Anda di halaman 1dari 25

BAB I

Hakikat & Prinsip Pembelajaran


Perbedaan Guru Dulu dan Guru Masa Kini
Tiga istilah kunci

1 2 3

Belajar Mengajar Pembelajaran


Apa itu belajar?

Umumnya orang mendefinisikan belajar sebagai


perubahan tingkah laku berkat pengalaman.
Definisi ini menunjuk pada belajar sebagai suatu
keadaan tertentu, yakni perubahan.
Namun harus disadari bahwa belajar itu merupakan
suatu proses
Dalam konteks ini belajar dimaknai sebagai suatu
proses yang melibatkan fisik dan mental untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap
dan nilai, serta keterampilan melalui pengalaman
Istilah pengalaman juga merujuk pada kegiatan belajar
sebagai proses interaksi
Mengajar

 Secara harfiah mengajar berarti memperlihatkan sesuatu kepada


seseorang melalui tanda atau simbol
 Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses
menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru kepada
siswa.
 Proses penyampaian ini sering juga disebut sebagai proses
transfer ilmu
 Namun mentransfer dalam pengertian ini tidak sama dengan
memindahkan, seperti mentransfer uang.
 Sebab jika seperti itu, maka jumlah uang yang dimiliki seseorang
setelah ditransfer menjadi berkurang
 Apakah mengajar seperti itu?
 Apakah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru
akan berkurang setelah ditransfer kepada siswa?
 Tentu saja tidak
 Bahkan ilmu yang dimiliki guru akan semakin bertambah
 Oleh karena itu, istilah ini dimaknai sebagai proses
menyebarluaskan, seperti menyebarluaskan atau
memindahkan api.
 Ketika api dipindahkan atau disebarluaskan, api itu tidak
menjadi kecil, tetapi semakin membesar.
 Oki, makna mengajar lebih tepat seperti kata Smith, yakni
menanamkan ilmu pengetahuan atau keterampilan (teaching
is imparting knowledge or skill)
Karakteristik makna mengajar:

1. Proses pengajaran berorientasi pada guru


2. Siswa sebagai objek belajar
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan
waktu tertentu
4. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan
materi pelajaran
1. Berorientasi pada guru

Guru menentukan segalanya: mau diapakan siswa, apa


yang harus dikuasai siswa, bagaimana melihat
keberhasilan belajar? Bergantung pada guru.
Proses belajar hanya akan berlangsung manakala ada guru.
Ada tiga peran utama guru: perencana: guru menyiapkan
materi, metode, media, dsb, pelaksana: penyampai
informasi, hanya menggunakan metode ceramah, tanpa
ceramah terasa tidak mengajar, dan evaluator: berperan
menentukan alat evaluasi keberhasilan mengajar, kriteria
keberhasilan ditentukan oleh penguasaan materi pelajaran.
2. Siswa sebagai objek belajar

 Siswa adalah objek yang harus menguasai materi


pelajaran.
 Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, belum
tahu dan paham apa yang akan dipelajari.
 Peran siswa adalah sebagai penerima informasi
 Kadang-kadang jenis informasi dan pengetahuan tidak
relevan dengan kebutuhan, minat dan karakteristik
siswa
 Kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan
sesuai minat dan bakat, bahkan belajar sesuai dengan
gaya belajarnya sangat terbatas.
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu

 Proses pengajaran hanya terjadi pada tempat


tertentu, seringkali di dalam kelas.
 Pembelajaran baru bisa terjadi manakala ada
ruangan kelas.
 Pengajaran dilakukan secara formal.
 Ada jadwal yang ketat.
 Materi pelajaran pun diajarkan seolah sebagai
bagian-bagian yang terpisah satu sama lain.
4. Tujuan utama pengajaran: penguasaan materi

 Keberhasilan diukur dari sejauh mana siswa menguasai


materi pelajaran.
 Materi pelajaran itu adalah pengetahuan yang bersumber dari
mata pelajaran yang diberikan di sekolah.
 Sedangkan mata pelajaran itu sendiri adalah pengalaman-
pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara
sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku
pelajaran yang harus dikuasai siswa.
 Kadang-kadang siswa tidak perlu memahami apa gunanya
mempelajari pengetahuan tersebut.
 Alat evaluasi seringkali tes tertulis (paper and pencil test)
yang dilakukan secara periodik.
Hakikat Pembelajaran

Apakah mengajar sebagai proses menanamkan pengetahuan


pada abad teknologi sekarang ini masih berlaku?
Apakah guru yang tidak berhasil menanamkan pengetahuan
kepada siswa masih dikatakan telah mengajar?
Apakah kriteria keberhasilan mengajar?
Apakah keberhasilan hanya ditentukan oleh penguasaan
pengetahuan yang telah disampaikan?
Konsep mengajar sebagai proses menyampaikan ilmu
pengetahuan dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan saat ini.
Beberapa alasan:

Pertama, siswa bukan orang “dewasa mini”, melainkan organisme


yang sedang berkembang.
 Agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangannya
dibutuhkan orang dewasa yang dapat mengarahkan dan membimbing
mereka.
 Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi siswa dapat
dengan mudah memperoleh berbagai informasi.
 Oleh karena itu, tugas guru lebih kompleks daripada sekadar memberikan
informasi kepada siswa.
 Guru dituntut lebih aktif mencari informasi yang dibutuhkan dan
menyeleksinya agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
 Guru harus membimbing siswa dalam memanfaatkan informasi
 Terjadi perubahan peran guru: dari sumber belajar menjadi pengelola
sumber belajar.
Kedua, ledakan ilmu pengetahuan menuntut
spesifikasi bidang yang harus dikuasai.
Perkembangan berbagai disiplin ilmu begitu hebat.
Apa yang dahulu tidak pernah dibayangkan, sekarang
menjadi kenyataan.
Semua di balik kehebatan itu bersumber dari
pengetahuan.
Abad pengetahuan itu menjadi dasar perubahan.
Oleh karena itu, belajar bukan hanya sekadar
menghafal informasi, rumus-rumus, akan tetapi
bagaimana menggunakan informasi dan pengetahuan
itu untuk mengasah kemampuan berpikir.
Ketiga, perkembangan teknologi khususnya teknologi
informasi memungkinkan setiap orang bisa
mendapatkan Ilmu pengetahuan kapan dan di mana
saja.
Siswa bisa belajar dari berbagai sumber, seperti
kaset rekorder, VCD, internet, buku, majalah, dsb.
Berbagai fasilitas tersebut membuat orang dapat
belajar kapan saja dan di mana saja.
Dengan demikian dewasa ini terjadi perubahan
peranan guru dari sumber belajar ke pengelola
pembelajaran.
Keempat, penemuan-penemuan baru khususnya dalam
bidang psikologi mengakibatkan pemahaman baru
terhadap konsep perubahan tingkah laku manusia.
 Anggapan manusia sebagai organisme yang pasif sebagaimana dalam
pandangan behavioristik sudah banyak ditinggalkan.
 Orang lebih percaya bahwa manusia adalah organisme yang memiliki
potensi sebagaimana dikembangkan oleh aliran kognitif.
 Proses pendidikan bukan lagi memberikan stimulus, melainkan
mengembangkan potensi siswa.
 Siswa tidak lagi dipandang sebagai objek, melainkan subjek belajar yang
harus mencari dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
 Pengetahuan itu tidak diberikan, akan tetapi dibangun oleh siswa.
Beberapa perubahan:
1. Makna mengajar: dari proses menyampaikan
pengetahuan ke proses mengatur lingkungan agar
siswa bisa belajar sesuai dengan kemampuan dan
potensinya.
2. Istilah mengajar bergeser ke istilah pembelajaran
3. Pergeseran peran guru: dari pemberi informasi ke
pengelola sumber belajar, dari sumber belajar ke
pengelola pembelajaran.
4. Dari teacher-centered ke student-centered
5. Dsb .
Makna pembelajaran

 Kata pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang


banyak dipakai dalam dunia pendidikan di AS.
 Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-
wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari
kegiatan.
 Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang diasumsikan dapat memudahkan siswa
mempelajari segala sesuatu lewat berbagai media.
 Menurut Gagne mengajar atau teaching merupakan bagian dari
pembelajaran atau instruction di mana peran guru lebih
ditekankan kepada bagaimana merancang dan mengaransemen
berbagai sumber belajar dan fasilitas yang tersedia untuk
digunakan dan dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses
mengatur lingkungan yang
memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
Karakteristik konsep pembelajaran:

1. Berpusat pada siswa: tidak ditentukan oleh selera guru, siswa


dilibatkan dalam merencanakan pembelajaran,
memperhatikan gaya belajar siswa,
2. Siswa sebagai subjek belajar: siswa dipandang memiliki
potensi, bukan organisme yang pasif.
3. Proses pembelajaran berlangsung di mana saja: kelas tidak
dipahami secara tradisional/sempit, pembelajaran bisa terjadi
di mana saja sesuai kebutuhan dan sifat materi pelajaran.
4. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan: bukan
penguasaan materi belaka, tetapi terjadi transfer, yakni
penguasaan materi menjadi alat perubahan tingkah laku,
menggunakan metode yang bervariasi.
Beberapa ciri lain pembelajaran

1. Pembelajaran adalah proses berpikir


2. Proses pembelajaran adalah memanfaatkan
potensi otak
3. Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat
Prinsip-prinsip pembelajaran

1. Berorientasi pada tujuan


2. Aktivitas
3. Individualitas
4. Integritas
5. Interaktif
6. Inspiratif
7. Menyenangkan
8. Menantang
9. Motivasi
Perbedaan Guru Dulu dan Guru Masa Kini

Guru Dulu/Mengajar Guru Sekarang/pembelajaran


Tugas

Pergi ke perpustakaan
Carilah buku
K E TA H U I L A H B A H WA
M A S A D E PA N M U
LEBIH PENTING DARI
HARI INI

Sampai jumpa lagi……

Anda mungkin juga menyukai