Terapi ARV (4S)
Terapi ARV (4S)
Attachment
Inhibitor,
Coreceptor
Antagonist
Fusion
Inhibitor NRTI,
Entry NNRTI
Inhibitor
Reverse PI
Transcriptase
Inhibitor
Integrase Protease
Inhibitor Inhibitor Maturation
Inhibitor
Cara kerja NRTI & NNRTI
NRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT) Efavirenz (EFV) Indinavir (IDV)
Stavudine (d4T) Delavirdine (DLV) Nelfinavir (NFV)
Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP) Saquinavir (SQV)
Didanosine (ddl) Etravirine (ETV) Amprenavir (APV)
Abacavir (ABC) Rilpivirine (RPV) Ritonavir (RTV)
Zalcitabine (ddC) Lopinavir (LPV)
Emtricitabine (FTC) Atazanavir (ATV)
Integrase inh Fosamprenavir (FPV)
Raltegravir (RAL) Tipranavir (TPV)
Dolutegravir (DTG) Darunavir (DRV)
Elvitegravir (EVG)
NtRTI CCR5 antagonis FI
Tenofovir (TDF) Maraviroc (MRV) Enfuvirtide (ENF)
Tenofovir Disoproxyl Fumarate (TDF)
Efavirenz (EFV)
TDF + 3TC + EFV
??
?
Supresi virus yg lengkap menyebabkan respons
imunologis yg kuat
200
Perubahan jumlah CD4
(sel/mm3)
100
(log10 copies/mL)
–1.5
–2.5
4S
4S
• Start
– Memulai terapi ARV pada Odha yang baru dan belum
pernah menerima sebelumnya
– Restart: memulai kembali setelah berhenti sementara
• Substitute
– Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan
obat dari lini pertama
• Switch
– Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)
• Stop
– Menghentikan pengobatan ARV
S T A R T
Sebelum mulai
• Yakinkan bahwa status klien adalah HIV positif
a
Jika tidak tersedia CD4, gunakan stadium klinis WHO
b
Jika memungkinkan, tes HbsAg harus dilakukan untuk mengidentifikasi orang dengan HIV dan koinfeksi hepatitis B dan siapa ODHA yang perlu inisiasi ARV
dengan TDF
c Direkomendasikan pada ODHA yang mempunyai riwayat perilaku terpajan hepatitis C, atau pada populasi dengan prevalensi tinggi hepatitis C. Populasi
risiko tinggi yang dimaksud adalah penasun, LSL, anak dengan ibu yang terinfeksi hepatitis C, pasangan dari orang yang terinfeksi hepatitis C, pengguna
narkoba intranasal, tato dan tindik, serta kelompok yang mendapat transfusi berulang, seperti ODHA talasemia dan yang menjalani hemodialisis
d
Dapat dipertimbangkan jika tersedia fasilitas pemeriksaan antigen kriptokokus (LFA) mengingat prevalensi antigenemia pada ODHA asimtomatik di
beberapa tempat di Indonesia mencapai 6.8-7.2%.
e Pertimbangkan penilaian ada tidaknya penyakit kronis lain terkait penatalaksanaan HIV seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan diabetes
f
Terapi ARV dapat dimulai sambil menunggu hasil CD4. Pemeriksaan CD4 awal tetap diperlukan untuk menilai respons terapi.
g
Untuk ODHA dengan risiko tinggi mengalami efek samping TDF: penyakit ginjal, usia lanjut, IMT rendah, diabetes, hipertensi, penggunaan PI atau obat
nefrotoksik lainnya. Dipstik urin digunakan untuk mendeteksi glikosuria pada ODHA non diabetes.
h
Untuk anak dan dewasa yang berisiko tinggi mengalami efek samping terkait AZT (CD4 rendah atau Indeks Massa Tubuh rendah)
i
Untuk ODHA dengan risiko tinggi efek samping NVP, misalnya ARV naif, wanita dengan CD4 > 250 sel/mm3 dan koinfeksi HCV. Namun enzim hati awal
memiliki nilai prediktif yang rendah untuk memonitor toksisitas NVP.
Indikasi Memulai ARV
• Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHA
tanpa melihat stadium klinis dan jumlah CD4
(termasuk anak <1 tahun, 1-10 tahun, remaja, ibu
hamil, dewasa)
• ARV diberikan segera/tanpa ditunda (dalam hari
yang sama dengan diagnosis sampai 1 minggu),
pada pasien yang siap dan tidak ada kontraindikasi
klinis. Hasil pemeriksaan lab lengkap tidak menjadi
pra-syarat untuk memulai ARV.
Kriteria Inklusi Non-Medis
• Kepatuhan
• Kesinambungan
• Pendampingan
• dll
Progresi menjadi AIDS/mati
berdasarkan jenis terapi
30
25
Tanpa terapi
20 Mono-terapi
% progresi pasien
15 Dual-therapy
10
Triple therapy
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bulan
Highly
Active
Anti
Retroviral
Therapy
Paduan alternatif
• AZT + 3TC + NVP
• AZT + 3TC + EFV
• TDF + 3TC (atau FTC) + NVP
• AZT + 3TC + *EFV400
• TDF + 3TC (atau FTC) + *EFV400
*Belum direkomendasikan pada pengguna rifampisin dan ibu hamil
(Klirens EFV meningkat pd ibu hamil. JAIDS 2012; 59 (3): 245-252)
Rilpivirin (RPV) adalah obat alternatif pada ODHA yang tidak dapat mentoleransi EFV dan
NVP. Namun, RPV sebaiknya tidak digunakan pada ODHA dengan CD4 < 200 sel/mm3 atau
viral load banyak > 100.000 kopi/mL karena efektivitasnya lebih rendah pada kondisi tersebut.
TDF + 3TC (FTC) + EFV
• TDF
300mg 1 x sehari
• 3TC
1 x 300mg atau 2 x 150mg
FTC
1 x 200mg
• EFV
600mg 1 x sehari (malam)
AZT + 3TC + NVP
• AZT
– 300mg 2 x sehari
• 3TC
– 150mg 2 x sehari
• NVP
– Lead in dose untuk 14 hari = 200mg 1 x sehari
– Setelah 14 hari dan tidak ada ruam kulit : 200 mg
2 x sehari
Alasan: Satu Paduan Untuk Semua
Paduan utama lini ke-1:
TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
o Sederhana: paduan ini sangat efektif, mudah ditoleransi dan tersedia
dalam dosis tunggal, KDT sekali sehari dan karena itu mudah diminum
pasien – meningkatkan adherence
o Paduan yg selaras meiintasi semua populasi (Dewasa, Ibu hamil (trimester
1), Anak >3 tahun, TB dan Hepatitis B,)
o Memudahkan pembelian obat dan rantai pasokan dengan mengurangi
jumlah paduan pilihan
o Aman untuk dipergunakan ibu hamil
o Efektif terhadap HBV
o EFV merupakan NNRTI untuk orang koinfeksi HIV-TB dan koinfeksi HIV-HBV
(kurang berisiko hepatotoksik)
o Terjangkau (harga turun bermakna sejak 2010)
Terapi ARV utk Ko-infeksi TB-HIV
Jumlah CD4 Paduan yang Dianjurkan Keterangan
Berapapun Mulai terapi TB. Mulai terapi ARV
jumlah CD4 Gunakan paduan: EFV (AZT atau segera setelah terapi
TDF) + 3TC + EFV (600 mg/hari). TB dapat ditoleransi
Setelah OAT selesai maka bila perlu (antara 2 minggu
EFV dapat diganti dengan NVP hingga 8 minggu)
Pada keadaan dimana paduan
berbasis NVP terpaksa digunakan
bersamaan dengan pengobatan TB
maka NVP diberikan tanpa lead-in
dose (NVP diberikan tiap 12 jam
sejak awal terapi)
Konsentrasi ARV
dalam darah Toksisitas ARV
Konsentrasi
efisien ARV
• Toksisitas/Efek samping
• Hamil
• Risiko Hamil
• TB baru
• Ada obat baru
• Stok obat habis
Toksisisitas Obat
*
Series of 886 treatment-naive HIV patients; †
Prospective, observational study of
CD4 cell count <500 x 106 cells/L or plasma 81 HIV patients.
viral load >5000 copies/mL. ‡
MEMS, Medication Events Monitoring
System.
1. Low-Beer S et al. JAIDS. 2000;23:360-361. Letter.
2. Paterson DL et al. Ann Intern Med. 2000;133:21-30.
Hubungan Antara Adherence dan
Jumlah Sel CD4
Homer Study*1
*
Observational and research study of 1522 ART-naive patients initiated on HAART;
adherence was measured as prescriptions refilled.
Percentage of patients reporting they have forgotten doses among 504 patients
*
1. Moyle et al. 6th Intl Congress on Drug Ther in HIV Inf 2002. Poster 99.
Paduan ART Lini Kedua
pada Dewasa dan Remaja
• Toksisitas/Efek samping
• Hamil
• Gagal Pengobatan
• Adherence buruk
• Sakit / MRS
• Stok obat habis
• Kekurangan Biaya
• Keputusan pasien
Strategi menghentikan ARV