Anda di halaman 1dari 43

RIG

POWER
SYSTEM
RIG POWER SYSTEM
Sistem Tenaga pada operasi Pemboran terdiri
dari :
1. Power Suplay Equiptment yang dihasilkan
oleh mesin2 besar (Prime Mover) dan
2. Distribution Equipment yang berfungsi untuk
meneruskan daya, baik berupa daya mekanis
maupun daya elektrik.

System Daya (Prime Mover) tersebut pada


prinsipnya digunakan untuk fungsi memutar,
mengangkat, mengalirkan fluida serta
menghasilkan tenaga listrik.
RIG POWER SYSTEM
1. Hampir semua rig menggunakan internal
combustion engine, dengan besar prime
mover ditentukan oleh casing program dan
kedalaman sumur.
2. Tenaga yang dihasilkan prime mover besarnya
berkisar antara 500 - 5000 Hp.
3. Jumlah prime mover yang diperlukan dalam suatu
operasi pemboran sangat bervariatif, tergantung
dari jumlah tenaga yang diperlukan (2 -3 Prime
Mover).
RIG POWER SYSTEM
Adapun prinsip kerja prime mover adalah flexibility,
yang dapat dinyatakan dalam persamaan :

W=FxS

Keterangan:
W = Kerja (Work), lbft
F = Gaya, lb
S = Jarak, ft
RIG SYSTEM
Hoisting
System

Rotating
Miscellaneous
System

Power
System

Circulating BOP
System System
POWER FOR HOISTING SYSTEM

Drawwork :
Merupakan peralatan yang berfungsi mengubah energi putaran menjadi energi
pengangkatan.
HOISTING SYSTEM
HOISTING SYSTEM

Tenaga dari fungsi angkat dari motor melalui transmisi,


drawwork, drilling cable dan sistem takel yang terdiri dari crown
block dan travelling block diteruskan ke rangkaian pipa bor.
Maka, rendemen total antara motor dan hook :
Conventiser : 0,7 - 0,8
Transmisi : 0,88
Drawwork : 0,90
Takel : 0,87 untuk 8 kabel dan
0,85 untuk 10 kabel
sehingga, rendemen total untuk 10 kabel adalah
 0,75 x 0,88 x 0,90 x 0,85 = 0,505

Tenaga untuk fungsi pengangkatan harus mampu untuk


melayani pemboran sampai kedalaman limit pada kondisi
ekonomis.
POWER FOR ROTATING SYSTEM
Rotary Table
Rotary sistem merupakan peralatan yang mengubah energi mekanis menjadi energi
putaran.
POWER FOR ROTATING SYSTEM

Tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
W
Pr  C x
dimana : 75
Pr = tenaga fungsi rotasi, pk
C = kopel dalam kgm
W = kecepatan sudut, rad/detik

Sehingga, secara empiris tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :

 L  N  P 
dimana, Pr  10    
Pr = tenaga rotasi, pk  30  100  D 
L = kedalaman sumur, m
N = putaran rotary table, rpm
P = beratan pada pahat (WOB), ton
D = diameter lubang bor, inch
BOP
SYSTEM
TENAGA HIDROLIK

Tenaga hidrolik dapat dirumuskan sebagai


berikut : p
Ph  Q x
450
dimana,
Ph = tenaga hidrolik, pk
Q = debit dalam liter/menit = D2 x 19
p = tekanan sirkulasi , kg/cm2
POWER FOR BOP SYSTEM
Accumulator
POWER FOR
CIRCULATING
SYSTEM

Mud Pump :
Merupakan peralatan pengubah daya mekanis menjadi energi aliran fluida pemboran yang bertekanan.
PT PERTAMINA (PERSERO)
PERTAMINA Page 15
 Mud Pump, Mud Agitator, Charging Pump, Mud Hooper
POWER FOR OTHER EQUIPMENT

Lighting
Administrator Computer
Electric Motor (fan, Centrifugal Pump)

Total Power: 75 KW
Efficiency: 70-85%
Electric
• Media : Cable
• Power : Hoisting System, Circulating System, Rotating System, Lighting,
Electro Motor

Mechanic
• Media: Shaft, Chain, Sprocket
• Power: Hoisting System, Circulating System, Rotating System

Hydraulic
• Media: Fluid
• Power: Rotating System (Top Drive), BOP System, Power tong, Drill pipe
spinner, Rig skidding system, Pipe handling system, Hydraulic crane

Pneumatic
• Media: Air
• Power: Remote Control system, Automatic Valve, power slip, air winch, diesel
engine starter, hand tools

POWER SYSTEM
Power System
Prime
System
Mover
Diesel Spark
Combustion Ignition Electric Mechanic Hydraulic Pneumatic
Engine Engine

POWER SYSTEM
POWER SYSTEM COMPONENTS
Prime
Generator Cable
Mover

Electric
Load
Motor

ELECTRIC SYSTEM
Electric Motor
Electric Motor merupakan peralatan yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanis putaran. Electric motor antara lain dipasang pada :
Drawwork untuk rig elektrik
Charging Pump
Water Pump
Solid Control Equipment ( Shale shaker, agitator)
Blower
Accumulator
Compressor
Dll
PRIME MOVER UNIT
Hampir semua operasi pemboran menggunakan
prime mover jenis internal combution unit.
Penentuan jenis mesin yang akan digunakan
didasarkan pada besarnya jumlah tenaga yang
diperlukan yang dapat diketahui dari casing
program yang telah disusun dan kedalaman
sumur.
Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar
antara 500 - 5000 HP atau lebih.
PENEMPATAN PRIME MOVER
Peletakan prime mover tergantung dari berbagai
faktor, antara lain Sistem transmisi (distribusi) yang
digunakan, dan Ruang yang tersedia.
Beberapa letak prime mover yang umum adalah
sebagai berikut :
Di bawah rig
Di atas lantai bor
Di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun
di atas lantai bor pada struktur yang terpisah.
Jauh dari rig
PRIME MOVER LOCATIONS
JUMLAH DAN JENIS PRIME
MOVER
Jumlah mesin yang biasa digunakan adalah :
Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran
memerlukan dua atau tiga mesin.
Empat, untuk pemboran yang lebih dalam
menggunakan tenaga yang lebih besar sehingga
mesin yang diperlukan empat buah.
Jenis mesin yang digunakan :
Diesel compression engines.
Gas (spark ignition) engines
SISTEM TRANSMISI (DISTRIBUSI
TENAGA)
Rig dapat berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang
didistribusikan dapat mencukupi semua kebutuhan tenaga
yang dibutuhkan.
Sebagian besar tenaga yang dihasilkan didistribusikan ke
drawwork, rotary table, dan mud pump. Disamping untuk
penerangan, rig instrument (driller's console), serta air
conditioners.
Tenaga transmisi dihasilkan oleh satu atau lebih mesin
harus diteruskan ke komponen utama rig yaitu hoisting,
rotating dan circulation system.
Sistem transmisi yang digunakan untuk distribusi tenaga
dalam suatu operasi pemboran ada dua jenis yaitu sistem
mekanik (mechanical power transmission) dan sistem
listrik (electrical power transmission).
DRILLING CONSULE

W eigh t In dicator

M ud P um p E
p r o d uct io n
Tong To rque
P re ssure Indicato r

R otary Torque M ud P um p S troke


Indicato r Indicato r

R otary
Tachom ete r
ELECTRIC SYSTEM

Generator DC – Motor DC
 Prime mover-Generator DC-Cable-Motor DC-
Load
Sistem-sistem AC – SCR (Silicon
Controlled Rectifier)
 Prime over-Generator AC-SCR-Cable-Motor DC-
Load
TENAGA PENERANGAN

Dengan effisiensi 70% tenaga listrik yang


diperlukan untuk berbagai keperluan seperti
penerangan, pemanas, dan lain-lain
biasanya berkisar antara 30-48 kw,
generator berkapasitas 75 kw.
ELECTRIC POWER TRANSMISSION

Tenaga listrik yang biasa digunakan dihasilkan dari tenaga


diesel (diesel electrik).
Pada sistem transimisi dengan diesel listrik, mesin diesel
digunakan tenaga listrik dari generator listrik yang di depan
block.
Generator menghasilkan arus listrik, yang kemudian
dialirkan melalui kabel ke suatu "control unit".
Dari unit pengontrol tersebut tenaga listrik diteruskan
melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung
dihubungkan ke sistem peralatan yang membutuhkan
tenaga.
Keuntungan distribusi tenaga dengan menggunakan
electric power transmission antara lain adalah :
Lebih fleksibel, terutama mengenai peletakan,
Tidak memerlukan rantai (sabuk) penghubung,
Bentuknya lebih kompak dan portable.
SISTEM TRANSMISI ELEKTRIK

K e te ra n g a n :
1 . D ie s e l E n g in e
2 . C o n tro l U n it
3 . D ra w w o rk A s s e m b ly
4 . R o ta ry S y s te m
5. M ud Pum p
6 . D rille r's C o n s o le
MECHANIC SYSTEM

Chain,
Sprocket,
Belt, Gear

Prime Mover
MECHANICAL POWER TRANSMISSION

Dalam proses distribusi tenaga dengan


menggunakan sistem transmisi mekanik, maka
tenaga yang dihasilkan oleh mesin diteruskan
secara mekanis.
Proses transmisi yang terjadi adalah sebagai berikut
:
Tenaga yang dihasilkan oleh Prime Mover harus
diteruskan dan dihubungkan bersama-sama dengan
mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga
yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan hidraulic
coupling (torque converter) yang dihubungkan
bersama-sama.
Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate
sproket chain linking (sistem rantai) yang secara fisik
mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang
membutuhkan tenaga. Sistem ini sekarang banyak
digantikan oleh tenaga listrik.`
DISTRIBUSI SISTEM MEKANIKAL
MECHANIC SYSTEM

Simple
Easy to maintenance

Power Loss
Shock
Low rotation
Complex Gear Ratio
Placement Problem
Electric Transmission Mechanic Transmission
Flexible & Portable Technically Simple

Easy to Control Easy to Maintenance

Efficiency 85 % - 90 % Efficiency 75 % - 85 %

ELECTRIC VS. MECHANIC


HYDRAULIC SYSTEM

Prime
Move Hydrauli
c Pump Load
r
TENAGA HIDROLIK

Tenaga hidrolik dapat dirumuskan


sebagai berikut :
p
Ph  Q x
450
dimana,
Ph = tenaga hidrolik, pk
Q = debit dalam liter/menit = D2 x 19
p = tekanan sirkulasi , kg/cm2
HYDRAULIC POWER
HYDRAULIC FORCE
PNEUMATIC SYSTEM

Prime
Compressor Load
Mover
COMPRESSOR FAST & RELIABLE ENERGY FOR:

 Automatic Valve
 Power Slip
 Air Winches
 Diesel Engine Starters
 Small Pumps
 Remote Controls
 Hand Tools

PNEUMATIC POWER
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai