Anda di halaman 1dari 34

POPULASI DAN SAMPLE

Rohanah, SST , SKM, MKM


PENGERTIAN POPULASI
DAN SAMPEL
Populasi
• Populasi (Universe) adalah keseluruhan dari unit analisis yang karakteristiknya
akan diduga . Anggota (unit) populasi disebut elemen populasi.
– Contoh:
– Individu , misal penderita penyakit TBC
– Virus HIV
Sampel:
• Sampel adalah sebagian dari populasi yang mana ciri-cirinya diselidiki atau
diukur. Unit sampel dapat sama dengan unit populasi tetapi dapat juga tidak
sama.
• Contoh:
– Unit analisis atau populasi suatu penelitian adalah bayi berumur dibawah
tiga tahun. Yang akan diteliti adalah kebiasaan makannya.
– Sudah pasti nanti unit sampelnya adalah ibu yang mempunyai anak berumur
dibawah tiga tahun karena tidak mungkin pertanyaan tentang makanan bayi
dapat ditanyakan langsung kepada bayi tersebut.
Kerangka Sampling
(sampling frame)
• Ialah daftar semua sampling unit
• Sampling frame adalah daftar yang berisi seluruh unit dalam
populasi.
• Fungsi dari kerangka sample adalah agar penarikan sample
secara acak (random) dapat dilakukan sehingga semua unit di
populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama
untuk terpilih.
• Memilih sampel berarti memilih beberapa sampling unit dari
kerangka sampling untuk membuat perkiraan, sampling unit
bisa merupakan kelompok elemen.
– Sampling unit berupa kelompok individu antara lain rumah
tanggakumpulan orang, desa kumpulan rumah tangga, rumah
sakit kumpulan pasien, dokter, pegawai
Penetapan subjek penelitian
• Penetapan populasi penelitian
• Penetapan cara memilih sampel
• Penetapan besar sample
Penetapan populasi
• Data yg diperoleh dipenelitian  hasil
pengukuran dari sampel
• Data yg terkumpul dapat menjawab
permasalahan?? Membuktikan hipotesis??
• Tergantung dari populasi yg dipilih
relevan dengan permasalah yg ada
• Penting nya populasi!
Pertimbangan populasi
• Keterkaitan dengan subjek dalam populasi
dengan masalah penelitian substansi
yang diteliti
• Prosedur atau jenis penelitian yang yng
dilakukan
• Jika observasi dapat dilakukan pada semua
subjek penelitian maka sampel tidak perlu
Mengapa sampel?
• Populasi terlalu besar untuk diteliti
seluruhnya
– Idealnya seluruh populasi harus diambil datanya
untuk menentukan seberapa kerap masalah
kesehatan yang diteliti itu ada di masyarakat
– Dilakukan teknik sampling
– Untuk mengatasi keterbatasan peneliti dalam
mengeksplorasi informasi
• Sampel merupakan harus
representatif populasi yang dijadikan
sumber informasi bagi semua data
yang diperlukan untuk menjawab
permassalahan
• Jawaban dari permasalahan  data :
eksplorasi informasi subjek yng
berkaitan dengan permasalahan
subjek ini sample
• Homogenitas populasi
• Jumlah sampel yg dipilih
• Banyak karakteritik yng dipelajari
• Adekuat tehnik pengambilan sampel
Representatif Sampel
• Apakah karakteristik dari tiap satuan
atau unit analisis dalam sampel
penelitian identik dengan
karakteristik populasi
• Tiap perubahan pada subjek sample
juga identik dengan perubahan
populasi
Sampel yang ideal adalah
• Dapat menghasilkan gambaran yang tepat
karakter populasi.
• Dapat menentukan presisi ( ketepatan )
dari hasil penelitian dengan menentukan
simpangan baku dari taksiran yang
diperoleh
• Sederhana, mudah dilaksanakan.
• Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya serendah mungkin
Cara pengambilan Sampel
• Probability sampling
– Adalah cara pemilihan sampel yang setiap
sampling unitnya memiliki peluang sama untuk
terpilih yang besarnya tidak sama dengan nol
• Non probability sampling
– Adalah pengambilan sampel tanpa pemikiran
probabilitas anggota populasi untuk terpilih
dalam sampel
PENARIKAN SAMPEL
Sampel acak = random (probability sampling)
• Didalam penarikan sampel secara acak
maka semua unsur yang ada di populasi akan
mempunyai peluang yang sama untuk terambil
sebagai sampel untuk mewakili populasinya.
• Teknik didalam sampel acak ini adalah:
– Acak sederhana ( Simple Random Samping = SRS)
– Sistematis ( Systematic Random Sampling)
– Sampel strata ( Stratified Random Sampling)
– Klaster ( Cluster Sampling)
– Bertingkat / bertahap ( Multistage sampling)
PENARIKAN SAMPEL
Sampel tidak acak ( non probability sampling )
• Tidak semua unsur didalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk tertarik sebagai
sampel,
• Teknik ini juga banyak tetapi yang akan
dijelaskan hanya :
– Purposive sampling
– Incidental sampling
– Quota sampling
Sampel Acak Sederhana
(Simple Random Sampling)
• Simpel random sampling adalah cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan sama pada setiap unit sampling untuk
tepilih.
• Keuntungan :
– Langkahnya tidak berbelit-belit
– Mudah untuk dimengerti
– Mudah untuk menghitung rata-rata dan variansinya
• Kelemahan :
– Biayanya mahal
– Sulitnya cara pengambilan sampel membutuhkan adanya daftar
unit sampling yang lengkapsebelum proses pemilihan sampel
dimulai
– Untuk mengadakannya seringkali membutuhkan ongkos yang
tidak sedikit.
Cara pemilihan elemen anggota
sampel
• Dengan cara lotere (elemen populasi
sedikit)
• Dengan menggunakan tabel bilangan acak
– Table of random number ialah tabel yang
memuat bilangan atau angka-angka
sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk memilih sampel
secara acak.
Sampel Acak Sistematik
(Systematic Random Sampling)
• Yang diambil secara acak adalah hanya unsur pertama ,
selanjutnya diambil secara sistimatik sesuai langkah yang
sudah ditetapkan
• Syarat penarikan sampel secara sistimatis ini adalah
tersedianya kerangka sampling
• Pada pemilihan sampel dengan metode sistematik, peneliti
harus membagi populasi menjadi m kelompok dengan besar
kelompok k=N/m.
• Pada kelompok pertama, pemilihan sampel dilakukan secara
acak sederhana dengan selang angka acak antara 1 sampai
dengan k. Sampel berikutnya dipilih dengan menambahkan k
pada angka sebelumnya.
Pemilihan sampel secara sistematik
memiliki keuntungan
• Pemilihan sampel dapat dilakukan pada proses yang
sedang berjalan, dimana jumlah populasi dan
kerangka sampel belum tersedia.
• Penggunaan metode sampel sistematik menjamin
sampel menjadi lebih tersebar ke seluruh anggota
populasi.
• Formula yang digunakan untuk estimasi parameter,
varians dan uji statistik pada sampel acak
sederhana dapat pula digunakan pada metode
sampel sistematik.
Contoh teknik pengambilan sampel acak
sistematik
• Misalkan peneliti ingin mengetahui status gizi balita
yang datang ke puskesmas pada tahun 2022. Pada
tahun tersebut ada 5000 balita yang datang dan
peneliti hanya ingin mengambil 100 balita saja sebagai
sampel. Maka peneliti membagi balita tersebut
menjadi 5000/100=50 kelompok. Pada tiap kelompok
terdiri dari 100 balita. Balita pertama dipilih secara
acak sederhana dengan menggunakan selang angka 1
sampai dengan 100. Misalkan terpilih balita nomor 57.
Maka balita selanjutnya yang terpilih sebagai sampel
adalah balita nomor (57+100=157), (157+100=257),
(257+100=357), dan seterusnya.
Sampel Acak Stratifikasi
(Stratified Random Sampling)
• Populasi terbagi menurut tingkat tertentu. Misalkan
masyarakat terbagi menurut tingkat pendidikan rendah,
sedang dan tinggi, atau puskesmas terbagi menjadi
puskesmas dengan perawatan dan puskesmas tanpa
perawatan.
• Populasi dibagi menjadi stratum terlebih dahulu. Yang
dimaksud dengan stratum adalah bagian dari populasi
(subpopulasi) yang memiliki karakteristik yang sama dan
karakteristik ini diduga berhubungan dengan variabel yang
diteliti. Jadi pada contoh di atas, puskesmas dibagi menjadi
2 kelompok, puskesmas tanpa perawatan dan puskesmas
dengan perawatan.
Sampel Acak Stratifikasi
• Didalam melakukan stratifikasi dan pengambilan
sampel perlu diperhatikan :
– Didalam strata unsur populasi tersebut sehomogen
mungkin
– Antar strata seheterogen mungkin
– Sampel diambil proporsional menurut besarnya unit yang
ada didalam masing-masing strata dan antar strata
– Didalam masing-masing strata unit sampel diambil secara
acak
– Misalnya setrata pendidikan( tinggi, sedang, kurang),
ekonomi ( kaya, sedang, miskin)
Bila suatu populasi berukuran N dibagi menjadi
k kelompok (strata) yang masing-masing
berukuran N1,N2,N3,...Nk pada setiap kelompok
diambil sampel acak berukuran n1,n2,n3,...nk .
Ni
ni  n
N
i  1,2,3,...k
N  ukuran sampel keseluruhan
Contoh soal
disuatu universitas kemampuan mahasiswa diukur IPK
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, dengan mengambil
sampel n=20

Kelompok Banyaknya Sampel (n)


kemampuan mahasiswa
Pandai (N1) 15 3
Sedang (N2) 60 12
Lemah (N3) 25 5

jumlah 100 20

Dengan demikian kita harus memilih subsampel pada kelompok 1


Sebanyak n1=3, n2=12, n3=5
Sampel Acak Klaster
(Cluster Random Sampling)
• Sampel acak sederhana dimana setiap
sampling unit terdiri dari kumpulan
atau kelompok elemen.
• Lebih murah daripada sampling
sederhana dan berlapis.
Sampel Acak Klaster
• Populasi dibagi didalam gugus/ kelas
dimana diasumsikan didalam setiap
kelas/gugus sudah terdapat semua
sifat / variasi yang akan diteliti.
Selanjutnya kelas yang akan diacak
dan unit sampel akan diambil dari
kelas yang sudah tertarik.
Sampel bertingkat/bertahap
(Multistage sampling)
• Pengambilan sampel bertingkat kalau secara
geografis populasi sangat menyebar dan dan juga
meliputi area yang sangat luas.
– Misalnya akan meneliti puskesmas di Indonesia. Indonesia
terdiri dari 34 propinsi,tahap pertama diacak dulu dari
34 propinsi itu 5 propinsi (tahap I), selanjutnya
dimasing-masing propinsi diacak lagi kabupaten mana
yang akan ditarik sebagai sampel (tahap II), setelah
kabupaten ditarik , tahap III diacak lagi puskesmas mana
yang akan menjadi sampel dari penelitian itu.
Sebagai contoh jika suatu survei dilakukan untuk
mengetahui cakupan imunisasi campak pada anak sekolah
dasar di kabupaten Cirebon, maka pengambilan sampel
dapat dilakukan:
• Langkah 1: Memilih j kecamatan dari J kecamatan yang ada di
kabupaten Cirebon.
• Langkah 2: Pada j kecamatan terpilih, dipilih k kelurahan/desa dari
K kelurahan/desa yang ada di kecamatan terpilih.
• Langkah 3: Pada k kelurahan/desa terpilih, dipilih l sekolah dasar
dari L sekolah dasar yang ada di kelurahan/desa terpilih.
• Langkah 4: Pada l sekolah terpilih, dipilih m kelas dari M kelas yang
ada.
• Langkah 5: Pada m kelas terpilih, dipilih semua murid yang ada di
kelas terpilih.

• Pada contoh di atas, pemilihan sampel dilakukan dengan cara banyak


tingkat. Kelas berfungsi sebagai unit sampel dan murid berfungsi
sebagai unit elementer.
Non probability sampling.
• 1) Purposive sampling:
– Sampel ditentukan oleh orang yang telah mengenal betul populasi yang
akan diteliti (seorang ahli dibidang yang akan diteliti) Dengan demikian
sampel tersebut mungkin representatif untuk populasi yang sedang
diteliti.
• 2) Insidental sampling
– Sampel tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari
pengumpulan data tersebut bukan didasarkan suatu metode yang baku .
Misalnya dari suatu kejadian misalnya terjadinya suatu keadaan
luarbiasa, data yang sudah terkumpul disajikan secara deskriptif dan
hasil tersebut tidak dapat digeneralisir.
• 3) Quota sampling
– Sampel yang akan diambil ditentukan oleh pengumpul data dan
sebelumnya dia telah menentukan jumlah yang akan diambil. Kalau
jumlah tersebut sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,dan
selanjutnya hasil itu dipresentasikan.
4. Sampel snowboll
Pengambilan sampel berdasarkan informasi dari sampel
sebelumnya.
Contoh Quota Sampling
• Seorang wartawan ingin mengetahui apakah
masyarakat menyukai Pemilihan Kepala Daerah
secara Langsung (Pilkada Langsung), sebelum
mengumpulkan data ditentukan bahwa dia akan
mewawancarai sebanyak 2000 orang yang sedang
melintas didepan suatu pertokoan swalayan . Setiap
orang yang melintas ditanyakan apakah orang itu
setuju atau tidak dengan Pilkada Langsung Orang
yang ditanya mungkin hanya menjawab setuju atau
tidak setuju. Wartawan tadi akan berhenti setelah
dia menanyai sebanyak 2000 orang dan akan
menulis hasil temuan tersebut.
Error (penyimpangan)
• Sampling error, sebenarnya hal ini
bukanlah benar-benar kesalahan tetapi
adalah variasi atau konsekuensi dari
pengambilan sampel.
• Maksudnya bahwa setiap nilai sampel yang
diambil dari suatu populasinya, nilainya
akan berbeda dengan nilai populasi, namun
terdistribusi sekitar nilai populasi.
Sampling error dapat dikurangi dengan
menambah jumlah sample.
Error (penyimpangan)
• Non sampling error, maksudnya adalah error yang
bukan karena sampel tetapi disebabkan oleh proses
dalam pelaksanaan pengambilan sampel sampai analisis
datanya.
• Non sampling error dapat dikurangi denga
– melakukan pelatihan terhadap petugas dan
menggunakan alat/instrumen yang terstandardisasi.
• Pada saat perencanaan
• Pelaksanaan pengumpulan data
• Pengolahan data
• Analisis dan interpretasi.
Besar Sampel
apakah 1% dari populasi....5%.....atau 10 %
cukup atau tidak. Tergantung kepada :
– Biaya yang tersedia, waktu serta tenaga yang akan
melaksanakan.
– Variasi yang ada didalam variabel yang akan diteliti serta
banyaknya variabel yang akan diamati.
– Apakah populasinya homogen atau sangat heterogen makin
heterogen suatu populasi makin besar sampel dibutuhkan
untuk mewakili populasi tersebut.
– Presisi, ketepatan yang dikehendaki, makin besar sampel
kemungkinan akan lebih tepat megambarkan populasinya. Ini
juga sampai batas tertentu, karena makin besar sampel
kemungkinan membuat kesalahan pada saat pengukuran juga
akan menjadi besar (error meningkat)
– Rencana analisis, kalau analisis hanya melihat estimasi akan
berbeda jumlah sampelnya dengan uji hipotesis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai