Anda di halaman 1dari 39

Pengolahan Limbah

• Pre Treatment :
– Screen, Grit Removal, Grease trap, Sedimentation,
Flotation, Equalization , Neutralization.

• Treatment :
– Biological, Chemical, Physical

• Post Treatment :
– Stabilization, Polishing, Disinfection
• Unit operasi yang paling umum dipakai pada
Pengolahan Air Limbah
Grit Sedimentasi
Screen Removal Equalisasi awal Pre -
Treatment

Influent

Treatment

Proses Biologi
Effluent Post -
Treatment

Sedimentasi Chlorinasi
akhir
PRE TREATMENT
Screening / Penyaringan
• Untuk menangkap padatan yang terikut
dalam aliran limbah
• Untuk menjaga / melindungi peralatan
(pompa, valve, perpipaan) dari kerusakan atau
penyumbatan.
• Menjaga kehandalan dan efektivitas dari
proses pengolahan.
Bar-Screen

• Gap : 25 ~ 50 mm
• Kemiringan (vert): 30 ~ 45o
• Velocity : 0.3 ~ 1 m/dt

Mechanical-Screen

• Gap : 15 ~ 75 mm
• Kemiringan (vert): 0 ~ 30o
• Velocity : 0.3 ~ 1 m/dt
Grit Removal / Penangkap pasir
• Melindungi peralatan dari abrasi
• Mengurangi deposit padatan pada saluran pipa
dan kanal
• Mengurangi deposit endapan pada tangki
sedimentasi

 Partikel Organik jangan mengendap pada Grit


chamber
Type Grit Chamber
Horizontal-Flow
• Detention time :
1 ~ 2 menit
Square Horizontal-Flow
Square Horizontal-Flow
Contoh perhitungan Grit-Chamber

 Volume Limbah sebuah Hotel adalah


= 100 m3/hari
 Rata rata waktu mengalir (flow time)
limbah tsb adalah 14 jam (mis jam
6.00 s/d 20.00)
 Berapa volume dan bagaimana
konstruksi Grit-Chamber yang
dibutuhkan ??
Perhitungan:
 Peak Flow =
 100 m3/14 jam = 7,14 m3/jam
 Detention time diambil 1 menit
 Maka volume yang dibutuhkan =
(1/60) x 7,14
 = 0.12 m3 atau kira kira 120 liter
Perhitungan:
 Misal penampang air dalam bak kita
tentukan (LxD) = 0,30 m x 0,30 m
 Luas penampang = 0,09 m2
 Maka panjang bak =
 0.12 m3 : 0.09 m2 = 1,3 m
Konst Grit-Chamber

Screen

30 cm 30 cm

30 cm 130 cm

30 cm
Grease Trap / Perangkap Lemak
 Mencegah penyumbatan pada saluran pipa
 Meringankan beban kerja Microbia pada unit
proses
 Lemak yang menutupi permukaan air atau
media biofilm, akan menghambat proses
penyerapan oxygen
 Grease Trap dibuat/ dipasang dekat pada
sumber penghasil lemak (Dapur, Kantin, dlsb)
 Detention time untuk Grease-trap bervariasi
tergantung dari temperatur air limbah. Secara
umum bisa diambil dari 10 menit sampai 60
menit
 Diatur supaya tidak terjadi turbulensi

Konst. Grease Trap


Konst. Grease Trap

Damper
Contoh perhitungan Grease-Trap

 Volume Limbah sebuah Asrama


adalah = 10 m3/hari
 Rata rata waktu mengalir (flow time)
limbah tsb adalah 5 jam (mis pagi
hari 3jam, siang 1 jam dan sore 1 jam)
 Hitung dan desain kontruksi grease
trap nya
Perhitungan:
 Peak Flow =
 10 m3/5 jam = 2 m3/jam
 Detention time diambil 15 menit
 Maka volume yang dibutuhkan =
(15/60) x 2 m3/jam
 = 0.5 m3 atau 500 liter
Perhitungan:
 Misal penampang air dalam bak kita
tentukan (LxD) = 0,60 m x 0,60 m
 Luas penampang = 0,36 m2
 Maka panjang bak =
 0.5 m3 : 0.36 m2 = 1,4 m
0,6 m

1,4 m 0,6 m
Bak Equalisasi

• Meratakan dan membagi volume pasokan


limbah / influent ke unit pengolahan.
• Meratakan beban organik dan kandungan
lainya untuk menghindari shock load
pada unit pengolahan
• Meratakan pH
• Meratakan kandungan padatan.
Desain Perhitungan

 Untuk menentukan Volume Bak


Equalisasi perlu diketahui :

 Pola aliran limbah ( Flow Pattern )


dari waktu ke waktu selama siklus
suatu proses yang dilakukan.
• Dengan perhitungan kasar:
– Pada kasus flow patern tidak diketahui, volume bak
equalisasi bisa diestimasikan secara kasar dengan
rumus berikut:

Q Q 1+ Faktor

{
(W ) }
V = - x W
Keamanan
24

 V = Vol bak equalisasi (m3)


 Q = Debit limbah per hari (m3/hari)
 W = waktu produksi limbah (jam)
• Contoh soal:

• Jika debit limbah 100 m3/hari dengan waktu


pengeluaran limbah 12 jam, dan faktor
keamanan diambil 20%, maka bak
equalisasinya :

• V = {(100/12 – 100/24) x 12} x 1,2


= 60 m3
Bak Sedimentasi /
Pengendapan

• Prinsip dari pengendapan adalah :


GAYA GRAVITASI
• Gaya Gravitasi akan bekerja maximal
jika tidak ada TURBULENSI dan
VELOCITY pada air
Parameter utama untuk menghitung Bak
Sedimentasi

1. Surface Loading :
Hubungan antara volume limbah yang masuk
selama 1 hari (m3) berbanding dengan luas
permukaan bak / tangki (m2)
surface overflow typical rate :

12 ~ 15 m3/m2.hari
2. Detention time :
waktu yang dibutuhkan bagi partikel padatan
(dalam limbah) untuk mengendap.

Detention typical rate :

2.5 ~ 3 jam
3. Weir Loading :
Weir loading perlu untuk menjaga
permukaan air supaya tenang.

Weir Loading typical :

< 36 m3/m.hari

100 mm

400 mm
• Contoh soal:

– Volume limbah suatu pabrik = 100 m3


– Limbah dihasilkan selama 10 jam per harinya
– Padatan dalam limbah akan diendapkan dahulu
sebelum masuk ke secondary treatment.

– Hitung dimensi bak sedimentasi yang diperlukan.


• Perhitungan:

– Kita ambil /tentukan dahulu parameter 2


nya:
Surface loading < 0.5 m3/m2.jam
Detention time = 2 jam
Weir loading < 36 m3/m.hari
 Peak flow = vol limbah per hari / flow time
= 100 m3 / hari : 10 jam
= 10 m3/jam
 Detention time = 2 jam
 Vol Bak = 10 m3/jam x 2 jam
= 20 m3
• misal dibuat bak dengan ukuran PxLxD
= 4,5 m x 4,5 m x 1 m  Vol = 20,25 m3

15 cm 15 cm
weir

1m

4,5 m
• Luas penampang bak = 4,5 m x 4,5 m = 20,25 m2
• Surface Loading = 10 m3/jam : 20,25 m2 = 0,493m3/m2.jam
( < 0,5 m3/m2.jam  OK)

• Panjang Weir = (4,5 – 0,3) x 4 = 16,8 m


• Weir Loading = 100 m3/hari : 16,8 m = 5,95 m3/m.hari
( < 36 m3/m.hari  OK)
SEDIMENTASI AWAL skala KECIL !!

• Proses PENGENDAPAN dengan HRT 2~3 jam


• Penyimpanan LUMPUR selama waktu tertentu

Parameter :
1. Pengendapan dengan HRT 2 ~ 3 jam
 BOD akan turun 20% ~ 30%
2. Setiap gram penurunan BOD akan jadi lumpur= 0,005 Lt
Vol Lumpur akan menyusut selama kurun waktu
penyimpanan (lihat grafik 3 pd Septic Tank)
3. Surface Loading 0,5 – 0,625 m3/m2
Rekomendasi Pusteklim untuk proses
Pretreatment

• Pretreatment untuk IPAL Domestik


maupun Industri kecil & Menengah di
Indonesia, sebaiknya yang SEDERHANA,
MURAH dan MUDAH pengoperasiannya.
• Pretreatment dengan NATURAL flow

jika fluktuasi air limbah baik debit dan organik


loading nya tidak begitu besar, maka tidak perlu
menggunakan FLOW CONTROL.

Screen

Grit
Chamber

Bak Sedimentasi Pengolahan Biologis


• Pretreatment dengan FLOW CONTROL

Pada kasus debit dan kwalitas limbah relatif besar,


maka selain bak sedimentasi diperlukan bak
equalisasi dan flow control, sehingga debit dan
kwalitas limbahnya sudah lebih equal dan stabil.
Flow control

Screen

Grit
Chamber
P
Bak Sedimentasi Bak Equalisasi Pengolahan Biologis

Anda mungkin juga menyukai