Anda di halaman 1dari 22

z

MATERI KEBIJAKAN PENYEGARAN KADER


POSYANDU
KABUPATEN MIMIKA
TAHUN 2021

Oleh : Alice I. Wanma


z DASAR HUKUM

1.UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2.UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
3.UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4.UU No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
5.Permenkes No. 75 Tahun 2014
6.Permenkes No. 43 Tahun 2016
7.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar Di Pos Pelayanan
Terpadu
8.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
GAMBARAN UMUM SINGKAT
TENTANG POSYANDU
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang
kesehatan yang dikelola oleh kader dengan sasaran seluruh anggota
masyarakat. Kader posyandu adalah seseorang yang dengan
sukarela membantu semua pelaksanaan kegiatan di posyandu.
Kader Posyandu mempunyai peran penting dalam pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Selama ini Kader Posyandu lebih
z pelaksana kegiatan saja, bukan Pengelola Posyandu.
sering menjadi
Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan Posyandu
saja tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya.
Pengetahuan, sikap dan keterampilan Kader Posyandu masih
belum optimal, ada yang belum memahami hal – hal yang baru
berkaitan dengan kegiatan posyandu. Peran serta masyarakat dalam
hal ini TP- PKK juga sangat diharapkan dalam meningkatkan peran
aktif Kader Posyandu dan masyarakat.
ALASAN
z KEGIATAN PENYEGARAN KADER
DI LAKSANAKAN

Kader yang bernaung dalam wadah Posyandu merupakan sebagai ujung tombak dari
program kesehatan, dan karena pentingnya peran kader posyandu bagi kelancaran
pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga diperlukan bimbingan dan pelatihan tentang
kader kesehatan secara rutin dan intensif, Salah satu kegiatan tersebut adalah
penyegaran atau refreshing kader. Penyegaran kader posyandu merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk mereview kembali tentang posyandu, fungsi, manfaat, langkah-langkah 5
meja posyandu sehingga harapannya meningkatkan pengetahuan para kader posyandu
dan berperan aktif di posyandu. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan kembali semangat
para kader posyandu yang tidak aktif. Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini
diharapkan para kader lebih siap dalam menjalankan tugasnya, lebih bisa responsif
dengan semua kejadian yang ada di lapangan serta tanggap apa yang harus dilakukan
selanjutnya serta adanya pembekalan pengetahuan tentang trik-trik memotivasi
masyarakat agar sadar tentang pentingnya arti kesehatan.
z
POSYANDU
Posyandu Di kembangkan pada tahun 1984,

bertujuan ;

Semua masyarakat mendapatkan pelayanan Kesehatan dasar


yang bermutu, untuk mempercepat penuruunan angka kematian Ibu,
Bayi dan Balita.

Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru,
dilakukan secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara
Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan
dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. 

Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat di seluruh Indonesia.


KRITERIA
z
KADER POSYANDU

Dapat membaca dan menulis.


Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
Mempunyai waktu yang cukup.
Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
Berpenampilan ramah dan simpatik.
Diterima masyarakat setempat.
z SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

 Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian


kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu
bagi pengelola Posyandu.
 Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara
keseluruhan.
 Pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan
pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual.
Mekanisme Operasional SIP :
z

a. Pemerintah Kampung/Kelurahan bertanggung jawab


atas tersediannya data dan informasi Posyandu.
b. Pengumpul data dan informasi adalah Tim
Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :
1. Catatan ibu hamil, kelahiran/kematian dan ibu nifas
oleh ketua kelompok Dasa Wisma (Kader PKK).
2. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan
Januari s/d Desember.
3. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu
bulan Januari s/d Desember.
Lanjutan ....

z
4. Register WUS - PUS dalam wilayah kerja
Posyandu bulan Januari s/d Desember.
5. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja
Posyandu bulan Januari s/d Desember.
6. Data pengunjung petugas Posyandu,
kelahiran dan kematian bayi dan kematian
ibu hamil, melahirkan dan nifas.
7. Data hasil kegiatan Posyandu.
Catatan :
z
1. Instrumen / format SIP dicatat oleh kader
Posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas
Kesehatan PKB / PLKB
2. Tim Penggerak PKK Kampung / Kelurahan
bertanggungjawab dalam hal :
a. Menghimpun data dan informasi dari seluruh
Posyandu yang ada dalam wilayah Kampung /
kelurahan.
b.Menyimpulkan seluruh data dan informasi.
c. Menyusun data dan informasi sebagai bahan
pertemuan ditingkat Distrik (Rakorbang).
3. zPuskesmas, Kaurbang mengambil data dari
Kampung untuk dianalisis dan kemudian menjadi
bahan rakor Posyandu di tingkat Distrik.
4. Hasil analisis digunakan sebagai bahan
menyusunan rencana pembinaan. Masalah-masalah
yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Distrik
segera diambil langkah pemecahannya sedangkan
yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
Kabupaten / Kotamadya sebagai bahan Rakorbang
Tingkat ll.
z
STRATA POSYANDU Dikelompokkan Menjadi 4 :

 1. Posyandu Pratama :

 adalah posyandu yang masih belum mantap,


kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan
kader aktifnya terbatas.
 Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga
intervensinya adalah pelatihan kader ulang.
Artinya kader yang ada perlu ditambah dan
dilakukan pelatihan dasar lagi.
2. Posyandu Madya :
z

1. Posyandu pada tingkat madya sudah dapat


melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5
orang atau lebih.
2. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB,
KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu
kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian
posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya.
z
3. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi
posyandu yang sekarang sudah dilengkapi
dengan metoda simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan
(Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan
masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk
menentukan program tambahan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat.
z 3. Posyandu Purnama

 Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu


yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun,
rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB,
KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%.
 Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin
sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana.
z
 Intervensi pada posyandu di tingkat ini
adalah :
1. Penggarapan dengan pendekatan PKMD
untuk mengarahkan masyarakat menetukan
sendiri pengembangan program di posyandu
2. Pelatihan Dana Sehat, agar di Kampung
tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang
kuat dengan cakupan anggota minimal 50%
KK atau lebih.
z 4. Posyandu Mandiri

 Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan


kegiatan secara teratur, cakupan 5
program utama sudah bagus, ada
program tambahan dan Dana Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% KK.
 Intervensinya adalah pembinaan Dana
Sehat.
Bentuk Kegiatan Lain Yang Masih Dilokasi Posyandu Berupa;
z

1. Mencatat hasil kegiatan UPGK (Upaya


Perbaikan Gizi Keluarga) dalam register
balita sampai terbentuknya balok SKDN.
2. Membahas bersama - sama kegiatan lain
atas saran petugas.
3. Menetapkan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan seperti penyuluhan.
z SKDN

S = jumlah balita yang ada di posyandu


K = jumlah balita yang terdaftar dan yang
memiliki KMS
D = Jumlah balita yang datang ditimbang
bulan ini
N = Jumlah balita yang naik berat
badannya.
z
BENTUK KEGIATAN YANG DILAKUKAN DILUAR POSYANDU

1. Melaksanakan kunjungan rumah.

2. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan


ikut serta dalam kegiatan UPGK.
3. Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan
gizi keluarga.
4. Membantu petugas dalam pendaftaran,
penyuluhan, dan peragaan ketrampilan
Apabila Kader Menjumpai Kesulitan Dalam Menjalankan
Tugasnyaz Dalam Posyandu, Maka Dapat Menghubungi Orang-
Orang Tersebut Sebagai Upaya Untuk Mencari Jalan Keluar:

1. Bidan Desa/Kampung.

2. Kepala Kampung.

3. Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama.

4. Petugas LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa), RT


dan RW.

5. Tim Penggerak PKK (TP-PKK).

6. Petugas PKB/ PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana)

7. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ).


z

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai