Anda di halaman 1dari 34

Praktikum Pengukuran Listrik dan Instrumentasi 1

Osiloscop

Akbar Putra Daryanto


2320500010
Mochammad Machmud Rifadil, S.ST, MT

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
Tujuan
Mahasiswa dapat menggunakan dan menghitung menggunakan
alat osiloskop dengan benar dan tepat.
Dasar teori
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat
dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat
mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau
frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat
menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan
tegangan pada sumbu Y.
Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti penelitian, sains,
engineering, medikal dan telekomunikasi.
• Karakteristik Pengukuran Oskiloskop
kebanyakan Osiloskop juga dilengkapi dengan alat pengukuran yang dapat
mengukur Frekuensi,   Amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik.
Secara umum, Osiloskop dapat mengukur karakteristik yang berbasis
Waktu (Time) dan juga karakteristik yang berbasis tegangan (Voltage).
 Karakteristik berbasis waktu (Time)
Frekuensi dan Periode – Frekuensi merupakan jumlah getaran yang
dihasilkan selama 1 detik yang dinyatakan dengan Hertz. Sedangkan
periode adalah kebalikan dari Frekuensi, yaitu waktu yang dibutuhkan
untuk menempuh 1 kali getaran yang biasanya dilambangkan dengan t
dengan satuan detik. Kemampuan Osiloskop dalam mengukur maksimum
Frekuensi berbeda-beda tergantung pada tipe osiloskop yang digunakan.
Ada yang dapat mengukur 100MHz, ada yang dapat mengukur 20MHz,
ada yang hanya dapat mengukur 5MHz.
Duty cycle (Siklus kerja)
Duty Cycle adalah perbandingan waktu ketika sinyal mencapai kondisi
ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal. Dengan
kata lain, Siklus Kerja atau Duty Cycle adalah perbandingan lama kondisi
ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap periode.
Rise and fall time
Rise Time adalah waktu perubahan sinyal (durasi) dari sinyal rendah ke
sinyal tinggi, contoh dari 0V ke 5V. Sedangkan Fall Time adalah waktu
perubahan sinyal (durasi) dari sinyal tinggi ke sinyal rendah, contohnya
perubahan dari 5V ke 0V. Karakteristik ini sangat penting dalam
mengukur respon suatu rangkaian terhadap sinyalnya.
Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage)
Amplitudo adalah ukuran besarnya suatu sinyal atau biasanya disebut
dengan tingginya puncak gelombang. Terdapat beberapa cara dalam
pengukuran Amplitudo yang diantaranya adalah pengukuran dari Puncak
tertinggi ke Puncak terendah (Vpp), ada juga yang mengukur salah satu
puncaknya saja baik yang tertinggi maupun yang terendah dengan sumbu
X atau 0V.
Tegangan maksimum dan minimum
Osiloskop dapat dengan mudah menampilkan Tegangan Maksimum dan
Minumum suatu rangkaian Elektronika.
Tegangan rata-rata
Osiloskop dapat melakukan perhitungan terhadap tegangan sinyal yang
diterimanya dan menampilkan hasil tegangan rata-rata sinyal tersebut.
Alat dan bahan
1. Osiloskop simulation di hp android.
2. Osiloskop simulation softwere Ewb.
3. Sumber Ac (Listrik).
4. Probe.
5. Grounding.
Langkah Langkah percobaan 1
1. Buka aplikasi “Oscilloscope Simulator” di Android.
2. Pada tampilan atur probe pada skala 1x
3. Set skala frekuensi pada 100 dan 1000 Hz. Dikarenakan, bila 100 Hz saja
regangan dan rapatan pada gelombang sinus cenderung tetap dan signifikan
mempengaruhi besaran Volt/Div dan Time/Div.
4. Untuk Volt/Div dan Time/Div aturlah nilai dengan range nilai yang sesuai
rencana angka percobaan.
5. Selanjutnya kalibrasi Osiloskop berguna untuk mengatur besar tinggi dan lebar
gelombang sinus tersebut dengan menggeser dari kiri ke kanan.
6. Jangan geser lagi, tinggal masukkan angka berbeda Volt/Div dan Time/Div
untuk pengukuran selanjutnya.
7. Lakukan langkah 6 berulang-ulang sampai pengukuran ke-10.
8. Catat hasil tersebut pada tabel yang disediakan.
Gambar Percobaan
Data Percobaan
Percobaan 1
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10²
Time / div : 10ms
Volt / div : 0,5 V

Tinggi =2
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =120,5 = 1 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 110 = 10 ms
Frekuensi = = = 1000 Hz
Percobaan 2
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 0,2s
Volt / div :2V

Tinggi =2
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div = 12 2=4V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 0,2 = 0,2s
Frekuensi = = = 5 Hz
Percobaan 3
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 0,1 s
Volt / div :1V

 Tinggi =5
 Panjang gelombang =1
 VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt / div = 11 = 5V
 Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 0,1= 0,1s
 Frekuensi = = = 10Hz
Percobaan 4
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 0,1s
Volt / div :2V

Tinggi =2
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div = 12
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 0,1 = 0,1s
Frekuensi = = = 10 Hz
Percobaan 5
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10²
Time / div : 10ms
Volt / div : 0,5 V

Tinggi =3
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =1
Periode (T) = panjang gelombang time/div =1
Frekuensi = = = 100 Hz
Percobaan 6
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10²
Time / div : 20ms
Volt / div : 0,2 V

Tinggi =6
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =1 0,2 = 1.2 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 20 = 20 ms
Frekuensi = = = 500 Hz
Percobaan 7
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10²
Time / div : 10ms
Volt / div : 0,2 V

Tinggi =2
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =1 2 0,2 = 1 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 10 = 10 ms
Frekuensi = = = 1000 Hz
Percobaan 8
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 20ms
Volt / div :5V

Tinggi =2
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div = 1 2 5 = 10 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 20 = 20ms
Frekuensi = = = 500 Hz
Percobaan 9
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 10ms
Volt / div :2V

Tinggi =6
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =1 2 = 12 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 110 = 10 ms
Frekuensi = = = 1000 Hz
Percobaan 10
Keterangan :
Redaman :1
Frekuensi : 10¹
Time / div : 50ms
Volt / div : 0.2 V

Tinggi =4
Panjang gelombang =1
VPP ( puncak ke puncak) = redaman volt /div =1 0,2 = 0.8 V
Periode (T) = panjang gelombang time/div = 1 = 50 ms
Frekuensi = = = 200 Hz
Langkah Langkah percobaan 2
1. Buka software “Livewire”.
2. Pasang sumber AC yang dapat diakses di Gallery, Power Supply.
3. Pasang juga Oscilloscope yang dapat diakses di Gallery, Measuring.
4. Kemudian hubungkan kawat dari sumber AC ke Oscilloscope dengan kutub (+) ke (-) dan (-)
ke (+).
5. Sesuaikan sumber tegangan AC dan frekuensi yang diinginkan.
6. Kemudian click di panel kiri dan munculkan grafik koordinat untuk mengukur gelombang
sinus pada Oscilloscope yang dapat diakse di Insert, Graph. Kemudian play.
7. Ukurlah frekuensi, tegangan, periode dan catatlah pada table yang sudah disediakan.
8. Analisislah karakter gelombang seperti tegangan puncak (Vp-p), lebar gelombang, tinggi
gelombang dan catat di tabel yang disediakan.
9. Ulangi Langkah ke 6-10 untuk mengganti sumber tegangan dan frekuensi untuk data yang
berbeda.
Percobaan 1
F = 1Hz
VAC = 10V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=10
= 14,14 V
Percobaan 2
F = 1Hz
VAC = 9V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 12,27 V
Percobaan 3
F = 1Hz
VAC = 7V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 9,89V
Percobaan 4
F = 1Hz
VAC = 14V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=14
= 19,79 V
Percobaan 5
F = 1Hz
VAC = 28V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 39,59V
Percobaan 6
F = 1Hz
VAC = 13V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=13
= 18,38V
Percobaan 7
F = 1Hz
VAC = 21V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 29,69V
Percobaan 8
F = 1Hz
VAC = 33V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 46,66 V
Percobaan 9
F = 1Hz
VAC = 3V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=3
= 4,24 V
Percobaan 10
F = 1Hz
VAC = 17V
VDC = 9V
Tegangan RMS = VAC
=
= 24,04 V
Analisa data
Percobaan 1 osiloskop di android

Dari pengukuran tersebut bisa dianalisis bahwa pengukuran osiloskop kalibrasi dan gelombang pada dasarnya
sama dalam percobaan kali ini. Pengukuran osiloskop kalibrasi dan gelombang menggunakan persamaan rumus
yang sama. Cuma, pada tabel data yang membedakan adalah osiloskop kalibrasi dihitung dulu antara Time/Div nya
karena pada grafik untuk grafik horizontal tidak ada keterangan untuk Time/Div –nya. Sedangkan, pada osiloskop
gelombang langsung bisa diamati Time/Div –nya. Karena menggunakan, software secara langsung. Bila di hp,
simulator dia cenderung menyerupai alat offline sebenarnya dari Osiloskop. Pada pengukuran kali ini
menggunakan 10 sampel percobaan untuk melihat perbedaan antara regangan dan rapatan pada gelombang sinus
tersebut.
Percobaan 2 osiloskop di Software “Livewire”

Yang membedakan adalah Osiloskop Kalibrasi dipraktikkan pada aplikasi di hp yakni “Oscilloscope
Simulator” terdapat 2 tombol hitam yang berfungsi sebagai probe dan pengatur frekuensi serta 2 tombol coklat
yang berfungsi untuk mengatur Volt/Div dan Time/Div –nya serta penggeser buat kalibrasi besaran gelombang
sinus yang mau diukur. Sedangkan Osiloskop Gelombang pada software di laptop yakni “Electronic WorkBench”
terdapat perbedaan yakni kita hanya bisa mengatur AC input supply dan frekuensinya saja. Dilihat dari keakuratan,
mungkin bisa dilihat bahwa Electronic WorkBench menunjukkan keakuratan yang presisi. Dikarenakan, pada
aplikasi yakni Oscilloscope Simulator masih menunjukan sensitivitas yang sangat besar sehingga untuk pengukuran
lebih akurat di Livewire.

Hitungan yang dipakai yakni:


Vp-p = Volt /Div × Tinggi × probe
Time = Time /Div × Lebar
Kesimpulan

Osiloskop merupakan alat ukur yang dapat menganalisis dan menampilkan suatu gelombang AC,
DC, dan Lissajour pada layer. Cara menggunakan osiloskop dengan baik dan benar yaitu dengan cara
mengkalibrasi/ mengembalikan posisi kearah nol sebelum memulai percobaan. Besar kecilnya
gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber tegangan dan volt/div atau time/div yang
digunakan. Untuk pengukuran kali ini, lebih baik dipraktikkan secara offline juga supaya bisa
mendapatkan perbandingan yang signifikan antara online maupun offline.

Anda mungkin juga menyukai