Anda di halaman 1dari 21

01

KEKUASAAN YANG
EFEKTIF DAN
PENGELOLAAN
KEKUASAAN

Kelompok 9 :
• Mikael Calvin (212214066)
• Angeli Kalamma (212214084)
• Rita Apolonia (212214090)
02 Definisi Kekuasaan Dalam
Organisasi
Luthans (2006)
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi
perlawanan, dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.

Robbins dan Judge (2008)


Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki, misal si A mempengaruhi perilaku si B sehingga si B
bertindak sesuai harapan si A.

Gilbert W. Fairholm (2009)


Kekuasaan sebagai kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang
lain.

Charles E. Mc Clelland (1982)


Kekuasaan adalah satu jenis kebutuhan yang dipelajari selama periode masa kecil dan dewasa
seseorang.
03

Richard L. Daft (2006)


Kekuasaan merupakan kekuatan yang kita gunakan agar sesuatu hal yang terjadi dengan cara yang
disengaja, seorang manajer memberikan kekuasaan dari beraneka sumber, baik dari organisasi yang
disebut sebagai "Power Position" ataupun dari personalitasnya sendiri yang disebut "Personal
Power".

Wagner dan Hollenbeck (2005)


Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, dan kemampuan untuk
mengatasi pengaruh orang lain yang tidak diinginkan.

Secara umum, Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan


kekuatan dimana suatu kapasitas yang dimiliki A untuk
mempengaruhi perilaku si B, sehingga B melakukan apa yang mau
atau tidak mau harus dilakukannya dimana kekuatan maksimum
yang dapat dilakukan A terhadap B, dikurangi dengan kekuatan
maksimum yang dapat dimobilisasi B, dengan arah yang
berlawanan sebagai akibat yang diinginkan tanpa pada keberhasilan
mengendalikan orang lain.
04
Sumber-sumber Kekuasaan
Dalam Organisasi

Kekuasaan berdasarkan Kekuasaan Pribadi


Kedudukan
Memiliki pengaruh potensial yang
Memiliki pengaruh potensial yang
melekat pada keunggulan individu.
berasal dari kewenangan yang sah
karena kedudukannya dalam
organisasi.
05
Kekuasaan Berdasarkan Kedudukan

• Kewenangan Formal : Mengacu pada hak prerogatif, kewajiban dan


tanggung jawab seseorang berkaitan dengan kedudukannya dalam
organisasi atau sistem sosial.
• Kontrol terhadap sumber daya dan imbalan : Makin tinggi posisi
seseorang dalam hirarki organisasi, makin banyak kontrol yang
dipunyai orang tersebut terhadap sumber daya yang terbatas.
• Kontrol terhadap Hukuman : Kontrol terhadap hukuman dan kapasitas
untuk mencegah seseorang memperoleh imbalan.
• Kontrol terhadap Informasi : Kontrol terhadap akses dan informasi
penting maupun kontrol terhadap distribusinya kepada orang lain.
• Kontrol Ekologis : Kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan
metode pengorganisasian pekerjaan.
05

Kekuasaan Pribadi

• Kekuasaan Kepakaran (Expert Power) : Bersumber dari kepakaran


dalam memecahkan masalah tugas-tugas penting.
• Kekuasaan Referensi (Referent Power) : Potensi seseorang yang
menyebabkan orang lain mengagumi dan memenuhi
permintaan orang tersebut.
• Kekuasaan Karisma : Sifat bawaan seseorang yang mencakup
penampilan, karakter dan kepribadian yang mampu
mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu.
07

Jenis-jenis Kekuasaan
Kekuasaan Formal
(Position Power)
Didasarkan pada posisi
seorang individu dalam
suatu organisasi.

Kekuasaan Pribadi
(Kekuasaan Personal)
Berasal dari karakteristik
individual yang unik.
08
Kekuasaan Formal
• Kekuasaan Legitimasi (Kekuasaan yang sah): Kemampuan berdasarkan hak
dan otoritas atas kegiatan.
• Koersif : Kemampuan menyediakan efek hukuman pada sasaran
kekuasaan yang tidak patuh.
• Kekuasaan Imbalan : Kemampuan menyediakan keuntungan atau imbalan
bagi sasaran kekuasaan.

Kekuasaan Pribadi
• Kekuasaan Kepakaran (Ahli) : Kemampuan dan pengetahuan Khusus yang
dimiliki seseorang.
• Kekuasaan Referensi : Kehendak orang lain meniru pemilik kekuasaan atau
seorang pimpinan mempunyai referensi terhadap bawahannya yang
mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan
yang diberikannya.
09

Jenis dan Sumber Kekuasaan


KEUASAAN
FORMAL

Kekuasaan
Kekuasaan Imbalan Kekuasaan Legitimasi
Koersif Kekuasaan yang berasal dari jabatan
Orang taat pada keinginan dan
Kekuasaan yang didasarkan seseorang dalam struktur organisasi
aturan karena dengan demikian
pada rasa takut. yang mempunyai otoritas formal
bisa menghasilkan keuntungan
untuk mengendalikan dan
yang positif
menggunakan sumber daya organisasi
10 Kekuasaan Ahli
Kekuasaan yang muncul
akibat kepakaran dan
keahlian khusus

Kekuasaan Rujukan
Didasarkan pada identifikasi dengan
orang yang mempunyai sumber daya
dan sifat personal yang dikagumi oleh
orang lain.
KEKUASAAN
PERSONAL Kekuasaan Informasi
Orang yang mempunyai akses informasi
dan oleh orang lain dihargai.

Kekuasaan Koneksi
Individu yang mempunyai akses langsung
kepada seseorang yang mempunyai
posisi tinggi dalam hirarki organisasi atau
politisi berpengaruh.
08

Sumber Kekuasaan
Sktrutural
Sumber Kekuasaan Struktural merupakan
sumber dan penggunaan kekuasaan pada
tingkat bagian atau kelompok, khususnya
departemen yang ada di dalam suatu organisasi
memiliki nilai yang tinggi dalamstudi tentang
perilaku organisasional.
08
5 (lima) sumber potensial
kekuasaan struktural
• Ketergantungan.
Jika departemen A bergantung pada departemen B untuk informasi atau kerjasama
lainnya untuk dapat mengerjakan tugasnya dengan efektif, maka departemen B memiliki
sumber kekuasaan terhadap departemen A.
• Kesentralan.
Ukuran tingkat pentingnya suatu departemen bekerja untuk tujuan utama organisasi.
• Sumber Dana
Departemen yang menghasilkan sumber dana sendiri, khususnya jika mereka mampu
menghasilkan pendapatan lebih besar dibandingkan departemen lainnya, akan
mendaptkan keuntungandari sumber kekuasaan tersebut.
• Ketidak-berlanjutan
Berhubungan dengan tingkat pentingnya departemen tersebut.
• Menghadapi ketidak-pastian
Departemen yang memiliki kemampuan menurunkan ketidak-pastian bagi departemen
lain, akan memiliki kekuasaan yang lebih besar.
08
Taktik Kekuasaan
1. Legitimacy: legitimasi mendasarkan pada posisi kewenangan kita atau mengajukan permintaan sesuai dengan
kebijakan atau aturan organisasional.

2. Rational persuation: menunjukkan argumen yang logis dan kejadian faktual untuk menunjukkan bahwa
permintaan adalah masuk akal.

3. Inspirational appeals: membangun komitmen emosional dengan membandingkan pada nilai target, kebutuhan,
harapan, dan aspirasi.

4. Consultation: meningkatkan dukungan target dengan melibatkan mereka dalam memutuskan bagai mana kita
akan menyelesaikan rencana kita.

5. Exchange: menghargai target dengan manfaat atau keuntungan dalam pertukaran untuk memenuhi permintaan.

6. Personal appeals: meminta kepatuhan didasarkan pada persahabatan atau loyalitas.

7. Ingratiation: menggunakan bujukan, pujian, atau perilaku bersahabat sebalum membuat permintaan

8. Pressure: menggunakan peringatan, permintaan berulang, dan tantangan.


9. Coalisions: memperoleh bantuan atau dukungan orang lain untuk membunjuk target untuk menyetujui.
Efektivitas Taktik Mempengaruhi
kekuasaan
Beberapa jenis taktik lebih efektif dibandingkan yang
lainnya.
Rational persuasion, inspirational appeals, consultation
cenderung merupakan taktik yang dianggap paling efektif.
Sebaliknya Pressure cenderung merupakan taktik yang
dianggap paling tidak efektif
Faktor-faktor keberhasilan
taktik
1. Arah dari Pengaruh

Efektivitas taktik untuk mempengaruhi, bergantung pada arah pengaruhnya apakah kepada atasan,
teman setingkat, atau kepada bawahan.

2.Urutan Taktik

Urutan yang lebih efektif jika dimulai dengan taktik-taktik yang lebih lembut/halus. Jika gagal, maka
dapat beralih pada taktik-taktik yang lebih keras.

3. Pengaruh Budaya

Budaya dalam setiap organisasi berbeda secara nyata. Budaya jika digunakan dengan baik dapat
mendorong partisipasi dan konsultasi dan budaya yang lainnya akan dapat mendorong untuk
alasan, dan yang lainnya menggunakan tekanan. Jadi budaya yang ada dalam suatu organisasi akan
mempengaruhi influence tactics.
Unsur-unsur Dimensi Kekuasaan

• Kompetensi yang dirasakan


• Penggunaan kekuasaan
• keegoisan yang dirasakan
• Pencapaian yang dirasakan
05 Diagram Kausal dari Pengaruh
Ambivalen Kekuasaan

(+ Kompetensi yang (+
)
dirasakan
)
Pencapaian yang
Penggunaan
dirasakan
Kekuasaan
Kegoisan yang
(+ dirasakan (-)
) merupakan suatu yang ambivalen (seseorang memiliki
Penggunaan kekuasaan
pikiran atau emosi positif dan negatif). Karena kompetensi yang diperkirakan secara
positif terkait dengan status individu. Namun dugaan keegoisan cenderung
melemahkan keberadaan status serta respon efektif negatif bagi anggota kelompok
yang egois dapat merusak status dan berpengaruh kepada individu tersebut.
KESIMPULAN
Pada hakikatnya penggunaan kekuasaan bertujuan
untuk mengatur kepentingan dalam organisasi, bukan
untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Kekuasaan akan memberikan energi dan mengarahkan
pada pendekatan motivasi yaitu, semakin termotivasi
untuk mencapai tujuan dalam organisasi.
REFERENSI
12

Robbins, Stephen P and Judge, Timothy A. (2017)


Organizational Behavior. Edition 17th. New Jersey : Pearson Education Limited

Gibson, James L, et al. (2021). Organizations: Bahavior, Structure and Processes. Edition
14th. New York: Mc Graw-Hill Companies

Robbins, Stephen P and Judge, Timothy A. (2016)


Organizational Behavior. Edition 17th. New Jersey : Pearson Education

https://youtu.be/fUXdrl9ch_Q
THANK YOU

13

Anda mungkin juga menyukai