Anda di halaman 1dari 44

Asuhan Keperawatan

Pneumonia dan TB Paru


SUBJUDUL
Definisi Pneumonia
• Suatu penyakit gangguan system pernapasan yang disebabkan oleh
inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian
rongga alveoli oleh eksudat
• Disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing
Etiologi dan Manifestasi Klinis
Etiologi Tanda Gejala
Streptococus Onset mendadak dingin, menggigil, demam (39-40⁰C), nyeri dada pleurotos, batuk
Pneumonia produktif, sputum hijau dan purulent yang mungkin menganduk bercak darah, hidung
kemerahan, retraksi intercostal, penggunaan otot bantu pernapasan, dan timbul sianosis

Mycoplasma Onset bertahan dalam 3-5 hari, malaise, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering dan
pneumonia dan nyeri dada karena batuk
virus patogen
Legionella Sda. Ditambah nyeri abdomen, diare, suhu >40⁰C, dan distress pernapasan
Pneumophilia

Pneumocystic Gagal ginjal, hyponatremia, hipofodfatemia, kreatinin fosfokinase, batuk kering, takipneu,
carinii hipoksemia.

dll
Pengkajian Keperawatan
Anamnesis
1. Sesak napas
2. Batuk
3. Peningkatan suhu tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Pengkajian

Batuk • Berapa lama keluhan batuk  biasanya timbul mendadak dan tidak berkurang
setelah minum obat pasaran
• Jenis batuk yang dirasakan  biasanya pada awal keluhan batuk tidak produktif lalu
berkembang menjadi batuk produktif dengan mucus purulent kekuning2an/
kehijauan/ kecoklatan/ kemerahan dan berbau busuk

Demam • Periksa suhu saat ini  biasanya demam tinggi dan menggigil (onset mungkin tiba-
tiba dan bahaya)
Nyeri dada pleuritis • Temuan: biasanya pasien merasa nyeri parah yang terasa tajam dan menusuk di
bagian dada, terutama ketika bernapas
• Kaji nyeri PQRST
Gangguan Pernapasan • Onset gangguan pernapasan, Frekuensi pernapasan, penggunaan otot bantu
pernapasan, saturasi, dll
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pengkajian diarahkan pada waktu sebelumnya (>3
bulan)
• Tanyakan apakah klien pernah mengalami infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA) dengan gejala seperti
luka tenggorok, kongesti nasal, demam ringan
Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
• Kaji persepsi pasien mengenai status emosi, kognitif dan perilaku pasien
• Kaji tingkat kecemasan pasien sesuai dengan keluhan yang dialami
• Kondisi tempat tinggal pasien  kemungkinan pasien tinggal di tempat
dengan sanitasi yang buruk
Pemeriksaan Fisik Fokus
Pemeriksaan Dada (Paru)
• Inspeksi: pada pneumonia sering ditemukan takipneu cepat dan dangkal,
adanya retraksi pada sternum dan intercostal space
• Palpasi: Gerakan dada biasanya normal an seimbang antara kanan dan kiri
pada pneumonia,taktil fremitus biasanya normal
• Perkusi: biasanya didapatkan bunyi resonan atau sonor. Bunyi redup
terjadi apabila bronkopneumonia berat
• Auskultasi: bunyi napas melemah dan terdapat ronki basah pada sisi yang
sakit
Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan laboratorium:
peningkatan leukosit, peningkatan LED, pemeriksaan sputum
mengandung bakteri/ virus/ mikoorganisme lain yang didapat dari
swab tenggorok atau laring, pemeriksaan AGD menunjukkan
hipoksemia karena adanya ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
• Pemeriksaan radiologi: foto thoraks menunjukkan adanya konsolidasi
homogen sesuai dengan letak anatomi lobus yang terkena;
Penatalaksanaan Medis
• Pemberian oksigen sesuai advice
• Pemberian cairan intravena untuk mencegah penurunan volume cairan
tubuh
• Bronkodilator
• Antibiotik
TB Paru
• TB Paru adalah infeksius kronik yang biasanya mengenai paruparu yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.
• Bakteri ini ditularkan oleh droplet nucleus, droplet yang ditularkan melalui
udara dihasilkan ketika orang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau
bernyanyi
Etiologi
• Basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang
berbentuk batang dengan berukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm
Tanda Gejala
Tanda Gejala Keterangan
Batuk • Terjadi karena adanya iritasi bronkus.
• Sifat: non produktif dan akan menjadi produktif setelah timbul peradangan (setalh 3
minggu)
Batuk Darah • Tampak berupa garis atau bercak-bercak darah, atau gumpalan darah dalam jumlah
sangat banyak
• Terjadi karena pecahnya pembuluh darah pada saluran pernapasan bawah
Sesak Nafas • Ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut
• Ditemukan apabila terjadi kerusakan parenkim paru yang luas
Nyeri dada • Merupakan nyeri dada pleuritic yang ringan
• Timbul apabila system persarafan di pleura terkena
Demam • Menyerupai demam influenza namun kadang-kadang hingga 40-41C
• Demam timbul pada sore atau malam hari, hilang timbul dan makin lama makin
Panjang serangannya
Ciri-ciri batuk darah
• Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
• Darah berbuih bercampur udara
• Darah segar berwarna merah muda
• Anemia kadang-kadang terjadi
Gejala Sistemik Lain
• Keringat pada malam ahri
• Anoreksia
• Penurunan berat badan
• malaise
Faktor Resiko
• Sosial ekonomi
• Status gizi
• Usia
• Jenis Kelamin
Pencegahan TB
1. Bagi penderitamenutup mulut saat batuk, dan membuang dahak tidak
disembarang tempat.
2. Bagi masyarakat meningkatkan ketahanan terhadap bayi, yaitu
dengan memberikan vaksinasi BCG.
3. Bagi petugas Kesehatanmemberikan penyuluhan tentang penyakit
tuberkulosis, yang meliputi gejala, bahaya, dan akibat yang
ditimbulkannya terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya
4. Pengisolasian dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang terinfeksi,
atau dengan memberikan pengobatan khusus
1. desinfeksi, seperti cuci tangan, kebersihan rumah yang ketat, perhatian
khusus terhadap muntahan atau ludah anggota keluarga yang terjangkit
penyakit ini, dan menyediakan ventilasi rumah dan sinar matahari yang
cukup.
2. Imunisasi orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan
penderita seperti keluarga, perawat, dokter, petugas kesehatan, dan orang
lain yang terindikasi, dengan vaksin BCG
3. penyelidikan terhadap orang-orang kontak
4. Penderita dengan tuberkulosis aktif perlu OAT yang diminum dengan
tekun dan teratur, selama 6-12 bulan
Pemeriksaan Diagnostik
• Kultur sputum  mengidentifikasi berbagai penyakit seperti TB Paru,
Penuiminua, Bronkitis, dll
• Pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam)  mengetahui adanya
Mycobacterium Tuberculosis
Pemeriksaan sputum BTA dilakukan selama tiga kali berturut-turut
dan biakan atau kultur BTA dilakukan selama 4-8 minggu.
Kriteria dari sputum BTA positif yaitu sekurang-kurangnya ditemukan
3 batang kuman BTA yang terdapat dalam satu sedian
• Pemeriksaan Radiologi Dada  memberikan
gambaran karakteristik untuk Tb paru yaitu adanya lesi
terutama di bagian atas paru, bayangan yang berwarna
atau terdapat bercak, dll
Pengkajian Keperawatan
Anamnesa
• Keluhan Utama:
Batuk
Batuk Darah
Sesak Nafas
Nyeri dada
Demam
Keringat malam
Penurunan BB
malaise
Riwayat Penyakit Saat Ini
• Kaji Riwayat penyakit saat ini yang mendukung keluhan-keluhan yang dialami
pasien
• Pasien mengatakan sudah 3 minggu yang lalu mengalami batuk, diawali
dengan batuk kering dan menjadi batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu. Dahak
berwarna hijau dan kental serta keluar dalam jumlah yang banyak namun tidak
bercampur darah. Setelah pasien mengalami batuk berdahak, pasien membeli
obat batuk di apotek namun tidak kunjung sembuh sehingga pasien
memutuskan untuk ke IGD. Berdasarkan pemeriksaan di IGD didapatkan
terdapat peningkatan RR yaitu 26x/ menit, TD: 90/60 mmHg. Di IGD pasien
diberikan terapi infus RL 20x/ menit, antibiotic 20 mg, ….. Setelah dibawa ke
ruang rawat inap, kondisi saat ini pasien masih sering batuk berdahak dalam
jumlah yang banyak. Dokter pemeriksa menyarankan untuk tes BTA.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah pasien pernah menderita TB Paru
• Keluhan batuk lama pada masa keci;
• Adakah TB dr organ lain
• Penyakit2 lain yang memperberat TB Paru
Riwayat Penyakit Keluarga
• TB Paru tidak diturunkan
• Perawat perlu menanyakan apakah anggota keluarga lain pernah menderita
TB sbg factor predisposisi penularan di dalam rumah
Pemeriksaan Fisik Fokus
• Inspeksi:
Biasanya tampak kurus sehingga ada penurunan proporsi diameter antero-
posterior disbanding dengan proporsi lateral
Apabila terdapat efusi pleura  ketidaksimetrisan rongga dada dan
pelebaran ICS pada sisi yang sakit
Apabila terdapat atelectasis  dada tidak simetris dan penyempitan ICS
pada sisi yang sakit
Pasien dengan TB Paru ringan tanpa komplikasi  tidak ada gangguan pada
pergerakan paru
TB dengan komplikasi  sesak napas
• Inspeksi:
Adanya batuk produktif dengan peningkatan secret yang purulent
Periksa jumlah produksi sputum/ hari
Palpasi
• Pergeseran trakea  deviasi trakea ke arah yang sakit dengan efusi pleura
massif dan pneumothorax
• Penurunan Gerakan dinding dada pada TB Paru dengan kerusakan
parenkim paru yang luas
• Penurunan taktil fremitus dapat terjadi apabila disertai dengan komplikasi
efusi pleura masif
Perkusi
• TB Paru tanpa komplikasi  resonan atau sonor
• TB Paru dengan komplikasi  redup pada sisi yang sakit
Auskultasi
• Terdengar suara nafas tambahan ronki
• Adanya penurunan resonansi vocal pada sisi yang sakit
Diagnosa Keperawatan Pneumonia
Diagnosa Keperawatan TB
Intervensi Keperawatan Pneumonia
Intervensi Keperawatan TB
EBPN
Pneumonia dan TB Paru
SUBJUDUL
Oral Care dalam Pencegahan Hospitalized
Pneumonia
• Oral care protocol dapat menurunkan kejadian HAP dan menurunkan
tingkat kematian pada pasien HAP
• Protokol:
1. Pengenalan new suction tootbrush kit untuk pasien beresiko, pasien yang
baru terdiagnisa HAP
2. Pada pasien baru terdiagnosa: penggunaan tootbrush yang ergonomis,
penggunaan baking soda toothpaste, dan antiseptic mouthwash tanpa
alkohol
Pencegahan VAP dan Pneumonia dengan
Head-of-Bed Elevation
• Posisi HOB mendekati 45 derajad dapat mencegah perkembangan VAP,
sedangkan posisi HOB <30 derajad harus dihindari kecuali ada indikasi
medis
Peningkatan Fungsi Paru melalui Terapi
Tertawa
• laughter therapy can help moderate depression and physical symptoms and
enhance pulmonary function among tuberculosis patients
Laughter Therapy for TB
• Dilakukan selama 60 menit, 2 kali seminggu selama 8 minggu
• Terdiri atas beberapa aktifitas, yaitu:
Tertawa
Latihan pernapasan
Stretching
Meditasi
Menyanyi dan menari
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai