Anda di halaman 1dari 12

SUPERKONDUKTOR

SYAH FIKRI RITONGA


RIZKY AKBAR YUZAKHRI
FEBRINO HOTLINUS MARTUA SIREGAR
SUPERKONDUKTOR

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai


nol pada suhu yang sangat rendah, sehingga dapat menghantarkan arus listik tanpa
kehilangan daya. Teknologi superkonduktor mulai berkembang pesat sejak
ditemukannya superkonduktor suhu tinggi (SKST) pada tahun 1986. SKST adalah
berupa bahan oksida atau keramik yang berinduk pada senyawa kuprat (Cu-O)
dengan komposisi kimiawi yang multi komponen, sehingga bersifat multiphase,
stuktur kristal berlapis, derajat anisotropisnya tinggi dan panjang koherensinya
pendek. Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang.
Superkonduktor merupakan material dengan prospek yang luar biasa dengan sifat
efisiensi tinggi. Kendala terbesar penerapan superkonduktor adalah sifat
superkonduktivitas akan muncul pada suhu yang sangat rendah jauh dibawah 0oC,
sehingga penelitian superkonduktor terus dilakukan demi mendapatkan
superkonduktor yang memiliki suhu kritis (Tc) yang lebih tinggi.
SUPERKONDUKTOR TIPE 1

Superkonduktor tipe 1 menurut teori BCS Barden, Cooper, dan Schrieffer dijelaskan dengan menggunakan pasangan
electron yang sering disebut pasangan Cooper. Pasangan electron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk
ion-ion logam yang bermuatan positif.
Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak dengan merata dan superkonduktivitas
akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai
dengan efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi oleh
superkonduktor.
SUPERKONDUKTOR TIPE 2

Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCSkarena apabila
superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissnernya tidak terjadi.
Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis
II ini. Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam
parameter keteraturanfungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter
tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat
memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun
dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring
meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih digunakan dalam
pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet. Superkonduktor tipe II akan
menolak medanmagnet yang diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba
tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali kekeadaan semula.
Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi darisuperkonduktor tipe I
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
SUPERKONDUKTOR
 Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita
selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.
 Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor tidak akan
menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya. Kalau kita
menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau mengkompres semakin banyak
material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut.
 superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa mengamplifikasi
signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan listrik) tetapi bisa berfungsi 100
kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions dan kalau dua Josephson Junctions ini kita
gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi medan magnet yang sangat kecil.
PEMANFAATAN SEMIKONDUKTOR
DALAM KEHIDUPAN
KABEL LISTRIK ALAT TRANSPORTASI
Dengan menggunakan bahan superkonduktor, Penggunaan superkonduktor dalam bidang
maka energi listrik tidak akan mengalami transportasi adalah Kereta Listrik super cepat
disipasi karena hambatan pada bahan yang dikenal dengan sebutan Magnetik
superkonduktor bernilai nol. Maka Levitation (MAGLEV).
penggunaan energi listrik akan semakin
hemat.
APLIKASI SUPERKONDUKTOR DI
BIDANG KOMPUTER
Kemajuan teknologi dan mikroprosesor dimotori oleh kemajuan
miniaturisasi dan kecepatan pemrosesan. Dalam suatu chip komputer, yang
besarnya tidak lebih dari ukuran lubang jarum, terdapat juataan komponen
aktif yang bila diuraikan lagi akan menjadi juataan switch yang biasanya
dibuat dari bahan metal film ataupun emas.
Efisiensi dan efektivitas makin ditingkatkandengan membuat switch dari
bahan superkonduktor. Hal yang sama terjadi juga dalam pembuatan sel-sel
memori komputer. Keunggulan superkonduktor dibandingkan material-
material lainnya menyebabkan perkembangan teknologi komputer dan
mikroprosesor makin cepat. Aplikasi dari superkonduktor dalam teknologi
komputer biasa disebut dengan istilah cryotrons.
APLIKASI SUPERKONDUKTOR DI
BIDANG FISIKA
Dalam bidang fisika, yaitu yang melahirkan superkonduktor,kemajuan aplikasi
superkonduktor juga pesat. Salah satu bidang yang telah mengaplikasikan
superkonduktor adalah bidang fusilaser. Teknologi kriogenik telah menjadi suatu hal
yang tidak dapat dipisahkan dalam proses fusilaser, yaitu suatu proses penghasil
energi harapan di masa yang akan datang.
Dalam proses tersebut suatu energi dalam jumlah yang sangat besar akan dihasilkan
sebagaiakibat reaksi fusi antara isotop hidrogen. Kontruksi reaktor tempat reaksi
berlangsung sebagian besar dibangun dengan teknologi superkoduktor.
KESIMPULAN

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat
rendah, sehingga dapat menghantarkan arus listik tanpa kehilangan daya
Superkonduktor terbagi menjadi 2 yaitu:
Superkonduktor Tipe 1
Superkonduktor Tipe 2
Keuntungan dari menggunakan superkonduktor: . Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor
ini menghantar arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor
daripada konduktor biasa. Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan
superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per
centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau
mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai