2
Prinsip kegawat daruratan : Fokus pemberian pelayanan secara
episodic kepada para korban dan pasien yang mencari intervensi
baik yang mengancam kehidupan dan non critical illness atau
cedera.
Upaya pertolongan terhadap korban atau pasien gawat-darurat
dalam meningkatkan kualitas hidup sangat bergantung pada apa
yang sudah diupayakan pada periode pre hospital stage bukan
hanya tergantung pada bantuan fasilitas di pelayanan kesehatan
saja. Karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan intervensi
berpacu dengan kondisi korban kedepan. Angka kejadian,
kematian dan kecacatan dapat dicegah dan diturunkan bila kita
memahami penanggulangan kegawatdaruratan.
3
Ruang lingkup
Assesment/ Pengkajian : Aiway (Kepatenan jalan
nafas), Breathing (Respirasi, suara nafas, Gerakan
dinding dada, cedera dada, posisi trachea), Circulation
(denyut nadi, tekanan darah, perdarahan, CRT, warna
kulit, irama jantung), Disability (Penilaian neurologis,
tingkat kesadaran, pupil, fungsi motoric dan fungsi
sensorik), Expopsure dan Environment (mengeksplor
cedera/luka dan memberikan lingkuan yang hangat)
Tiage : Pemilahan pasien berdasarkan kondisi
kegawatdaruratan (P1 (merah), P2 (kuning), P3 (hijau))
Vdiagnosisi dan Perencanaan
Kolaborasi Tindakan keperawatan
Edukasi dan Promosi kesehatan
4
Undang-undang no 38 tahun 2014 tentang keperawatan lebih lanjut menjabarkan
tugas dan kewenangan perawat dalam lingkup gawat darurat di pasal 35, yakni :
1. Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat dapat
melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya.
2. Pertolongan pertama sebagaimana yang dimaksud ayat 1 tujuan untuk
menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
3. Keadaan darurat sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 merupakan keadaan
yang mengancam nyawa atau kecacatan klien.
4. Keadaan darurat sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 di tetapkan oleh
perawat sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya.
5
Pelaksanaan praktek keperawatan diatur kewenangan oleh undang-
undang RI no 38 tahun 2018 pasal 30 yakni :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistic;
2. Menetapkan diagnosis keperawatan;
3. Merencanakan tindakan keperawatan;
4. Melaksanakan tindakan keperawatan;
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan;
6. Melakukan rujukan;
7. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi;
8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep
tenaga
6
PRAKTIK PERAWAT
PRAKTIK PROFESI PROFESSIONAL
Adalah Praktik yang BAIK & BENAR
Baik => Ukurannya Norma Kebaikan :
ETIKA
Benar => Ukurannya Norma Kebenaran
Hukum & Disiplin
SEBAGAI PROFESI => TANGGUNG
JAWAB
BENTUK TANGGUNG
JAWAB NAKES/PERAWAT
Tanggung jawab Profesional
(Responsibility)
kode Etik
sumpah perawat
standar profesi
Tanggung Jawab Hukum
(Liability)
Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm
AKUNTABILITAS PROFESI
ORGANISASI Profesi
MKEK, KOMITE ETIK
LEMBAGA DISIPLIN
PWT INSTITUSI
MKDKI
SANKSI ETIK
MDTK
SANKSI DISIPLIN
PENEGAK HUKUM
POLISI, JAKSA, ADVOKAT,
HAKIM
SANKSI HUKUM
PIDANA, PERDATA, ADM
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT
OTONOMI:
mandiri & bersedia menanggung resiko dan
bertanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan. Otonomi juga diartikan penghargaan
terhadap otonomi klien dlam mengambi keputusan.
BENEFICIENCE:
tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan untuk
melakukan yang terbaik & tidak merugikan klien.
10
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……
NONMALEFICENCE:
Tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik &
psikologik.
ADIL:
tidak mendiskriminasikan klien,
memperlakukannya berdasarkan keunikan
klien, kebutuhan spiritual klien.
11
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……
FIDELITY:
“caring”, selalu berusaha menepati janji,
memberikan harapan memadai, komitmen
moral & peduli, didalamnya ada Confidenciality
VERACITY:
mengatakan tentang kebenaran, tidak
berbohong dan menipu, (termasuk penyediaan
data-data )
12
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
MUKADDIMAH
PERAWAT-KLIEN
PERAWAT- PRAKTIK
PERAWAT – MASYARAKAT
PERAWAT – TEMAN SEJAWAT
PERAWAT - PROFESI
1. Perawat dlm memberikan pelkep menghargai harkat &
martabat manusia, keunikan klien & tdk terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur,
jenis kelamin, aliran politik dan agama yg dianut serta
kedudukan
2. Perawat dlm memberikan pelkep senantiasa memelihara
suasana lingkungan yg menghormati nilai2 budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka
yang membutuhkan asuhan keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg diketahui
sehubungan dg tugas yg dipercayakan kepadanya, kecuali
jika diperlukan oleh yg berwewenang sesuai dng
ketentuan hukum yg berlaku
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di
bidang keperawatan melalui belajar terus menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yg tinggi disertai kejujuran professional
dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada
informasi yg adekuat dan mempertimbangkan
kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan
delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik
profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan
perilaku professional.
Perawat mengemban tanggun jawab bersama masyarakat
untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
KEWENANGAN
KEBAIKAN KEAHLIAN FORMIL
MATERIIL
BERETIK/
BERMORAL KOMPETEN BERIZIN
23
PRAKTIK KEPERAWATAN
• DILAKSANAKAN DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TEMPAT LAIN SESUAI DENGAN KLIEN
SASARAN
• TERDIRI ATAS : PRAKTIK KEPERAWATAN
MANDIRI
DI FASYANKES
• PRAKTIK DIDASARKAN:
KODE ETIK, STANDAR PELAYANAN, STANDAR
PROFESI, SPO
24
TUGAS DAN WEWENANG
TUGAS
– Pemberi Askep
– Penyuluh dan Konselor Klien
– Pengelola Pelayanan
– Peneliti Keperawatan
– Pelaksanatugas berdasar Pelimpahan
wewenang
– Pelaksana tugas dlm keterbatasan tertentu
• Tugas secara bersama atau sendiri
• Pelaksanaan tugas harus bertanggung
jawab dan bertanggung gugat
25
TUGAS DAN WEWENANG
Wewenang ..
Melakukan Pengkajian
Menetapkan Diagnosis Keperawatan
Merencanakan tindakan Keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan Rujukan
Memberi tindakan gadar sesuai dg Kompetensi
Memberi Konsultasi keperaswatan dan berko;laborasi dg
nakes lain
Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan
bebas terbatas.
26
TUGAS DAN WEWENANG
Wewenang …Peneliti Keperawatan
Melakukan penelitian sesuai dengan Standar
dan etika
Menggunakan sumber daya pada fasilitas
pelayanan Kesehatan atas izin Pimpinan
Menggunakan pasien sebagai subjek
penelitian sesuai dengan etika profesi dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PELIMPAHAN
WEWENANG
Tertulis, suatu tindakan medis, dan
dievaluasi pelaksanaannya
Secara : Delegatif (Perawat Profesi atau
vokasi terlatih), sesuai
kompetensi
: Mandat dibawah pengawasan
Memberikan pelayanan sesuai program
pemerintah
DALAM KEADAAN
DARURAT
Untuk Pertolongan pertama perawat dpt
melkukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai dg
kompetensinya
Keadaan mengancam nyawa atau
kecacatan Klien
Ditetapkan oleh Perawat berdasarkan
keilmuannya
UNDANG UNDANG
KEPERAWAT
JENIS PERAWAT :
PERAWAT PROFESI
NERS
NERS SPESIALIS
PERAWAT VOKASI
30
UNDANG UNDANG
KEPERAWATAN
REGISTRASI :
Praktik wajib STR
Str dikeluarkan oleh konsil Keperawatan
Berlaku 5 tahun dan dpt di registrasi ulang
Diatur oleh Perkonsil
IZIN PRAKTIK
Bentuk izin SIPP
SIPP dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota
Berlaku hny 1 tempat Praktik => paling banyak 2 tempat
Praktik Mandiri harus pasang papan nama
31
PELAYANAN GAWAT
DARURAT
A true emergency is any condition
clinicall determined to require
immediate medical care. Such
conditions range from those requiring
extensive immediate care and
admission to the hospital to those that
are diagnostic problems and may or
may not require admission after work-
up and observation.”
32
Nakes dilindungi hukum
Selama tujuan :
menyelematkan nyawa
Mencegah cacat
Demi kepentingan terbaik pasien
33
Pasal 85
34
SANKSI
Pasal 190 (1)
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang
melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan
yang dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap
pasien yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
35
MASALAH MEDIKOLEGAL
GADAR
Persepsi keadaan gawat darurat pasien dan
Nakes
Penerapan standar Pelayanan Gadar
termasuk Rujukan
Informed consent
Dokumentasi : Rekam Medik
Kematian di IGD
Pembiayaan
RAHASIA PASIEN vs KEPENTINGAN PUBKLIK
36
TERIMA KASIH