Sharpe dan Litner. Menurut Bodie et.al (2014:293), model CAPM merupakan bagian penting dalam bidang keuangan yang digunakan untuk memprediksikan keseimbangan imbal hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko suatu aset pada kondisi ekuilibrium. Tujuan CAPM Tujuan dari penggunaan model ini adalah untuk menentukan tingkat return yang diharapkan (expected return) dari aset yang berisiko dan untuk menghitung risiko yang tidak dapat didiversifikasi (risiko non sistematis) dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian (return). Asumsi-Asumi Tentang CAPM • Tidak ada biaya transaksi • Investasi sepenuhnya bisa dipecah-pecah (fully divisible) • Tidak ada pajak penghasilan bagi para investor • Para investor individual tidak bisa mempengaruhi harga saham dengan tindakan membeli atau menjual saham • Investor mempunyai pengharapan yang homogen • Para investor boleh melakukan short sales dan tidak terbatas • Terdapat riskless lending and borrowing rate • Semua saham dapat dipasarkan Rumus Model CAPM Tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu sekuritas untuk model CAPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus: • Ri = Rf +βi (Rm-Rf). Dimana: Ri = tingkat pendapatan yang diharapkan dari sekuritas i Rf = tingkat pendapatan bebas risiko Rm = tingkat pendapatan yang diharapkan dari portofolio Tingkat persamaan market modal untuk model CAPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus: • Ri = αi + βi . Rm + ei Dimana: Ri = tingkat pendapatan sekuritas i Rm = tingkat pendapatan indeks pasar ei = random residual error. • Market model dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien beta • Beta menunjukan hubungan antara saham dan pasarnya. Beta memiliki kriteria : β > 1 = menunjukan harga saham perusahaan lebih mudah berubah dibanding indeks pasar. β < 1 = menunjukkan tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah berdasarkan kondisi pasar. β = 1 = menunjukkan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar.