Anda di halaman 1dari 7

Konferensi Asia

Afrika (KAA)
12 IPS 3
Konferensi Asia – Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut
Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang
kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar
(dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar
Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung
Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan
kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni
Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Latar Belakang
1. Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur
2. Penjajahan di Negara Asia dan Afrika
3. Kekhawatiran terhadap senjata nuklir
Tujuan KAA
• Mewujudkan perdamaian dunia
• Memperkuat solidaritas dan kerja sama Asia dan
Afrika
• Memperjuangkan nasib negara-negara di Asia dan
Afrika
Keanggotaan KAA

Penggagas KAA
1. Ali Sastroamijoyo (Indonesia)
2. Muhammad Ali (Pakistan)
3. Jawaharlal Nehru (India)
4. Sir Jhon Kotelawala (Sri Lanka)
5. U Nu (Burma/Myanmar)
29 negara anggota KAA: 16. Laos
Keanggotaan KAA 1. Indonesia
2. India
17.
18.
Libanon
Liberia
3. Burma 19. Libya
4. Pakistan 20. Nepal
5. Sri Lanka 21. Philipina
6. Afghanistan 22. Saudi Arabia
7. Kamboja 23. Sudan
8. Republik Rakyat Cina 24. Syria
9. Mesir 25. Thailand
10. Ethopia 26. Turki
11. Ghana 27. Vietnam Utara
12. Iran 28. Vietnam Selatan
13. Irak 29. Yaman
14. Jepang
15. Yordania
Dampak KAA

1. Terhadap Politik Global 2. Bagi Indonesia

a. Menjadi penengah Blok Barat a. Perjuangan untuk mengembalikan


dan Blok Timur Irian Barat mendapat dukungan dari
b. Melahirkan GNB negara-negara Asia Afrika.
b. Politik luar negeri bebas aktif yang
dijalankan Indonesia mulai diikuti
negara-negara yang tidak masuk blok
barat atau blok timur.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai