Metode PLKSN PT. ARKINDO
Metode PLKSN PT. ARKINDO
ADMINISTRASI
DOKUMEN
PENAWARAN HARGA
A. DATA TEKNIS
1. Nama Proyek : PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN
(PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN
CEMPAKA)
BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
2. Pemilik Proyek : Badan Pengelola RSU Dr SLAMET Kab. Garut
3. Jenis Pekerjaan : Gedung
4. Lokasi Perkerjaan : Jalan Rumah Sakit No. 12 Garut
5. Sumber Dana : APBN No.1229.0/024-04.1/-/2007
6. Tahun Anggaran : 2007
7. Waktu Pelaksanaan : 140 (seratus empat puluh) hari kalender
B. LINGKUNGAN PEKERJAAN
Gedung bertingkat 2 lantai dan atap, terdiri dari :
1. Lantai 1
2. Lantai 2
3. Atap
a. Pekerjaan Persiapan
- Perijinan dan IMB
- Pengukuran, Bouplank dan Pagar Kerja
- Penyediaan Air Bersih, daya kerja Kantor dan Direksi Keet
- Pembersihan Lokasi Kerja
- Jalan Masuk Lokasi Proyek
METODE PELAKSANAAN
PENDAHULUAN
c. Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Dinding
- Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Plafond
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Sanitasi
d. Pekerjaan Mekanikal
- Pekerjaan Instalasi Air Bersih
- Pekerjaan Instalasi Air Kotor
- Pekerjaan Instalasi Air Hujan
- Pekerjaan Instalasi air Limbah
- Pekerjaan Instalasi Gas Medis
- Pekerjaan Instalasi Air Conditioning
e. Pekerjaan Elektrikal
- Pekerjaan Isntalasi Listrik
- Pekerjaan Penangkal Petir
- Pekerjaan Tata Suara dan Nurse Call
- Pekerjaan Instalasi Telepon / PABX
METODE PELAKSANAAN
PENDAHULUAN
Penunjang :
- Perancah Bekisting
- Kayu Bekisting
- Multipleks
- Minyak Bekisting
- Paku
II. PERALATAN
Pokok :
- Excavator
- Boredpile
- Stamper
- Concrete Mixer
- Concrete Pump
- Dump Truck
- Truck Mixer
Penunjang :
- Theodolith
- Waterpass
- Genset
- Mesin Las
- Water Tank
- Mobil Pick Up
METODE PELAKSANAAN
PENDAHULUAN
2
8 7 6 5 4 3 1
9
KETERANGAN GAMBAR :
= Lokasi Pekerjaan 7 = Bata Merah
5 = Pasir Beton
6 = Pasir Pasang
METODE PELAKSANAAN
APRESIASI & INTERPRESTASI PEKERJAAN
Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan
dan umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses
yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa
bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan itu tentunya melibatkan pihak-
pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bangunan yang akan dilaksanakan pada tahap sekarang ini baru sebagian saja yang
akan dikerjakan yang mana rinciannya adalah sbb :
Gedung Kesehatan BP RSU Dr Slamet Garut, bagian utamanya terdiri dari 2 (dua)
lantai, dan yang akan dikerjakan pada saat sekarang ini adalah :
Pondasi Utama : Pondasi Bore pile ( + Poer dan Sloof)
Lantai 1 (satu) : Pekerjaan Struktur, Arsitektur, M&E, Plumbing
Lantai 2 (dua) : Pekerjaan Struktur, Arsitektur, M&E, Plumbing
Pekerjaan Lainnya : Ground Tank, Ram Beton.
Goal dari pada pembangunan gedung ini adalah untuk meningkatkan pelayanan medis
dari Gedung Kesehatan BP RSU Dr Slamet Garut sehingga lebih lengkap dan
pelayanan kepada masyarakat semakin luas khususnya di daerah Garut dan sekitarnya.
METODE PELAKSANAAN
APRESIASI & INTERPRESTASI PEKERJAAN
Dalam mengerjakan gedung ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara
khusus, yaitu :
Performance bangunan haruslah sesuai dan selaras dengan tuntutan tersebut diatas
dengan mentaati semua prosedur dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pencapaian
tingkat performance yang baik dapat dicapai melalui pola dan metode pelaksanaan
yang sistematis dan profesional dengan didukung oleh peralatan yang memadai dan
sumberdaya yang dapat diandalkan dan berpengalaman cukup dibidang konstruksi.
Ketepatan Mutu, dimana dengan penggunaan bahan yang baik seperti yang
disayaratkan maka akan memberikan dampak semakin kuat dan lama umur pakai
bangunan sehingga nilai biaya investasi yang ditanam dalam proyek ini menjadi
berdaya guna dan bernilai ekonomi yang tinggi.
Ketepatan Biaya, dengan memperhatikan tujuan dan batasan yang ada, maka
pencapaian semua aspek yang disyaratkan tidak menyebabkan membengkaknya
biaya dari standard atau budget yang ditetapkan. Disini diperlukan keahlian
manajemen alokasi sumberdaya dan sumberdana sehingga bangunan selesai sesuai
dengan persyaratan yang digariskan.
Kebersihan, keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya dilihat dari unsur-unsur diatas
kebersihan senantiasa harus selalu dijaga dilokasi proyek agar selalu dalam keadaan
bersih.
Keamanan dan Ketertiban, agar proses pelaksanaan bisa berjalan aman dan tertib
factor keamanan proyek sangatlah penting untuk diperhatikan maka selama kegiatan
berlangsung perlu dipasang rambu-rambu aturan dan peringatan serta pengarah untuk
menunjang terlaksana dan tercapainya keamanan dan ketertiban di lapangan.
METODE PELAKSANAAN
APRESIASI & INTERPRESTASI PEKERJAAN
Constraints (Kendala-kendala)
Masalah sosial, untuk meminimalisasi masalah sosial selama proyek berlangsung,
misalnya adanya keinginan dari elemen masyarakat setempat yang ingin terlibat dalam
kegiatan proyek. Untuk mengatasi masalah ini maka pihak kontraktor (jika kami
memenangkan proyek atau ditunjuk sebagai pemenang) kami akan melakukan
koordinasi dengan elemen masyarakat yang ada diwilayah Jalan Rumah Sakit dan
sekitarnya, dan sedapat mungkin melibatkan mereka dalam proses pelaksanaan
proyek selama memenuhi syarat secara teknis dan administrasi.
Masalah Teknis, secara umum tidak terlalu signifikan, hanya berdasarkan kondisi
lapangan perlu dipikirkan plan lay-out secara matang untuk penempatan material
pendukung, keluar masuk kendaraan dan lain-lain
Masalah Sumberdaya Material dan Tenaga Kerja, untuk daerah Kabupate Garut
tidak terlalu signifikan, secara umum mempunyai daya dukung yang cukup.
Masalah Transportasi material dan peralatan, juga tidak ada masalah. Hanya pada
saat-saat tertentu perlu ada koordinasi dengan pihak kepolisian.
Alternatif Solusi
Alternatif Solusi untuk mewujudkan Goal (Objective) dan Constrains (Kendala-kendala)
yang ada adalah dengan pendekatan sebagai berikut :
Kontraktor akan menyiapkan metode pelaksanaan yang baik dan sistematis dengan
mengantisipasi segala resiko yang akan timbul berdasarkan pada pengalaman dalam
penanganan proyek sejenis di masa lalu serta menyiapkan sumberdaya material,
peralatan dan tenaga kerja yang cukup dan tepat serta berpengalaman dalam bidang
teknis dan administrasi dengan menjalin koordinasi dan komunikasi dengan pihak
terkait dan terlibat dalam pelaksanaan proyek baik yang ada di dalam lokasi maupun di
luar lokasi. Rincian lebih detail akan diuraikan dalam bab-bab berikutnya pada bagian
data teknis ini
METODE PELAKSANAAN
FLOW CHART
START
PREPARATION
WORK
EARTH
WORK
SUB STRUCTURE
WORK
MECHANICAL UPPER
ARCHITECTURE
ELECTRICAL STRUCTURE
WORK
WORK WORK
EXTERNAL
WORK
FINISH
METODE PELAKSANAAN
FLOW CHART BORED PILE
PEMERIKSAAN SLIME 12
SAMPAI DENGAN HABIS PENARIKAN/
HASIL DARI LAPORAN TANAH PELEPASAN CASING
8 OK
1
PEMERIKSAAN REBAR OK MEMASUKAN REBAR
3 TANAH
PENGISIAN
9
MEMASUKAN PIPA TREME
FINISH
B A
METODE PELAKSANAAN
PONDASI BORED PILE
R
-
4
1
2
X
METODE PELAKSANAAN
PONDASI BORED PILE
3. Memasang Casing
R-
4
1
2
X
7. Memasang Besi
• PEMBUATAN GALIAN
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah
dengan kedalaman yang disyaratkan.
3. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
4. Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan.
5. Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapianya, sesuai dengan rencana.
Papan Bouwplank
Bekas Galian Bekas Galian
Tiang Bouwplank
Galian untuk Pondasi
• URUGAN PASIR
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang
direncanakan
Urugan Pasir
METODE PELAKSANAAN
1/2b 1/2b t h
Muka Tanah
T H
Lot
1/2 B 1/2 B
B
Keterangan :
b = lebar pasangan bagian atas
B = lebar pasangan bagian bawah
t = Tinggi pasangan tegak muka (rollag)
T = Tinggi pasanga pondasi
h = Tinggi lantai dari muka tanah
H = Kedalaman galian tanah
METODE PELAKSANAAN
PASANGAN PONDASI
Profil Pondasi
Benang As - pasangan
Tebing Galian
Stek Kolom
START
Inspection & QC
Inspection & QC
Pekerjaan Pembesian
Inspection & QC
Pekerjaan Pengecoran
FINISH
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
PEMASANGAN BEKISTING KAYU POER & SLOOF
5. Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuran poer & sloof,
dilokasi fabrikasi.
8. Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan
pada bagian atas panel diberi kaso juga agar benar benar tegak.
Plywood
PANEL BEKISTING
Kaso
Polywood Kaso
DENAH BEKISTING
A POER & SLOOF
A
Kaso Polywood
METODE PELAKSANAAN
Kaso
Plywood
Lantai Kerja
BORED
PILE Urugan Pasir
Catatan :
Jika tinggi pasangan bata > 1 meter, maka pasangan bata tersebut harus menggunakan sloof dan
pasangan bergerigi.
Kaso
Plywood
Lantai Kerja
BORED
PILE Urugan Pasir
START
PEKERJAAN PEMBUATAN
SEPATU KOLOM
Inspection
& QC
PASANG
PEMBESIAN KOLOM
Inspection
& QC
PASANG
BEKISTING
Inspection
& QC
PEKERJAAN
PENGECORAN
FINISH
METODE PELAKSANAAN
VISUALISASI BEKISTING KOLOM
TAHAP PENGECORAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN (PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN CEMPAKA)
BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
BEKISTING KOLOM
SABUK KOLOM
BADAN KOLOM
PIPA SUPPORT
TAHAP PENGECORAN
PLYWOOD PHENOL FILM 12 MM
FORM TIE
SABUK KOLOM
PIPA SUPPORT
METODE PELAKSANAAN
VISUALISASI BONGKAR BEKISTING
KEPALA
KOLOM
BADAN
KOLOM
TAHAP 1 TAHAP 2
PLYWOOD PHENOL
FILM 12 MM
FORM TIE
TAHAP 3 TAHAP 4
METODE PELAKSANAAN
TAHAPAN PEKERJAAN BALOK &
PLAT LANTAI COR DI TEMPAT
PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN (PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN CEMPAKA)
BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
START
PASANG PERANCAH
INSPECTION & QC
INSPECTION & QC
INSPECTION & QC
PEKERJAAN PENGECORAN
FINISH
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN BEKISTING BALOK &
PLAT LANTAI COR DI TEMPAT
PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN (PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN CEMPAKA)
BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
Horry Beam
Tiap Jarak 30 cm
Plywood 15 mm
Baut dia 6 Kaso 5/7
Jack Pipe 30 cm
Balok 6/12
METODE PELAKSANAAN
MODUL BEKISTING PLAT
1.220
2.600
3.000
1.220
160
1.220 1.220 1.220 1.220 720
5.600
6.000
2.600
3.000
1.800
5.600
6.000
METODE PELAKSANAAN
SIKLUS PEKERJAAN
SIKLUS PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
SIKLUS PEKERJAAN
SIKLUS PEKERJAAN
POER , SLOOF & LANTAI 1
SIKLUS PEKERJAAN
KOLOM UTAMA
LANTAI 1
LANTAI 2
SIKLUS PEKERJAAN
BALOK & PLAT LANTAI
ATAP
2 1
PEKERJAAN
NOMOR : ………………………
PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN
HARI/TANGGAL : ………………………
(PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN LOKASI : ………………………
CEMPAKA) BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
2 1
3. As Poer & Sloof Deviasi 3. Elevasi Beton decking 3. Space Harus sesuai
sesuai shop terhadap as ± kedalaman 2,5 cm tulangan atas SD
drawing 2mm sesuai bawah sesuai
shopdrawing shop drawing
DIPERIKSA OLEH
PELAKSANA SITE MANAGER QUALITY CONTROL
INSPECTION RECORD
BEKISTING POER
Kaso
POTONGAN POER
Plywood
Lantai Kerja
2. PENGUKURAN BORE
a. As Poer & Sloof PILE
Urugan Pasir
b. Posisi Marking
c. Elevasi lantai kerja
INSPECTION RECORD
BEKISTING SLOOF
Kaso
POTONGAN SLOOF
Plywood
PEKERJAAN KOLOM
Zona Pekerjaan Zona 1 Zona 2
Deskripsi
7C – 12D 1A – 7B
Batas Zona
2 1
2
1
PEKERJAAN
NOMOR : ………………………
PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN
HARI/TANGGAL : ………………………
(PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN LOKASI : ………………………
CEMPAKA) BP. RSU Dr. SLAMET GARUT
2 1
2 1
ACCEPTANCE ACCEPTANCE ACCEPTANCE
HOLD POINT 1 HOLD POINT 2 HOLD POINT 3
CRITERIA CRITERIA CRITERIA
2. Panjang stek 90 D. 2. Jumlah & jarak Harus sesuai 2. Jarak sabuk Sambungan
kolom sesuai tulangan sesuai shop shop drawing pengak u sesuai rapat, Formtie &
shop drawing drawing shopdrawing sparator kuat,
kokoh.
3. Posisi sepatu Deviasi 3. Spacer tulangan Beton decking 3. Posisi dan Harus sesuai
kolom sesuaI terhadap as ± sesuai shop 2,5 cm marking sesuai shop drawing
shopdrawing 2mm drawing shop drawing
DIPERIKSA OLEH
PELAKSANA SITE MANAGER QUALITY CONTROL
2 1
2 1
ACCEPTANCE ACCEPTANCE ACCEPTANCE
HOLD POINT 1 HOLD POINT 2 HOLD POINT 3
CRITERIA CRITERIA CRITERIA
2. Cross brace Ccross brace 2. Jarak Horry beam Jarak sesuai 2. Jarak tulangan Harus sesuai
terpasang dengan terpasang di pin sesuai shopdrawing SD dan pin sesuai shop drawing
baik dengan baik terpasang
2. As balok sesuai Deviasi 3. Elevasi lantai Deviasi el. ± 2 3. Space tulangan Harus sesuai
shop drawing terhadap as ± plywood sesuai mm, tidak atas- bawah sesuai shop drawing
2mm shopdrawing gelombang, gambar
samb. rapat
DIPERIKSA OLEH
PELAKSANA SITE MANAGER QUALITY CONTROL
TANGGA TANGGA
TANDA TANGAN TANGGAL TANDA TANGAN TANDA TANGAN
METODE PELAKSANAAN
SASARAN :
Pengendalian terhadap jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan
Gedung Kesehatan (Pembangunan Gedung Perawatan Cempaka) BP.
RSU Dr. SLAMET GARUT dilakukan untuk menjamin penyelesaian
pekerjaan agar selalu tepat waktu (keep on track).
KENDALI WAKTU :
1. Tahap awal dari pada proses pengendalian waktu adalah
membuat suatu perencanaan jadwal waktu dengan batas yang telah
ditentukan, dimana dalam hal ini biasanya dituangkan dalam
bentuk Barchart atau Time Schedule.
2. Time Schedule Pelaksanaan di breakdown menjadi Schedule
Bahan, Alat dan tenaga kerja (detail pelaksanaan).
3. Perencanaan dibuat seefisien mungkin, kevakuman dalam setiap
tahapan pekerjaan dihindarkan dan keterlambatan diminimalkan.
4. Pemantauan pekerjaan dilakukan setiap hari, untuk menghindari
keterlambatan atau mengidentifikasi potensi yang akan
mengakibatkan pekerjaan terlambat
5. Untuk menunjang pengendalian waktu maka harus diterapkan
disiplin yang tinggi terhadap schedule pelaksanaan dan Cash flow,
SDM yang berkualitas, kelancaran material dan setiap tahapan
pekerjaan di awal di inspeksi terlebih dahulu serta di akhir di
evaluasi / di control.
METODE PELAKSANAAN
PENGENDALIAN MUTU
RUANG LINGKUP :
Merupakan panduan pengendalian proses mutu pada proyek.
SASARAN:
Produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
telah ditetapkan untuk kepuasan pemakai jasa.
MANAJEMEN MUTU :
1. Bahan / Material yang digunakan, Kualitas material yang digunakan
akan berpengaruh sekali terhadap mutu/kualitas pekerjaan
terutama dari segi kekuatannya. Oleh karena itu selektifitas dalam
pemakaiannya harus benar benar diperhatikan.
Pengawasan secara berkala akan dilakukan terhadap material
yang tiba di lapangan untuk menjamin agar tidak terjadi kerusakan
atau penurunan mutu material seperti ukuran maupun berat material.
Penanganan material meliputi penyimpanan, pemuatan dan
transportasi dari gudang ke area pekerjaan.
KENDALI MUTU :
1. Mekanisme kontrol dilakukan terhadap berbagai aspek pelaksanaan
pekerjaan secara administratif maupun teknis berdasarkan
dokumen kontrak, gambar dan spesifikasi teknis.
KENDALI TEKNIS :
Kendali teknis juga meliputi surat menyurat, risalah rapat, memo dan
laporan.
START
FLOW CHART PENGENDALIAN BIAYA
SPESIFIKASI
TEKNIK
ANALISIS
SUMBER DAYA
RENCANA TIDAK
SUMBER DAYA
NEGOSIASI
TIDAK YA
CASH FLOW
YA
EVALUASI
YA
SELESAI
METODE PELAKSANAAN
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (SMK3L)
Tujuan
Menjamin bahwa seluruh aktifitas pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan aspek keselamatan kerja (health and work safety aspects).
Menjamin bahwa seluruh aktifitas pekerjaan yang dilakukan didukung
oleh peralatan dan tenaga yang berwenang.
Menjamin agar keselamatan kerja dilakukan secara konsisten dan sesuai
dengan peraturan.
Menjamin Produktifitas kerja tidak terganggu.
Menuju Kondisi Nol Kecelakaan (Zero Accident).
Lingkup
Lingkup keselamatan kerja yang dimaksud termasuk tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan, prosedur kerja, baik di workshop,
gudang maupun di lapangan.
Referensi
Peraturan-peraturan yang dibuat tim MK dan ketentuan keselamatan
kerja dari Pemberi Tugas.
Peraturan tentang keselamatan kerja dari Depnaker RI.
Untuk membuat tahapan pekerjaan maka perlu di identifikasikan berbagai hal yang
dapat mendukung dalam penyelesaian pembangunan secara tepat waktu. Berdasarkan
bentuk bangunan dan sistem konstruksinya, maka untuk melaksanakan pembangunan
gedung ini dibuat acuan standar sebagai berikut :
Jangka waktu pelaksana pekerjaan hanya 140 (seratus empat puluh) hari kalender,
sehingga beberapa pekerjaan dilakukan secara simultan / berkesinambungan dan
dibuat beberapa shift kerja.
Dilihat dari bentuk konstruksi bangunan maka sistem pengerjaan akan dilakukan
dengan 2 area (zona) kerja untuk pentahapan, arah / alur kerja dan siklus pekerjaan.
Dari satu zona ke zona berikutnya dikerjakan secara simultan dan overlaping dari satu
kegiatan ke kegiatan berikutnya.
Secara garis besar tahapan pekerjaan secara ber-urut adalah :
1. Pekerjaan Persiapan
- Pembersihan Lapangan
- Mobilisasi Peralatan, Material Pek. Persiapan dan man power.
- Pengukuran ulang lapangan dan Penentuan Elevasi ± 0.00 dan titik acuan
(Benchmark).
- Penentuan titik-titik pondasi bore pile
- Pasang Bouwplank
- Pasang Pagar Pengaman Proyek
Berdasarkan waktu yang tersedia 140 hari kerja kalender namun percepatan pelaksanaan
pekerjaan,mutlak harus dilakukan. Metode untuk mempercepat pekerjaan, salah satunya
dengan cara melaksanakan pekerjaan secara simultan yang mana metodenya adalah
sebagai berikut :
– Dibuatkan SIKLUS PEKERJAAN yang tahapan – tahapan pekerjaannya diatur
berdasarkan Zona – zona pekerjaan (lihat METODE PELAKSANAAN)
– Mengerjakan Pekerjaan secara PARALEL dengan dasar bahwa pekerjaan-
pekerjaan tersebut tidak ada saling ketergantungan dan tidak saling mengganggu
sehingga secara prinsip bisa dikerjakan serempak.
SIKLUS PEKERJAAN
Untuk mempercepat pekerjaan Pembangunan Gedung, maka area pekerjaan dibagi dalam
2 (dua) zona kerja seperti yang tergambar pada bab METODE PELAKSANAAN. Siklus
pekerjaan dimula dari zona 1 sampai dengan zona 2 yang dilakukan mulai tahap
pemancangan sampai dengan struktur atas lantai 2, dan dilakukan secara simultan.
Penjelasannya :
- Setelah selesai pekerjaan pondasi Bore Pile pada Zona 1, kemudian dilanjutkan
penggalian tanah untuk poer dan sloof serta pembobokan kepala bore pile. Pada saat
yang sama di Zona 2 dikerjakan dikerjakan persiapan titik-titik untuk bore pile.
- Berikutnya, di Zona 1 mengerjakan poer dan Sloof, Zona 2 selesai pekerjaan pondasi
Bore Pile dan dilanjutkan pekerjaan penggalian tanah serta pembobokan kepala Bore
Pile. Dan seterusnya.
STRUKTUR ORGANISASI
Lihat halaman berikut
METODE PELAKSANAAN
URAIAN/KESESUAIAN SPESIFIKASI TEKNIK
• Secara garis besar Spesifikasi Teknik dan Syarat Pelaksanaan untuk pekerjaan-
pekerjaan utama adalah sebagai berikut :
ITEM
No URAIAN SPESIFIKASI
PEKERJAAN
1 PONDASI UTAMA PONDASI Mutu beton K-225, Mutu Baja U39 & U24
POER Mutu beton K-300, Mutu Baja U39 & U24
SLOOF Mutu beton K-300, Mutu Baja U39 & U24
2 UPPER KOLOM UTAMA Mutu beton K-300, Mutu Baja U39 & U24
STRUCTURE BALOK UTAMA Mutu beton K-300, Mutu Baja U39 & U24
PELAT UTAMA Mutu beton K-300, Mutu Baja U39 & U24
MAN POWER
lihat halaman berikut
DOKUMEN TEKNIS
DAFTAR PERALATAN
DAFTAR PERALATAN
lihat halaman berikut
DOKUMEN TEKNIS
TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)
Pelaksana
1 Soleh Maulana STM ( Mesin ) SKT
Mekanikal
Pelaksana
3 Sugeng Riyadi STM ( Bangunan ) SKT
Struktur
Pelaksana
4 Agus Supriyadi STM ( Listrik ) SKT
Elektrikal
Pelaksana
5 Imam Santoso STM ( Bangunan ) SKT
Arsitektur
Administrasi Dan
7 Tb. Indra Pangestu Sarjana Ijazah
Keuangan
1. Project Manager
Pimpinan dan koordinator proyek, yang bertanggung jawab atas keberhasilan
pembangunan proyek.
Memantau perkembangan kemajuan pekerjaan di lapangan
Menginformasikan dan membuat laporan secara berkala kepada pemilik proyek
Memimpin rapat secara berkala para pimpinan pelaksana lapangan
Memantau pengeluaran biaya operasional lapangan.
Melakukan serah terima segala fasilitas yang telah dibangun kepada pemilik
proyek
2. Site Manager
Memimpin dan mengatur jalannya proyek, yang berkaitan dengan tenaga kerja,
bahan dan alat, meliputi penjadwalan dan pelaksanaannya di lapangan.
Memantau, mengevaluasi dan mengendalikan semua lingkup pekerjaan.
Mengarahkan dan mengorganisir staf lapangan terhadap program kerja yang
direncanakan
Menjadwalkan dan memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
JOB DESCRIPTION / URAIAN TUGAS
6. Bagian Logistik
Menyusun prosedur dan melakukan pengadaan bahan dan alat di lapangan
Mengatur pemakaian material di lapangan
Memberikan dan memperbarui laporan ketersediaan dan pemakaian material
7. Bagian SMK3L
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja meliputi tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan, prosedur kerja, baik di workshop, gudang maupun di
lapangan
Menjamin bahwa seluruh aktifitas pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aspek
keselamatan kerja (health and work safety aspects) dan seluruh aktifitas pekerjaan
yang dilakukan oleh peralatan dan tenaga yang berwenang.
Melakukan Inspeksi rutin, untuk menjamin agar keselamatan kerja dilakukan
secara konsisten dan sesuai dengan peraturan
Membuat Laporan kecelakaan kerja.
Menjaga keamanan lingkungan kerja proyek
DOKUMEN TEKNIS
PENGALAMAN PERUSAHAAN
PENGALAMAN PERUSAHAN
lihat halaman berikut