Anda di halaman 1dari 19

PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM PENELITIAN DAN

PENGELOLAAN PENDERITA

PUTRI KRISNA
1920332042

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. MASRUL, MSc, SpGK

PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
1 TAHUN 2020
OUTLINE
1. PENDAHULUAN

2. PERANAN EPIDEMIOLOGI

3. PENGELOLAAN PENDERITA YANG RASIONAL


4. MENINGKATKAN AKURASI, EFEKTIFITAS, DAN EFISIENSI
PENGELOLAAN PENDERITA
5. TETAP MENGIKUTI PERKEMBANGAN
6. PENGELOLAAN YANG BAIK BAGI PENDERITA BERASAL DARI
PENELITI YANG BAIK
7. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS

8. KUANTIFIKASI DIAGNOSIS

9. KUANTIFIKASI TERAPI

2 10. KUANTIFIKASI PROGNOSIS


1. PENDAHULUAN

Epidemiologi Klinis merupakan penerapan


metode/prinsip epidemiologi dan biostatistika
yang digunakan untuk pengelolaan penderita

3
Tujuan Epidemiologi Klinis:
 Membantu mengelola penderita secara
rasioal
 Meningkatkan ketepatan, efektivitas,
dan efisiensi dalam diagnosa dan terapi
 Tetap mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran

4
2. Peran epidemiologi
Menerangkan besarnya Menyiapkan data dan
masalah dan gangguan informasi (perencanaan,
kesehatan (penyakit dan pelaksanaan, dan
penyebarannya) evaluasi)

Identifikasi faktor penyebab


terjadinya masalah

5
3. Pengelolaan penderita yang
rasional

Para klinisi menangani penderita secara individual


dan pengambilan keputusan pada penglolaan
penderita atas dasar:
 Ilmu yang berisi kompeten: pengetahuan, logika
dan pengalaman
 Seni yang merupakan komposit dari: keyakinan,
pertimbangan, dan intuisi

6
Penerapan metode epidemiologi pada hakikatnya
dilaksanakan oleh dua pelaku epidemiologi klinis,
yaitu:
 Peneliti (doers): dapat berupa penelitian klinis,
komunitas, sosial dan ekonomi
 Pengguna (Users): para klinisi pengguna hasil
penelitian sebagai back up diterapkan dalam
pengelolaan penderita

7
4. Meningkatkan akurasi, efektifitas
dan efisiensi pengelolaan penderita

 Telaah Kritis
Epidemiologi klinis menekankan penerapan
Evidence Based Medicine (EBM) yaitu
pengelolaan penderita atas dasar hasil
penelitian yang telah terbukti efekti dan sahih
sebagai dasar pengambilan keputusan klinis.
Tujuan telaah kritis adalah agar seorang klinis:
 Dapat memilih artikel yang sahih untuk
diterapkan pada pengelolaan penderita
 Dapat mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran
8
 Metode Kuantitatif
Perapan statistika untuk menghitung akurasi
dan efisiensi, diagnosis, terapi dan prognosis.
Misalnya metode nilai prediksi, likehood ratio
methods dan clinical decision analysis

9
 Ekonomi Klinis
Efisiensi lebih ditingkatkan jika diaplikasikan
ilmu ekonomi dalam pengelolaan penderita

 Ilmu Sosial
Dalam menegakkan diagnosis misalnya
AIDS, informasi sosial dan perilaku sangat
diperlukan. Kepatuhan terhadap perintah
dokter dalam diagnosis dan terapi juga
dipengaruhi faktor sosial
10
5. Tetap mengikuti perkembangan
Perlu metode cepat untuk
menilai kesahihan Pengambilan keputusan klinis
sebuah artikel
Pengelolaan yang baik Untukmembuat keputusan
berasal dari penelitian klinis dalammenegakkan
yang baik untuk itu diagnostik seperti riwayat
epidemiologi klinis penyakit, pemeriksaan fisik
dan penunjang.
diharapkan akan
Sehingga di buat perkiraan
merangsang para klinisi
berapa besar
untuk meningkatkan
probabilitas seseorang untuk
kualitas maupun menderita suatu penyakit
kuantitas penelitian
11
Panduan Telaah Jurnal

Pemilihan tes diagnostik

Tinjauan pustaka
Uji klinis terapi

Penelitian faktor prognosis Penelitian analisis ekonomi

Penelitian faktor resiko dan


Uji diagnosis dini etiologi
12
6. Pengelolaan yang baik bagi penderita berasal dari
penelitian yang baik

Sehingga pemahaman epidemiologi klinik


diharapkan dapat merangsang para klinisi
untuk meningkatkan kualitas maupun
kuantitas penelitian

13
7. Pengambilan keputusan klinis

Dalam membuat keputusan klinis untuk


menegakkan diagnosis mereka hampir
selalu tergantung pada informasi diagnostik
seperti riwayat penyakit, pemeriksaan fisik
dan penunjang. Atas dasar informasi
tersebut, dibuat perkiraan berapa besar
probabilitas seseorang untuk penderita
suatu penyakit.
14
8. Kuantifikasi diagnosis

Pengambilan keputusan penggunaan


test diagnostik Metode Nilai Prediktif

Metode nilai prediktif merupakan salah


satu metode terbaik untuk menentukan
sakit tidaknya seseorang.

15
Langkah-langkah MNP:

 Memperkirakan besarnya probabilitas proses seseorang


untuk menderita suatu penyakit sebelum suatu test
diagnostik yang akan digunakan
 Mengetahui nilai Sn dan Sp test diagnostik yang akan
digunakan
 Menafsir kesahihan Sn dan Sp test diagnostikyang akan
digunakan
 Mengelolah informasi-informasi yang bersalah dari butir
1,2, 3 dalam tabel 2x2 untuk mendapatkan probabilitias
seseorang untuk menderita penyakit setelah dilakukan
tes diagnostik
16
9. Kuantifikasi terapi
Untuk menentukan terapi yang rasional kita harus memilih
terapi lewat artikel yang sahih.
Untuk melakukan telaah pada artikel penelitian tentang
terapi harus lolos dari kriteria sebagai berikut:
 Apakah desain penelitian betul-betul acak (randomized
clinical trial)?
 Apakah outcomenya diukur secara obyektif?
 Apakah drop out dari subyek yang mengikuti penelitian
kurang 20%?
 Apakah obat atau terapinya avaiable di tempat anda?
 Apakah disamping secara statistik bermakna, secara
klinis bermakna?
17
10. Kuantifikasi prognosis

Pada kuantifikasi prognosis dilakukan


perhitungan melalui suatu stimulasi
statistis yang disebut markoy modelling
atau markoy process, serta
digunakannya perhitungan
probabilitas yang kemudian salah
satunya diterapkan pada decision
18
THANK YOU

19 ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai