Rheologi
Rheologi
Rheologi
Asal kata :
Rheos : ilmu
Rogos : mengalir
F'
F = shearing stress
A
=gaya per satuan luas yang diperlukan untuk
menyebabkan aliran.
SISTEM NEWTON
Mengikuti hukum aliran Newton
Makin besar viskositas suatu cairan, makin
besar gaya per satuan luas yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu.
F' dv F
.
A dr G
Di mana : = koefisien viskositas ~ viskositas
Satuan viskositas : poise = dyne detik cm-2
Cps (centipoise) = 0,01 poise
Shearing stress
Shearing stress
U
F f
G
f= yield value
dalam dyne cm-2
Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui mempunyai
yield value 5200 dyne cm-2. Pada shearing
stress di atas yield value, F ditemukan
meningkat secara linear dengan meningkatnya
G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis
sampel tsb !
Contoh : Partikel terflokulasi pada suspensi
Rate of shear
CMC Na
Viskositas berkurang
dengan meningkatnya
rate 0f shear (cairan
menjadi encer)
Disebut shear Shearing stress
thinning system
N
F ' G
• Eksponen N meningkat pada saat aliran
meningkat menjadi non-Newton
• N=1, alirannya adalah Aliran Newton
Plastis
B= konstanta
thiksotropi
Shearing stress
2. Menentukan pemecahan struktural karena
meningkatnya shear rate.
2 ( U1 U 2 )
M
V2
1/U1
ln ( )2
V1
Rate of shear
1/U1
M = konstanta
thiksotropi
Shearing stress
Thiksotropi negatif atau
antithiksotropi
Menyatakan
kenaikan
konsistensi pada
Rate of shear
kurva yang
menurun.
Contoh : magma
magnesia
Shearing stress
Penyebab :
Meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispers, atau molekul-
molekul polimer dalam suspensi,
menyebabkan ikatan antar partikel naik,
sehingga dalam keadaan keseimbangan
membentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalam
keadaan diam, gumpalan pecah menjadi
partikel-partikel.
Rheopeksi
Suatu gejala di mana suatu sol membentuk
gel lebih cepat jika diaduk perperlahan-
lahan atau kalau dishear daripada jika
dibiarkan tanpa pengadukan
1 1 t 1
2 2 t 2
Contoh soal
Jika waktu yang dibutuhkan aseton untuk
mengalir antara kedua tanda pada viskometer
Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100
detik (250C).
Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3,
kerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositas
air 0,8904 cps.
Berapa viskositas aseton ?
2. Viskometer Bola Jatuh
Disebut viskometer Hoeppler
Prinsip :
Suatu bola gelas/besi jatuh ke bawah dalam
suatu tabung gelas yang hampir vertikal,
mengandung cairan uji pada temperatur
konstan. Laju jatuhnya bola dengan dan
tertentu adalah kebalikan fungsi viskositas
sampel tersebut.
t ( Sb Sf ) B
: Dimana
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb : Gravitasi jenis dari bola
Sf : Gravitasi jenis dari cairan
B : Konstanta bola
3. Viskometer ‘Cup’ and ‘Bob’
Prinsip :
Sampel di’shear’ dalam ruang antara dinding
luar, ‘bob’ (rotor) dan dinding dalam mangkuk
(‘cup’).
Viskometer Couette, mis : visk. Mac Michael
Mangkuk yang berputar
Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.
Stormer
Rotor yang berputar
Viskometer stormer
Untuk aliran plastis
w w wf
Kv U Kv
v v
Dimana : Dimana :
Kv : Konstanta alat Wf : intersep yield
W : berat beban value dalam gram
V : rpm
Yield value f Kf wf
2 1
Kf Kv x x
60 2,303 log (R c )
Rb
Dimana :
Rc : jari-jari mangkok
Rb : jari-jari rotor
Contoh soal :
Suatu sampel gel dianalisis dengan viskometer
Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar
450 gram menghasilkan kecepatan rotor v 350
rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan
menggunakan berat pengendali lainnya,
diperoleh suatu rheogram aliran plastis.
Intersep yield value wf diperoleh dengan
mengekstrapolasi kurva tersebut terhadap
sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225
gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0.
Berapakah vikositas plastis dan yield value
sampel tersebut?
4. Viskometer Kerucut dan Lempeng
cetakan tablet/kapsul
Pengemasan serbuk/granul
4. Pemprosesan
Efisiensi pemrosesan
SELAMAT BElAJAR