Oleh :
Prof. Dr.-Ing. Ir. Asep Ridwan, ST., MT., IPM.
Guru Besar Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA
Cilegon-Banten
4
Ruang Lingkup Penerapan PALDA
1 Pembentukan GKM
2 Struktur organisasi sederhana
3 Azas kerja (boleh/tidak,benar/tidak,baik/tidak, stabil)
4 5K lalin produksi (in-proses-out)
5 Pengenalan karakteristik Produk/jasa
6 Perilaku Naluri, Pengalaman, Keuletan (NPK)
7 Formulir pendataan,alat analisa & kendali mutu
8 Visualisasi perubahan/langkah perbaikan
9 Penyusunan standardisasi kerja (SOP)
10 Penyusunan Risalah Model Palda
5
TEORI
6
Pembentukan GKM untuk Model PALDA
…………….., 2007
Fasilitator GKM/Pembimbing Pimpinan Perusahaan
8
Struktur Organisasi Sederhana
1. Ajaklah anggota GKM melakukan identifikasi pembagian tugas
yang telah ada pada perusahaan IKM & sempurnakan.
2. Berikan arahan untuk menstrukturkan organisasi perusahaan
dengan bentuk yang sederhana, minimal ada Bagian
Administrasi, Bagian Persiapan (input), Bagian Produksi dan
Bagian Pengiriman (output)
3. Persoalan keterbatasan personil pada IKM, janganlah
dipersoalkan, tetapi yang penting pembagian tugas dalam
menjalankan perusahaan jelas siapa yang bertanggung jawab,
biarpun personil merangkap tugas
4. Buatkan bentuk strukturnya dan uraian tugas (siapa bertugas
apa dan bertanggung jawab kepada siapa)
5. Terbentuk struktur organisasi memudahkan melakukan
penerapan GKM dan juga merupakan suatu sasaran yang
hendak dicapai oleh model PALDA.
9
Substansi Materi dan Aktivitas GKM
SASARAN
Karekteristik Meneliti tingkat mutu
Produk/jasa Produk/jasa Stabilitas mutu
B/J/Keadaan
P/J
berkesinambungan
Pemecahan masalah (4L): 1.Masalah,
Menerapkan
2. Mencari Penyebab & Rencana
3. Perbaikan dan Hasil, 4.Standardisasi
Langkah & Alat
Alat : CS, Fish bone & NPK Perbaikan mutu
10
Dimensi Prilaku PALDA
Azas Kerja Prilaku GKM
Mengenali bentuk,sifat/atribut
produk/jasa dan lingkungan kerja
Kenal Karekteristik dengan NPK.
Pengalaman Keuletan
Daya Naluri
S O P yang harus
4. Standardisasi
dijalankan
13
BAGIAN C
PEMBEKALAN PENERAPAN
Produk
Standard
MODEL PALDA
14
Langkah 1 : Menentukan Masalah
1) Penjelasan
• Identifikasi/kenali secara visual dari produk/jasa yang
dihasilkan (bentuk, sifat atau atribut lainnya yang dapat
ditonjolkan sebagai ukuran mutu dari produk/jasa)
berdasarkan NPK, yang terjadi di tempat kerja anda
sehari-hari (selama 1 minggu)
• Hasil pengamatan NPK tersebut dari P/J tersebut
menjadi fakta/ kejadian/ perilaku kondisi dari
produk/jasa tersebut sebagai ukuran mutu yang ada
saat ini.
• Tentukan satu masalah dari produk/jasa tersebut
sebagai satu masalah yang diangkat untuk diperbaiki.
15
2) Contoh Penerapan (IKM keripik singkong tradisionil)
16
Langkah 2 : Mencari Penyebab dan Rencana Perbaikan
1) Penjelasan
• Masalah mutu yang diangkat menjadi bahan brainstorming
anggota GKM untuk mencari penyebab dengan
menggunakan alat analisis diagram tulang ikan
• Dalam mencari penyebab lakukan penggunaan diagram
tulang ikan dengan prinsip-prinsip sesuai petunjuk yang
benar.
• Tempatkan masalah mutu yang diangkat pada kepala ikan
sebagai akibat dan buatkan tulang-tulang besar yang
menunjukkan faktor-faktor penyebab masalah mutu.
• Lakukan proses pendataan untuk menunjukkan kondisi
kejadian masalah sebagai suatu ukuran mutu saat ini.
• Lakukan perencanaan upaya perbaikan mutu tersebut.
• Proses diatas hendaknya dapat diambil keputusan paling
lama 2(satu) minggu. 17
2) Contoh :
Langkah 2. Mencari Penyebab & Rencana Perbaikan
a. Mencari Penyebab
Faktor Penyebab Akibat
MANUSIA MATERIAL MESIN/ALAT Q
Pisau tak Tepat
Tidak posisi
diarahkan Banyak
bonggol
Pisau dengan
Tak di plat miring
Asal sortir
kerja
k
k keripi
u
Bent k utuh
tida
Cara mengiris tdk sama produk sering
digeser-geser/
kesentak
METODA LINGKUNGAN 18
b. Check Sheet (lembar periksa)
Masalah bentuk keripik tidak utuh, dilakukan
selama 1 minggu ( Tanggal 8 s/d 13 Januari 2007)
19
c. Rencana Perbaikan Bag.Pengirisan
Apa Pe- Mengapa Bagaimana Caranya? Siapa Kapan di- Dimana di-
nyebabnya? Ditanggulangi? Penjab? lakukan? lakukan?
Pekerja tidak Agar pekerja menge- Diarahkan kriteria produk Acil 14 Jan’07 Bagian
diarahkan tahui dan perduli mutu baik ad/ “irisan tipis dan Pengirisan
terhadap mutu produk utuh”,& yg tdk baik pisahkan singkong
Tak ada Agar diketahui cara Singkong potong rata terlebih Galuh 14 Jan’07 Bagian
petunjuk cara mengiris singkong dahulu, baru lakukan pengiris- Pengirisan
mengiris yang benar an dgn posisi singkong tegak. singkong
Tumpukan Agar lalin lancar, tak Alat & gerakan operasi ditata Julak 15 s/d 17 Bagian
Produk harus menggeser/me- dengan menetapkan areal Januari’07 Pengirisan
ganggu lalin nyentak produk. kerja Input – Proses – output. singkong
Material tak Agar material Bonggol disortir terlebih Kacui Mulai 15 Bagian
disortir dipastikan siap untuk dahulu dan dipisahkan dengan Januari’07 persiapan
diiris. singkong yang siap untuk diiris bahan baku
Posisi pisau Agar posisi pisau Posisi pisau dengan plat dicek Abah Mulai 15 Alat iris,
dengan plat dengan plat terus dan disetel bila ada kecen- Januari bag.
derungan berubah dari posisi
pada Alat iris dapat dipastikan normal/rata serta setiap 10 kg pengirisan
miring terjaga rata proses dicek kembali
20
Langkah 3 : Melaksanakan Perbaikan dan Hasil
1) Penjelasan
• Laksanakan perbaikan sesuai rencana yang telah
disusun pada langkah 2, pergunakan dengan formulir
yang sederhana yang memuat gambaran dan penjelas-
an kondisi sebelum dan sesudah perbaikan serta sajikan
fakta yang terjadi.
• Pembuktian faktanya, lakukan proses identifikasi hasil
perbaikan dengan perlakuan sama seperti dalam
pendataan masalah pada langkah 2
• Hal ini dimaksudkan adalah untuk mengukur suatu
keberhasilan perbaikan mutu melalui cara membanding-
kan antara data masalah dengan data hasil perbaikan.
• Proses tersebut diatas lakukan dalam kurun waktu
1(satu) minggu.
21
2) Contoh:
Langkah 3. Melaksanakan & Meneliti Hasil Perbaikan
dipisahkan
ditumpuk Standard tidak Std.
•Tidak ada petunjuk cara mengiris •Jutek Kerja
Singkong potong rata, baru lakukan
pengirisan dengan posisi singkong tegak.
ditumpuk
Material, alat dll. dalam input- proses – Areal Areal
Areal Proses
Output tidak terlihat batasan areal kerja Input output
bonggol bonggol
23
Kondisi sebelum dan sesudah perbaikan (3)
Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
Pisau miring
Pisau rata
24
Meneliti Hasil Perbaikan :
CS Masalah “Bentuk Keripik Tidak Utuh”
Sebelum dan sesudah Perbaikan
Satuan Dalam Kg
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Masalah Pendataan Januari '07 tgl: ∑ Pendataan Januari '07 tgl: ∑
8 9 10 11 12 13 22 23 24 25 26 27
Bentuk keripik
2 3 2 3 1 1 12 1 0.5 0.4 0.6 0.2 0.3 3
tidak utuh
12 Kg
Hasil
3 Kg
Good
25
Langkah 4 : Standardisasi
1) Penjelasan
• Buatlah standardisasi sesuai dengan langkah-langkah
perbaikan yang telah memberikan hasil baik.
• Susunlah dengan kalimat perintah yang berarti tunggal
dan dapat dengan mudah dimengeti dan dipahami
oleh semua karyawan perusahaan.
• Mintalah persetujuan pimpinan perusahaan, agar
standardisasi yang dibuat oleh GKM ini menjadi SOP
perusahaan.
• Lakukan pemantauan atas penerapan SOP baru dan
hasilnya terhadap produk (pastikan siklus SDCA
berjalan), dengan tujuan agar stabilitas mutu Produk/J
yang telah baik dapat terjaga.
26
Langkah 4. Standardisasi
2) Contoh :
Proses Standardisasi : 24 s/d 31 Januari ‘07
Standardisasi
1. Hasil produk harus selalu diteliti dengan benar dan
cermat terhadap kesesuaian produk kriteria baik,
Standard tidak Std.
yakni tipis dan utuh.
2. Melakukan proses pengirisan singkong harus tegak
dilakukan dengan cara singkong potong rata terlebih
dahulu, baru dilakukan pengirisan dengan posisi
singkong tegak pada alat pengirisan potong
3. Bahan baku, Material, produk dan alat-alat produksi
harus tetap terjaga sesuai dengan areal yang telah In Proses Out
ditetapkan dalam line areal produksi.
bonggol Material proses
4. Material harus selalu disortir, bonggol dipisahkan
5. Cek dan Stel posisi pisau dengan plat setiap selesai
pengirisan 10 kg singkong 10 Kg cek/stel
Jakarta, 31 Januari 2007
Persetujuan dan Pengesahan
Pimpinan Perusahaan Fasilitator GKM
Stempel
Ketua anggota anggota
27
Referensi