Anda di halaman 1dari 48

Pertemuan Kader

Jumantik
Gembong, 31 Mei 2022
Apa itu Demam
Berdarah??
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue
ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.

Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan


sebaran di seluruh wilayah tanah air.

Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan :


 demam mendadak,
 sakit kepala,
 nyeri belakang bola mata,
 mual dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi
berdarah serta
 adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada
penderita.
Dampak yang terjadi akibat DBD
Sampai saat ini DBD masih menjadi masalah kesehatan bagi
masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi.

Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan


kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan
berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.

Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup


mahal, sedangkan dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu
kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti
transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit.

Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini


belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam
tahap ujicoba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini
adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor).
Pemberantasan vektor ini dapat dilakukan pada saat masih berupa
jentik atau nyamuk dewasa
Siklus Nyamuk Aedes
Aegypti ??
Siklus Nyamuk Aedes Aegypti
Langkah Pencegahan
3M Plus (1) MENGURAS

Merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat


yang sering menjadi penampungan air seperti bak
mandi, kendi, toren air, drum dan tempat
penampungan air lainnya. Dinding bak maupun
penampungan air juga harus digosok untuk
membersihkan dan membuang telur nyamuk yang
menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim
hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan
setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang
dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
3M Plus (2) MENUTUP

Merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat


penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat
berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3M Plus (3)
MEMANFAATKAN/
MANDAUR ULANG
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas
yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita
juga disarankan untuk memanfaatkan
kembali atau mendaur ulang barang-
barang bekas yang berpotensi menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk demam
berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya
pencegahan tambahan seperti berikut:
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
Menggunakan obat anti nyamuk
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
Gotong Royong membersihkan lingkungan
Periksa tempat-tempat penampungan air
Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
Memberikan larvasida pada penampungan air yang
susah dikuras
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Menanam tanaman pengusir nyamuk
LARVASIDASI

Larvasidasi adalah pengendalian larva (jentik) nyamuk


dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk
membunuh larva tersebut.
Pemberian larvasida ini dapat menekan kepadatan
populasi untuk jangka waktu 2 bulan. Jenis larvasida
ada bermacam-macam, diantaranya adalah temephos,
piriproksifen, metopren dan bacillus thuringensis.
FOGGING

Nyamuk dewasa dapat diberantas dengan pengasapan


menggunakan insektisida (racun serangga). Melakukan
pengasapan saja tidak cukup, karena dengan
pengasapan itu yang mati hanya nyamuk dewasa saja.

Jentik nyamuk tidak mati dengan pengasapan. Selama


jentik tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk
yang baru menetas dari tempat perkembangbiakannya.

Cara paling tepat memberantas nyamuk adalah


memberantas jentiknya dengan kegiatan PSN 3M Plus
Membentuk Jumantik (Juru
Pemantau Jentik) terbukti
berhasil menurunkan
jumlah kasus DBD
Apa itu Jumantik ???
PENGERTIAN JUMANTIK

Juru pemantau jentik atau Jumantik adalah


orang yang melakukan pemeriksaan,
pemantauan dan pemberantasan jentik
nyamuk khususnya Aedes aegypti dan
Aedes albopictus
KOORDINATOR
JUMANTIK
Adalah satu atau lebih jumantik/kader yang
ditunjuk oleh Ketua RT untuk melakukan
pemantauan dan pembinaan pelaksanaan
jumantik rumah dan jumantik lingkungan
(crosscheck).
SUPERVISOR JUMANTIK

Adalah satu atau lebih anggota dari Pokja


DBD atau orang yang ditunjuk oleh Ketua
RW/Kepala Desa/Lurah untuk melakukan
pengolahan data dan pemantauan
pelaksanaan jumantik di lingkungan RT.
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB KOORDINATOR
JUMANTIK
1. Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok kepada
masyarakat. Satu Koordinator Jumantik bertanggungjawab
membina 20 hingga 25 orang Jumantik rumah/lingkungan.
2. Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan PSN 3M Plus
di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Membuat rencana/jadwal kunjungan ke seluruh bangunan
baik rumah maupun TTU/TTI di wilayah kerjanya.
4. Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah/tempat
tinggal, TTU dan TTI setiap 2 minggu.
5. Melakukan pemantauan jentik di rumah dan bangunan yang
tidak berpenghuni seminggu sekali.
6. Membuat catatan/rekapitulasi hasil pemantauan jentik rumah,
TTU dan TTI sebulan sekali.
7. Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Supervisor
Jumantik sebulan sekali.
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB SUPERVISOR
JUMANTIK
1. Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja
Koordinator Jumantik.
2. Memberikan bimbingan teknis kepada Koordinator
Jumantik.
3. Melakukan pembinaan dan peningkatan
keterampilan kegiatan pemantauan jentik dan PSN
3M Plus kepada Koordinator Jumantik.
4. Melakukan pengolahan data pemantauan jentik
menjadi data Angka Bebas Jentik (ABJ).
5. Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan sekali.
CONTOH PSN KIT

PSN kit berupa topi, rompi, tas kerja,


alat tulis, senter, pipet dan plastik tempat
jentik dan larvasida.
KUNJUNGAN RUMAH

Kunjungan ke rumah oleh Koordinator


Jumantik
KUNJUNGAN RUMAH
Mengajak pemilik rumah bersama-sama memeriksa tempat-
tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Misalnya
bak penampungan air, tatakan pot bunga, vas bunga, tempat
penampungan air dispenser, penampungan air buangan di
belakang lemari es, wadah air minum burung serta barang-
barang bekas seperti ban, botol air dan lain-lainnya.

 Pemeriksaan dimulai di dalam rumah dan dilanjutkan di luar


rumah.
 Jika ditemukan jentik nyamuk maka kepada tuan
rumah/pengelola bangunan diberi penjelasan tentang tempat-
tempat perkembangbiakan nyamuk dan melaksanakan PSN
3M Plus.
 Jika tidak ditemukan jentik maka kepada tuan
rumah/pengelola bangunan disampaikan pujian dan
memberikan saran untuk terus menjaga agar selalu bebas
jentik dan tetap melaksanakan PSN 3MPlus.
TATA CARA PEMANTAUAN
JENTIK
1) Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan
tempat-tempat penampungan air lainnya.
2) Jika tidak terlihat adanya jentik tunggu sampai kira-
kira satu menit, jika ada jentik pasti akan muncul ke
permukaan air untuk bernafas.
3) Gunakan senter apabila wadah air tersebut terlalu
dalam dan gelap.
4) Periksa juga tempat-tempat berpotensi menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk misalnya vas
bunga, tempat minum burung, kaleng-kaleng bekas,
botol plastik, ban bekas, tatakan pot bunga, tatakan
dispenser dan lain-lain.
5) Tempat lain di sekitar rumah yaitu talang/saluran air
yang terbuka/tidak lancar, lubang-lubang pada
potongan bambu atau pohon lainnya.
TATA CARA PEMANTAUAN
JENTIK
Rumus Perhitungan Angka
Bebas Jentik (ABJ)

Target ABJ >95%


PELAPORAN
1. Kartu Jentik
 Diisi mandiri oleh jumantik rumah dan jumantik
Lingkungan
 Dilakukan seminggu sekali
 Dengan memberikan tanda + atau -

2. Laporan Koordinator Jumantik


 Dilakukan di level RT,
 Dilakukan sebulan sekali
 Direkap dari kartu Jentik

3. Laporan Supervisor Jumantik


 Dilakukan di level RW/Desa/Kelurahan,
 Dilakukan sebulan sekali
 Direkap dari laporan koordinator
Contoh Tempat Penampungan Air Tempat
Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
Contoh Tempat Penampungan Air Tempat
Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
Contoh Tempat Penampungan Air Tempat
Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
Contoh Tempat Penampungan Air Tempat
Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
Contoh Kasus
Kasus 1
Bapak Burhan, seorang Kepala Keluarga yang
tinggal di Desa Ciloto RT. 2/RW 1, Kecamatan
Cipanas, selalu rutin melakukan pemeriksaan jentik
di rumahnya. Pada tahun 2016, Pak Burhan telah
melakukan pemeriksaan jentik dibulan Januari
dengan hasil sebagai berikut :
- Minggu ke-1 : -
- Minggu ke-2 : +
- Minggu ke-3 : -
- Minggu ke-4 : tidak dilakukan
Dari 10 KK di RT 01 dan RW 02 yang melakukan
pemantauan jentik, terdapat 3 KK yang ditemukan
jentik (termasuk pak Burhan)
Hitunglah berapa ABJ di RT 01 RW 02 ?
Kasus 2

Hitunglah
ABJ
masing-
masing RT
sesuai data
tersebut ?
Kasus 3

Hitunglah
ABJ Total
Keseluruha
n RW 02
Ds. Ciloto ?
Hasil Rekapan ABJ
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai