Anda di halaman 1dari 37

 Elektrostatik

 Van der Waals


 Ikatan hidrogen
 Air
Interaksi lemah dalam
lingkungan berpelarut air
Tipe
interaksi
non-kovalen
Sifat interaksi nonkovalen

 Interaksi nonkovalen
memerlukan energi lebih
kecil untuk diputuskan
dibanding ikatan kovalen.

 Interaksi nonkovalen
diperlukan untuk menjaga
struktur tiga dimensi
makromolekul dan untuk
menstabilkan asosiasi
spesifik antar
makromolekul.
Multiple weak
bonds stabilize
large molecule
interactions
Interaksi
 Molekul/atom nonpolar apabila berdekatan
van der dengan ion, atau dipol permanen dapat
Waals mengalami induksi menjadi dipol.
 Tanpa ada induksi pun distribusi elektron
terkadang tidak merata sehingga terbentuk
dipol sesaat.
 Gaya tarik menarik antar dipol sesaat ini
disebut gaya dispersi London.
 Besarnya energi potensial tarik-menarik dari dispersi
London bergantung pada elektron yang dapat
dipolarisasi dari atom-atom yang berinteraksi.

Kekuatan 3I12
UL  
gaya 4r 6
 Dimana I adalah energi ionisasi, 1, 2 adalah
interaksi polarisabilitas dari tiap atom yang berinteraksi.
London  Menurut pers. di atas semakin dekat jarak antar atom
semakin besar energi potensial tarik-menariknya. Tetapi
apabila terlalu dekat, akan terjadi tolak-menolak antar
awan elektron dari dua atom yang berinteraksi. Besarnya
energi tolak-menolak ini diberikan oleh
k
UR  m
r m = 5 dan 12
• Energi van der Waals
adalah penjumlahan dari
gaya tarik-menarik antar
atom (gaya dispersi
London) dengan gaya tolak
menolak antar atom.
Jari-jari van der Waals
Energi van A B (rvdw) adalah jari-jari
der Waals Uvdw  m  6 dimana total gaya pada
r r dua atom sama dengan
nol.

• A dan B adalah tetapan


yang menyatakan besarnya
gaya tolak dan gaya tarik,
dimana nilainya khas untuk
setiap pasangan interaksi.
Jari-jari
van der Waals Tipe atom Rvdw (nm)
H (aromatik) 0,10
H (alifatik) 0,12
O 0,15
N 0,16
C 0,17
S 0,18
Jari-jari
van der
Waals
dan
Kovalen
Ikatan
hidrogen
Donor
dan
aseptor
ikatan
hidrogen
Orientasi
menentuk N
Don
an
kekuatan H
 
ikatan
hidrogen O
Acc

 A C  2 4
UHB   12  10  cos Don...H...Acc cos H...Acc LP
 rH...Acc rH...Acc 
Multiple
noncovale
nt bonds
can confer
binding
specificity
Peranan molekul
air dalam proses-
proses biologi
Struktur air

Hydrogen bond network of waters


Sifat fisika
air
Struktur Es
• Dalam keadaan
membeku, molekul
air membentuk
maksimum 4
ikatan hidrogen,
sehingga tercipta
kisi kristal yang
teratur.
• Dalam keadaan
cair, jumlah ikatan
hidrogen rata-rata
adalah 3,4.
Interaksi molekul air dengan zat terlarut
Pembentukan ikatan hidrogen Interaksi elektrostatik

Interaksi molekul air dengan zat terlarut mengganggu jaringan ikatan hidrogen
antar molekul air, tetapi gangguan ini dikompensasi oleh pembentukan ikatan
hidrogen baru dengan zat terlarut atau oleh pembentukan interaksi eletrostatik
antara ion dan molekul air.
Interaksi air dengan molekul non-polar

 Gangguan molekul non-polar terhadap


putusnya jaringan ikatan hidrogen
tidak terkompensasi dengan
pembentukan ikatan baru. Oleh karena
itu entalpi pelarutan (Hsol > 0).

 Pelarutan molekul non-polar juga akan


menurunkan entropi (S < 0). Molekul
air disekita molekul non-polar akan
memaksimalkan ikatan hidrogennya
mirip dengan struktur air. Struktur air
ini disebut “clathrate”.
Interaksi
molekul
air
dengan
molekul
amphipat
ik

Amphipatik adalah suatu senyawa yang mengandung gugus hidrofil dan hidrofob
Pembentukan
misel

Motivasi pembentukan misel adalah


untuk menaikan kembali entropi air
yang terkekang disekitar bagian lipid
yang nonpolar.
Alasan ini pula yang mendasari
terbentuknya interaksi hidrofobik.
Kenaikan entropi air juga
menjadi pendorong
interaksi enzim dan
substrat.
Isotonik,
hipertoni
k, dan
hipotonik
Ampholit dan poliampholit

 Banyak senyawa biomolekul


mengandung gugus asam/basa
lemah.
 Ampholit: suatu molekul yang
memiliki kedua gugus asam dan
basa. Contoh asam amino.
 Protein adalah poliampholit.
 Muatan ampholit bergantung pada
pH.
 pH rendah ampholit
bermuatan positif
 pH tinggi ampholit bermuatan
negatif
 pH pada keadaan ampholit
isoelektrik diberi simbol pI
Pengaruh
pH pada
konsentra
si spesi
ampholit
 Respons gugus asam/basa
dalam biomolekul terhadap
perubahan pH dalam
daerah fisiologisnya sangat
penting terhadap fungsinya.

Pengaruh
pH terhadap
aktivitas
Perubahan
pH
fisiologis
banyak
yang
berhubung
an dg
proses di
dalam sel
Sel
memiliki
sistem
buffer
untuk
menjaga
pH
fisiologis
Interaksi antar makroion dalam larutan

 Polielektrolit seperti DNA atau poliampolit


seperti protein dapat digolongkan ke
dalam makroion.
 Jarak dimana dua makroion dapat saling
berinteraksi diberikan oleh persamaan
Debye Huckel

K
r  1/2
I

 K = tetapan yang bergantung pada tetapan


dielektrik medium dan I = kekuatan ion.
I = ½MiZi2
 Dimana Mi = konsentrasi ion dan Zi =
muatan ion
Kebergan
tungan
muatan
makroion
terhadap
pH
Makroion
dalam
larutan
garam
Efek
kekuatan
ion pada
kelarutan • Pada kekuatan ion rendah, atmosfer counterion memiliki
kerapatan yang rendah, sehingga interaksi elektrostatik
makroion antar makroion masih kuat  asosiasi makroion
(agregasi)  kelarutan rendah.
• Semakin tinggi kekuatan ion  kerapatan atmosfer
counter ion bertambah  interaksi elektrostatik antar
makroion teredam oleh atmosfer counterion  agregasi
dapat dicegah  kelarutan meningkat. (Salting in)
 Pada konsentrasi garam yang
sangat tinggi, air yang digunakan
untuk mensolvasi protein diambil
untuk menghidrasi counterion. Hal
ini menyebabkan pengendapan
protein. Kondisi ini disebut salting
Salting out out.
 Salting in dan salting out banyak
dimanfaatkan dalam pemurnian
protein. Contoh: pemisahan
protein dengan fraksinasi
amonium sulfat.
Air sebagai
reaktan

Anda mungkin juga menyukai