Anda di halaman 1dari 28

GKM-PALDA

DENGAN 4 LANGKAH 2 ALAT

Oleh :
Prof. Dr.-Ing. Ir. Asep Ridwan, ST., MT., IPM.
Guru Besar Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA
Cilegon-Banten

Disampaikan pada acara:


Bimbingan Teknis Pembentukan GKM
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Auditorium Center of Excellence (CoE) Petrokimia FT Untirta, 30-31 Mei 2022
Kemajuan
Dinamika perubahan yang konsisten menjalankan perbaikan “Q”
sesuai dengan tuntutan suatu kondisi.
2
Pendekatan Model
• Model PALDA suatu konsep model analisis perbaikan mutu
untuk GKM yang menuntut pelepasan dari kondisi manaje-
men tradisional menjadi kondisi manajemen industri yang
disesuaikan dengan kondisi IKM dalam strata paling bawah.
• Model PALDA adalah model gugus yang melakukan
pemecahan masalah peningkatan mutu berpola manajemen
“PDCA” dengan cara menggunakan daya NPK dengan
Empat Langkah dan Dua Alat.
• Makna “PALDA” adalah PAL diartikan tonggak/batas dan
DA diartikan dasar, sehingga sebutan PALDA diharapkan
dapat memberikan semangat peningkatan mutu untuk
mampu menumbuhkan prilaku kerja/budaya bermutu pada
tatanan dasar layak suatu industri. 3
Sasaran Model PALDA
• Objek Penerapan adalah:
IKM yang belum terstruktur secara organisasi dan belum tertata
secara tata graha industri.

• Sasaran peningkatan mutu adalah:


 terstrukturnya organisasi perusahaan/jelas tugas
 tertata graha dalam wawasan tatanan industri
 teridentifikasi mutu produk/jasa
 termotivasi melakukan perbaikan mutu
 terdokumentasinya standard produk/jasa
 terdeteksi standard dasar kemampuan berproduksi
 terjaganya standar mutu produk/jasa.

4
Ruang Lingkup Penerapan PALDA
1 Pembentukan GKM
2 Struktur organisasi sederhana
3 Azas kerja (boleh/tidak,benar/tidak,baik/tidak, stabil)
4 5K  lalin produksi (in-proses-out)
5 Pengenalan karakteristik Produk/jasa
6 Perilaku Naluri, Pengalaman, Keuletan (NPK)
7 Formulir pendataan,alat analisa & kendali mutu
8 Visualisasi perubahan/langkah perbaikan
9 Penyusunan standardisasi kerja (SOP)
10 Penyusunan Risalah Model Palda
5
TEORI

Ruang Lingkup Penerapan PALDA

6
Pembentukan GKM untuk Model PALDA

1 Pastikan terlebih dahulu bahwa objek (IKM) sesuai


dengan kriteria penerapan Model PALDA.

2 Bentuklah 3 s/d 5 orang karyawan IKM dan disetujui


oleh pimpinan perusahaan IKM.

3 Buatkan pengesahan pembentukan dalam sebuah


formulir pendaftaran dan disyahkan oleh Pimpinan
perusahaan dan Fasilitator yang akan membimbing.

4 Tanda daftar GKM ini penting sebagai wujud


memperlihatkan adanya kesungguhan untuk
melakukan proses perbaikan mutu di tempat kerjanya.
7
5 Formulir Pendaftaran GKM (sebagai rujukan)
No Uraian Isian
1 GKM dibentuk Tgl: Bln: Thn:2007
2 Unit Kerja/Bidang :
Nama Perusahaan/Industri :
Alamat :
3 Alasan Pembentukan :
4 Nama GKM :
5 Makna nama GKM :
6 Keanggotaan GKM Susunan GKM Nama Tanda Tangan
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Anggota :
Anggota :

…………….., 2007
Fasilitator GKM/Pembimbing Pimpinan Perusahaan

8
Struktur Organisasi Sederhana
1. Ajaklah anggota GKM melakukan identifikasi pembagian tugas
yang telah ada pada perusahaan IKM & sempurnakan.
2. Berikan arahan untuk menstrukturkan organisasi perusahaan
dengan bentuk yang sederhana, minimal ada Bagian
Administrasi, Bagian Persiapan (input), Bagian Produksi dan
Bagian Pengiriman (output)
3. Persoalan keterbatasan personil pada IKM, janganlah
dipersoalkan, tetapi yang penting pembagian tugas dalam
menjalankan perusahaan jelas siapa yang bertanggung jawab,
biarpun personil merangkap tugas
4. Buatkan bentuk strukturnya dan uraian tugas (siapa bertugas
apa dan bertanggung jawab kepada siapa)
5. Terbentuk struktur organisasi memudahkan melakukan
penerapan GKM dan juga merupakan suatu sasaran yang
hendak dicapai oleh model PALDA.
9
Substansi Materi dan Aktivitas GKM

Bagi tugas, Boleh/tidak, Menstrukturkan


benar/tidak, baik/tidak, cara kerja organisasi dalam
stabilitas dan 5K tatanan stabilitas industri

SASARAN
Karekteristik Meneliti tingkat mutu
Produk/jasa Produk/jasa Stabilitas mutu
B/J/Keadaan
P/J
berkesinambungan
Pemecahan masalah (4L): 1.Masalah,
Menerapkan
2. Mencari Penyebab & Rencana
3. Perbaikan dan Hasil, 4.Standardisasi
Langkah & Alat
Alat : CS, Fish bone & NPK Perbaikan mutu

10
Dimensi Prilaku PALDA
Azas Kerja Prilaku GKM
Mengenali bentuk,sifat/atribut
produk/jasa dan lingkungan kerja
Kenal Karekteristik dengan NPK.

Tatanan input dan mengetahui


Boleh Tidak boleh aturan/komitmen

Tatanan proses dan menge-


Benar Tidak benar tahui prosedur operasionalnya

Tatanan output dan menge-


Baik Tidak baik tahui hasil yang memenuhi
standard

Stabil Q Tatanan penjagaan Q dan


mengetahui cara pencatatan
dan pembandingan 11
Daya N P K
Naluri (N)  bawalah naluri kejalan kerja benar & bermutu.
Pengalaman(P) bawalah pengalaman untuk proses belajar-Q
Keuletan(K)kemampuan sebagai proses olah strategi ber-Q

Pengalaman Keuletan
Daya Naluri

Niat Kebiasan Menghindar


Arah (-) (liat)
Unsur Lakukan Kebisaan Melawan
Penerapan Ulang (+) (giat)
Rialitas Kebiasaan Continues is Power
Identitas (X) (kegiatan)
12
Langkah Perbaikan Mutu Model PALDA
(Empat Langkah Dua Alat)

Langkah Alat Kondisi lapangan


Pilih satu masalah
1. Menentukan Masalah mutu yang terlihat
secara NPK

2. Mencari Penyebab dan Fish Bone Cari penyebab dari


masalah dan rencana
Rencana Perbaikan
perbaikan dengan
brainstorming
(sumbang saran)
Check sheet
3. Melaksanakan Perbaikan
dan Hasil
Sosialisasi

S O P yang harus
4. Standardisasi
dijalankan
13
BAGIAN C
PEMBEKALAN PENERAPAN

Produk

Standard

MODEL PALDA
14
Langkah 1 : Menentukan Masalah
1) Penjelasan
• Identifikasi/kenali secara visual dari produk/jasa yang
dihasilkan (bentuk, sifat atau atribut lainnya yang dapat
ditonjolkan sebagai ukuran mutu dari produk/jasa)
berdasarkan NPK, yang terjadi di tempat kerja anda
sehari-hari (selama 1 minggu)
• Hasil pengamatan NPK tersebut dari P/J tersebut
menjadi fakta/ kejadian/ perilaku kondisi dari
produk/jasa tersebut sebagai ukuran mutu yang ada
saat ini.
• Tentukan satu masalah dari produk/jasa tersebut
sebagai satu masalah yang diangkat untuk diperbaiki.
15
2) Contoh Penerapan (IKM keripik singkong tradisionil)

Langkah 1. Menentukan Masalah

• Kesepakatan anggota GKM mengangkat masalah mutu


produk keripik singkong dari bentuk keripik tidak utuh

Produk tidak utuh

• Alasan: ingin menstandarkan bentuk irisan tipis dan utuh


supaya renyah dan memperluas pangsa pasar.

16
Langkah 2 : Mencari Penyebab dan Rencana Perbaikan
1) Penjelasan
• Masalah mutu yang diangkat menjadi bahan brainstorming
anggota GKM untuk mencari penyebab dengan
menggunakan alat analisis diagram tulang ikan
• Dalam mencari penyebab lakukan penggunaan diagram
tulang ikan dengan prinsip-prinsip sesuai petunjuk yang
benar.
• Tempatkan masalah mutu yang diangkat pada kepala ikan
sebagai akibat dan buatkan tulang-tulang besar yang
menunjukkan faktor-faktor penyebab masalah mutu.
• Lakukan proses pendataan untuk menunjukkan kondisi
kejadian masalah sebagai suatu ukuran mutu saat ini.
• Lakukan perencanaan upaya perbaikan mutu tersebut.
• Proses diatas hendaknya dapat diambil keputusan paling
lama 2(satu) minggu. 17
2) Contoh :
Langkah 2. Mencari Penyebab & Rencana Perbaikan

a. Mencari Penyebab
Faktor Penyebab Akibat
MANUSIA MATERIAL MESIN/ALAT Q
Pisau tak Tepat
Tidak posisi
diarahkan Banyak
bonggol
Pisau dengan
Tak di plat miring
Asal sortir
kerja
k
k keripi
u
Bent k utuh
tida
Cara mengiris tdk sama produk sering
digeser-geser/
kesentak

Tak ada pe- Tumpukkan


tunjuk cara Tak ada
Produk ganggu batas
mengiris
lalin areal kerja

METODA LINGKUNGAN 18
b. Check Sheet (lembar periksa)
Masalah bentuk keripik tidak utuh, dilakukan
selama 1 minggu ( Tanggal 8 s/d 13 Januari 2007)

Masalah Hasil Pendataan Januari 2007 (dalam kg)


Mutu Tanggal : 8 9 10 11 12 13
Produk keripik Data kejadian : 2 3 2 3 1 1
singkong
∑ = 12 kg
“Bentuk
keripik tidak
utuh”

19
c. Rencana Perbaikan Bag.Pengirisan

Apa Pe- Mengapa Bagaimana Caranya? Siapa Kapan di- Dimana di-
nyebabnya? Ditanggulangi? Penjab? lakukan? lakukan?

Pekerja tidak Agar pekerja menge- Diarahkan  kriteria produk Acil 14 Jan’07 Bagian
diarahkan tahui dan perduli mutu baik ad/ “irisan tipis dan Pengirisan
terhadap mutu produk utuh”,& yg tdk baik pisahkan singkong
Tak ada Agar diketahui cara Singkong potong rata terlebih Galuh 14 Jan’07 Bagian
petunjuk cara mengiris singkong dahulu, baru lakukan pengiris- Pengirisan
mengiris yang benar an dgn posisi singkong tegak. singkong
Tumpukan Agar lalin lancar, tak Alat & gerakan operasi ditata Julak 15 s/d 17 Bagian
Produk harus menggeser/me- dengan menetapkan areal Januari’07 Pengirisan
ganggu lalin nyentak produk. kerja Input – Proses – output. singkong

Material tak Agar material Bonggol disortir terlebih Kacui Mulai 15 Bagian
disortir dipastikan siap untuk dahulu dan dipisahkan dengan Januari’07 persiapan
diiris. singkong yang siap untuk diiris bahan baku

Posisi pisau Agar posisi pisau Posisi pisau dengan plat dicek Abah Mulai 15 Alat iris,
dengan plat dengan plat terus dan disetel bila ada kecen- Januari bag.
derungan berubah dari posisi
pada Alat iris dapat dipastikan normal/rata serta setiap 10 kg pengirisan
miring terjaga rata proses dicek kembali

20
Langkah 3 : Melaksanakan Perbaikan dan Hasil

1) Penjelasan
• Laksanakan perbaikan sesuai rencana yang telah
disusun pada langkah 2, pergunakan dengan formulir
yang sederhana yang memuat gambaran dan penjelas-
an kondisi sebelum dan sesudah perbaikan serta sajikan
fakta yang terjadi.
• Pembuktian faktanya, lakukan proses identifikasi hasil
perbaikan dengan perlakuan sama seperti dalam
pendataan masalah pada langkah 2
• Hal ini dimaksudkan adalah untuk mengukur suatu
keberhasilan perbaikan mutu melalui cara membanding-
kan antara data masalah dengan data hasil perbaikan.
• Proses tersebut diatas lakukan dalam kurun waktu
1(satu) minggu.
21
2) Contoh:
Langkah 3. Melaksanakan & Meneliti Hasil Perbaikan

Kondisi sebelum dan sesudah perbaikan (1)


Perbaikan & pantau tgl. 15 s/d 23 Januari 2007

Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah


•Pekerja tidak diarahkan Diarahkan  kriteria produk mutu baik ad/ “irisan
tipis dan utuh”,& yg tdk baik pisahkan

dipisahkan
ditumpuk Standard tidak Std.
•Tidak ada petunjuk cara mengiris •Jutek Kerja
Singkong potong rata, baru lakukan
pengirisan dengan posisi singkong tegak.

Perlakuan kerja yang berlainan


22
Kondisi sebelum dan sesudah perbaikan (2)
Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
•Lalin tergangu tumpukkan produk Alat dan gerakan operasi ditata agar tidak
saling bersinggungan dengan menetapkan areal
kerja Input – Proses – output.
Gerak bebas
Sering
Ber-
singgolan

ditumpuk
Material, alat dll. dalam input- proses – Areal Areal
Areal Proses
Output tidak terlihat batasan areal kerja Input output

•Material tak disortir •Material disortir


masuk

bonggol bonggol

23
Kondisi sebelum dan sesudah perbaikan (3)
Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

•Alat pisau - plat miring •Cek & disetel 


Posisi alat/pisau dengan plat
dilakukan pengecekan dan
penyetelan bila ada kecenderungan
berubah dari posisi normal

Pisau miring

Pisau rata

lihat perubahan hasil irisan singkong


dan setiap Ukuran 10 kg irisan
Tidak sering dilihat/dicek singkong pantau ulang.

24
Meneliti Hasil Perbaikan :
CS Masalah “Bentuk Keripik Tidak Utuh”
Sebelum dan sesudah Perbaikan
Satuan Dalam Kg
  Sebelum Perbaikan   Sesudah Perbaikan  
Masalah Pendataan Januari '07 tgl: ∑ Pendataan Januari '07 tgl: ∑
  8 9 10 11 12 13   22 23 24 25 26 27  
                             
Bentuk keripik
2 3 2 3 1 1 12 1 0.5 0.4 0.6 0.2 0.3 3
tidak utuh
                             

12 Kg
Hasil
3 Kg
Good

25
Langkah 4 : Standardisasi
1) Penjelasan
• Buatlah standardisasi sesuai dengan langkah-langkah
perbaikan yang telah memberikan hasil baik.
• Susunlah dengan kalimat perintah yang berarti tunggal
dan dapat dengan mudah dimengeti dan dipahami
oleh semua karyawan perusahaan.
• Mintalah persetujuan pimpinan perusahaan, agar
standardisasi yang dibuat oleh GKM ini menjadi SOP
perusahaan.
• Lakukan pemantauan atas penerapan SOP baru dan
hasilnya terhadap produk (pastikan siklus SDCA
berjalan), dengan tujuan agar stabilitas mutu Produk/J
yang telah baik dapat terjaga.
26
Langkah 4. Standardisasi
2) Contoh :
Proses Standardisasi : 24 s/d 31 Januari ‘07
Standardisasi
1. Hasil produk harus selalu diteliti dengan benar dan
cermat terhadap kesesuaian produk kriteria baik,
Standard tidak Std.
yakni tipis dan utuh.
2. Melakukan proses pengirisan singkong harus tegak
dilakukan dengan cara singkong potong rata terlebih
dahulu, baru dilakukan pengirisan dengan posisi
singkong tegak pada alat pengirisan potong
3. Bahan baku, Material, produk dan alat-alat produksi
harus tetap terjaga sesuai dengan areal yang telah In Proses Out
ditetapkan dalam line areal produksi.
bonggol Material proses
4. Material harus selalu disortir, bonggol dipisahkan
5. Cek dan Stel posisi pisau dengan plat setiap selesai
pengirisan 10 kg singkong 10 Kg cek/stel
Jakarta, 31 Januari 2007
Persetujuan dan Pengesahan
Pimpinan Perusahaan Fasilitator GKM
Stempel
Ketua anggota anggota
27
Referensi

1. PT Pillar Utama, Sosialisasi GKM Model PALDA ,Serang, 2006

2. Ridwan, A., Penerapan GKM ELMA dengan 6 Langkah, Pelatihan


IKM Binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang
Tangerang, 2009

Anda mungkin juga menyukai