Anda di halaman 1dari 16

Program Kesehatan Kerja

Andi Misnawati, S.KM.,M.Kes


UMB Palopo
2022
Pendahuluan
 Program kesehatan kerja merupakan suatu hal penting dan
perlu diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan
adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para
karyawan secara material, karena karyawan akan lebih jarang
absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan,
sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja
lebih lama. “
 Istilah kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada kondisi
psikologis fisik dan psikologis pekerja yang merupakan hasil
dari lingkungan yang diberikan oleh perusahaan.
 Jika suatu perusahaan melakukan pengukuran keamanan dan
kesehatan yang efektif, semakin sedikit pegawai yang
mengalami dampak penyakit jangka pendek atau jangka
panjang akibat bekerja di perusahaan tersebut
Pengertian
 Program kesehatan kerja adalah “Keselamatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.”
 Definisi lain “Keselamatan kerja adalah keselamatan
yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara–cara melakukan pekerjaan.” P
 Alat keselamatan kerja juga harus memenuhi standar
kesehatan dan keselamatan kerja nasional seperti
penggunaan helm safety, jacket safety dan juga sepatu
safety
Tujuan program kesehatan kerja

 Tujuan kesehatan kerja adalah memperoleh


derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
baik fisik, mental, dan sosial bagi
masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungan tempat kerja, melalui usaha-
usaha promotif, preventif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-
gangguan kesehatan akibat kerja atau
lingkungan kerja
Lanjut…

 Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan


kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis.
◦ Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
dan seefektif mungkin.
◦ Semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
◦ Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai.
◦ Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi
kerja.
◦ Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
◦ Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja.
◦ Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan
kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.
Lanjut..

◦ Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga


kerja.
◦ Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas
tenaga kerja.
◦ Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan
semangat kerja.
◦ Perlindungan bagi masyarakat sekitar lingkungan kerja agar
terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran yang
ditimbulkan oleh perusahaan
◦ Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang
mungkin ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan.
Penerapan Program Keselamatan Kerja
 Suatu program keselamatan dan kesehatan kerja di
bidang konstruksi yang efektif mempunyai banyak
fungsi paralel. Parker dan Oglesby, (1972) secara garis
besar telah mengkategorikan hal ini sebagai berikut:
a. Faktor kepribadian atau perilaku.
◦ Pekerja : latihannya, kebiasaan, kepercayaan, kesan,
latar-belakang pendidikan dan kebudayaan, sikap
sosial serta karakteristik fisik.
◦ Lingkungan pekerjaan : sikap dan kebijaksanaan dari
para pengusaha serta manajer, pengawas, serta kawan
sekerja pada proyek
Lanjut…

 b. Faktor fisik.
 Kondisi pekerjaan : ditentukan oleh jenis bahaya
yang melekat tidak terpisahkan dengan pekerjaan
yang sedang dilaksanakan, maupun oleh bahaya
terhadap kesehatan kerja yang ditimbulkan oleh
metoda dan material serta lokasi dari pekerjaan itu.
Oleh sebab itu usahakan selalu mematuhi standar
kerja dengan menggunakan alat keselamatan kerja
seperti menggunakan sepatu safety dan lain-lain.
 Penyingkiran bahaya mekanis : pemakaian
pagar/batas, pera-latan serta prosedur untuk
melindungi pekerjaan secara fisik terhadap daerah
atau situasi yang berbahaya
Lanjut…

 Program ini dilaksanakan denganpendekatan


menyeluruh (komprehensif) yaitu meliputi pelayanan
preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif.
 a.  Pelayanan Preventif.
 Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja, penyakitmenular
dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi
pekerja dan mesin atau tempatkerja agar
ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun
lingkungan kerja yang memadai dantidak
menyebabkan sakit atau mebahayakan pekerja
serta menjaga pekerja tetap sehat.
◦ Kegiatannya antara lain meliputi:
 1.   Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas:
 Pemeriksaan awal/sebelum kerja.
 Pemeriksaan berkala.
 Pemeriksaan khusus.
 2.  Imunisasi.
 3.  Kesehatan lingkungan kerja.
 4.  Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan.
 5.  Penyerasian manusia dengan mesin dan alat kerja.
 6.  Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada
dalam kondisi aman (pengenalan,pengukuran dan
evaluasi).
Lanjut…

 b.  Pelayanan Promotif.
 Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja
dimaksudkan agar keadaan fisik danmental pekerja
senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini diberikan
kepada tenaga kerjayang sehat dengan tujuan untuk
meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi
dandaya produktifitas tenaga kerjaKegiatannya antara
lain meliputi:
 1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan
kerja.
 2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan
kerja yang sehat.
 3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit)
pada umumnya.
 4. Perbaikan status gizi.
 5. Konsultasi psikologi.
 6. Olah raga dan rekreasi.
Lanjut…

C. Pelayanan Kuratif.
◦ Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang
menderita sakit akibat kerja dengan pengobatan spesifik
berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan
umumnyaserta upaya pengobatan untuk mencegah meluas
penyakit menular dilingkungan pekerjaan.
◦ Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang sudah
memperlihatkan gangguankesehatan/gejala dini dengan
mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh dan
mencegah
◦ komplikasi atau penularan terhadap keluarganya ataupun
teman kerjanya.
◦ Kegiatannya antara lain meliputi:
 1. Pengobatan terhadap penyakit umum.
 2. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan
akibat kerja.
Lanjut…

D. Pelayanan Rehabilitatif.
 Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah

atau kecelakaan parahyang telah mengakibatkan cacat,


sehingga menyebabkan ketidakmampuan bekerja
secarapermanen, baik sebagian atau seluruh kemampuan
bekerja yang baisanya mampu dilakukansehari-hari.
◦ Kegiatannya antara lain meliputi:
 Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat
menggunakan kemampuannya yang masihada secara
maksimal.
 Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara
selektif sesuai kemampuannya.
 Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau
menerima tenaga kerja yangcacat akibat kerja.
Penutup
Program Kesehatan Kerja
 Pemeriksaan Kesehatan

 Diagnosis dan terapi Penyakit

 Monitoring berkala dan Evaluasi tempat-tempat Kerja

 Diklat K3Bagi semua tenaga kerja

 Imunisasi Terhadap beberapa penyakit Infeksi yang bukan

karena Pekerjaan
 Penggunaan APD

 Pencatatan dan pelaporan

 Penelitian epidemiologis untk mengavaluasi dampak lingk.

Kerja
 Evaluasi berkala efektifitas prog. Kesehatan kerja yang telah

dilakukan
 Program lain seperti KB / KIA.
Kuis
 Cari satu masalah atau bahaya ditempat kerja
jadikan sebagai contoh kasus,

 Sebagai penerapan Program K3 bagaimana


menyelesaikan masalah tersebut
berdasarkan dari ini pelayanan preventif,
promotif,kuratif dan rehabilitatif
Sekian
&
terimaKasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai