Anda di halaman 1dari 25

Instrumen dan Mekanisme

Keuangan Syariah
Kelompok 4 :
• Nurul Mahaliyatul Jannah (12007027)
• Ropik (12007086)
• Tania Sari (12007111)
TEMA
01 04
Mekanisme Keuangan Berbasis Sewa
Instrumen Keuangan Syariah Primer Menyewa

02 05
Mekanisme Keuangan Syariah Mekanisme Keuangan Berbasis
Berbasis Bagi Hasil Titipan

03 06
Mekanisme Keuangan Berbasis Jual Mekanisme Keuangan Berbasis
Beli Hutang (Qard) dan Kebaikan
(Qardul Hasan)
01
Instrument Keuangan
Syariah Primer
Instrumen Keuangan Syariah Primer,
merupakan akad dimana syarat dan
kondisinya akan menentukan risiko dan
profit keuntungan instrument tersebut.
Jenis - Jenis Instrumen Keuangan
Syariah Primer

Mudharabah Musyarokah Sukuk wadiah


Bentuk kerja sama antara dua Akad kerjasama yang terjadi Surat hutang yang berprinsip Titipan murni dari satu pihak
belah pihak yaitu pemilik antara pemilik modal untuk syariah. ke pihak lain yang harus
modal (shahibul maal) dan dijaga dan dikembalikan
Pengelola (Mudharib).
menggabungkan modal.
kapan saja si penitip
menghendakinya.
Kontrak yang berhubungan dengan
transaksi komersial dan bisnis
Kontrak
Transaksional Kontrak Pembiayaan
Kontrak yang berhubungan dengan Menawarkan jalan untuk menciptakan dan
sector transaksi ekonomi riil yang memperluas kredit, memfalitasi pembiayaan
memfasilitasi pertukaran, penjualan kontrak transaksional dan memberikan saluran
dan perdagangan komoditas dan jasa. untuk pembentukan kapital dan mobilisai
sumber daya antara investor dan pengusaha.
Kontrak Kesejahteraan
Kontrak lntermediasi sosial
Kontrak yang memfasilitasi Kontrak antara individu dan masyarakat untuk
pelaksanaan kontrak transaksional memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan
dan finansial yang efisien dan bagi mereka yang kurang mampu.
transparan.
02
Mekanisme Keuangan
Syariah Berbais Bagi Hasil
Bagi hasil adalah akad kerja sama
antara bank sebagai pemilik modal
dengan nasabah sebagai pengelolah
modal untuk memperoleh keuntungan
dan membagi keuntungan yang
diperoleh berdasarkan nisbah yang
disepakati.
Pembiayaan dengan sistem bagi hasil
berdasarkan prinsipnya yaitu :

Mudharabah Musyarakah
• Pembiayaan Mudharabah • Akad kerja sama antara dua belah
sendiri merupakan salah pihak atau lebih untuk usaha tertentu
satu produk pembiayaan dimana masing-masing pihak
bank syariah sebagai memberikan konstribusi dana dengan
instrument perekonomian kesepakatan bahwa keuntungan dan
dalam islam berdasarkan risiko akan di tanggung Bersama
bagi hasil. sesuai dengan kesepakatan.
Mekanisme Bagi Hasil
—Profit Sharing
Kesepakatan untuk membagikan keuntungan dari
suatu usaha, Keuntungan yang berasal dari pendapatan
yang sudah di kurangi dengan ongkos produksi atau
operasional sehigga hasil yang di dapatkan merupakan
kentungan bersih.
—Gross Profit Sharing
Kesepakatan bagi hasil yang keuntungan
hasil usaha dihitung berdasarkan
pendapatan yang di kurangi pokok
penjualan.
—Revenue Sharing
Pendapatan yang belum di kurangi dengan biaya
operasional dan komisi dalam system perbankan.Hal
ini di hitung dari total pendapatan pengolaan dana.
03
Mekanisme Keuangan
Berbasis Jual beli
Jual beli adalah proses
pemindahan hak milik/barang
atau harta kepada pihak lain
dengan menggunakan uang
sebagai alat tukarnya.
Mekanisme Keuangan
Berbasis Jual Beli
Murabahah
Akad jual beli atas barang tertentu dimana penjual menyebutkan
jelas barang yang diperjualbelikan, Termasuk harga pembelian
barang kepada pembeli kemudian mensyaratkan atasnya
keuntungan/laba jumlah tertentu.
Saham
Akad Jual beli suatu barang (komoditi) dimana
harganya dibayar dengan segera (pada saat akad
Istishna disepakati) sedangkan barangnya akan diserahkan
kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.
Akad kontrak jual beli barang antara dua
pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain,
dan barang pesanan akan di produksi sesuai
dengan spefikasi yang telah disepakati dan
menjualnya dengan harga dan cara
pembayaran yang disetujui terlebih dahulu.
Mekanisme Keuangan
04 Berbasis Sewa Menyewa

.
Sewa menyewa adalah suatu persetujuan, dengan
pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan
kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain
selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu
harga yang disanggupi oleh pihak tersebut terakhir
itu, dalam perbankan Syariah dikenal pembiayaan
dan berdasarkan akad sewa menyewa yang disebut
ijarah.

.
Ada dua jenis ijarah dalam hukum
Islam :

1. Ijarah yang berhubungan dengan 2. Ijarah yang berhubungan


sewa jasa, yaitu mempekerjakan dengan sewa asset atau
jasa seseorang dengan upah properti, yaitu memindahkan
sebagai imbalan jasa yang hak untuk memakai dari asset
disewa. Pihak yang atau properti tertentu kepada
mempekerjakan disebut orang lain dengan imbalan
musta’jir, pihak pekerja disebut biaya sewa.
ajir, upah yang dibayar disebut
ujrah.
Rukun Ijarah
Rukun ijarah itu hanya ada satu, yaitu
ijab (ungkapan menyewakan) dan
qabul (persetujuan terhadap sewa
menyewa).
—Menurut Ulama Hanafiyah
Rukun ijarah itu ada empat, yaitu: (a) orang
yang berakad, (b) sewa/imbalan, (c)
manfaat, dan (d) shighat (ijab dan qabul).

—Menurut Jumhur Ulama


Rukun dari akad Ijarah yang harus
dipenuhi dalam transaksi yaitu:

1.Pelaku akad, yaitu musta’jir (penyewa)


adalah pihak yang menyewa asset, dan
mu’jir/mua’jir (pemilik) adalah pihak
pemilik yang menyewakan asset.
2. Objek akad, yaitu ma’jur (asset yang
disewakan), dan ujroh (harga sewa)
3. Shiqhat, yaitu ijab dan qabul
Mekanisme
Keuangan Berbasis
Titipan

05
Titipan adalah simpanan pada bank
(perorangan atau badan hukum, dalam
mata uang rupiah) yang penarikannya
dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan
menggunakan media slip penarikan atau
pemindah bukuan lainnya.
Hukum menerima wadi’ah atau barang
titipan itu ada 4 (empat), yaitu :

Sunnah Haram
Wajib Makruh
Bagi orang yang percaya pada Apabila dia tidak kuasa atau
dirinya bahwa dia sanggup tidak sanggup menjaganya Menitipkan kepada orang
Apabila sudah tidak
memelihara dan menjaganya, sebagaimana mestinya, yang dapat menjaganya tetapi
ada lagi orang yang karena seolah-olah dia
menerimanya bila disertai niat ia tidak percaya pada dirinya,
bisa dipercaya, membiarkan pintu bahkan dikhawatirkan
yang tulus ikhlas kepada Allah. kecuali hanya dia kerusakan atau hilangnya kemudian hari dia akan
Dianjurkan menerima wadi’ah, satu-satunya. barang titipan. berkhianat terhadap barang
karena ada pahala yang besar titipan itu.
disana.
06
Mekanisme Keuangan
Berbasis Hutang (Qard) &
Kebaikan (Qardhul Hasa)
Al-Qardh adalah pemberian harta kepada
orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali atau dengan kata lain meminjamkan
tanpa mengharapkan imbalan.

.
Rukun Qard Ada
Empat Yaitu :
Muqridh Mustaridh
Orang yang mempunyai Orang yang mempunyai
barang-barangg untuk hutang.
dihutangkan

Muqtaradh Sighat Akad


Obyek yang berhutang. Ijab kabul.
Malu bertanya sesat dijalan,
ini dikelas bukan dijalan jadi
gak usah nanya ya gak bakal
sesat kok.

Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai