Anda di halaman 1dari 16

Kebijakan Fiskal

Rika Nur Kemala (200415038)


Ekonomi Syariah 3B
Pembahasan
Peran Kebijakan Fiskal
Pengertian Kebijakan Fiskal

Tujuan Kebijakan Fiskal Orientasi Kebijakan Fiskal

Jenis-jenis Kebijakan Fiskal Hubungan Antara Kebijakan Fiskal


dan Pembangunan

Instrumen Kebijakan Fiskal Pokok-pokok Kebijakan Fiskal


Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dibuat oleh pemerintah untuk
mengarahkan perekonomian dengan perubahan pengeluaran dan pendapatan
pemerintah. Instrumen utama yang digunakan dalam Kebijakan Fiskal adalah pengeluaran
pemerintah atau belanja negara dan pajak.
Pajak merupakan instrumen fiskal yang digunakan untuk membiayai
pembangunan.Sedangkan pengeluaran atau belanja negara sendiri ada banyak jenisnya,
seperti biaya untuk perbaikan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur,
pembiayaan operasional, dan seterusnya. Semua pengeluaran ini disusun di dalam APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Tujuan Kebijakan Fiskal
a. Memacu Pertumbuhan Ekonomi
Dengan kemajuan di bidang ekonomi ini maka keberlangsungan hidup negara tersebut
akan terjamin tanpa adanya gangguan.
b. Untuk Mendorong Investasi Optimal Secara Sosial
Dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana besar dan cepat yang menjadi
tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju pembentukan modal.
c. Mempertahankan Stabilitas Harga
kebijakan fiskal berusaha untuk menjaga harga pasar tidak mengalami penurunan dan
pelonjakan yang tinggi.
d. Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial
Dalam hal ini kebijakan fiskal berusaha untuk membagi rata atau mendistribusikan
pendapatan dan berupaya untuk membuat keseimbangan agar semua pihak mendapatkan
kecukupan di bidang ekonomi.
e. Untuk Mencegah dan Mengurangi Tingkat Pengangguran
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah kebijakan 2. Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan
yang dilakukan ketika perekonomian yang dilakukan untuk membuat pemasukan
mengalami penurunan daya beli masyarakat lebih besar dibandingkan pengeluarannya,
dan jumlah pengangguran yang tinggi, yakni dengan cara menurunkan tingkat belanja
dengan cara meningkatkan belanja negara negara dan meningkatkan tingkat pajak. Hal
dan menurunkan tingkat pajak. ini bertujuan untuk menurunkan daya beli
masyarakat sekaligus mengatasi inflasi.
Jenis Kebijakan Fiskal Berdasarkan Segi Teori

a. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) adalah kebijakan yang mengatur dan


mempertimbangkan pengeluaran pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada
pendapatan nasional dan bertujuan dalam peningkatan kesempatan kerja.
b. Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach) adalah kebijakan yang mengatur
pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil.
c. Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing budget) adalah kebijakan yang mengatur
segala pengeluaran pemerintah dengan pertimbangan manfaat dan besarnya biaya dari
berbagai pengeluaran dan program-program pemerintah. Tujuannya adalah penghematan
anggaran pemerintah.
Jenis Kebijakan Fiskal Berdasarkan Jumlah
Penerimaan dan Pengeluaran

a. Kebijakan Anggaran Seimbang adalah kebijakan yang menyusun jumlah penerimaan dan
pengeluaran sama besar, jadi penerimaan yang diterima pemerintah harus sama dengan
pengelurannya dan begitupun sebaliknya. Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu
adanya lagi pinjaman baik dari dalam negeri dan luar negeri, sedangkan kerugiannya adalah
jika perekonomian negara dalam keadaan kurang baik akan mengakibatkan ekonomi
semakin memburuk.
b. Kebijakan Anggaran Surplus adalah kebijakan yang disusun dengan pendapatan atau
penerimaan harus lebih besar dari pada pengeluaran atau pengeluaran dengan sedikit
tetapi pendapatan atau penerimaan banyak. Ini digunakan untuk mencegah inflasi.
c. Kebijakan Anggaran Defisit adalah kebijakan yang disusun dengan cara
pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan atau pendapatan. Kebijakan
anggaran defisit dilakukan untuk mengurangi depresi dan kelangsungan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
d. Kebijakan Anggaran Dinamis adalah kebijakan yang disusun dengan cara
jumlah pengeluaran dan penerimaan sama besar dan lama kelamaan
jumlahnya makin bertambah. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
kebutuhan yang terus bertambah sehingga dibutuhkan dalam jumlah yang
besar.
Instrumen Kebijakan Fiskal

Obligasi Publik
Obligasi publik dalam
Pajak Pengeluaran Belanja instrumen kebijakan
Pajak merupakan sektor Instrumen ini dijalankan fiskal adalah penerbitan
instrumen kebijakan fiskal berdasarkan jumlah nilai belanja obligasi atau surat
yang dapat dikontrol untuk negara yang dapat dikurangi atau
memengaruhi naik dan
utang bagi warga
ditambah sesuai dengan
turunnya daya beli kebutuhan dan situasi keuangan negara sebagai
masyarakat. negara. investasi. Contohnya,
Surat Berharga Negara
Peran Kebijakan Fiskal

1. Menurunkan tingkat inflasi


Penurunan inflasi dilakukan lewat penundaan atau pembatalan proyek pemerintah yang
sedang berlangsung untuk mengurangi peredaran mata uang.
2. Meningkatkan produk domestik bruto
Hal ini dicapai dengan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa dengan cara
memperbesar pengeluaran ataupun meningkatkan transfer pemerintah.
3. Mengurangi tingkat pengangguran
Hal ini dipenuhi lewat cara melakukan proyek pembangunan negara sehingga pemerintah
dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi pengangguran.
4. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Peningkatan dapat dilakukan dengan menciptakan lowongan baru dari
pembangunan proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya.
5. Meningkatkan stabilitas perekonomian
Peningkatan kestabilan di tengah ketidakstabilan dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak internasional yang memperlihatkan siklus perubahan naik
turunnya suatu harga barang atau nilai pasar.
6. Menyejahterakan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan lewat pengaturan
pengeluaran pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang sehingga masyarakat
lebih sejahtera.
Orientasi Kebijakan Fiskal

1. Peningkatan pendapatan negara yang dititikberatkan pada peningkatan penerimaan


perpajakan dan optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
2. Pengendalian dan penajaman prioritas alokasi belanja negara dengan tetap menjamin
terpenuhinya kebutuhan dasar dan alokasi belanja minimum.
3. Pengelolaan utang negara yang sehat dalam rangka menutupi kesenjangan pembiayaan
anggaran yang dihadapi pemerintah.
4. Pengelolaan keuangan negara yang lebih efektif, efisien, dan berkesinambungan, yang
dilakukan antara lain melalui perbaikan manajemen pengeluaran negara.
Hubungan Antara Kebijakan Fiskal dan Pembangunan

Kebijakan dijalankan oleh pemerintah dengan teliti dan hati-hati. Mengingat kebijakan ini
sangat mempengaruhi perekonomian nasional. Dengan kehati-hatian pemerintah dalam
menjalankan kebijakan ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan nasional.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan fiskal,
di antaranya adalah:
1. Kebijakan fiskal dijalankan dengan kehati-hatian dan konservatif, maksudnya menjaga
keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.
2. Kebijakan fiskal yang sedang berjalan dapat memengaruhi sumber daya ekonomi.
3. Kebijakan fiskal bisa meningkatkan pembentukan modal yang dibutuhkan dalam
pembangunan nasional.
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal

Pokok-pokok kebijakan fiskal dalam APBN dapat dibagi dan dirincikan menjadi dua, yaitu
berdasarkan arah dan berdasarkan strategi kebijakan.
1. Arah Kebijakan Fiskal dalam APBN
a. Kebijakan fiskal diarahkan agar negara dapat membiayai pengeluaran dan penyelenggaraan
program-program pemerintah secara efisien dan jauh dari korupsi.
b. Kebijakan fiskal diarahkan untuk turut memelihara dan menjaga kestabilan ekonomi serta
memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Kebijakan fiskal diarahkan untuk mengatasi masalah-masalah prioritas berdasarkan undang-
undang, seperti kemiskinan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur.
2. Strategi kebijakan fiskal dalam APBN
a. Berusaha menurunkan beban hutang negara, pembiayaan yang efisien, dan
memacu dan menjaga kredibilitas pasar modal.
b. Menstimulus kegiatan ekonomi agar perekonomian tumbuh dengan baik dan
berkualitas.
c. Mempertajam alokasi kebutuhan prioritas anggaran belanja negara.
d. Mengalokasikan anggaran belanja ke daerah sesuai dengan ketentuan
perundangan-undangan.
e. Mengoptimalkan kebijakan pembiayaan defisit anggaran dengan biaya dan risiko
yang rendah.
……

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai