOR
• Misal: dlm perek ∆I = 20, Tx = 0,20 Y, C = a+0,75Yd
I= 120, G=60.
• Multiplier Investasi , pajak Tetap 
Mpp = 1 .
1-b
Dari contoh diatas = Mpp = 1 .
1-0,75
=4
Pertambahan Y = 4(20) = 80
MULTIPLIER DLM PEREK 3 SEKTOR
• Misal: dlm perek ∆I = 20, Tx = 0,20 Y, C = a+0,75Yd
I= 120, G=60.
• Multiplier Investasi , pajak proporsional =
Mpp = 1 .
1-b+bt
Dari contoh diatas = Mpp = 1 .
1-0,75+0,75(0,20)
= 2,5
Pertambahan Y = 2,5(20) = 50
3. Aplikasi Fungsi Linear dalam Bisnis dan
ekonomi

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL UNTUK


PEREKONOMIAN TERBUKA ( 4 SEKTOR )

PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUM :


Y = C + I + G + ( X – M)

JIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN


INJECTIONS DAN LEAKAGES, MK:

S+T+M=I+G+X
Dalam model ini I dan X sebagai variabel eksogen,
sedangkan S dan M sbg variabel endogen, yakni
fungsi dari :

S= sY
M= mY

• Dimana :
s = ∆ S = marginal propensity to saving
∆Y
m = ∆ M = marginal propensity to import
∆Y
1. Jika fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang
ditunjukkan oleh : Qd= 6 – 0,75P dan Qs = -5+2P. Berapa harga
dan jumlah keseimbangan pasar dan tunjukkanlah secara
geometri keseimbangan pasar tersebut.

2. Fungsi penawaran suatu perusahaan ditunjukkan oleh perilaku


pasar, dimana pada saat harganya 18 produk yang ditawarkan
16 dan bila harga nya naik menjadi 20 maka produk yang
ditawarkan 18. Sementara itu terdapat kecenderungan
permintaan dipasar sebagai berikut : jika harga nya 20 produk
yang diminta 10 tetapi bila harganya 18 jumlah yang diminta 12 .
Tentukan :
• Fungsi permintaan
• Fungsi penawaran
• Keseimbangan pasar dan Gambarkan grafiknya
3. Jika fungsi permintaan suatu produk
ditunjukkan oleh P=12-2Q dan suatu fungsi
penawaran oleh P= 3 +Q. Terhadap produk
tersebut dikenakan pajak oleh pemerintah
sebesar 3 per unit .
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar
sebelum dan sesudah kena pajak
b. Berapa besar penerimaan pajak total oleh
pemerintah?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung oleh konsumen
dan produsen
d. Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan sebelum
dan sesudah pajak.
4. Pada suatu perekonomian diketahui besarnya MPC = 0,6 ; Konsumsi
Otonom( Co) = 150 Investasi perusahaan ( I ) = 80 ; Pengeluaran
Pemerintah (G)= 60 Tx = 50 dan Tr = 10
Berdasarkan data tersebut diatas :
a. Hitung besarnya pendapatan dan konsumsi keseimbangan !
b. Besarnya angka pengganda G dan Tx !

5. Dalam suatu perekonomian diperoleh data sebagai berikut :


Fungsi Konsumsi : C = 82 + 0,8 Y Investasi : I = 20 + 0,1 Y

Pengeluaran pemerintah: G = 28 Pembayaran Trnasfer : Tr = 5


Pajak : T x = 10 + 0,1 Y
Berdasar data diatas tentukan :
Pendapatan nasional keseimbangan
Konsumsi keseimbangan
Multiplier I , G dan Tx
6. Dalam perekonomian 4 sektor berlaku keadaan sbb :
C = 100+0,8 Yd I= 100, G=200 dan X = 400
T = 0,25 Y
M = 0,10 Y
Jika dimisalkan perek mencapai full employment pd Y = 1800

a) Tentukan fungsi konsumsi


b) Tentukan pendapatan nasional ekuilibrium
c) Untuk mencapai kesempatan kerja pernuh, perubahan yg
bagaimana perlu dibuat, apabila : 1. Pajak yg dirubah, 2.
G yg dirubah
7. Perekonomian negara K mempunyai data sbb:
Fungsi saving = 0,15 y -200
Fungsi impor = 0,1 Y + 100
Pengeluaran investasi = 400 M.rp
Ekspor = 300 m.rp
Hitunglah : a. Pendapatan Nasional ek. b. Saving ek.
c. Impor ek. d. Konsumsi ek

8. Mula-mula perekonomian dalam keadaan ekuilibrium dengan ekspor netto


sebesar 25 M.rp. Diketahui fungsi saving :
S = -40 +0,3Y, sedangkan fungsi impor M = 20 + 0,2Y
Hitunglah :
a. Jika pengeluaran investasi bertambah 40 M.rp, sedangkan nilai eskpor
tidak mengalami perubahan, berapakan ekspor netto ?
b. Jika nilai ekspor bertambah 40 M.rp, sedangkan investasi tidak berubah,
berapakan ekspor netto?
c. Jika ekspor bertambah 20 M.rp dan investasi bertambah 20 m.rp,
berapakan ekspor netto ?

Anda mungkin juga menyukai