Anda di halaman 1dari 80

PENGORGANISASIAN

DEFINISI ORGANISASI

Gabungan dua atau lebih


orang yang bekerja secara
sistematik dan berstruktur
untuk mencapai
matlamat/TUJUAN organisasi.
DEFINISI PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian ialah pencapaian


tujuan organisasi secara efektif dan
efisien melalui proses merancang,
mengorganisasi, memimpin dan
mengalokasikan sumber-sumber
organisasi.
(Richard L. Daft, 2006 m.s 8)
MERANCANG

Proses di mana manajemen menentukan


tujuan yang ingin dicapai dan menentukan
tindakan yang paling sesuai untuk diambil di
semua peringkat organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
MENGORGANISASI

Proses di mana pengurus


menyusun dan mengalokasikan
sumber-sumber organisasi untuk
melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan agar dapat mencapai
tujuan organisasi.
MEMIMPIN/MENGARAH

Proses di mana manajemen


mempengaruhi perilaku pekerja
agar mereka dapat melaksanakan
tugas yang diberikan dengan efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
FUNGSI Pengorganisasian

MERANCANG

MENG-
MENGAWAL P
ORGANISASI

MEMIMPIN
PENGORGANISASIAN DAN
STRUKTUR ORGANISASI

Kata ORGANISASI, mengandung


dua pengertian, yaitu :

Proses pengorganisa-
menandakan suatu sian 
lembaga atau kelom- suatu cara dimana ke-
pok fungsional giatan organisasi dialo-
kasikan dan ditugaskan
ke para anggotanya .
Pengorganisasian (Organizing) 
merupakan proses penyusunan struk-
tur organisasi yang sesuai dengan :

* tujuan organisasi,
* sumberdaya-sumberdaya
yang ada,
* lingkungan
Aspek utama proses penyu-
sunan struktur organisasi 
departementalisasi,
pembagian kerja

Departementalisasi 
pengelompokan kegiatan kerja,
agar kegiatan-kegiatan yang
sejenis dan saling berhubung-
an dapat dikerjakan bersama.
Pembagian kerja 
pemerincian tugas pekerjaan, agar
setiap individu dalam organisasi
bertanggung jawab untuk melak-
sanakan kegiatan yang terbatas.

Kedua aspek tersebut merupakan


dasar proses pengorganisasian
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif efisien.
Aspek Utama proses penyusunan
struktur organisasi
 Departementalisasi, merup. Pengelompokan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar
kegiatan-kegiatan yg sejenis dapat saling
berhubungan, dan dapat dikerjakan bersama
 Pembagian kerja, adalah pemerincian tugas
pekerjaan agar setiap individu dlm organisasi
bertanggung jawab utk dan melaksanakan
sekumpulan kegiatan yg terbatas

Nurjanti 12
Bentuk departementalisasi
 Fungsi (Pemasaran, akuntansi, produksi, dan keuangan)
 Produk dan jasa (divisi mesin cuci, televisi, radio dll)
 Wilayah (Divisi DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dll)
 Langganan : penjualan industri, pedagang eceran,
militer, pemerintah
 Proses dan peralatan : departemen pemotongan,
pembungkusan
 Waktu : shift pertama, kedua dan ketiga
 Pelayanan : kelas bisnis, ekonomi, dan eksekutif

Nurjanti 13
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

Istilah pengorganisasian mempunyai


bermacam-macam pengertian.
Istilah tersebut dapat digunakan untuk
menunjukkan hal-hal sbb. :

a. Cara manajemen merancang struk-


tur formal untuk penggunaan sum-
berdaya yang paling efektif.
b. Bagaimana organisasi mengelom-
pokkan kegiatan-kegiatannya.
c. Hubungan antara fungsi-fungsi,
jabatan-jabatan, tugas-tugas
para karyawan.

d. Cara para manajer membagi le-


bih lanjut tugas-tugas yang ha-
rus dilaksanakan, dan mende-
legasikan wewenang yang
diperlukan.
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan
dengan tiga langkah prosedur berikut :

 Pemerincian seluruh pekerjaan yang ha-


rus dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
 Pembagian beban pekerjaan, menjadi ke-
giatan yang secara logika dapat dilaksa-
nakan oleh satu orang.
 Pengadaan dan pengembangan mekanis-
me untuk mengkoordinasikan pekerjaan
para anggota organisasi menjadi satu ke-
satuan yang terpadu dan harmonis.
STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi (desain organisasi) dapat


didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dimana organisasi itu dikelola.

Struktur organisasi mengandung unsur-unsur :


 spesialisasi kerja,
 standarisasi,
 koordinasi,
 sentralisasi/desentralisasi dalam
pembuatan keputusan,
 besaran (ukuran) satuan kerja
Faktor-faktor yang menentukan pe-
rancangan struktur organisasi, ada-
lah sbb. :

 strategi organisasi untuk


menmcapai tujuannya,
 teknologi yang digunakan,
 anggota dan oarang yang
terlibat dalam organisasi,
 ukuran organisasi
“TUJUAN STRUKTUR ORGANISASI”

1. Sebagai ciri khas organisasi yang


digunakan untuk mengendalikan
orang-orang yang bekerjasama dan
sumber daya organisasi dalam
mencapai tujuan.
2. Mengendalikan koordinasi dan
motivasi.
3. Mengarahkan prilaku orang-orang
dalam berorganisasi.
4. Merespon pemanfaatan lingkungan,
teknologi dan sumber daya manusia
serta mengembangkan organisasi.
6 ELEMEN PENTING DALAM MENDESAIN
STRUKTUR ORGANISASI

1. Spesialisasi Kerja
2. Departementalisasi
3. Rantai Komando
4. Rentang Kendali
5. Sentralisasi dan
Desentralisasi
6. Formalisasi
1. SPESIALISASI PEKERJAAN

 Pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam


organisasi bertanggung jawab melaksanakan tugasnya masing-
masing. Tujuannya adalah agar setiap orang didalam organisasi
memahami siapa yang bertugas dan bertanggung jawab kepada
siapa, apa yang dilakukan, bila mana dilakukan, dimana
melakukan, bagaimana melakukan, dan bagaimana biayanya.
 Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam
beberapa pekerjaan tersendiri
2. DEPARTEMENTALISASI
Adalah penggabungan pekerjaan kedalam kelompok-
kelompok kegiatan kerja suatu organisasi agar
kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan
dapat dikerjakan bersama.

Pengelompokan pekerjaan didasarkan kepada:


1.Fungsi
2.Jenis pelayanan / Produk / jasa
3.Wilayah kerja
4.Konsumen
5.Proses
6.Waktu / shift
7.Umur/pangkat/jabatan
3. RANTAI KOMANDO

 garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari


puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan
siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang
sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi
manajerial untuk memberikan perintah dan untuk
berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
4. RENTANG KENDALI
• adalah jumlah bawahan yang dikendalikan oleh
atasannya, karena menganut prinsip semakin besar
jumlah orang yang diawasi semakin sulit bagi atasan
untuk mengawasinya.

• Menurut Fayol, jumlah maksimal bawahan yang


dikendalikan oleh setiap pengawas produksi adalah
30 orang, sedangkan kepala pengawas hanya
mengawasi 4 pengawas produksi.

• Menurut Jenderal Ian Hamilton berdasarkan


pengalaman militernya menyimpulkan bahwa otak
pimpinan hanya mampu menangani enam otak
bawahannya.lebih dari itu sudah tidak efektif lagi.
5. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

 Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil


manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia
sebelum adanya otonomi daerah.
 Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan
kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan
sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah
pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat
perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan
kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
6. FORMALISASI

 Sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.


 Formalisasi mengacu pada derajat dimana segala harapan mengenai cara
dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan.
 Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan
yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi.
 Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat
pula aturan dan prosedur kerja.
 Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi,
pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen
berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
KERANGKA KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI YANG
UMUM

STRUKTUR STRUKTU
BIROKRA
SEDERHAN R
A SI
MATRIKS
1. STRUKTUR SEDERHANA
• Suatu struktur organisasi yang dicirikan dengan
rendahnya derajat departementalisasi, rentang kendali
yang lebar, otoritas yang tersentralisasi pada satu orang
tunggal, dan kecilnya formalisasi.
Struktur Organisasi Garis
(Line Authority Structure)

• Adalah bentuk struktur organsasi tertua dan paling sederhana. Bentuk struktur
organisasi Garis biasanya terdapat dalam organisasi yang relatif kecil, struktur
ini tidak cocok untuk organisasi yang besar dan kompleks.
• Dalam struktur organisasi garis, pimpinan puncak adalah pemilik atau
pemegang saham yang paling besar dan anggotanya relative sedikit.
• Struktur organisasi garis dikenal juga sebagai struktur organisasi militer, karena
otoritasnya berlaku mulai dari puncak sampai kebawah garis komando dan
akuntabilitasnya (pertanggung jawabannya) berlaku dari bawah sampai
kepuncak. Hubungan pimpinan puncak langsung dengan bawahan.
Pendelegasian wewenang dan jalur komando langsung pada setiap bagian
dibawahnya berdasarkan hierarki yang ada.
Keuntungan menggunakan struktur organisasi garis:

• Sederhana sehingga mudah dipahami


• Pembagian tugas dan wewenang cukup jelas
• Adanya kesatuan komando sehingga memudahkan
pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab
• Pengambilan keputusan cepat karena komunikasi
mudah
 
kerugian menggunakan struktur organisasi garis:

• Kaku
• Otoritas tinggi
• Ketergantungan pada seseorang tinggi
• Pengambilan keputusan lama
• Bawahan kurang kreativitas
Contoh Struktur Organisasi Garis
Direktur

Wkl. Direktur

Kabag Kabag Kabag SDM Kabag Produksi


Keuangan Pemasaran
Struktur Organisasi Garis dan
Staff
• Adalah struktur yang terdiri dari dua kelompok orang-orang yang
berpengaruh dalam organisasi. Kelompok pertama adalah orang-
orang yang menjalankan tugas-tugas pokok organisasi untuk
mencapai tujuan yang ditempatkan dalam kotak-kotak garis (line),
sedangkan yang kedua melakukan tugas-tugas berdasarkan keahlian
(staff). Staff dapat memberikan saran-saran kepada unit operasional
dan saran-saran tersebut dapat dijadikan pedoman pelaksanaan.
Keuntungan menggunakan Struktur Organisasi Garis dan
Staff:
1. Pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang
melaksanakan tugas pokok organisasi dengan tugas penunjang.
2. Keputusan biasanya diambil dengan pertimbangan yang
matang oleh semua anggota organisasi
3. Kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dapat saling mengisi
4. Ahli-ahli dalam staf dapat menghasilkan pekerjaan yang
bermutu tinggi
5. Penghargaan terhadap keahlian tinggi
6. Mengurangi beban kerja manajer line dari pekerjaan yang
sangat tekhnis
Kelemahan struktur organisasi garis dan staff:

1. Orang-orang yang berada dalam garis dihadapkan


pada dua atasan, yaitu atasan yang berhak
memerintah dan pimpinan yang berhak member
saran
2. Saran staff mungkin kurang tepat dan sukar
dilaksanakan
3. Orang-orang pada garis cenderung mengabaikan
saran staf
4. Menimbulkan kekacauan apabila tugas tidak
dirumuskan dengan jelas
Contoh Struktur Organisasi
Garis dan Staff
Direktur

STAFF AHLI

Wkl. Direktur

Kabag Kabag Kabag SDM Kabag Produksi


Keuangan Pemasaran
2. BIROKRASI

Suatu struktur orgnisasi dengan tugas


operasional yang sangat rutin yang dicapai
melalui spesialisasi, aturan dan regulasi yang
sangat diformalisasikan, tugas yang
dikelompokkan ke dalam departemen
fungsional, otoritas yang terdesentralisasi,
rentang kendali yang sempit, dan pengambilan
keputusan yang mengikuti rantai komando
Struktur Organisasi Fungsional
• Adalah struktur organisasi yang pembagian tugasnya atas para
pejabatnya disesuaikan dengan bidang keahliannya. Organisasi ini
tidak terlalu menekankan pada hierarki structural, namun lebih
menekankan pada sifat dan macam fungsi yang akan dilaksanakan.
• Bawahan dapat menerima perintah dari beberapa pejabat dan
mempertanggung jawabkan pada pejabat masing-masing.
• Perbedaan struktur organisasi garis dan staf dengan struktur
organisasi fungsional adalah struktur organisasi fungsional terdiri
atas spesialis staff yang dapat melaksanakan otoritas langsung atas
beberapa kegiatan departemen garis.
Keuntungan menggunakan struktur organisasi fungsional antara
lain:
1. Spesialisasi menyebabkan perencanaan dapat dilaksanakan
dengan baik, dengan memusatkan keahlian masing-masing.
2. Spesialisasi staff dapat dimanfaatkan secara optimal (efektif
dan efisien)
3. Koordinasi mudah dilaksannakan
4. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih
ketat terhadap fungsi-fungsi
5. Pekerjaan otak terpisah dengan pekerjaan otot
Kelemahan menggunakan struktur
organisasi fungsional antara lain:

1. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab penuh atas suatu pekerjaan.
2. Banyaknya atasan membingungkan bawahan
3. Saling mementingkan fungsinya masing-masing sehingga dapat
menimbulkan konflik antar fungsi
4. Sukar melakukan mutasi
Struktur Organisasi Fungsional

Direktur

Wkl. Direktur 1 Wkl. Direktur 2 Wkl. Direktur 3 Wkl. Direktur 4

Kabag Kabag
Kabag SDM Kabag Produksi
Keuangan Pemasaran
Struktur Organisasi Devisional

• Adalah struktur organisasi untuk perusahaan yang cukup besar,


dengan banyaknya jenis jasa dan produk yang dihasilkan. Pada
struktur devisional perlu dibentuk devisi-devisi semi otonomi yang
akan merancang, memproduksi dan memasarkan jasa dan produknya
masing-masing.
Keuntungan menggunakan struktur
organisasi devisional adalah:
1. Koordinasi dan wewenang dapat memberikan tanggapan yang cepat dan tepat
2. Pengembangan dan implementasi strategi organisasi dekat dengan lingkungan
yang khas
3. Rumusan tanggung jawab jelas dengan kinerja yang diukur dari masing-masing
devisi
4. Manajer puncak dapat memusatkan pikiran pada kebijakan strategis
5. Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah
6. Mempertahankan spesifikasi fungsional setiap devisi
7. Wadah latihan yang baik bagi manajer strategis
kelemahan menggunakan struktur organisasi
devisional adalah:

1. Berkembangnya persaingan kurang sehat atas potensi sumber daya


organisasi dan konflik tugas dengan prioritas
2. Masalah-masalah didelegasikan kepada manajer-manajer devisi
3. Biaya operasional organisasi meningkat
4. Tidak samanya kebijakan antar devisi
5. Duplikasi sumber daya organisasi
Contoh Struktur Organisasi Devisional

Direktur

Manager
Manager Manager
Wilayah
Wilayah Timur Wilayah Barat
Tengah

Kabag Keuangan Kabag Keuangan Kabag Keuangan


Kabag Pemasaran Kabag Pemasaran Kabag Pemasaran
Kabag SDM Kabag SDM Kabag SDM
Kabag Produksi Kabag Produksi Kabag Produksi
Struktur Organisasi Komite / Panitia

• Adalah sekumpulan orang yang membentuk satu kelompok yang disebut komite atau
panitia. Kelebihan struktur ini:

1. Keputusan lebih berkualitas karena dipikirkan bersama-sama


2. Meningkatkan penerimaan kelompok karena setiap orang diundang untuk
berpartisipasi
3. Meningkatkan koordinasi
4. Tempat latihan bagi manajer
5. Pembagian kekuasaan
6. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
Kelemahan menggunakan struktur organisasi
komite / panitia:
1. Pengambilan keputusan menjadi lama karena harus melalui
diskusi terlebih dahulu
2. Pemborosan waktu, tenaga, dan uang
3. Dominasi individu
4. Adanya kompromi lebih dahulu
5. Kurangnya tanggung jawab individu karena tanggung jawab
bersama
3. STRUKTUR MATRIKS

• Suatu struktur organisasi yang menciptakan otoritas ganda dan menggabungkan antara
departementalisasi fungsional dengan departementalisasi produk.
• Keuntungan struktur matriks:
1. Efisiensi penggunaan manajer-manajer fungsional
2. Luwes menghadapi perubahan dan ketidak pastian
3. Keunggulan teknis
4. Meningkatkan motivasi kerja
5. Pengembangan diri
Kelemahan Struktur Matriks

1. Terjadinya konflik karena adanya pertanggungjawaban ganda yang dapat


menimbulkan kebingungan dan kebijakan-kebijakan yang kontradiktif serta
pertentangan kekuasaan yang mengarah pada perdebatan atas suatu kegiatan
2. Pimpinan tidak terbiasa bekerja secara tim dan terbiasa bekerja secara
tradisional
3. Memerlukan koordinasi vertical dan horizontal
4. Memerlukan lebih banyak keterampilan antar pribadi
5. Mengandung resiko timbulnya anarki
6. Sangat mahal untuk diterapkan
CONTOH STRUKTUR MATRIKS

Direktur

Wkl. Direktur 1 Wkl. Direktur 2 Wkl. Direktur 3

Kabag Keuangan Kabag Keuangan Kabag Keuangan


Kabag Pemasaran Kabag Pemasaran Kabag Pemasaran
Kabag SDM Kabag SDM Kabag SDM
Kabag Produksi Kabag Produksi Kabag Produksi
PEMBAGIAN KERJA

Kelompok dua atau lebih, orang


yang bekerja bersama secara ko-
operatif dan dikoordinasikan da-
pat mencapai hasil lebih dari pa-
da dilakukan perseorangan.

Konsep ini disebut synergy.


Tiang dasar pengorganisasian
adalah prinsip pembagian kerja
(division of labor) yang memung-
kinkan synergy terjadi.
BAGAN ORGANISASI

Manajer perlu menggambarkan ba-


gan organisasi (organization chart)
untuk menunjukkan struktur orga-
nisasi. Bagan organisasi memper-
lihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau
posisi-posisi organisasi dan me-
nunjukkan bagaimana hubungan
di antara bagian-bagian tersebut.
Satuan-satuan organisasi yang terpisah
biasanya digambarkan dalam kotak-kotak,
dimana dihubungkan satu dengan yang
lain dengan garis yang menunjukkan ran-
tai perintah dan jalur komunikasi formal.

Bagan organisasi menggambarkan :


 Pembagian kerja,
 Rantai perintah (manajer
dan bawahan),
 Tipe pekerjaan
 Pengelompokan segmen-
segmen pekerjaan.
 Tingkatan manajemen.
Bentuk-bentuk Bagan organisasi

Henry G. Hodges mengemukakan ada


empat bentuk bagan organisasi :

1. Bentuk piramid
2. Bentuk vertikal
3. Bentuk horizontal
4. Bentuk lingkaran
DEPARTEMENTALISASI

Ada beberapa cara organisasi un-


tuk memutuskan pola organisasi
yang akan digunakan untuk me-
ngelompokkan kegiatan-kegiatan
yang bermacam-macam untuk di
laksanakan.
Cara bagaimana kegiatan-kegiatan
dikelompokkan disebut departe-
mentalisasi (departementasi).
KELOMPOK-KELOMPOK
KERJA FORMAL ORGANISASI

Organisasi mempunyai tiga tipe kelompok-


kelompok kerja formal :

 kesatuan tugas khusus,


 panitia,
 dewan atau komisi.
Kesatuan tugas khusus (task forces)
atau tim proyek dibentuk untuk me-
nangani suatu masalah atau tugas
khusus.

Keberadaannya hanya sampai masa-


lah dipecahkan. Biasanya dibentuk
untuk menangani masalah dan tugas
tugas yang kompleks dan melibatkan
beberapa satuan kerja organisasi.

Kelompok-kelompok tugas meliputi


para wakil (atau para pembuat kepu-
tusan) dari satuan-satuan organisasi,
ditambah para ahli yang secara tek-
nis diperlukan.
BAGAN ORGANISASI FORMAL

Manajer perlu menggambarkan bagan organisasi


(organization chart) untuk menunjukkan struktur
organisasi.

Bagan organisasi menggambarkan lima aspek


utama struktur organisasi :
a. Pembagian kerja,
b. Manajer dan bawahan (rantai perintah).
c. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Pengelompokan pekerjaan.
e. Tingkatan manajemen.
Koordinasi (Coordination)
Proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang
terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi utk mencapai
tujuan organisasi secara efisien

Nurjanti 59
Macam-macam ketergantungan
diantara satuan-satuan organisasi
 Saling ketergantungan yg menyatu (Pooled
Interpendence)
 Saling ketergantungan yg berurutan
(Sequential Interpendence)
 Saling ketergantungan timbal balik
(Reciprocal Interpendence)

Nurjanti 60
Pendekatan-pendekatan utk Pencapaian
koordinasi yg efektif
 Pendekatan I : Teknik-teknik Manajemen Dasar
(Aturan dan prosedur, Hirarkhi manajemen,
Penerapan tujuan dan rencana)
 Pendekatan II : Meningkatkan Koordinasi
Potensial (Investasi dlm sistem informasi vertikal,
Penciptaan hubungan-hubungan ke samping)
 Pendekatan III : Mengurangi Kebutuhan akan
Koordinasi (Penciptaan sumberdaya-sumberdaya
tambahan, Penciptaan tugas-tugas yg dapat berdiri
sendiri)

Nurjanti 61
Pendekatan I : Teknik-Teknik
Manajemen Dasar
 Hirarkhi Manajerial, aliran informasi dan
kerja, wewenang formal, hub. tanggung
jawab dan akuntabilitas yg jelas dapat
diintegrasikan
 Aturan dan prosedur, keputusan-keputusan
manajerial yg dibuat utk menangani kejadian-
kejadian rutin
 Rencana dan penetapan tujuan,
pengembangan rencana dan tujuan dpt
digunakan utk pengkoordinasian melalui
pengarahan seluruh satuan organisasi

Nurjanti 62
Pendekatan II : Meningkatkan
Koordinasi Potensial
 Sistem Informasi Vertikal, peralatan melalui
mana data disalurkan melewati tingkatan-
tingkatan organisasi
 Hubungan-hubungan lateral (Horizontal),
hubungan lateral membiarkan informasi
dipertukarkan dan keputusan dibuat pd
tingkat hirarkhi di mana informasi yg
dibutuhkan ada (kontak langsung, panitia
dan satuan tugas)

Nurjanti 63
Pendekatan III :Pengurangan
Kebutuhan akan Koordinasi
 Penciptaan sumberdaya-sumberdaya
tambahan, tambahan ini memberikan
kelonggaran bg satuan-satuan kerja
(penambahan TK, bahan baku, waktu,
tugas dikurangi dan masalah-masalah yg
timbul berkurang)
 Penciptaan tugas-tugas yag dapat
berdiri sendiri, dengan mengubah
karakter satuan-satuan organisasi.

Nurjanti 64
Rentang Manajemen
(Span Of Control)
Prinsip rentang manajemen berkaitan
dgn jumlah bawahan yg dpt
dikendalikan secara efektif oleh
seorang manajer atau atasan atau
jumlah bawahan yg sec. langsung
memberikan laporan kpd seorang
manajer tertentu

Nurjanti 65
Berapa Jumlah Rentangan yg
ideal
 Henry Fayol, mengemukakan bahwa jumlah
maksimum bawahan yg dpt dikendalikan oleh
pengawas produksi adalah 20 sampai 30
karyawan, kepala pengawas dpt mengawasi 3
atau 4 pengawas.
 Pendekatan Graicunas, R = Jml.hubungan dan n =
jml. karyawan


Rn2 n 1

 n 1
Nurjanti 66
Faktor-faktor yg mempengaruhi rentang
manajemen
 Kesamaan fungsi (semakin sejenis fungsi
rentang manajer melebar)
 Kedekatan geografis, semakin dekat dgn
kelompok kerja ditempatkan, semakin
melebar)
 Tingkat pengawasan langsung yg
dibutuhkan (semakin sedikit pengawasan
langsung yg dibutuhkan, rentangan melebar)

Nurjanti 67
Faktor-faktor yg mempengaruhi rentang
manajemen
 Tingkat koordinasi pengawasan yg dibutuhkan
(semakin kurang koordinasi yg dibutuhkan,
rentangan semakin melebar)
 Perencanaan yg dibutuhkan manajer (semakin
sedikit perencanaan yg dibutuhkan, rentangan
semakin melebar)
 Bantuan organisasional yg tersedia bagi
pengawas (Lebih banyak bantuan yg diterima
pengawas dlm fungsi penarikan, latihan,
pengawasan mutu, rentangan melebar)

Nurjanti 68
Wewenang (Authority)

Hak utk melakukan sesuatu atau memerintah


orang lain untuk melakukan/tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu atau
merupakan hasil delegasi/pelimpahan wewenang
dr posisi atasan ke bawahan dlm organisasi

Nurjanti 69
Pandangan Sumber Wewenang
 Teori Formal (Pandangan klasik), mengatakan
bahwa wewenang adalah dianugerahkan karena
seorang diberi/ dilimpahi/ diwarisi hal tersebut
 Teori penerimaan, berpendapat bahwa wewenang
seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh
kelompok/individu kpd siapa wewenang tersebut
dijalankan

Nurjanti 70
Macam-macam Wewenang
 Wewenang Lini, wewenang perintah dan secara
langsung sbg rantai perintah melalui tingkatan
organisasi
 Wewenang Staf, wewenang kpd staf utk memerintah
lini mengerjakan kegiatan tertentu
 Wewenang Staf Fungsional, seorang staf spesialis
mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai
kegiatan fungsional

Nurjanti 71
Kekuasaan (Power)

Kemampuan utk melakukan hak atau


kemampuan untuk mempengaruhi
individu, kelompok, keputusan atau
kejadian

Nurjanti 72
Sumber kekuasaan
 Kekuasaan balas jasa (Reward Power), uang,
perlindungan, karier karena menjalankan perintah
 Kekuasaan paksaan (Coercive Power), dipecat,
ditegur krn tidak menjalankan perintah
 Kekuasaan Sah (Legitimate Power), boss
 Kekuasaan Pengendalian Informasi (Control Of
Information Power), berasal dr pengetahuan dimana
orang lain tdk memiliki
 Kekuasaan Panutan (Referent Power), karisma
pribadi, simpatik, keberanian
 Kekuasaan Ahli (Expert Power), keahlian

Nurjanti 73
Delegasi Wewenang
Pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu

Nurjanti 74
Sentralisasi Wewenang

Pemusatan kekuasaan dan wewenang


pada tingkatan atas suatu organisasi

Nurjanti 75
Desentralisasi Wewenang

Penyebaran atau pelimpahan secara


meluas kekuasaan dan pembuatan
keputusan ketingkatan-tingkatan
organisasi yg lebih rendah

Nurjanti 76
Tugas kelompok 4 (A)
Dari tugas kelompok 3 (B) tentang perencanaan
organisasi perusahaan maka buatlah :
a). Struktur organisasi perusahaan tersebut
b). Pertimbangan apa saja yang anda ambil
sehingga muncul struktur organisasi tersebut
c). Menurut sdr bentuk struktur organisasi yang anda
buat termasuk bentuk struktur apa ?
Tugas individu 4 (B)
Berikan contoh ketergantungan diantara satuan
satuan organisasi :

•Saling ketergantungan yg menyatu (Pooled


Interpendence)
•Saling ketergantungan yg berurutan (Sequential

Interpendence)
•Saling ketergantungan timbal balik (Reciprocal

Interpendence)
Tugas 4 ( C) kelompok
Dari struktur organisasi yang telah
anda susun dalam tugas 4 A (a)
tersebut, buatlah diskripsi tugas untuk
masing masing jabatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai