Anda di halaman 1dari 27

PENAKSIRAN BERAT BADAN TERNAK

• Penaksiran berat badan dilakukan bila tidak ada


timbangan dan pada umumnya dilakukan pada ternak
besar (Sapi, Kerbau).
• Penaksiran dilakukan dengan menggunakan rumus
regresi:
• Hubungan antara berat badan (Y) dengan lingkar dada
(L)
• 1. Denmark
• Sapi Y = (L +18) 2
100 Y = ….kg
L = …..cm

1
2. Bennett (1951)
Sapi kebiri Y= 1,04 (27,5758 L) _ 1049,67
Y = ……… lb
L = ………. Inchi

3. Schoorl
Sapi perah Y = (L+22)2
100
Y = ….. kg
L = …… cm
4. Djagra (1976)
Sapi Bali Kebiri Y = 4,61 L – 439,24 ± 19,50
r = 0,944** Y= ….kg; L= ….. cm

2
Djagra (1987)

Sapi Bali Jantan Y = 5,86L _ 675,47 ± 22,99 ; r= 0,926**

Y = P x L2
11045
Y = ………….. kg
P = ………….. cm
Sapi Bali Betina Y = 3,74 L – 312,69 ± 25,91 ; r = 0,724**

Y = P x L2
11050 L = ………… cm
Johnson (1940)

Sapi Y = P x L2 Y = ………. kg
10840 P = ……… cm
L = ………. cm
3
PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

UKURAN TINGGI
1. Tinggi pundak, (tinggi gumba) ialah jarak tegak lurus dari titik
tertinggi pundak sampai ke tanah atau lantai
2. Tinggi punggung ialah jarak tegak lurus dari taju duri ruas tulang
punggung (prosessus spinosus) vertebrae thoracale yang terakhir
sampai ke tanah.
3. Tinggi pinggang ialah jarak tegak lurus dari titik antara tulang
lumbar vertebrae 3-4, tepat melalui tegok lapar sampai ke tanah.
4. Tinggi pinggul ialah jarak tegak lurus dari titk tertinggi pada os
sacrum (sacrale) pertama sampai ke tanah.
5. Tinggi kemudi adalah jarak tegak lurus dari os sacrum, tepat
melalui tengah-tengah tulang illium sampai ke tanah
(alat yang digunakan untuk mengukur tinggi bagian tubuh diatas
adalah tongkat ukur)

4
UKURAN PANJANG

1. Panjang kepala, adalah jarak dari puncak kepala (Poll) sampai ujung
moncong (muzzle)
2. Panjang badan,panjang tubuh (Body length) jarak lurus antara benjolan
bahu sampai tulang duduk atau tulang tapis pada sisi sama.
3. Panjang menyilang badan, jarak yang diukur antara tulang benjolan bahu
sampai ke tulang duduk disisi lainnya. Diukur dengan memakai pita ukur.

UKURAN LEBAR
4. Lebar dada, jarak terbesar pada dada yang diukur tepat dibelakang
antara kedua benjolan siku luar, yaitu tepat pada tempat mengukur
lingkar dada.
5. Lebar pinggang adalah jarak yang diukur antara tahu horizontal
(Processuss transversus vertebrae lumbale) pada tulang 3-4
6. Lebar pinggul jarak antara tuber coxae pada sisi kiri dan kanan

5
UKURAN DALAM
1. Dalam dada adalah jarak titik tertinggi pundak (gumba) sampai
tulang dada dan diukur melalui serta merta dibelakang siku

UKURAN LINGKAR
2. Lingkar dada adalah lingkaran yang diukur pada dada atau
persis dibelakang siku, tegak lurus dengan sumbu tubuh.
3. Lingkar perut adalah lingkaran yang diukur didaerah perut yang
memiliki lingkaran terbesar, melalui belakang tulang rusuk
terakhir dan tegak lurus dengan sumbu tubuh.
4. Lingkar tulang pipa (lingkar canon) adalah lingkaran yang diukur
ditengah-tengah tulang pipa, yaitu pada bagian terkecil dan
terbulat.
5. Lingkar skrotum adalah lingkaran yang diukur pada bagian
terbesar skrotum, terlebih dulu skrotum telah ditarik kerah bawah
(ventral) sehingga terdapat kedua testenya.

6
Gambar pengukuran dimensi tubuh ternak

7
CARA MENGUKUR LINGKAR DADA
Pengukuran lingkar dada diukur pada tulang rusuk
paling depan persis pada belakang kaki depan.

Lingkar dada 8
TINGGI PUNDAK/TINGGI GUMBA
adalah jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan puncak gumba atau di
belakang punuk untuk sapi Hisar dan Ongole.

TINGGI PUNDAK

9
TINGGI PINGGUL
jarak tegak lurus dari titk tertinggi pada os sacrum
(sacrale) pertama sampai ke tanah.

TINGGI PINGGUL
10
PANJANG BADAN
Panjang badan adalah panjang dari titik bahu ke tulang duduk (pin
bone).

11
PANJANG BADAN
DALAM DADA

12
LEBAR DADA

13
LEBAR PINGGUL

14
PENILAIAN (EVALUASI) TERNAK

1. Dari arah depan, yang harus diperhatikan antara lain, kepala,


mekarnya tulang rusuk, lebar dada, keadaan dan kesempurnaan
leher dan bahu, kesempurnaan dada, keadaan dan letak kaki
depan.
2. Dari arah samping yang diperhatikana antara lain, dalam dada,
dalam flank, garis punggung dan perut, kekompakan badan,
kesempurnaan pantat dan bahu, dan keadaan letak kaki.
3. Dari arah belakang, yang harus diperhatikan antara lain, lebar
pantat, lebar pinggul, lebar dan kepenuhan pinggang, mekarnya
tulang rusuk, dan keadaan dan letak kaki belakang.
4. Dari arah atas yang harus diperjhatikan antara lain, bahunya,
lebar dada (lingkar dada), tulang rusuk mekar kearah belakang,
panjang pelvis serta lebar pantat.

15
5. Perabaan yang dirasakan antara lain, derajat kegemukan,
kelembutan dan kekenyalan kulit. Perabaan dengan telapak
tangan dan juri, mulai dari bahu sampai pinggul (rump), daerah
rusuk atas dan bawah serta daerah bagian pinggang (loin).
6. Berjalan. Perhatikan pada saat ternak berjalan, gerak kaki dan
kepala. Apakah gerakannya harmonis atau tidak
7. Bagian-bagian tubuh yang biasa dinilai adalah yang mempunyai
kaitan erat dengan reproduksi dan produksi.

UKURAN STATISTIK VITAL


Umur = ……………… tahun
Bera badan = ……………… kg
Tinggi gumba = ……………… cm
Panjang badan = ……………… cm
Lingkar dada = ……………… cm

16
Cara menentukan tingkat kegemukan
pada ternak
• Skor 1

• Pada kondisi skor 1 ternak menunjukkan


keragaan tubuh yang ”Sangat Kurus” di mana
tonjolan tulang belakang, tulang rusuk, tulang
pinggul dan tulang pangkal ekor terlihat sangat
jelas. Pada kondisi tubuh seperti ini, sapi betina
dewasa mengalami gangguan reproduksi berat
yang ditandai dengan berhentinya siklus birahi.

17
SKOR KONDISI 1

18
SKOR KONDISI 2

• Pada kondisi skor 2 ternak menunjukkan


keragaan tubuh yang ”Kurus”, namun lebih baik
dibandingkan dengan ternak pada kondisi skor 1
dimana tonjolan tulang di berbagai tempat mulai
tidak terlihat namun garis tulang rusuk masih
terlihat jelas dan sudah mulai terlihat ada sedikit
perlemakan pada pangkal tulang ekor dimana
pangkal tulang ekor terlihat sedikit lebih bulat.

19
SKOR KONDISI 2

20
SKOR KONDISI 3

• Pada kondisi skor 3 ternak menunjukkan keragaan tubuh


yang ”Sedang atau Menengah”, dimana tonjolan tulang
sudah tidak terlihat lagi dan kerangka tubuh, pertulangan
dan perlemakan mulai terlihat seimbang namun masih
terlihat jelas garis berbentuk segitiga antara tulang HIP
dan rusuk bagian belakang dan tonjolan pangkal tulang
ekor sudah membentuk kurva karena adanya
penimbunan perlemakan pada pangkal tulang ekor.
Pada kondisi tubuh seperti ini, aktivitas reproduksi sapi
betina dewasa sudah kembali normal.

21
SKOR KONDISI 3

22
SKOR KONDISI 4
• Pada kondisi skor 4 ternak menunjukkan keragaan tubuh
yang ”Baik”, dimana kerangka tubuh dan tonjolan tulang
sudah tidak terlihat dan perlemakan sudah lebih
menonjol pada semua bagian tubuh. Garis tonjolan
pangkal tulang ekor masih terlihat namun jika dilihat dari
belakang. Bagian belakang tubuh sudah mulai berbentuk
persegi panjang yang menunjukkan perlemakan pada
bagian paha, pinggul dan paha bagian dalam. Pada
kondisi tubuh seperti ini ternak akan dapat bertahan dan
aktivitas reproduksi tidak terganggu selama musim
kering atau musim kekurangan pakan.

23
SKOR KONDISI 4

24
TUGAS DAN PERANAN JURI
tugas juri adalah menilai atau memilih ternak yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Pemilihan ternak sebenarnya pelaksanaan seleksi, sebab dengan
seleksi akan dapat menghasilkan peningkatan mutu ternak yang dikaitkan
dengan efisiensi produksi dan nilai ekonomis tinggi.

Empat dasar mengadakan seleksi adalah

1. Seleksi didasarkan atas tipe atau individualitas yang ideal


2. Seleksi didasarkan atas asal-usul
3. Seleksi didasarkan atas hasil kontes
4. Seleksi didasarkan atas hasil produksi

25
KUALIFIKASI JURI YANG BAIK SISTEM PENILAIAN
Cara visual (Subyektif)
1. Mengetahui bagian-bagian
tubuh ternak dengan baik 1. Cara pengukuran
2. Dapat membayangkan (Obyektif)
batasan bentuk ideal atau 2. Kartu Nilai Skor (NS)
bentuk standar ternak yang
diinginkan. a. kartu untuk pejantan
3. Berpengamatan tajam b. kartu untuk induk
4. Harus jujur dan tidak mudah c. kartu untuk bakalan
terpengaruh (teguh hati) atau
5. Dapat melakukan evaluasi
secara tepat hasil penggemukan
6. Bijaksana 4. Kartu Nilai Mutlak (NM)

26
27

Anda mungkin juga menyukai