Anda di halaman 1dari 31

Penggunaan Kata, Istilah,

dan Kalimat Efektif

Yusuf Hendrawanto, M.Pd.


Pengertian
Diksi

Diksi adalah pilihan


kata yang tepat dan
selaras (dalam
penggunaannya) untuk
mengungkapkan
gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu
(seperti apa yang
diharapkan).

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Syarat-Syarat
Ketepatan
Pilihan Kata

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


1. Cermat Menggunakan
Kata Denotasi-Konotasi
Ketika berbicara atau menulis, gunakan kata yang memiliki
arti/makna sebenarnya (denotatif) karena apabila kata
yang digunakan mengandung makna ganda (konotatif),
maka pesan yang diterima oleh pembaca/pendengar akan
menjadi ambigu.

Contoh kata konotasi: Makan hati, meja hijau.


Arti kata:
1. Makan hati: Makan hati ayam/binatang lain, membuat
kecewa
2. Meja hijau: Meja berwarna hijau, pengadilan
2. Cermat Menggunakan
Kata Bersinonim
Apabila menggunakan kata yang bersinonim dengan
kata lain saat berbicara atau menulis, pilihlah kata yang
memiliki makna paling tepat agar pesan dapat tersam-
paikan dengan baik.

Contoh kata bersinonim:


1. Utama = Primer
2. Awam = Umum
3. Fauna = Hewan
3. Cermat Menggunakan
Kata yang Mirip Ejaannya
Berhati-hatilah menggunakan kata yang mirip ejaannya.
Pastikan kata yang digunakan merupakan pilihan kata
yang tepat.

Contoh kata yang mirip ejaannya:


1. Sangsi dan Sanksi
2. Masa dan Massa
4. Cermat Menggunakan
Istilah Asing
Banyak kata asing yang berterima di masyarakat, hanya
saja kata-kata asing tersebut sudah memiliki kata serapan
tersendiri dalam bahasa Indonesia sehingga ketika
sedang berbicara atau menulis, pembicara atau penulis
harus menggunakan kata dalam bahasa Indonesia.

Contoh istilah asing yang sering digunakan:


• Game, seharusnya permainan
• Interview, seharusnya wawancara
5. Cermat Menggunakan
Kata Umum dan Khusus
Kata umum adalah kata yang memiliki cakupan pemakaian
yang luas sedangkan kata khusus adalah kata yang cakupan
maknanya lebih sempit.

Contoh:
1. Membawa (kata umum), menjinjing (kata khusus),
memikul (kata khusus)
2. Melihat (kata umum), melirik (kata khusus), memelototi
(kata khusus)
Syarat-Syarat
Kesesuaian
Pilihan Kata

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


1. Cermat Menggunakan
Kebakuan Bahasa
Kebakuan bahasa disesuaikan dengan situasi (waktu, mitra bicara,
tempat, dan suasana) untuk menghindari ketidaksantunan dalam
penyampaian informasi.

Contoh:
1. Seorang murid harus berbicara dengan formal dan santun
kepada guru.
2. Dua orang murid yang duduk sebangku dapat menggunakan
bahasa tidak baku/bahasa gaul agar lebih cepat akrab.
2. Cermat Menggunakan Gaya Bahasa
Gaya bahasa dapat dibagi menjadi dua, yaitu gaya bahasa lisan
dan tulis.
Gaya bahasa lisan dapat dilihat dari intonasi, kesantunan berba-
hasa, penampilan, gerak tubuh, dan mimik wajah dari pembicara.
Gaya bahasa tulis dapat dilihat dari cara penulis dalam menyam-
paikan pesan, yaitu dari cara penyampaian gagasan, penggunaan ba-
hasa baku, kata kiasan, dsb.

Contoh: Ketika sedang menyampaikan pesan, penulis atau pembicara


perlu mengetahui latar belakang (usia, sosial, ekonomi, profesi,
agama, budaya, dsb.) dari pembaca atau mitra tutur agar dapat
menyesuaikan gaya bahasa yang hendak digunakan.
3. Cermat Menggunakan Kata yang Bernilai Rasa
Setiap kata memiliki nilai rasa. Nilai rasa tersebut dapat bermakna
positif maupun negatif bergantung latar belakang pendengar atau
pembaca.

Contoh:
1. Sapi merupakan hewan yang disucikan (bermakna positif dan
sakral) bagi pemeluk agama Hindu di Bali sedangkan bagi
masyarakat Indonesia selain Bali dan daerah lain yang men-
ganggap ‘Sapi’ sebagai hewan/binatang suci, maka akan men-
ganggap sapi sebagai hewan/binatang pada umumnya.
2. Kata meninggal, mati, gugur, tewas, dan wafat memiliki makna
yang sama yaitu kehilangan nyawa, tetapi kata-kata tersebut
memiliki nilai rasa yang berbeda-beda.
Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata
yang digunakan sebagai nama atau
lambang yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan, atau sifat yang khas di bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Contoh Istilah di Bidang Ekonomi dan Bisnis
• Deflasi: penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah
uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang
nilainya menurun; gejala perekonomian yang merupakan akibat keadaan
tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, rendahnya
daya beli masyarakat.
• Bear Market: kondisi pasar saham di mana harga saham sedang mengalami
tren melemah atau turun.
• Bull Market: kondisi yang menggambarkan pasar saham di mana harga saham
sedang mengalami tren penguatan atau naik.
Catatan: Ada banyak istilah asing yang digunakan di bidang ekonomi dan bisnis.
Apabila belum ada kata yang mewakili suatu konsep dalam bahasa Indonesia,
boleh menggunakan kata berbahasa asing tersebut.
Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai
dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengarnya.
Prinsip-prinsip
kalimat efektif
17
1. Kesepadanan struktur

Kesepadanan adalah keseimbangan


antara gagasan atau pemikiran dengan
struktur bahasa yang dipakai dalam
kalimat. Ciri kalimat yang memiliki
kesepadanan struktur yaitu memiliki
subjek dan predikat yang jelas.
Contoh 1:
1. Yang kalah dapat hukuman. (Tidak efektif)
2. Orang yang kalah akan mendapatkan hukuman. (Efektif)

Contoh 2:
1. Mengelap mobil adalah tugas Nico. (Tidak efektif)
2. Nico bertugas mengelap mobil. (Efektif)
3. Tugas Nico adalah mengelap mobil. (Efektif)
Keterangan:
Untuk menghindari ketidakjelasan
subjek, hindarilah pemakaian kata ‘yang’
dan predikat di depan subjek/awal
kalimat
19
2. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif harus memiliki
kesamaan bentuk kata yang digunakan
di dalam kalimat. Artinya, jika kata
pertama berbentuk verba (kata kerja),
maka kata selanjutnya juga berbentuk
verba. Namun, jika kata pertama
berbentuk nomina (kata benda), maka
kata selanjutnya berbentuk nomina.
20
Contoh:
1. Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,
mengetahui, dan pengaplikasian definisi kalimat efektif. (Tidak efektif)

2. Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,


mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)
Keterangan:
Memahami dan mengetahui adalah kata verba (kata kerja)
jadi kata berikutnya juga harus berbentuk verba, maka
dari itu kata pengaplikasian yang merupakan kata
nomina (kata benda) diganti menjadi mengaplikasikan
yang merupakan kata verba.
21
3. Kehematan kata
Kalimat efektif tidak menggunakan
kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari
pemborosan kata di dalam kalimat,
hal yang harus diperhatikan adalah
menghindari unsur yang sama dalam
kalimat majemuk dan menghindari
penjamakan kata pada kata jamak
22
a. Menghindari Unsur yang Sama pada Kalimat Majemuk
Contoh:
1. Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka buah durian. (Tidak
efektif)

2. Saya tidak suka buah apel dan durian. (Efektif)

Keterangan:
Apabila ada unsur yang sama (misalnya
subjek dan predikat yang sama), unsur
tersebut dapat dihilangkan agar kalimat
menjadi lebih efektif
23
b. Menghindari Penjamakan Kata pada Kata Jamak
Contoh:
1. Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.
(Tidak efektif)
2. Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)
3. Mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)

Keterangan:
Kata para merupakan kata penyerta yang
menyatakan pengacuan pada kelompok dan
mahasiswa-mahasiswa adalah kata jamak sehingga
keduanya tidak bisa digabung dan ditulis serangkai

24
4. Kecermatan
Penulis harus cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga
tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

Contoh:
Tangan kanan bos itu sedang sakit.

Keterangan:
Tangan kanan pada contoh di atas dapat menimbulkan kerancuan/makna ganda
karena kata tersebut memiliki dua makna, yaitu makna denotatif (anggota
badan bagian kanan dari ujung siku hingga ujung jari) dan konotatif (orang
kepercayaan bos)
25
5. Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan pada kata
pokoknya sehingga ide pokoknya menonjol pada
kalimat tersebut. Cara memberikan penegasan
agar kalimat menjadi efektif yaitu:
 Meletakkan kata kunci di awal kalimat
 Menambahkan partikel –lah untuk memberi
penekanan pada ide pokok
 Membuat urutan kata secara bertahap

26
a. Meletakkan Kata Kunci di Awal Kalimat
Contoh:
 Hadiah itu sudah saya terima.
 Saya sudah menerima hadiah itu.

Keterangan:
Kata kunci dalam konteks kalimat di atas adalah
hadiah, jadi kata tersebut harus diletakkan di
awal kalimat agar kalimat menjadi lebih efektif.

27
b. Menambahkan Partikel –lah untuk
Memberi Penekanan pada Ide Pokok
Contoh:
 Tolong masuklah!
Keterangan:  Tolong ambillah!
Partikel –lah pada contoh di  Tolong pergilah!
samping memberikan penekanan  Tolong datanglah!
pada ide pokok

28
c. Membuat Urutan Kata secara Bertahap
Contoh:
 Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak.
 Rapat itu dihadiri oleh pemegang saham, direktur, dan
kepala bagian keuangan.

Keterangan:
Urutan kata yang disajikan secara bertahap
berfungsi untuk memperjelas ide pokok (kata utama)
dan memberikan penegasan sehingga kalimat
menjadi lebih efektif
29
6. Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal
dan sesuai dengan kaidah EBI.
Contoh:
1. Waktu dan tempat kami persilakan! (Tidak
Efektif)
2. Bapak kepala sekolah kami persilakan!
(Efektif) Keterangan:
Waktu dan tempat tidak dapat dipersilakan sehingga kalimat tersebut
menjadi tidak logis dan perlu diperbaiki seperti contoh di atas.
30
“Your time is limited, so don’t waste
it living someone else’s life. Don’t be
trapped by dogma – which is living
with the results of other people’s
thinking.”

by Steve Jobs

31

Anda mungkin juga menyukai