Anda di halaman 1dari 12

TEORI PERUBAHAN SOSIAL, PEMBANGUNAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (THEORY


GIDDENS DAN BOURDIEU)
Oleh :
Azhar Rasyidah Lubis 227047003
Salinem 227047004
Teori Perubahan Sosial, Pembangunan dan
Pemberdayan Menurut Anthony Giddens

 Dikenal dengan Teori Strukturasi


 Teori strukturasi menggambarkan suatu sudut pandang tentang relasi
antara agensi (agency) dan struktur (structure). “struktur” adalah
“rules and resources” yang dipakai pada produksi dan reproduksi sistem.
Sedangkan “agensi” (terjemahan harfiah Inggris: agency) adalah
individu. Segala sesuatu tidak mungkin terjadi lewat intervensi individu.
 Giddens memaparkan perubahan sosial dalam masyarakat tidak hanya
terjadi akibat perubahan struktur ataupun perubahan inividu.
Perubahan sosial dapat terjadi akibat pertautan dari perubahan struktur
ditambah perubahan perubahan individu, begitu pula sebaliknya.
 Struktur dan agensi tidak dipandang sebagai dua hal yang
terpisah, karena jika demikian akan muncul dualisme
struktur-agensi.
 Hubungan antara keduanya bersifat dialektik, dalam arti
struktur dan agensi saling mempengaruhi dan hal ini
berlangsung terus menerus tanpa henti. Struktur
mempengaruhi agensi dalam dua arti: memampukan
(enabling) dan menghambat (constraining).
 Teori strukturasi yang menjadi pusat perhatian bukan struktur,
bukan pula agensi, melainkan apa yang oleh Giddens disebut social
practic yaitu bagaimana manusia-manusia menjalani hidup sehari-
hari, baik dalam hubungannya dengan anak-istri/suami, sahabat,
maupun dengan birokrat, dan lain-lain.

 Konsep dualitas struktur  menerangkan bahwa struktur bukan


hanya medium, tetapi juga hasil dari tingkah laku (conduct) yang
diorganisasikan secara berulang. Dengan kata lain, struktur bukan
hanya memandu tindakan tetapi juga merupakan akibat dari
tindakan agent dalam proses produksi dan reproduksi sistem sosial.
Ada tiga dimensi struktural dalam praktik sosial (signifikansi,
dominasi dan legitimasi)
 Struktur signifikasi atau penandaan adalah struktur yang
menyangkut simbolik, pemaknaan, penyebutan dan
wacana.
 Struktur dominasi atau penguasaan mencakup penguasaan
atas orang dan barang. Penguasaan atas orang berkaitan
dengan politik. Sementara penguasaan terhadap barang
berkaitan dengan bidang ekonomi.
 Struktur legitimasi atau pembenaran menyangkut
peraturan normatif yang terungkap dalam tata hukum
3 (tiga) dimensi internal pelaku menurut Giddens, yaitu motivasi
tak sadar (unconscious motives), kesadaran praktis (practical
consciousness), dan kesadaran diskursif (discursive
consciousness).
 Motivasi tak sadar (unconscious motives) menyangkut
keinginan atau kebutuhan yang berpotensi mengarahkan
tindakan, tapi bukan tindakan itu sendiri.
 kesadaran diskursif (discursive consciousness) mengacu pada
kapasitas kita merefleksikan dan memberikan penjelasan rinci
serta eksplisit atas tindakan kita. Dengan kata lain terdapat
sejumlah alasan bagi semua tindakan kita.
 kesadaran praktis (practical consciousness) menunjuk pada
gugus pengetahuan yang tidak selalu bisa diurai.
Teori Perubahan Sosial, Pembangunan dan
Pemberdayan Menurut Pierre Bourdieu.

 Berorientasi pada hubungan berbeda pendapat antara


struktur objektif dan fenomena subjektif dalam melihat
realitas sosial, yang disebut strukturalisme konstruktif, atau
konstruktivis strukturalisme (constructivist structuralism)
 Bourdieu menyebutnya “strukturalisme genetis”, yaitu
strukturalis genetis sebagai metode pendekatan untuk
mendeskripsikan suatu cara berpikir dan cara menanyakan,
tidak dapat dipisahkan dari analisis asal-usul struktur sosial
itu sendiri.
 Perubahan sosial, dipandang sebagai suatu proses perubahan
yang melibatkan secara serentak dan berkesinambungan
dimensi struktur maupun agen, yang prosesnya berlangsung
secara dialektis.

 Dalam konteks untuk menjelaskan proses perubahan sosial ini,


maka ada tiga konsep penting dari Bourdieu yang bisa
dimanfaatkan, yaitu konsep habitus (habitus), field (arena),
dan capital (modal/kapital). Tiga konsep ini bisa digunakan
secara serentak karena ketiganya adalah konsep yang saling
terhubung dan saling menjelaskan.
KONSEP HABITUS
 habitus adalah: hasil dari suatu proses panjang, berkaitan dengan
kecenderungan yang ditempati seseorang dalam suatu dunia sosial.
Oleh karena itu, habitus sifatnya juga berbeda-beda, tergantung pada
kecenderungan seseorang dalam dunia sosialnya; dan inilah yang
menjelaskan mengapa tidak semua orang memiliki habitus yang sama.

 Selain merupakan fenomena kolektif dan memiliki dimensi historis,


habitus juga memiliki sifat durable dan transporable, yaitu bisa
dipindah-pindahkan dari satu field (arena) ke field yang lain. Dalam
konteks perpindahan habitus ini, mungkin saja terjadi apa yang disebut
“ketidaksesuaian habitus”. Hal ini terjadi bila suatu habitus tertentu
ternyata tidak sesuai dengan field yang ada. Hasilnya adalah apa yang
disebut Bourdieu dengan hysteresis
KONSEP FIELD
 Field atau arena bisa dipahami sebagai jaringan (networks) dari relasi di
antara posisi-posisi obyektif, yang keberadaannya terpisah dari kesadaran dan
keinginan individual.
 Arena dalam pandangan Bourdieu merupakan sebuah ruang untuk
mempertarungkan posisi-posisi untuk saling menguatkan dan bahkan
menjatuhkan antar individu atau kelompok dengan berbagai modal yang
tersebar. Disetiap arena, kepentingan tertentu dipertaruhkan bahkan jika
kepentingankepentingan tersebut diingkari oleh pelakunya.
 Posisi berbagai agen didalam medan ditentukan oleh jumlah dan bobot
relative modal yang mereka miliki. Struktur medan itulah yang menunjang
dan menuntun strategi apa yang digunakan untuk melindungi atau
meningkatkan posisi mereka. Medan digambarkan seperti pasar terbuka yang
didalamnya terdapat berbagai jenis modal disebarkan.
KONSEP CAPITAL (MODAL)
Kepemilikan modal sebagai dasar pembentukan praktik. Modal menjadi faktor yang
menentukan posisi agen dalam suatu arena. Bourdieu mengemukakan 4 macam kapital.
 kapital ekonomi, yang mencakup bentuk-bentuk modal ekonomi seperti yang
layaknya kita kenal.
 kapital kultural yang antara lain mencakup berbagai jenis pengetahuan yang
memiliki keabsahan (legitimate)
 kapital sosial, yang antara lain menyangkut relasi sosial yang bernilai di antara
orang-orang
 kapital simbolik, yang keberadaannya muncul dari kehormatan, status dan prestise
yang ada pada diri seseorang. Yang perlu digarisbawahi, keempat jenis kapital itu
tidak akan bisa nyata keberadaan dan fungsinya terkecuali dalam hubungannya
dengan field atau arena.
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai