Anda di halaman 1dari 40

TUMOR ANOREKTAL

Oleh : Christian Egia Sebayang


Departemen Ilmu Bedah
Identitas Pasien
◦ Nama : Ny. Jasmania
◦ Umur : 51 tahun
◦ Status : Sudah menikah (1x)
◦ Pendidikan terakhir : SMA (tamat)
◦ Jumlah anak : 3
◦ Riwayat persalinan : semua dengan partus norma
◦ Agama : Katolik
Status IGD
◦ S/ Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien juga
mengalami penurunan nafsu makan yang sudah dirasakan selama 1 minggu. Pasien juga mengeluh mual
dan muntah sebanyak 2 kali berisi makanan dan disertai darah berwarna merah gelap. Pasien juga
mengeluhkan sulit bab selama 1 minggu, 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien bab dengan
konsitensi cair berwarna merah gelap sebanyak 2-3 kali perhari bercampur dengan lendir. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan yang drastis dalam 3 bulan. Pasien memilki riwayat tumor anarektal
pada Februari tahun 2020 dan menolak untuk operasi. Riwayat hipertensi diabetes dan penyakit jantung
disangkal oleh pasien dengan riwayat minum obat anti nyeri. Pasien juga memiliki riwayat prolapse
uteri.
◦ O/ Ku: Tampak Sakit berat
◦ Kes : Compos Mentis
◦ Td : 120/70
◦ Hr : 68 kali kuat angkat regular
◦ Rr : 20 kali
◦ Suhu : 37
◦ SpO2 : 98%
◦ Mata : ca+/+ si-/- rcl+/+ rctl +/+
◦ Cor : S1 S2 regular murmur- gallop-
◦ Paru : Bnd Vesikuler wh-/- rh-/-
◦ Abd : Perut tidak tampak membuncit, supel, defence muscular-, bu4x/m, nt+ pada regio lumbar kiri,
illiaca kanan, hypogastric, dan iliaca kiri. Massa tidak teraba
◦ Eks : Akral hangat, crt<2, oedem -/-/-/-
Status Lokalis
◦ Inspeksi : Terlihat massa keluar dari anus dengan ukuran kira kira sebesar buah apel, darah + berwarna
merah gelap, lendir+, fissure ani- fistula ani-
◦ Palpasi : Teraba massa dengan ukuran 3-4 cm dengan konsistensi kenyal nyeri + darah +, lendir +
ampula rekti tidak kolaps, spincter ani tidak menjempit kuat, mukosa teraba berbenjol benjol, teraba
massa pada sdeluruh rectum nyeri +
Diagnosis IGD
◦ General Weakness ec anemia
◦ Hematemesis melena ec tumor kolorektal
◦ IHD
◦ Anemia gravis

GDS : 82
Hb : 64
Gol Darah :O+
Laboratorium
Terapi IGD
◦ IVFD RL 500cc (28tpm)
◦ Paracetamol 3x1 gr (iv)
◦ Omeprazole 1x40mg (iv)
◦ Ondancentron 3x4mg (iv)
◦ Asam Traneksamat 3x500mg (iv)
◦ Transfusi PRC 1 bag/12 jam dengan premed furosemide 40mg (iv)
Perawatan H1
◦ S/ Pasien mengeluhkan rasa lemas, mual -,muntah-, pusing-, dengan bab berwarna hitam sebanyak 1 kali
dan cair.
◦ O/ Td: 100/70 Hr:76 Rr:20 Suhu:38,6
Mata : ca+/+ si-/-
Cor : S1S2 regular m- g-
Paru : Bnd vesikuler wh-/- rh-/-
Abd : bu4x/m defence muscular- nt+ regio umbilkal, lumbar kiri, illiaca kiri dan hypogastric. Teraba massa
pada regio lumbar kanan
Eks : akral hangt, crt<2, oedem -/-/-/-
Status Lokalis
◦ I/ Terlihat massa ukuran 8-10cm keluar dari anus, fissura dan fistula ani -, terlihat darah berwarna merah
gelap dengan lendir.
◦ P/Massa teraba keras, licin,nyeri dan immobile, mukosa anus teraba tidak rata, tonus sfingter ani tidak
menjempit kuat, ampula rekti tidak kolaps,darah + berwarna merah gelap, lendir +
◦ Tumor Anal susp keganasan T2N1M2
◦ A/Tumor anorectal
◦ Melena ec gastritis erosive
◦ Anemia gravis ec melena
P/IVFD RL 20 tpm
◦ Paracetamol 3x1gr
◦ Omeprazol 2x1gr
◦ Ondancentron 3x4mg
◦ Asam Traneksamat 3x500mg
Perawatan H2
◦ S/Pasien masih merasakan lemas dan pusing, pasien juga mengeluhkan nyeri pada daerah punggung dan
pinggang, saat ini bab pasien pasien masih berwarna hitam dan cair dengan ampas +, belum
mendapatkan transfusi karena belum mendapatkan donor darah.
◦ O/TD: 100/80
Su: 36,7C
Hr: 80
Rr: 20
◦ Mata: ca+/+ si-/-
◦ Cor: s1s2 regular m- g-
◦ Paru: bnd vesikuler wh-/- rh-/-
◦ Abd: bu3x/menit, defence muscular-, nt+ pada regio epigastric dan umbilical
◦ Eks: akral hangat, crt<2, oedem -/-/-/-
A/
◦ Tumor anorectal
◦ Melena ec gastritis erosive
◦ Anemia gravis ec melena
P/
◦ IVFD RL 20 tpm
◦ Transfusi PRC hingga hb >8
◦ Omeprazol 1x40mg
◦ Ondancentron 3x4mg
◦ Asam traneksamat 3x500mg
Perawatan H3
◦ S/ Pasien saat ini masih mengeluhkan lemas, namun rasa lemas dirasakan pasien sudah berkurang, rasa pusing
juga saat ini dirasakan sudah berkurang, saat ini sudah masuk prc kolf ke 3
O/ Td: 120/80
Suhu: 36,7C
Hr: 86
Rr: 36,7
Mata: ca+/+ si-/-
Cor: S1S2 regular murmur- gallop-
Paru: Bnd vesikuler wh-/- rh-/-
Abdomen : Nt- defence muscular- bu3x/m massa+
Ekstermitas: Akral hangat, crt<2, oedem -/-/-/
◦ A/Tumor anorectal
Melena ec gastritis erosive
Anemia Gravis ec melena

◦ P/ IVFD RL 20tpm
Transfusi prc hingga hb diatas 8
Paracetamol 3x1gr
Omeprazol 2x40mg
Ondancentron 3x4mg
Asam traneksamat 3x500mg
Sucralfat syrup 4x1c
Perawatan H4
◦ S/ Keluhan lemas dirasakan sudah semakin berkurang, pusing-, mual-,muntah- bab hitam-, darah dari anus+
segar.
◦ O/ TD: 140/80
Suhu: 36,8
HR: 83
RR: 20
Mata: ca-/- si-/-
Cor: S1S2 regular M- G-
Paru: Bnd vesikuler wh-/- rh-/-
Abdomen: Nt- Nk- defence muscular- bu4x/m
Ekstermitas: Akral hangat crt<2 oedem -/-/-/-
◦ A/ Tumor anorectal
Melena ec gastritis erosive
Anemia ec melena

◦ P/ IVFD Nacl 20tpm


◦ Paracetamol 3x1 gr
◦ Omeprazol 1x40mg
◦ Ondancentron 3x4mg
◦ Asam Traneksamat 3x500mg
◦ Sucralfat syrup 3x1c
◦ Pasien dapat pulang hari ini
Abdomen 3 posisi
Laboratorium
Definisi
◦ Neoplasma : Neoplasma adalah pertumbuhan sel baru yang abnormal.
◦ Tumor : Tumor adalah istilah yang umum digunakan, tetapi tidak spesifik, untuk neoplasma. Kata tumor
hanya mengacu pada massa.
◦ Benign : Merupakan Tumor jinak adalah tumor non-ganas / non-kanker. Tumor jinak biasanya
terlokalisasi, dan tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.
◦ Maligna : Tumor ganas adalah pertumbuhan kanker. Mereka sering resisten terhadap pengobatan, dapat
menyebar ke bagian lain dari tubuh dan mereka kadang kambuh setelah mereka dihapus.
Gambar dikutip dari Muhealt.org
Tumor anarektal
◦ Merupakan pertumbuhan massa yang terdapat pada daerah anal dan rektal.

Dikutip dari mayoklinik network


Anatomi
Fisiologi
Patogenesis (Genetik)
◦ Kanker dapat menyebar melalui jaringan, sistem getah bening, dan darah:

Kanker menyebar dari tempat itu dimulai dengan tumbuh ke daerah terdekat.
Sistem getah bening. Kanker menyebar dari tempat itu dimulai dengan masuk ke sistem getah bening.
Kanker berjalan melalui pembuluh getah bening ke bagian lain dari tubuh.
Darah. Kanker menyebar dari tempat itu dimulai dengan masuk ke dalam darah. Kanker berjalan melalui
pembuluh darah ke bagian lain dari tubuh.
Faktor Resiko
1. Riwayat Penyakit Kanker adenoma polyp
2. Sindrom CRC
3. Inflamatory Bowel Disease
4. Diet dan Life style
Stadium Anarektal Tumor
◦ Stadium 0 : Pada tahap 0, sel-sel abnormal ditemukan di mukosa (lapisan paling dalam) anus. Sel-sel
abnormal ini dapat menjadi kanker dan menyebar ke jaringan normal terdekat. Stadium 0 juga disebut
lesi intraepitel skuamosa bermutu tinggi (HSIL).

◦ Stadium 1 : Pada stadium I, kanker telah terbentuk dan tumornya 2 sentimeter atau lebih kecil.

◦ Stadium 2 :
Pada stadium IIA, tumor lebih besar dari 2 sentimeter tetapi tidak lebih besar dari 5 sentimeter.
Pada stadium IIB, tumor lebih besar dari 5 sentimeter.
Stadium anarektal tumor
◦ Stadium 3 : Pada stadium IIIA, tumor berukuran 5 sentimeter atau lebih kecil dan telah menyebar ke
kelenjar getah bening di dekat anus atau selangkangan.
Pada stadium IIIB, tumor berukuran berapa saja dan telah menyebar ke organ di sekitarnya, seperti vagina,
uretra, atau kandung kemih. Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Pada stadium IIIC, tumor berukuran berapa saja dan mungkin telah menyebar ke organ terdekat. Kanker
telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat anus atau selangkangan.

Stadium 4 : Pada stadium IV, tumor berukuran berapa saja. Kanker mungkin telah menyebar ke kelenjar
getah bening atau organ di sekitarnya dan telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti hati atau paru-
paru.
American Joint Committee on Cancer TNM Clinical
Classification of Colorectal Cancer
Primary tumor (T)
T0 No evidence of primary tumor
Tis Carcinoma in situ, intraepithelial or invasion of lamina
propria
T1 Tumor invades submucosa
T2 Tumor invades muscularis propria
T3 Tumor invades through muscularis propria
T4 Tumor invades other organs or perforates visceral
peritoneum
Regional lymph nodes (N)
N0 No regional lymph node metastases
N1 Metastases in 1 to 3 regional lymph nodes
N2 Metastases in 4 or more regional lymph nodes
Distant metastasis (M)
M0 No distant metastasis M1 Distant metastasis
Stage T N M
0 Tis N0 M0
I T1 T2 N0 M0
IIA T3 N0 M0
IIB T4 N0 M0
IIIA T1 T2 N1 M0
IIIB T3 T4 N1 M0
IIIC Any T N2 M0
IV Any T Any N Any M
Gejala
1. Darah segar dari anus atau rectum
2. Benjolan pada anus dan rectum
3. Nyeri di sekitar anus
4. Sensasi gatal pada anus
5. Perubahan kebiasaan buang air besar
Tatalaksana Patient Have Invasive Colon Cancer
Order investigative studies to stage and assess
resectability of tumor: • Complete colonoscopy
• CT of abdomen and pelvis
• Chest x-ray or chest CT • CEA level

Tumor Resectable Tumor Unresectable

No metastases are present Metastases are present Patient is asymptomatic Patient is symptomatic
Perform segmental colectomy with regional Perform staged or concurrent resection. Administer systemic chemotherapy or Perform palliative resection, stenting, or
lymphadenectomy Administer systemic chemotherapy. supportive care. diversion. Administer systemic chemotherapy.

Tumor is stage III or high-risk stage II Tumor becomes resectable Tumor remains unresectable
Tumor is stage I or low-risk stage II
Administer adjuvant chemotherapy. Perform staged or concurrent resection of Administer systemic chemotherapy or
primary tumor and metastases. supportive care.

Follow up according
to protocol.
Dukes Criteria
◦ 1. 5 FU + Leucovorin
◦ 2. 5 FU + Levasimole
◦ 3. 5 FU + Levasimole + Leucovorin

◦ Oxipitalin adalah rekomendasi terbaru untuk CRC


Daftar Pustaka
◦ www.patholgyjhu.edu
◦ www.emedicinemedscape.com
◦ www.teachmeanatomy.com
◦ www.cancergov.com
◦ www.cancer.org
◦ Bruce.M.Brenner,MD,FACS, and David M.Ota,MD,FACS Adenocarcinoma of the colon and rectum
◦ Hugh James Freeman Colorectal Cancer risk in Crohn Disease

Anda mungkin juga menyukai