Anda di halaman 1dari 30

PENERAPAN PROSES

PERAWATAN LANSIA
TIM KEPERAWATAN KELUARGA DAN LANSIA
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Pendahuluan
Proses menua/lanjut usia

 Suatu peristiwa yang akan dialami setiap

orang
 Merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan

yang ditandai dengan menurunnya


kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhdap
stress
 Sejalan dengan perkembangan IPTEK → Ilmu
kesehatan
 Peningkatan status gizi masyarakat


 Umur harapan hidup semakin meningkat:
 Populasi penduduk Indonesia berusia diatas

60 tahun meningkat
 Tahun 1970 : 5,2 juta
 Tahun 1990 : 11,5 juta
 Tahun 2000 : 15,4 juta
Alasan Penerapan Askep
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan
fungsi tubuh pun makin menurun. Tak heran bila pada usia
lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan karena
tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala
muda.

Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran


biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran
fisik dan juga terjadi kemunduran kognitif .
Pentingnya Keperawatan Gerontik
 Peningkatan jumlah lansia secara statistik
tsb mengisyaratkan pentingnya ranah
keperawatan gerontik bagi Indonesia.
 Fokus keperawatan thd lansia ditujukan
kepada dua kelompok Lansia :
1. Lansia yang sehat dan produktif
2. Lansia yg rentan yg ditandai oleh kondisi
fisik yg lemah,sakit2an, pikun,cerewet
dlsnya

11/25/2022 5
Tujuan Keperawatan Gerontik
Secara umum tujuan keperawatan gerontik
bagi ke dua kelompok Lansia tsb:
1. Untuk memenuhi harapan yg diinginkan
Lansia yaitu memiliki kualitas hidup yg
terjaga baik (tetap baik)walau sdh lanjut
2. Tetap produktif dalam tiga aspek
kehidupan : yaitu fisik, fungsional dan
kognitif.yg akan meningkatkan harapan
hidup Lansia yg sehat.

11/25/2022 6
Penelitian Gerontik
 Kualitas pelayanan keperawatan gerontik
berdasarkan hasil penelitian, terbukti lebih
baik bila dibandingkan dengan tanpa fakta
hasil penelitian ilmiah
 Menurut Loiselle,et al.,(2004)praktek
keperawatan hasil penelitian empiris terbukti
memberikan hasil terbaik dlm menentukan
keputusan intervensi keperawatan bagi
Lansia.

11/25/2022 7
Rekomendasi Hasil Riset
 Hasil kajian empirik menunjukkan bhw model
pendekatan yg cocok thd klien, keputusan
klinik dan tindakan keperawatan yang tepat
ternyata merupakan hasil riset yang intensif.
 Hasil perawatan thd pasien akan menjadi

semakin berkualitas, jika para perawat sudah


memiliki budaya kerja yg ilmiah spt
mendasarkan pada hasil riset ini.
 Tidak akan ada lagi tindakan trial and error

(coba-coba/percobaan)

11/25/2022 8
Manfaat Penelitian Gerontik
 Menerapkan hasil penelitian dlm sistem
tindakan keperawatan gerontik, jelas
merupakan upaya signifikan dlm
memperbaiki pelayanan kesehatan yg
berorientasi pada cost effectiveness
 Oleh karena itu,menerapkan hasil penelitian

kedlm praktek keperawatan gerontik


merupakan kebutuhan yg mendesak guna
membangun kinerja keperawatan yg efektif
dan efisien

11/25/2022 9
Bukti Hasil Riset Keperawatan
 Menurut hasil penelitian terhadap sejumlah
laporan (content analysis) yg dilakukan oleh ;
Heater,Beckker dan Olson (1998) ditemukan
bahwa,pasien lansia yg mendapat tindakan
keperawatan sbg hasil riset ilmiah jauh lebih
baik hasilnya dibandingkan dgn hasil
intervensi standard

11/25/2022 10
Prioritas Riset Bid.Keperw.Gerontik
 Keperawatan Gerontik secara holistik
menggabungkan aspek pengetahuan dan
ketrampilan berbagai disiplin ilmu dgn
tujuan untuk mempertahankan kondisi
fisik,mental,sosial dan spiritual Lansia
 Memfasilitasi Lansia menuju kesehatan yg

optimal dgn memaksimalkan kualitas hidup


Lansia,lewat pemberian rasa aman, nyaman
terutama dlm menghadapi kematian

11/25/2022 11
Aspek2 Kritis dlm Keperwt.Gerontik
Ada 6 (enam) aspek utama yg perlu dikaji meliputi :
1.Pelayanan,evaluasi dan efektifitas intervensi.
2.Parameter dan hasil intervensi klinis yg khusus.
3.Faktor2 Organisasi yg berdampak pd sistem
pelayanan dan kinerja
4. Faktor2 sosial yg berdampak pd kesehatan Lansia
5. Kualitas Hidup dan intervensi kesehatan
psikososial
6. Promosi kesehatan, melalui pesan2 media massa
dan atau teknologi penyiaran

11/25/2022 12
Sesuai dengan UU.23 tahun 1992 (pasal 19)
lansia perlu mendapat perhatian:
“ Manusia lansia adalah seseorang yang karena
usianya mengalmi perubahan biologis, fisik,
kejiwaan dan sosial, prubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan, termasuk kesehatannya,oleh
karena itu kesehatan lansia perlu mendapat
perhatian khusus dengnan tetap dipelihara
dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat
hidup secara produktif sesuai dengan
kemampuanya sehingga dapat ikut serta
berperan aktif dalam pembangunan.”
Asuhan keperawatan lansia
 Asuhan keperawatan lansia adalah suatu
rangkaian kegiatan dari proses keperawatan
yang ditujukan pada lansia.
 Kegiatan tersebut meliuputi: pengkajian,
analisis masalah (diagnosis keparawatan),
intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan evaluasi
Tujuan asuhan keperawatan lansia:
 Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
sehingga ia memiliki ketenagaan hidup dan tetap
produktif sampai akhir hayat.
 Mempertahankan kesehatan dengan perawatan dan
pencegahan
 Membantu mempertahankan dan membesarkan daya
hidup dan semangat hidupnya
 Menolong dan merawat lansia yang menderita
penyakit
 Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan
proses keperawatan
 Mencari upaya semaksimal mungkin
Fokus asuhan keperawatan lansia :
 Peningkatan kesehatan

 Pencegahan penyakit
 Mengoptimalkan fungsi fisik dan mental


 Asuhan keperawatan yang dilakukan

untuk mengatasi gangguan kesehatan


yang umum terjadi pada lansia sebagai
akibat mekanisme adaptasi yang tidak
efektif

 Pendekatan proses keperawatan (bio-

psiko-sosial-spritual)
PENGKAJIAN
Fisik/ biologis
Wawancara riwayat kesehatan:
 Pandangan lansia tentang kesehatannya
 Kegiatan yang mampu dilakukan lansia

 Kekuatan fisik lansia (otot, sendi, pendengaran, penglihatan,)


 Kebiasaan lansia merawat diri sendiri

 Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.


 Kebiasaan gerak badan/olah raga.

 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna

dirasakan.
 Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan

minum obat
 Masalah-masalah seksual yang dirasakan.
Pemeriksaan fisik
 Sistem integumen / kulit
 Muskuluskletal
 Respirasi
 Kardiovaskuler
 Perkemihan
 Persyarafan
 Fungsi sensorik (penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan penciuman)
Psikologis
 Dilakukan saat berkomunikasi  untuk
melihhat fungsi kognitif termasuk daya ingat,
proses fikir
 Perlu dikaji alam perasaan, orentasi terhadap
realitas, kemampuan dalam menyelesaikan
masalah
 Perubahan yang umum terjadi:
◦ Penurunan daya ingat
◦ Proses pikir lambat
◦ Adanya perasaan sedih
◦ Merasa kurang perhatian
Hal –hal yang perlu dikaji :
 Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
 Apakah optimas memandang sesuatu dalam keidupan

 Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan

 Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak

 Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang

dialami
 Apakah mudah untuk menyesuaikan diri

 Apakah usila untuk menyelesaikan diri

 Apakah usila mengali kegagalan

 Apa harapan sekarang dan dimasa yang akan datang,

dll.
Sosial ekonomi
◦ Bagaimana lansia membina keakraban dengan
teman sebaya maupun dengan lingkungannya
dan bagaimana keterlibatkan lansia dalam
organisasi sosial
◦ Penghasilan yang diperoleh
◦ Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan soisla
ekonomi
Hal-hal yang perlu dikaji:

 Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang


 Sumber keuangan
 Dengan siapa yang ia tinggal
 Kegiatan organisasi sosial yang diikuti
 Pandangan lansia terhadap lingkungannya
 Berapa sering lansia berhubungan dengan orang

lain diluar rumah


 Siapa saja yang biasa mengunjunginya
 Seberapa besar ketergantungannya
 Apakah dapat menyalurkan hobi atui keinginannya

dengan fasilitas yang ada.


Spritual
 Kenyakinan agama yang dimiliki dan sejauh
mana kenyakinan tersebut dapat diterapkan
dalam
 Hal-hal yang perlu dikaji:

◦ Kegiatan ibadah setiap hari


◦ Kegiatan keagamaan
◦ Cara menyelesaikan masalah (Doa)
◦ Terlihat sabar dan tawakal
Masalah Keperawatan
Fisik/ biologis
 Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh s.d intake
yang tidak adekuat
 Gangguan pesepsi b.d gangguan pendengaran/penglihatan

 Kurangnya perawatan diri b.d menurunnya minat dalam

merawat diri
 Resiko cidera fisik (jatuh) b.d penyesuaiaan terhadap

penurunan fungsi tubuh tidak adekuat


 Perubahan pola eliminasi b.d pola makan yang tidak efektif

 Gangguan pola tidur b.d kecemasan atau nyeri

 Gangguan pola nafas b.d penyempitan jalan

napas/sumbatan jalan napas


 Gangguan mobilisasi b.d kekakuan sendi
Psiologis – sosial
 Menarik diri dari lingkungan
 perasaan tidak mampu
 Isolasi sosial
 Perasaan curiga
 Depresi
 Isolasi perasaan ditolak
 Koping yang tidak adekuat
 Ketidak mampuan mengungkapkan perasaan secara
tepat
 Cemas
 Sumber keuangan yang tidak terbatas.
Spritual
 Reaksi berkabung/berduka
 Ditinggal pasangan
 Penolakan terhadap proses penuaaan
 Kektidaksiapan menhadapi kematian
 Marah terhadap Tuhan
 Kegagalan yang dialami
 Perasaan tidak tenang
 Ketidakmampuan melakukan imadah secara

tepat
reference
 Tamher, S (2008). Kesehatan Lanjut Usia.
Penerbit Salemba Medika, jakarta
 Nugroho, W, (2008). Keperawatan Gerontik &

Geriatrik. Penerbit EGC, Jakarta


 Maryam, S. dkk (2008). Mengenal Lanjut Usia.

Penerbit Salemba Medika, Jakarta.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai