Anda di halaman 1dari 83

NAVIGASI DARAT

STANDARD KOMPETENSI :
Memahami tentang peralatan navigasi darat dan
mampu mengaplikasikan dalam penjelajahan
medan

RESIMEN III
BAB - I
MEDAN DAN PETA
Kompetensi dasar :
. Memahami tentang PETA
TOPOGRAFI

RESIMEN III PELOPOR


PENGERTIAN MEDAN :

PERMUKAAN BUMI BESERTA SEGALA


SESUATU BENDA DIATASNYA YANG
TETAP DAN TIDAK DAPAT DIPINDAH-
PINDAHKAN

RESIMEN III PELOPOR


MACAM – MACAM MEDAN
a) Medan Baik adalah apabila medan tersebut menguntungkan
pihak kita didalam gerakan, kedudukan, pertempuran,
perawatan, pengangkutan dan sebagainya.

b) Medan Buruk adalah apabila medan tersebut merugikan atau


menghambat pihak kita dalam gerakan, kedudukan,
pertempuran, perawatan, pengangkutan dan sebagainya.

RESIMEN III PELOPOR


BENTUK – BENTUK MEDAN
a) Ditinjau dari Tinggi Rendahnya.

 (1) Medan Rata adalah medan yang sama sekali / hampir rata. Yang
membedakan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya hampir tidak
tampak atau berangsur-angsur sedemikian rupa, sehingga tidak boleh
merupakan sudut yaag lebih besar dan 1,5 derajat.
(2) Medan Tidak Rata adalah medan yang perbedaan antara tinggi
rendahnya atau sebaliknya amat besar serta mendaki dan menurun
sangat tajam.

b) Ditinjau dari Luasnya Pemandangan.

 (1) Medan Terbuka adalah medan dimana tidak terdapat rintangan yang
menghalang-halangi penglihatan (bebas pandang).
(2) Medan Tertutup adalah medan dimana terdapat rintangan atau adanya
benda-benda, tanam-tanaman yang menghalangi penglihatan

RESIMEN III PELOPOR


c) Ditinjau dari Dapat / Tidaknya Dilalui

(1) Medan Terpotong adalah medan dimana terdapat rintangan yang


menghalangi, menghambat gerakan kita (sungai, pagar, rawa dan
lain-lain).
(2) Medan Tidak Terpotong adalah medan yang tidak terdapat
penghalang sama sekali.

TANDA TANDA MEDAN BUATAN:

 Benda di atas bumi.


 Berhubungan dengan bumi.
 Tidak menjadi bagian dari bumi.
Contoh : Bangunan-bangunan, Rumah, Jalan, Tugu, Rel Kereta Api
dan sebagainya.

RESIMEN III PELOPOR


PE TA
- Pengertian :

Adalah Suatu gambaran tentang bumi / sebagian bumi diatas suatu


bidang datar dalam ukuran yang diperkecil , bersifat selektif dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya baik secafra visual
maupun matematis

- Macam macam peta


A. Penggolongan peta berdasarkan penggunaanya :
1. Peta Dasar : Peta untuk membuat peta turunan ,
umumnya adalah peta Topografi yang memuat
4 unsur
( Air, Tumbuhan, Relief dan HBM )
2. Peta Tematis : Menyajikan isi untuk kepentingan
tertentu dengan menggunakan peta dasar utk
meletakkan info tematiknya

Cth : P.geologi, P. geografi, P. Kadaster, P. Irigasi , P.


Jalan , P. Kota , dll

RESIMEN III PELOPOR


B Penggolongan peta berdasarkan Skala
1. Peta Skala besar : > 1:10 000
2. Peta Skala sedang : < 1:10 000 – 1:100 000 >
3. Peta Skala kecil : < 1:100 000

C. Penggolongan peta berdasarkan tujuan / penggunaanya


1. Untuk tujuan militer
2. Untuk Tujuan pembangunan

D. Penggolongan peta berdasarkan cakupan daerah yang dipetakan


1. Peta desa
2. Peta Kabupaten
3, peta propinsi
4. Peta Nasional

E. Penggolongan peta berdasarkan proyeksinya


1. Peta proyeksi polyeder
2. Peta proyeksi LCO
3, peta proyeksi UTM
4. Peta proyeksi Lainya

RESIMEN III PELOPOR


 PETA PLANIMETRI adalah Peta biasa, tidak menggambarkan tentang keadaan
perbedaan tinggi/ rendah dari permukaan bumi.

 PETA AERONAUTIK adalah Peta yang dipakai dalam kalangan Penerbangan.


 PETA HYDROGRAPHI adalah Peta yang dipakai dalam kalangan Pelayaran.

 PETA TOPOGRAPHI adalah Peta yang dibuat dengan selengkap-


lengkapnya, yaitu dengan menggambarkan keadaan serta benda-benda yang
ada di medan dengan tanda-tanda topographi yang menyatakan perbedaan
ketinggian dengan menggunakan garis tinggi / garis bunga (Hechures).

 PETA PHOTO adalah Peta yang dibuat dengan cara memotret dari udara guna
melengkapi Peta Topographi.

 PETA SCHET (BAGAN) adalah Peta yang dibuat dengan cara kasar dari suatu
daerah kecil, misalnya peta Wilayah Polsek.

 PETA SCHET PANORAMA adalah Peta yang dibuat secara kasar mengenai
daerah kecil yang merupakan suatu lukisan dari suatu daerah ; biasanya dibuat
kurang teliti ; merupakan pelengkap peta topographi dan semua benda yang
dianggap penting digambar.
 PETA OLEAT (OVERLAYS) adalah Peta yang dibuat diatas kertas minyak
dengan cara menjiplak atau ngeblat, guna mendampingi Peta Topographi.
Biasanya dibuat dan dilampirkan bersama-sama dengan Laporan Gerakan
Pasukan.

RESIMEN III PELOPOR


TANDA-TANDA PETA
TANDA PETA :
1. MERAH = MENANDAKAN JALAN
2. HIJAU = POHON POHON / HUTAN
3. KUNING = LADANG / SAWAH
4. BIRU = AIR
5. PUTIH = TANAH KOSONG
6. HITAM = KONTUR BANGUNAN KAYU
7. TITIK HITAM PADA PETA = TEMPAT
8. ANGKA = KETINGGIAN SUATU TEMPAT

RESIMEN III PELOPOR


TANDA PETA
Untuk dapat membayangkan keadaan medan dengan tepat dan jelas maka
kita harus mahir membaca peta , untuk itu kita harus menguasai bahasa peta
Bahasa peta adalah sejumlah gambar pengganti yang mewakili bagian
medan , benda medan dan tanda medan . gambar pengganti ini dinamakan
tanda – tanda peta atau symbol peta.
Tanda– tanda peta merupakan hasil usaha penyajian informasi tentang
keadaan medan untuk memudahkan para pemakai peta
dalam membayangkan medan diatas peta. Oleh karena itu tanda – tanda peta
di Indonesia akan berbeda dengan tanda peta Negara lain , bahkan berbeda
pula dengan peta yang diproduksi oleh instansi lain ( mis: peta produksi
Dittop AD berbeda tanda petanya dengan peta yang di produksi
Bakosurtanal / BIG ).
Dengan demikian tanda peta tidak bersifat dogmatis , maka dari itu tanda –
tanda peta di beri penjelasan ( legenda / keterangan ), tanda – tanda peta
tersebut semua akan terangkum dan dijabarkan menjadi beberapa bagaian
dalam peta.
RESIMEN III PELOPOR
BAGIAN – BAGIAN PETA
 Judul Peta, bagian yang menyatakan identitas peta. Pada peta
BAKOSURTANAL meliputi Judul Peta (biasanya merupakan nama daerah
adminsist ratif, tempat terkenal dll) , Skala, Nomor Lembar Peta, Nama
Lembar dan Edisi / terbitan. Sistem Penomoran Peta perlu diketahui untuk
membantu dalam mencari peta tertentu.
 Letak Peta dan Diagram Lokasi Petunjuk Letak Peta
menunjukan nomor dan nama lembar peta terhadap peta sekelilingnya.
Biasanya dalam bentuk matrikini berukuran 3 x 3.
 Lokasi, menunjukan letak peta pada ara yang lebih luas
 Informasi Nama dan Nomor Lembar Peta

RESIMEN III PELOPOR


 Sistem Referensi, terdiri dari sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal,
datum vertikal, satuan tinggi dan selang kontur

 Pembuat dan Penerbit Peta

RESIMEN III PELOPOR


 Legenda merupakan petunjuk tanda atau simbol konvensional yang
digunakan pada peta disertai warna dan deskribsi
 Unsur-unsur Hidrologi

 Unsur-unsur Transportasi

RESIMEN III PELOPOR


 Unsur-unsur Gedung dan Bangunan Lainnya

RESIMEN III PELOPOR


 Unsur – unsur lainya

 Keterangan Riwayat Peta

 Petunjuk Pembacaan Koordinat

RESIMEN III PELOPOR


 Pembagian Daerah Administrasi

 Skala

RESIMEN III PELOPOR


 Singkatan / Kesamaan Arti

 Utara Sebenarnya, Utara Grid, Utara Magnetik

RESIMEN III PELOPOR


Jaring – jaring
bumi

RESIMEN III PELOPOR


Garis garis khayal yang membujur menghubungkan kutub
utara ke kutub selatan dan garis yang yang melintang dari timur
ke barat sehingga bertemu dengan garis dia sendiri sehinggan
membentuk jaring garis koordinat

RESIMEN III PELOPOR


RESIMEN III PELOPOR
LINTANG UTARA
BUJUR BARAT U BUJUR TIMUR

Greenwich

Katulistiw
a

B T
LINTANG SELATAN

S
RESIMEN III PELOPOR
CONTOH
Batas batas wilayah republik indonesia :

94° BT - 141° BT & 06° LU - 11° LS

RESIMEN III PELOPOR


Batas wil RI :
94° BT - 141 °BT
94° BT 141° BT
&
06 ° LU - 11 ° LS

06 °
LU

11° LS

RESIMEN III PELOPOR


Jadi jaring bumi terbagi menjadi :
 360° garis Bujur ( 180 BB & 180 BT )
 180° garis lintang ( 90 LU & 90 LS )
 1° = 60 ’ ( menit )
 1’ = 60 “ ( detik )

Contoh :
106° 48’ 27,34” BT
06° 27’ 48,50” LS
RESIMEN III PELOPOR
Proyeksi peta adalah:
Teknik yang digunakan untuk
menggambarkan sebagian atau
keseluruhan permukaan bumi yang
berbentuk bulat / elipsoid ke
permukaan datar dengan
penyimpangan sekecil mungkin

RESIMEN III PELOPOR


RESIMEN III PELOPOR
Proyeksi dapat dianalogikan :
Jika 3 orang yang belum pernah melihat gajah di minta untuk
menggambar seekor gajah dari sudut yang berbeda pada selembar
kertas ( depan , belakan dan samping ) tentu akan menghasilkan
gambar yang berbeda

RESIMEN III PELOPOR


Sistem penomoran
lembaran peta topografi

indonesia
1. Peta Top proyeksi polyeder
2. Peta Top proyeksi LCO ( lambert conical Orthomorpic )
3. Peta Top proyeksi TM-3
4. Peta Top proyeksi UTM

RESIMEN III PELOPOR


Sistem penomoran lembar peta proyeksi UTM

RESIMEN III PELOPOR


Sistem penomoran lembar peta proyeksi UTM

RESIMEN III PELOPOR


SISTEM PENOMORAN PETA TOP UTM WILAYAH
INDONESIA
 Batas wilayah yang dipetakan adalah :
94° 30’ BT - 141° BT
6° LU - 12° LS

RESIMEN III PELOPOR


SISTEM KOORDINAT PETA TOP0GRAFI
1. Geografi / gratikul ( geographic
Coordinate )
Menyatakan posisi suatu titik dalam satuan derajat , menit , dan
detik ( .....°..…’..…” ) dari garis lintang (Utara dan Selatan) dan
garis bujur (Barat dan Timur)

2. Grid / Grid Coordinate


Menyatakan posisi suatu titik dalam ukuran jarak ( meter ) dari
perpotongan antara sumbu absis (x) dan ordinat(y) pada
koordinat grid dari sebelah barat ke timur dan sebelah selatan
ke utara dari titik acuan. Penyebutan dengan koordinat grid
dapat dilakukan dengan 4 Angka, 6 Angka, 8 Angka, 10 angka
atau yang lebih teliti lagi

RESIMEN III PELOPOR


KOORDINAT PETA

Ekuator

Prime meridian

RESIMEN III PELOPOR


KOORDINAT PETA
 Menurut Sistem Koordinat, bumi dibagi menjadi vak-vak persegi
dengan ukuran 1 km.
 Garis Lurus Horisontal dan Vertikal yang menjadi tepi vak-vak
tersebut dinamakan Koordinat Peta. Tiap-tiap garis koordinat diberi
Nomor 00 – 99 baik dan kiri maupun dari bawah ke atas.
 Maksud sistem ini ialah untuk memudahkan menentukan letak
suatu tempat di Peta dan mencegah kekeliruan/ kesalahan dalam
menyebutkan tempat tersebut di Peta.

RESIMEN III PELOPOR


KOORDINAT PETA
34
1 Km
Persegi
33
1 Km
Persegi
32
1 Km
Persegi
31

21 22 23 24 25 26
RESIMEN III PELOPOR
CARA
MENCARI KOORDINAT
SISTIM 4 ANGKA
 Sebutkan angka/ nomor Koordinat Vertikal
dan Horizontal secara berurutan.
 Sebutkan angka/ nomor Koordinat Vertikal
yang berada di kiri titik tersebut (KIKA).
 Sebutkan angka/ nomor Koordinat
Horizontal yang berada di bawah titik
tersebut (BATAS).
RESIMEN III PELOPOR
KOORDINAT PETA
A DI KOVAK 21.33
34

A
33

B
32
B DI KOVAK 24.32

31

21 22 23 24 25 26
RESIMEN III PELOPOR
CARA MENCARI KOORDINAT
SISTIM 6 ANGKA
Vak yang berukuran 1 km, dimana titik berada dibagi menjadi 10 vak kecil
dengan memakai 9 Garis Vertikal dan 9 Garis Horizontal ; yang diberi
nomor 1 sampai dengan 9, baik ke kiri - ke kanan maupun dari bawah ke
atas, kemudian sebutkan Angka/ Nomor Koordinat secara berurutan,
sebagai berikut :

 Sebutkan angka/ nomor koordinat vertikal yang berada di kiri titik


tersebut.

 Sebutkan pula angka/ nomor koordinat vertikal vak kecil yang berada
di kiri titik tersebut.

 Sebutkan angka nomor koordinat horizontal yang berada di bawah


titik tersebut.

 Sebutkan pula angka/ nomor koordinat horizontal vak kecil yang


berada di bawah titik tersebut. RESIMEN III PELOPOR
KOORDINAT PETA
34

33
A
Co. A : 234.326
32

31

21 22 23 24 25 26
RESIMEN III PELOPOR
CARA MENCARI KOORDINAT

SISTIM 8 ANGKA

Vak yang berukuran 1 km, dimana titik berada dibagi menjadi


10 vak kecil dengan memakai 9 Garis Vertikal dan 9 Garis
Horizontal ; yang diberi nomor 1 sampai dengan 9, Kemudian
vak kecil dibagi menjadi 5 vak, yang diberi nomer 1 sampai
dengan 4 baik ke kiri - ke kanan maupun dari bawah ke atas,
kemudian sebutkan Angka/ Nomor Koordinat secara
berurutan, sebagai berikut :

RESIMEN III PELOPOR


KOORDINAT PETA
34

33
A
Co. A : 2341.3260.
32

31

21 22 23 24 25 26
RESIMEN III PELOPOR
SISTEM GRATICULE (Geografi )
KOORDINAT GRATICULE (GEOGRAFI) PETA :
a. Titik kordinat yang memakai garis warna biru pada
peta.
b. Pada garis lintang Utara / Selatan diberi tanda
dengan angka dari atas ke bawah (ABA)
c. Pada garis bujur Timur / Barat di beri tanda dengan
angka dari kiri ke kanan (KIKA)
d. Satu karvak untuk system garticule ( Geografi )
sama dengan 3,7 cm (925 M). Lalu dijadikan detik
menjadi 30 detik 1 karvak
e. Cara menghitung jarak peta bisa memakai protector
dalam satuan detik
RESIMEN III PELOPOR
SISTEM GRATICULE (Geografi )

48’00’’ 48’30’’
20’00’’   20’00’’

Kebawah 27 Detik

20’30’’ 20’30’
 
 
Kekanan 27 detik ’
 
 
 

TITIK COORDINAT = 06˚20’27” LS


106˚48’27” BT
21’00’’ 21’00’
48’00’’ 48’30’’ 49’00’’

RESIMEN III PELOPOR
CARA KONVERSI TITIK KOORDINAT

1. UNTUK KONVERSI KOORDINAT GOEGRAFI (D,MM,SS.S”) KE DECIMAL


= (NILAI DEGREE)+(NILAI MINUTE/60)+(NILAI SECOND/3600)
contoh
S 06°34’30”
S 6+(34/60)+(30/3600) = 6.57500
Sehingga hasil konversi = 6.57500°
E 106+(43/60)+(49/3600) = 106.73030°

CARA KEDUA
a. Degree diambil dari Degree garis Lintang / Lat
b. Angka second dijadikan minute (Second x 1/60)’
c. Angka Minute dijadikan Degree ( Minute x 1/60)°

Contoh 06° 50’30” = 06° + 50’ + 30”


= 06° + 50’ + (30 x 1/60)’
= 06° + 50’ + 05”
= 06° + 50.5’
= 06° + (50.5 x 1/60)°
= 06° + 0.84°
= 06.84°
Sehingga S 06°34’30” dikonversi ke Decimal = 06.84°
RESIMEN III PELOPOR
CARA KONVERSI TITIK KOORDINAT

2. UNTUK KONVERSI DECIMAL KE KOORDINAT GOEGRAFI (D,MM,SS.S”)


a. Nilai Degres Diambil Dari Nilai Integer Positif
B. Nilai Minute Diambildari Integer (Pecahan Nilai Degree*60)
C. Nilai Second Diambil Dari (Pecahan Nilai Minute*60)

Contoh
S 3.575061° E 98.703044°

S 3° (575061*60) = 34,50366 hasil nya = 34’


(50366*60) = 30,2196 dibulatkan = 30”

sehingga S 3.575061° dikonversi menjadi S 3°34’30”

E 98° (703044*60) = 42.18264 hasil nya = 42’


(18264*60) = 10.9584 dibulatkan = 11”

sehingga E 98.703044 dikonversi menjadi E 98°42’11”

3 UNTUK MERUBAH KOORDIAT GOEGRAFI (D,MM,SS.S”) KE KORDINAT


GRID TINGGAL MEMBACA KOORDINAT PADA PETA BEGITU
SEBALIKNYA.
RESIMEN III PELOPOR
SKALA / KEDAR
 Adalah : suatu perbandingan jarak mendatar antara
dua titik di peta dengan dua titik di medan
 Untuk menyatakan skala dapat dengan :
- Skala Numerik : 1 : 25 000
- Skala Grafis :
- Dengan perkataan : 1 Cm sama dengan 500 meter

RESIMEN III PELOPOR


CARA MENGUKUR JARAK
 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai secarik kertas ; lalu
mencocokkan hasil pengukuran dengan Skala Grafik dari Peta itu.

 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai alat penggaris (Lineal)


dan menyamakan hasil pengukuran tersebut dengan Skala Angka
dan Huruf.
 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai alat pengukur jarak
peta (Mapmeasure), kemudian mengalikan hasil pengukuran
tersebut dengan Skala dari Peta itu.

RESIMEN III PELOPOR


RUMUS
JP Keterangan :

S = S : Skala

JM JP : Jarak Peta
JM : Jarak Medan

JP
JM =
S

JP = JM X S
RESIMEN III PELOPOR
SKALA = JARAK PETA Contoh 1 :
JARAK MEDAN jarak di peta = 1 Cm
Jarak di medan = 0,5 Km
Ditanyakan = Skala
Jawaban = JP
Contoh 2 : JM
Skala peta = 1: 50 000 = 1 Cm
Jarak di peta = 3 Cm 0,5 Km
Ditanyakan = JM = 1 Cm
Jawaban = Skala = JP 50 000 Cm
JM Jadi Skala = 1 : 50 000
1 = 3 Cm
50 000 JM Contoh 3 :
JM = 50 000 x 3Cm Skala peta = 1: 50 000
= 150 000 Cm Jarak di medan = 2000 m
= 1500 meter Ditanyakan = JP
Jadi JM = 1, 5 Km Jawaban = Skala = JM x S

JP = 2000 m 1 : 50.000
JP = 2000
50 000 Cm
= 0, 40 meter
Jadi JP = 4 Cm
RESIMEN III PELOPOR
ARAH POKOK
Dalam hal membaca Peta maupun potong kompas arah
pokok yang dipergunakan adalah arah utara dan ada 3
(tiga) macam arah utara yaitu :

1. UTARA SEBENARNYA
2. UTARA MAGNETIS
3. UTARA GRID / PETA ( UT / GN )

IKHTILAF / penyimpangan / deklinasi


a. Deklinasi Magnet
b. Deklinasi Peta / US-UP / Konvergensi meridian
c. Variasi Magnet

RESIMEN III PELOPOR


 ARAH MATA ANGIN

U = Utara : 0° atau 360°


TL = Timur Laut : 45°
T = Timur : 90°
TG = Tenggara : 135°
S = Selatan : 180°
BD = Barat Daya : 225°
B = Barat : 270°
BL = Barat laut : 315°

CARA MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN APABILA TIDAK ADA KOMPAS

Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai
cara dengan tanpa menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( sebelah kiri dan kanan batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.
7. dll.
RESIMEN III PELOPOR
ARAH UTARA
 UTARA SEBENARNYA (US)
Adalah arah utara yang sesuai dengan/ dan kedudukan kita ke kutub utara
bumi. Arah ini adalah sesuai pula dengan arah Garis Meridian Utara -
Selatan pada peta. Utara ini adalah utara yang tetap.
 Garis Lurus bertanda Bintang (US) True North.
 Arah kedudukan kita ke Kutub Utara.
 Utara ini adalah utara tetap.
 UTARA PETA (UP)
Adalah arah yang sesuai dengan Arah Koordinat Vertikal pada Peta. Pada Peta
arah ini adalah bagian atas pada Peta. GN
 Garis Lurus bertanda "GN" (UP) Grith North.
 Pada peta, arah ini adalah bagian atas peta tersebut.
 UTARA MAGNIT (UM)
Adalah arah yang sesuai dengan arah jarum jam magnit kompas yang menuju ke
kutub magnit bumi dan yang berada di Bothia Felix di sebelah Utara Canada.
 Garis Lurus bertanda "Panah" Magnetis North.
 Jarum Magnit Kompas menuju ke arah kutub magnit
RESIMEN III PELOPOR
yang berada di Bothia Felix sebelah Utara Canada.
DEKLINASI
 Arah US, UP dan UM biasanya tidak sama apabila garis tersebut
dilihat dari suatu titik, sehingga menimbulkan sudut-sudut perbedaan
yang dinamakan Deklinasi.
 Besarnya Deklinasi selalu diukur dari US, karena US adalah Utara
yang tetap dan pasti.

 DEKLINASI PETA(DP)
Adalah suatu sudut perbedaan antara US dan UP, diukur dari US dengan
dinyatakan disebelah Timur( Kanan) ,barat (kiri) dari US.
CONTOH DEKLINASI PETA (DP)

GN GN

DP = 10° Timur DP = 10° Barat


RESIMEN III PELOPOR
DEKLINASI
 DEKLINASI MAGNIT (DM)
Adalah sudut perbedaan antara US dan UM, diukur dari US dengan
dinyatakan di sebelah Barat/ Kiri atau Timur/ Kanan dari US.

Keterangan :
 

 Deklinasi Magnit ini tidak


tetap, akan tetapi berubah
setiap tahun karena
kedudukan Kutub Magnet
berpindah-pindah sedikit
demi sedikit pada tiap-tiap
tahunnya.
 
 Perubahan semakin
berkurang/ bertambah pada
tiap-tiap tahun disebut
Variasi Magnit.

DM = 10° Barat DM = 10° Timur


RESIMEN III PELOPOR
VARIASI MAGNIT
 INCREASE

Dinyatakan Increase apabila perubahan magnit tiap-tiap tahun


bertambah.
 
 DECREASE

Dinyatakan Decrease apabila perubahan tiap-tiap tahun berkurang.


Variasi Magnit didalam Peta dinyatakan dengan keterangan dibawah
Declination Diagram bersama-sama dengan Tahun Deklinasi yang
dinyatakan oleh Declination Diagram tersebut.

RESIMEN III PELOPOR


SUDUT PETA MAGNIT (SPM)
 SUDUT PETA MAGNIT(SPM)
Adalah sudut perbedaan antara UP dan UM dengan dinyatakan di
sebelah Barat/ Kiri atau Timur/ Kanan dan UP.

 Sudut Peta Magnit sebagaimana halnya Deklinasi Magnit, juga tidak


tetap akan tetapi berubah tiap tahun ; karena kedudukan Kutub
Magnit berpindah-pindah sedikit demi sedikit tiap tahun. Perubahan
ini di sebut Variasi Magnit (VM).

 INCREASE
Dinyatakan Increase apabila perubahan magnit pada tiap–tiap tahun
bertambah GN

RESIMEN III PELOPOR


SUDUT PETA MAGNIT (SPM)
 DECREASE
Dinyatakan Decrease apabila perubahan magnit pada tiap–tiap tahun berkurang

GN

RESIMEN III PELOPOR


AZIMUTH
Azimuth ialah suatu sudut yang diukur secara arah jarum
jam (Clock Nise) dari US, UP dan UM ke suatu titik di
dalam Peta atau didalam Medan dengan memakai Busur
Derajad untuk pengukuran di Peta dan dengan memakai
Kompas untuk pengukuran di Medan.

 1. AZIMUTH SEBENARNYA
 2. AZIMUTH MAGNET
 3. AZIMUTH PETA
 4. AZIMUTH BELAKANG

RESIMEN III PELOPOR


MACAM-MACAM
AZIMUTH
 Dilihat dari Pengukuran GN
 Azimuth Sebenarnya (AZS)
Suatu azimuth yang pengukurannya
dari US B

 Azimuth Peta (AZP) GN


Suatu azimuth yang pengukurannya
dari UP
B
GN

A
B  Azimuth Magnit (AZM)
Suatu azimuth yang pengukurannya
dari UM
A RESIMEN III PELOPOR
 Dilihat dari Arah
 Azimuth Muka (AZM)
Sudut yang diukur secara arah jarum jam dari US, UP atau UM kesuatu titik
didalam Peta/ Medan, (dari kedudukan kita (A) ke sasaran (B)

GN
Pengukuran Azimuth Muka pada Peta

- AZP A-B = 70°


- AZS A-B = 65° B
- AZM A-B = 60°
A

70° B
• Pengukuran Azimuth pada Medan
dengan Kompas
270° 90°
A
A = Kedudukan Kita
B = Kedudukan Sasaran

180°
RESIMEN III PELOPOR
 Azimuth Belakang (Back Azimuth) (AZB)
Sudut yang diukur secara arah jarum jam dari sasaran (B) kembali
ke kedudukan kita (A) kebalikan dari Azimuth Muka (AZM)

• Pengukuran Azimuth Belakang pada Peta

35
GN
GN

AZB = 250°
34
AZM = 70°
B

33

21 22 23 24 RESIMEN III PELOPOR


• Pengukuran Azimuth pada Medan dengan Kompas

0° 270° 90°
B
70° 250°

270° 90°
180°
A

180°

RESIMEN III PELOPOR


RUMUS AZIMUTH
• BILA AZM < 180°, MAKA AZB = AZM + 180°
• BILA AZM > 180°, MAKA AZB = AZM - 180°
CARA MENGHITUNG AZIMUTH PETA (AZP) & AZIMUTH MAGNIT
(AZM) :
• Bila UM disebelah Timur/ Kanan UP

GN - AZP = AZM + SPM


AZP = 70°
SPM - AZM = AZP - SPM
10° AZM B
60°

A RESIMEN III PELOPOR


CARA MENGHITUNG AZIMUTH PETA (AZP) & AZIMUTH
MAGNIT (AZM) :
• Bila UM disebelah Barat/ Kiri UP

GN - AZP = AZM - SPM


AZP = 70°
SPM - AZM = AZP + SPM
10° AZM B
80°

RESIMEN III PELOPOR


CONTOH SOAL
1. Diketahui :
a. SPM Tahun 2005 1°30’
VM Pertahun 5’ Increase / Timur GN
b. AZP 40° B

Ditanyakan :
a. SPM Tahun sekarang ? A
b. AZM ? - SPM Tahun 2005 1°30’
- VM Pertahun 5’ Increase/ Timur

1. Jawaban :
a. VM dari Tahun 2005 s/d sekarang (2014) :
(=) 9 X 5’ (=) 45’
SPM Tahun sekarang :
(=) 1°30’ + 45’ (=) 2°15’
b. AZM = AZP - SPM
(=) 40° - 2°15’ (=) 37°45’ = 38°
RESIMEN III PELOPOR
2. Diketahui :
GN
a. SPM Tahun 2005 1°30’
VM Pertahun 5’ Decrease/ Barat
B
b. AZP 40°

Ditanyakan :
a. SPM Tahun sekarang ? A
b. AZM ? - SPM Tahun 2005 1°30’
- VM Pertahun 5’ Decrease/ Barat

Jawaban :
a. VM dari Tahun 2005 s/d sekarang (2014) :
(=) 9 X 5’ (=) 45’
SPM Tahun sekarang :
(=) 1°30’ - 45’ (=) 0°45’

b. AZM = AZP + SPM


(=) 40° + 0°45’ (=) 40°55’ = 41°

RESIMEN III PELOPOR


CATATAN
CARA MEMBULATKAN SUDUT :
 30’ Keatas = 1°
 Kurang dari 30’ dihilangkan
 Karena angka-angka derajad di kompas tidak ada pecahan

1. VM THN SEKARANG =(TAHUN SEKARANG – TAHUN DIKETAHUI) X VM


DIKETAHUI
2. SPM THN DITANYA = SPM DIKETAHUI – VM THN SEKARANG
( DECREASE )
= SPM DIKETAHUI + VM THN SEKARANG
( INCREASE )

•BILA UM DI SEBELAH TIMUR/ KANAN DARI UP, MAKA:


AZP = AZM + SPM
AZM= AZP – SPM
•BILA UM DISEBELAH BARAT / KIRI DARI UP, MAKA :
AZP = AZM –SPM
AZM= AZP + SPM
CATATAN: 1 = 60’(MENIT)

3. AZB ( AZIMUTH BELAKANG) :

•JIKA AZM < 180 , MAKA AZB =RESIMEN III PELOPOR


AZM + 180
GARIS KETINGGIAN / KONTUR
Adalah : Garis khayal diatas tanah yang menyatakan
titik – titik pada permukaan tanah dengan
ketinggian yang sama.
biasanya tidak lurus ( berbelok – belok ) dan tertutup
serta digambar dengan warna coklat diatas peta
Sebenarnya permukaan bumi merupakan bidang yang
tidak rata dan ketidak rataan permukaan bumi itu
( relief ) ini dapat dinyatakan diatas peta dengan suatu
tanda, yaitu dengan :
 Bayangan
 Arsering ( garis – garis arsir )
 Variasi warna
 Garis ketinggian / garis samatinggi /
KONTUR
RESIMEN III PELOPOR
MACAM – MACAM KONTUR
 Garis Kontur yang digambarkan dengan garis tipis
 Garis Kontur yang digambarkan dengan garis tebal
 Garis Kontur yang digambarkan dengan garis terputus – putus
SIFAT-SIFAT GARIS KONTUR
1. Perbedaan antara dua garis ketinggian yang berurutan pada
umumnya adalah setengah dari bilangan angka ribuan pada kedar
dinyatakan dengan satuan meter
Contoh :
Kedar 1 : 50 000, perbedaan tinggi antara 2 garis yang
berurutan adalah ½ X 1000 X 50 000 = 25 meter
Ada kalanya perbedaan tinggi antara 2 garis ketinggian yang
berurutan pada peta menyimpang dari perhitungan tersebut
diatas . untuk itu dapat kita lihat pada keterangan legenda tiap –
tiap lembaran peta
2. Garis Ketinggian pertama telah mempunyai harga tinggi
3. Garis Ketinggian yang rendah selalu mengelilingi garis ketinggian
yang lebih tinggi , kecuali pada bawah / depresi / danau
4. Garis ketinggian yang menjorok ke dalam merupakan suatu lembah
( bagian yang rendah ) dan biasanya terdapat sungai
5. Garis ketinggian yang menjorok
RESIMEN III PELOPOR keluar merupakan sutu
punggungan
6. Pada umumnya garis ketinggian kesepuluhan digambarkan
dengan garis tebal, kecuali hal – hal yang menyimpang akan
diterangkan pada legenda tiap lembaran peta tersebut .
7. Garis ketinggian Penolong (terputus-putus) menyatakan
ketinggian separuh atau lebih dari perbedaan tinggi antara dua
garis ketinggian yang berurutan
8. Garis ketinggian yang satu dengan yang lainya tidak akan
bersilang / bertemu, kecuali pada lembah yang sangat curam /
tebing / air terjun
9. Garis ketinggian yang rapat berarti daerahnya makin terjal,
sedangkan garis ketinggian yang jarang menandakan daerah
yang datar.

RESIMEN III PELOPOR


Bentuk Kontur
1. Garis kontur rapat memperlihatkan kemiringan yang curam
2. Garis kontur yang renggang memperlihatkan kemiringan
yang landai
3. Garis kontur yang dengan selang yang teratur
memperlihatkan kemiringan yang teratur juga
4. Jika jarak antar kontur mengecil dari atas ke bawah ,
kemiringannya cembung
5. Jika jarak antar kontur membesarl dari atas ke bawah,
kemiringannya cekung
6. Garis kontur berbentuk V kearah atas gunung (bukit)
memperlihatkan lembah
7. Garis kontur berbentuk V kearah bawah gunung (bukit)
memperlihatkan punggungan gunung
RESIMEN III PELOPOR
CONTOH KONTUR

RESIMEN III PELOPOR


RESIMEN III PELOPOR
RESIMEN III PELOPOR
MENENTUKAN TEMPAT
Untuk menentukan tempat pada Peta dengan memakai Kompas dan Busur
Derajad, dapat memakai cara-cara sebagai berikut :

 INTERSECTION / INTERSEKSI
Adalah cara untuk menentukan titik/ letak suatu tempat di peta, tanpa mendatangi
tempat tersebut di medan, dengan pertolongan 2 (dua) atau 3 (tiga) titik yang
dikenal di peta dengan di medan.

RESIMEN III PELOPOR


INTERSEKSI
22

Titik yang dicari

21

I II
Pertigaan
20 Jembatan
31 32 33 34 35
RESIMEN III PELOPOR
DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS :

 Bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari tempat kedudukan


kita yang pertama yang tergambar di Peta ke arah suatu tempat di Medan
yang akan kita tentukan kedudukannya didalam Medan.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan lukislah AZP tersebut dengan garis
lurus dan tempat kedudukan kita yang pertama tersebut didalam Peta.
 Bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari tempat kedudukan
kita yang kedua ; yang terdapat juga dalam Peta ke arah suatu tempat di
Medan yang akan kita tentukan kedudukannya didalam Medan.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan lukislah AZP tersebut dengan garis
lurus dari tempat kedudukan kita yang kedua tersebut di dalam Peta.
 Tempat kedudukan garis AZP bersilang, disitulah tempat kedudukan benda
yang kita maksudkan.
 Pada setiap pengukuran besarnya sudut kompas minimal 30° dan maksimal
150°
 Tentukan koordinatnya.

RESIMEN III PELOPOR


CONTOH
INTERSEKSI
I. - SPM = 5°
- AZM I = 35°
- AZP I = 35° + 5° = 40°
 

II.- SPM = 5°
- AZM II = 325°
- AZP II = 325° + 5° = 330°

RESIMEN III PELOPOR


 RESECTION/ RESEKSI
Adalah suatu cara untuk menentukan kedudukan kita dengan menggunakan 2
(dua) atau lebih titik di Medan yang berada didekat atau sekeliling kita dan
tergambar juga di Peta.

RESIMEN III PELOPOR


RESEKSI
 Bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari kedudukan kita ke
arah titik/ benda di Medan disekeliling kita yang pertama yang terdapat juga
di Peta.

 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan carilah AZB nya, lalu lukislah AZB
tersebut dengan garis lurus dari titik/ benda yang pertama didalam Peta.

 Bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari kedudukan kita ke


arah titik/ benda di Medan disekeliling kita yang kedua yang terdapat juga di
Peta.

 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan carilah AZB nya, lalu lukislah AZB
tersebut dengan garis lurus dari titik/ benda yang kedua didalam Peta.

 Tempat kedua garis AZB tersebut bersilang, disitulah letak kedudukan kita.

RESIMEN III PELOPOR


CONTOH RESEKSI
I. - SPM = 5° II.- SPM = 5°
- AZM I = 315° - AZM II = 35°
- AZP I = 315° + 5° = 320° - AZP II = 35° + 5° = 40°
- AZB I = 320° - 180° = 140° - AZB I = 40° + 180° = 220°
22

AZB I = 140° AZB II = 220°


G.MENYAN
21
G. BUNDER

Titik Koordinat
Kita sekarang

20
31 32 33III PELOPOR
RESIMEN 34 35
MODEFIED RESECTION
MODEFIED RESECTION adalah suatu Resection dengan menggunakan satu
titik saja, yaitu apabila kita berada disuatu benda Medan yang Linear.
(Misal : Jalan, Rel Kereta Api, Sungai, Tepi Laut/ Pantai)
I. - SPM = 5°
- AZM = 315°
- AZP = 315° + 5° = 320°
- AZB = 320° - 180° = 140°
22
AZB = 140°
G. MENYAN
G. BUNDER

21

SUNGAI Titik
Koordinat
Kita
sekarang
20
31 32 33 34 35
RESIMEN III PELOPOR
MENGORIENTER PETA
MENGORIENTER PETA adalah menyesuaikan/ menempatkan Peta sedemikian
rupa sehingga arah dan kedudukannya sesuai dengan keadaan yang
sebenamya di Medan.
 DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS
 Letakkan Kompas diatas Peta, sehingga garis utara selatan/ garis rambut
Kompas terletak diatas Peta dan sejajar dengan garis UM (Garis Koordinat
Vertikal).
 Putar-putarlah Peta dengan Kompas yang terletak diatasnya, sehingga
jarum Kompas berhimpit dengan garis utara selatan/ garis rambut.
 DENGAN MENGGUNAKAN BENDA DIDALAM MEDAN
 Pilihlah suatu benda didalam Medan (Misal: Bukit), yang dapat dilihat dari
kedudukan kita dan terdapat juga di Peta.
 Buatlah pada Peta itu, suatu garis lurus dan kedudukan kita ke benda tersebut.
 Putar-putarlah Peta tersebut, sehingga garis lurus pada Peta itu menuju ke arah
benda didalam Medan tersebut.
 SIANG HARI
 Luruskan derajat dari AZM yang ditentukan dengan garis rambut
 Selanjutnya berjalan menurut arah yang lurus dengan garis rambut

RESIMEN III PELOPOR


 MALAM HARI

 Luruskan derajat dari AZM yang ditentukan dengan garis rambut


 Selanjutnya buat garis radium (warna hijau) berhimpit dengan jarum magnit
kompat
 Berjalan menurut arah garis rambut dengan selalu memperhatikan bahwa garis
radium itu harus selalu berhimpit dengan jarum magnit kompas
 Sebagai titik tanda/titik bidik dapat menggunakan/ menempatkan seseorang
didepan

 YANG MEMPENGARUHI KOMPAS

 Kawat listrik tegangan tinggi dan Senjata berat = Jarak ± 60 m


 Kawat telegraph dan Senjata sedang = Jarak ± 40 m
 Pagar kawat berduri = Jarak ± 10 m
 Topi baja dan senjata ringan = Jarak ± 3

RESIMEN III PELOPOR

Anda mungkin juga menyukai