Anda di halaman 1dari 12

FIKIH

KEBENCANAA
N

Rahmad Triawan
20190720105
PAI C
Fikih kebencanaan adalah upaya memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai
bencana dari tiga aspek, yaitu aspek nilai
dasar (al-qiyam al-asāsiyyah/basic values),
prinsip umum (aluṣūl al-kulliyyah/general
principles) dan aspek praktis (al-aḥkām al-
far’iyyah/concrete rulings) yang sejalan
dengan ajaran Islam dalam menanggulangi
bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah
bencana terjadi.
KONSEPSI Muhammadiyah
Kata bencana (Inggris: disaster)
secara bahasa (etimologi) biasanya mendefinisikan sebagai
dihubungkan dengan keadaan
TENTANG dimana sejumlah orang mengalami
kematian, kerusakan rumah-tempat
“gangguan serius yang
disebabkan baik oleh
BENCANA tinggal dan bangunan, atau suatu
keadaan negatif yang berlangsung
faktor alam maupun
faktor manusia, yang bisa
terusmenerus.
melumpuhkan fungsi-
  fungsi masyarakat yang
dibangun untuk menopang
“al-kāriṡah” ( ‫ ) ا;;لكارثة‬yang keberlangsungan hidup,
bermakna suatu keadaan yang melindungi aset-aset,
diliputi oleh kesulitan.
kelestarian lingkungan
al-baliyyah ( (‫ ا;;لبلية‬dan ad-dahr dan menjamin
( ‫ ) ا;;لدهر‬yang dimaknai sebagai martabatnya sebagai
perkara yang tidak disukai oleh manusia, sebagai bagian
manusia, semisal kemalangan dan dari perintah agama.
musibah.
 Muṣībah berasal dari kata a-ṣāba yang berarti sesuatu yang
menimpa kita. [Q.S. al-Ḥadīd (57): 22-23

Istilah-istilah  Balā’ bermakna sebagai cobaan untuk memperteguh keimanan


yang bisa berupa peristiwa yang menyedihkan atau menyenang-
kan.[Q.S. al-A’rāf (7): 168].

Kebencanaan  FitnahKata fitnah ( ‫ ) ا;;لفتنة‬berasal dari bahasa Arab fa-ta-nayang


arti asalnya adalah (cobaan), (ujian), dan (ujian).

dalam al-  ‘AżābFasād tidak bagus, tidak baik, dan tidak damai (jelek,
buruk secara
 Halāk dan sengketa).
bahasa berarti mati, binasa, dan musnah al-Nisā (4): 176;
al-Anfāl (8): 42, Ghāfir (40): 34; al-Ḥāqah (69): 29; dan al-Qaṣaṣ (28):

Quran dan 78
 Tadmīr berasal dari akar kata damma- ra yang berarti menghancurkan,

Hadis
sehingga kata tadmīr berarti kehancuran. [Q.S. al-Isrā’ (17): 16].
 Tamzīq merupakan bentuk kata benda maz-zaqa yang dalam al-Quran
berarti kehancuran [Saba (34): 18-19].
 ‘Iqāb Istilah ‘íqab berasal dari kata ‘ā-qaba yang berarti membalas,
menghukum, [Saba (34): 18-19].
Bencana Alam Bencana
Non-Alam
Klasifikasi
Bencana Gempa
Letusan Gunung

bumi Wabah/Epidemi
Kegagalan
Teknologi

Tanah
Tsunami Longsor

Konflik
Teror
Sosial
Banjir Kekeringa
n
Cara Memandang Bencana
 Bencana, apapun bentuknya, sesungguhnya
 bencana bukan merupakan bentuk merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada
amarah dan ketidakadilan Allah kepada manusia. [Q.S. al-Naḥl (16): 30]
manusia, justru sebaliknya bencana
merupakan bentuk kebaikan dan kasih
sayang (raḥmah) Allah kepada manusia .  Peristiwa yang merupakan musibah
[Q.S. al-Baqarah (2): 156-157]. merupakan ketetapan dan ketentuan
Allah (takdir). [Q.S. al-Anfāl (8):
53].

 Bencana berfungsi sebagai media untuk


introspeksi seluruh perbuatan manusia
yang mendatangkan peristiwa yang
merugikan manusia itu sendiri. [Q.S. al-
Ḥasyr (59): 18].
*Semangat untuk bangkit.
Cara Menyikapi Bencana (Ya’qub berkata): Hai anak-anakku, pergilah kamu,
maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
*Kesadaran yang utuh akan bencana dari pihak-pihak jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
yang terkait bencana Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir” [Q.S. Yūsuf (12): 87].

*Syukur dan Sabra

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
[Q.S. al-A’rāf (7):14].

Barangsiapa yang sabar akan disabarkan Allah, dan


Pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih baik
yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat daripada kesabaran [HR. al-Bukhāri, Muslim dari Ibn
bagian [Q.S. al-Żariyat (51): 19]. Sa’īd].
CARA PANDANG PENGELOLAAN BENCANA

Tindakan Preventif Tindakan Praktis Penanggulangan Bencana

• Memahami Penyebab Terjadinya Bencana 1. Mitigasi dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana

• Memahami Peran Manusia dalam Pengaturan Alam 2. Tanggap Darurat


3. Pemulihan (Recovery) Setelah Bencana
o Cara Bersuci dalam Situasi Darurat
o Salat dengan Pakaian yang Terkena Najis atau
Kotor
o Melaksanakan Salat dengan Aurat tidak Tertutup
Sempurna
o Teknis Salat dalam Suasana Bencana
o Salat Pada Situasi Evakuasi
Masalah Ibadah o Batasan Waktu Jamak pada Saat Bencana

Pada saat Bencana o Memperlakukan Jenazah Korban Bencana


o Salat Gaib untuk Mafqūd (Jenazah yang hilang yang
sudah diyakini meninggal)
Bencana tidak selalu menjadi wujud murka allah kepada
hambanya yang berdosa/ melakukan kerusakan dimuka bumi
ini melainkan juga menjadi bentuk kasih sayang Allah SWT
terhadap hambanya
Jika musibah menimpa seorang yang berbuat kerusakan maka
musibah tersebut merupakan kerugian ataupun azab,
sedangkan jika menimpa orang yang tidak berbuat keruakan
bencana tersebut merupakan bala (ujian) yakni sebagai ujian
keimanan dari Allah SWT

KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Muhammadiyah, P. P. (2018). Berita Resmi Muhammadiyah. Yogyakarta: Gramasuya.
#staysave

TERIMAKA
SI

Anda mungkin juga menyukai