Anda di halaman 1dari 45

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PROVINSI JAWA BARAT

Isue-Isue Strategis
Peraturan KPU No. 8 Tahun 2022
TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA BADAN ADHOC
PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN WALIKOTA DAN
WAKIL WALIKOTA
UNDANG SURYATNA
Anggota KPU Provinsi Jawa Barat
Divisi SDM dan Litbang
PENDAHULUAN

Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun


34 Provinsi + 4 Provinsi DOB* Prediksi 2024 adalah pengalaman pertama bagi
514 Kabupaten/Kota Jumlah Indonesia untuk mengadakan Pemilu
Pemilih 210 dan Pemilihan di tahun yang sama

juta* Proses tahapan Pemilu akan dimulai


pada tahun 2022 yang kemudian pada
Proyeksi
Tahun 2024 disambung oleh tahapan
Bappenas
Pemilihan.

5 Kontestasi politik Pusat dan Daerah akan


menguat dan terkonsentrasi lebih dini
JENIS dan berpotensi akan mempengaruhi
PEMILU
Februari 2024 November 2024 tensi politik di masyarakat

2 PEMILIHAN
GUBERNUR
WAKIL GUBERNUR
Tekanan politik terhadap KPU akan
meningkatkan beban kerja pada
JENIS penyelenggaraan pemilu dan pemilihan
PEMILI
HAN PEMILIHAN
BUPATI
PEMILIHAN
WALI KOTA
KPU mengarahkan agar jajarannya untuk
WAKIL BUPATI WAKIL WALI KOTA
siap 24 jam dengan menjaga integritas
penyelenggara pemilu
KPU PROVINSI
JAWA BARAT

DASAR HUKUM
UU No.1 Tahun 2015
Penetapan Perpu No.1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU sebagaimana PKPU No.8 Tahun 2022
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 6 Tahun Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc
2020. Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota
UU No.7 Tahun 2017
Pemilihan Umum
Gagasan Utama  Penggabungan antara pembentukan dan tata kerja
bagi Badan Ad Hoc Pemilu dengan pembentukan
dan tata kerja bagi Badan Ad Hoc Pemilihan

 Penggabungan bertujuan untuk penyesuaian visi


keserentakan dengan efektivitas dan efisiensi
dalam tata kelola Badan Ad Hoc Penyelenggara
Pemilu dan Pemilihan

 Pelaksanaan terhadap penyesuaian hasil evaluasi


pelaksanaan pembentukan dan tata kerja Badan Ad
Hoc pada Pemilu dan Pemilihan sebelumnya

 Pengaturan regulasi pembentukan dan tata kerja


Badan Ad Hoc dengan memasukan unsur
pembaharuan terkait digitalisasi data dan
informasi pembentukan Badan Ad Hoc
HASIL EVALUASI
PENGELOLAAN PENGUATAN FUNGSI KESEKRETARIATAN
BADAN AD HOC
BADAN AD HOC Kesekretariatan Badan Ad Hoc perlu
memberikan masukan dan pertimbangan
secara administratif kepada Badan Ad Hoc
PERSYARATAN CALON BADAN AD HOC Penyelenggara Pemilu
Kriteria persyaratan perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan kebutuhan KOORDINASI, MONITORING, DAN
Pemilu dan Pemilihan serta PENGAWASAN
mengakomodasi rekomendasi evaluasi Pengawasan terhadap Badan Ad Hoc perlu
Pembentukan sebelumnya ditingkatkan agar dapat mengantisipasi
adanya potensi kerawanan selama pemilu
MEKANISME PEMBENTUKAN BADAN
AD HOC STANDAR KESELAMATAN KERJA
Perlu adanya standardisasi proses Antisipasi resiko kecelakaan kerja pada
pembentukan pada skala nasional untuk Badan Ad Hoc dinilai perlu lebih responsif
level PPK,PPS danKPPS agar dapat dan perlu adanya perlindungan bagi Badan
mengupayakan kualitas yang sama. Ad Hoc selama masa tugas
PENYESUAIAN ISU
STRATEGIS DALAM NORMA
Penambahan norma pengaturan Pantarlih, Sekretariat PPK,
RUANG LINGKUP
Sekretariat PPS, dan Petugas Ketertiban TPS
REGULASI
Penyesuaian Tugas, Kewenangan, dan Kewajiban Badan Ad
TATA KERJA BADAN AD HOC
Hoc Pemilu dan Pemilihan
PERATURAN KPU
TENTANG PEMBENTUKAN BADAN AD Penyesuaian Tata Cara Pembentukan Badan Ad Hoc Pemilu
PEMBENTUKAN HOC dan Pemilihan
DAN TATA KERJA
BADAN ADHOC Pengaturan Tambahan Terhadap Pengelolaan
KESEKRETARIATAN
PENYELENGGARA Kesekretariatan Badan Ad Hoc
PEMILIHAN UMUM
DAN PEMILIHAN KOORDINASI DAN EVALUASI Penguatan Terhadap Pola Koordinasi dan Pengawasan
GUBERNUR, BUPATI, KINERJA Badan Ad Hoc di setiap tingkatan
DAN WALIKOTA
Penggunaan Sistem Informasi Sebagai Alat Bantu Dalam
SISTEM
Pembentukan dan Dokumentasi Data Badan Ad Hoc
INFORMASI

PEMBIAYAAN DAN FASILITASI Penambahan Norma Dalam Pembiayaan, Fasilitas,


Penanganan dan Antisipasi Kecelakaan Kerja Bagi Badan
Ad Hoc
JUMLAH BADAN AD HOC PADA PEMILU 2019
DI JAWA BARAT
Data Jumlah Badan Ad Hoc
PPK 3.135 SET. PPK 1.881
PPS 17.871 SET. PPS 17.871
KPPS 966.469 LINMAS TPS 276.134
MASA KERJA BADAN AD HOC PANTARLIH 138.067
Masa Kerja PPK & PPS WILAYAH 18 9 627 5.312 645
Pemilu : 15 Bulan (PPK) KERJA Kabupaten Kota Kecamatan Desa Kelurahan
15 Bulan (PPS)
Pemilihan : 9 Bulan (PPK)
9 Bulan (PPS) DATA BADAN AD HOC SAKIT DAN MENINGGAL
PADA PEMILU 2019
Masa Kerja KPPS
Pemilu : 1 Bulan
Masa Kerja Pantarlih
48
Pemilihan : 1 Bulan 63 PPK 2 9
Pemilu : 1 Bulan PPK
PPS
Pemilihan : 1 Bulan 168 KPPS
PPS

Masa Kerja PPLN 72 KPPS


KAM-TPS
KAM-TPS
Pemilu : 15 Bulan Masa Kerja
585 SAKIT MENINGGAL
Pantarlih LN 110
Masa Kerja KPPSLN 864 193
Pemilu : 1 Bulan Anggota Anggota
Pemilu : 1 Bulan
KPU PROVINSI
JAWA BARAT RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

BADAN ADHOC DALAM


NEGERI
PPK
PPS
KPPS
PANTARLIH
SEKRETARIAT PPK
SEKRETARIAT PPS
PETUGAS KETERTIBAN TPS
KPU PROVINSI
JAWA BARAT SISTEMATIKA PKPU NO.8 TAHUN 2022

BAB I KETENTUAN UMUM BAB IV TATA KERJA KPPS PEMBENTUKAN PPK DAN PPS
BAB VII
DALAM TAHAPAN PEMILU DAN
Bagian Kesatu Kedudukan KPPS PEMILIHAN YANG BERIRISAN
BAB II TATA KERJA PPK
Bagian Kedua Susunan KPPS
Bagian Kesatu Kedudukan PPK Bagian Ketiga Tugas, Kewenangan, dan PANTARLIH
Kewajiban KPPS
BAB VIII
Bagian Kedua Susunan PPK
Bagian Ketiga Tugas, Kewenangan, dan Bagian Keempat Hubungan Kerja KPPS Bagian Kesatu Kedudukan Pantarlih
Kewajiban PPK Bagian Kedua Tugas dan Kewajiban Pantarlih
PERSYARATAN
Bagian Keempat Mekanisme BAB V PPK, PPS, DAN KPPS Bagian Ketiga Persyaratan Pantarlih
Pengambilan Keputusan PPK Bagian Keempat Pembentukan Pantarlih
PEMBENTUKAN,
Bagian Kelima Hubungan Kerja PPK BAB VI PEMBERHENTIAN, DAN Bagian Kelima Sumpah/Janji Pantarlih
PENGGANTIAN PPK, PPS, DAN Bagian Keenam Pemberhentian dan
BAB III TATA KERJA PPS
KPPS Penggantian Pantarlih
Bagian Kesatu Pembentukan PPK
Bagian Kesatu Kedudukan PPS
Bagian Kedua Susunan PPS Bagian Kedua Pembentukan PPS
Bagian Ketiga Pembentukan KPPS
Bagian Ketiga Tugas, Kewenangan, dan
Bagian Keempat Sumpah/Janji PPK, PPS dan KPPS
Kewajiban PPS
Bagian Kelima Pemberhentian PPK, PPS dan KPPS
Bagian Keempat Mekanisme Pengambilan Bagian Keenam Penggantian Anggota PPK, PPS, dan
Keputusan PPS KPPS.
Bagian Kelima Hubungan Kerja PPS
KPU PROVINSI
JAWA BARAT SISTEMATIKA PKPU NO.8 TAHUN 2022

SEKRETARIAT PPK BAB X PENGAMBILALIHAN


BAB IX SEKRETARIAT PPS TUGAS
Bagian Kesatu Sekretariat PPK
Paragraf 1 Kedudukan dan Susunan PETUGAS KETERTIBAN TPS
Sekretariat PPK
BAB XI
Paragraf 2 Tugas dan Kewajiban
Sekretariat PPK Bagian Kesatu Kedudukan dan Susunan Petugas
Paragraf 3 Persyaratan Sekretariat PPK Ketertiban TPS
Paragraf 4 Pembentukan Sekretariat PPK Bagian Kedua Pembentukan Petugas Ketertiban TPS
Paragraf 5 Penggantian Sekretariat PPK.
Bagian Kedua Sekretariat PPS Paragraf 1
SANTUNAN KECELAKAAN KERJA
Kedudukan dan Susunan Sekretariat PPS BAB XII
Paragraf 2 Tugas dan Kewajiban
Sekretariat PPS
BAB XIII SISTEM INFORMASI ANGGOTA
Paragraf 3 Persyaratan Sekretariat PPS KPU DAN BADAN ADHOC
Paragraf 4 Pembentukan Sekretariat PPS
Paragraf 5 Pemberhentian dan
Penggantian Sekretariat PPS KETENTUAN
BAB XIV PENUTUP

14 BAB dab 86 Pasal


KPU PROVINSI
JAWA BARAT KETENTUAN UMUM

BADAN ADHOC
adalah anggota dan sekretariat PPK, anggota dan sekretariat PPS, KPPS, PPLN,
KPPLN, Pantarlih/PPDP, Pantarlih Luar Negeri dan Petugas Ketertiban TPS dalam
Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.
(Pasal 1 angka 6)

Dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan, KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota dibantu oleh Badan Adhoc penyelenggara Pemilu di dalam
negeri dan Pemilihan yang terdiri atas:
a. PPK; b. PPS; c. KPPS, dan ; d. Pantarlih
Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu di dalam negeri dan Pemilihan sebagaimana
dimaksud didukung oleh :
a. Sekretariat PPK; b. Sekretariat PPS; dan c. Petugas Ketertiban TPS
(Pasal 2)
KPU PROVINSI
JAWA BARAT SUSUNAN DAN KEDUDUKAN

PPK PPS KPPS


KEDUDUKAN
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
• PPK dibentuk untuk menyelenggarakan • PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu • KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan
pemilu di kecamatan atau nama lain. dan Pemilihan di tingkat kelurahan/desa atau pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
• PPK berkedudukan di ibu kota kecamatan nama lain • KPPS berkedudukan di TPS.
atau nama lain. • PPS berkedudukan di kelurahan/desa atau
• KPPS dibentuk oleh PPS paling lambat 14
• PPK dibentuk oleh KPU Kab/Kota paling nama lain.
lambat 6 (enam) bulan sebelum • PPS dibentuk oleh KPU Kab/Kota paling lambat 6 (empat belas) hari sebelum pemungutan suara
penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan dan (enam) bulan sebelum penyelenggaraan Pemilu Pemilu atau Pemilihan dan dibubarkan paling
dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan atau Pemilihan dan dibubarkan paling lambat 2 lambat 1 (satu) bulan setelah pemungutan
setelah pemungutan suara Pemilu atau (dua) bulan setelah pemungutan suara Pemilu suara Pemilu atau Pemilihan.
Pemilihan. atau Pemilihan.
SUSUNAN
SUSUNAN SUSUNAN • Aggota KPPS berjumlah 7 (tujuh) orang yang berasal
• Anggota PPK sebanyak 5 (lima) orang berasal dari • Anggota PPS sebanyak 3 (tiga) orang berasal dari dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang
tokoh masyarakat yang memenuhi syarat sesuai tokoh masyarakat yang memenuhi syarat sesuai memenuhi syarat sesuai ketentuan peratutan
ketentuan peraturan perundang-undangan. ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.
• Komposisi keanggotaan PPK memperhatikan • Komposisi keanggotaan PPK memperhatikan • Komposisi keanggotaan KPPS memperhatikan
paling sedikit 30% keterwakilan perempuan. paling sedikit 30% keterwakilan perempuan. keterwakilan perempuan paling sedikit 30%
• Susunan keanggotaan PPK terdiri atas : • Susunan keanggotaan PPS terdiri atas : • Susunan keanggotaan KPPS terdiri atas :
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota
b. 4 (empat) orang anggota b. 2 (dua) orang anggota b. 6 (eanm) orang anggota
• Ketua PPK dipilih dari dan oleh anggota PPK. • Ketua PPS dipilih dari dan oleh anggota PPK. • Ketua KPPS dipilih dari dan oleh anggota PPK.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PPK
DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU

PPK
TUGAS PPK
WEWENANG PPK
Dalam Penyelenggaraan Pemilu PPS bertugas :
• mengumpulkan hasil penghitungan suara
• melaksanakan semua tahapan
dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
penyelenggaraan Pemilu di tingkat
• melaksanakan wewenang lain yang diberikan
kecamatan; Tugas sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan: oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU
• menerima dan menyampaikan daftar • menerima daftar Pemilih tambahan dari PPS Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
Pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota; dan menyampaikan kepada KPU peraturan perundang-undangan; dan
• melakukan dan mengumumkan rekapitulasi Kabupaten/Kota; • melaksanakan wewenang lain sesuai dengan
hasil perhitungan suara Pemilu di • menerima dan menyerahkan laporan daftar ketentuan peraturan perundang-undangan.
kecamatan yang bersangkutan berdasarkan nama Pantarlih;
berita acara hasil penghitungan suara di TPS • melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan KEWAJIBAN PPK
dan dihadiri oleh saksi Peserta Pemilu; calon perseorangan anggota Dewan Perwakilan • membantu KPU, KPU Provinsi, dan KPU
• melakukan evaluasi dan membuat laporan Daerah; Kabupaten/Kota dalam melakukan
setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di • menyampaikan rekapitulasi pengembalian surat pemutakhiran data Pemilih, daftar Pemilih
wilayah kerjanya; pemberitahuan pemungutan suara dari PPS sementara, dan daftar Pemilih tetap;
• melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan kepada KPU Kabupaten/Kota; • membantu KPU Kabupaten/Kota dalam
Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan • membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi menyelenggarakan Pemilu;
tugas dan wewenang PPK kepada hasil penghitungan suara; • menindaklanjuti dengan segera temuan dan
masyarakat; • menyerahkan berita acara dan sertifikat laporan yang disampaikan oleh Panwaslu
• melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada Kecamatan;
KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota sesuai saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kecamatan, dan • melaksanakan kewajiban lain yang diberikan
dengan ketentuan peraturan perundang- KPU Kabupaten/Kota; dan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU
undangan. • menyusun dan menyampaikan laporan Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
• Melaksanakan tugas lain sesuai dengan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran peraturan perundang-undangan; dan
ketentuan peraturan perundang-undangan. kepada KPU Kabupaten/Kota paling lama 2 (dua) • melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
bulan setelah pemungutan suara. ketentuan peraturan perundang-undangan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN HUBUNGAN KERJA PPK

TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KETUA PPK RAPAT PLENO PPK


• memimpin kegiatan PPK;
• mengawasi dan mengendalikan kegiatan PPS;
PPK • Rapat pleno PPK dinyatakan sah jika dihadiri oleh
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota PPK yang dibuktikan dengan daftar hadir.
• menandatangani berita acara dan sertifikat
• Keputusan rapat pleno PPK dinyatakan sah jika
rekapitulasi penghitungan suara bersama-
sama paling sedikit 2 (dua) orang anggota PPK, disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen)
dan dapat ditandatangani oleh saksi peserta TUGAS DAN KEWAJIBAN ANGGOTA PPK dari jumlah anggota PPK yang hadir.
Pemilu atau Pemilihan; • membantu ketua PPK dalam melaksanakan • Dalam hal tidak tercapai persetujuan di dalam
• menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan berita tugas; rapat pleno PPK keputusan PPK diambil
acara dan sertifikat rekapitulasi hasil • melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan berdasarkan suara terbanyak.
penghitungan suara di PPK kepada 1 (satu) peraturan perundang-undangan; dan • Anggota PPK wajib melaksanakan keputusan rapat
orang saksi peserta Pemilu atau Pemilihan; • memberikan pendapat dan saran kepada ketua pleno PPK.
• mengundang anggota PPK untuk mengadakan PPK sebagai bahan pertimbangan. • Hasil rapat pleno dituangkan dalam berita acara
rapat PPK; • Anggota PPK bertanggung jawab kepada ketua yang ditandatangani oleh anggota PPK yang hadir,
• mengadakan koordinasi dengan pihak yang PPK. serta dilampiri dengan notula rapat pleno.
dipandang perlu untuk kelancaran HUBUNGAN KERJA PPK
MEKANISME PENGAMBILAN KEUTUSAN PPK
pelaksanaan tugas; dan. • PPK bertanggung jawab terhadap
• Pengambilan keputusan PPK dilakukan dalam
• melaksanakan kegiatan lain yang diperlukan penyelenggaraan tahapan Pemilu atau Pemilihan
rapat pleno.
untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan kepada KPU Kabupaten/Kota.
• Anggota PPK mempunyai hak dan kesempatan
Pemilu atau Pemilihan sesuai dengan • Pada penyelenggaraan tahapan Pemilu atau
yang sama untuk memberikan pendapat dan
kebijakan yang ditentukan oleh KPU Pemilihan PPK berkoordinasi dengan pemerintah
saran dalam rapat pleno PPK sebagaimana
Kabupaten/Kota. daerah di tingkat kecamatan atau yang disebut
dimaksud.
• Dalam hal ketua PPK berhalangan, tugas, dengan nama lain sesuai dengan wilayah kerjanya.
wewenang, dan kewajiban dilaksanakan oleh • PPK wajib melaporkan kinerja penyelenggaraan
salah seorang anggota PPK atas dasar tahapan Pemilu atau Pemilihan secara berkala
kesepakatan antar anggota. kepada KPU Kabupaten/Kota paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PPS
TUGAS PPS DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU WEWENANG PPS
Dalam menyelenggarakan Pemilu PPS bertugas : • membentuk KPPS;
• mengumumkan daftar Pemilih sementara;
• menerima masukan dari masyarakat tentang
daftar Pemilih sementara;
PPS • mengangkat Pantarlih;
• menetapkan hasil perbaikan DPS untuk menjadi
DPT;
• melakukan perbaikan dan mengumumkan Tugas sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan: • melaksanakan wewenang lain yang diberikan
hasil perbaikan daftar Pemilih sementara; • menyusun daftar Pemilih tambahan dan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota, dan PPK
• mengumumkan daftar Pemilih tetap dan menyampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui sesuai dengan ketentuan per-UU; dan
melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota PPK; • melaksanakan wewenang lain sesuai dengan
melalui PPK; • melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan ketentuan per-UU
• melaksanakan semua tahapan perseorangan calon anggota Dewan Perwakilan KEWAJIBAN PPS
penyelenggaraan Pemilu di tingkat Daerah; • membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota, dan
kelurahan/desa; • melakukan rekapitulasi pengembalian surat PPK dalam melakukan pemutakhiran data Pemilih,
• mengumpulkan hasil penghitungan suara dari pemberitahuan pemungutan suara yang diterima DPS, DPSHP, dan DPT;
seluruh TPS di wilayah kerjanya; dari KPPS dan menyampaikannya kepada KPU • menyampaikan daftar Pemilih kepada PPK;
• menyampaikan hasil penghitungan suara Kabupaten/Kota melalui PPK; • menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara
seluruh TPS kepada PPK; • memastikan ketersediaan perlengkapan setelah penghitungan suara dan setelah kotak
• melakukan evaluasi dan membuat laporan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya di TPS; suara disegel;
setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di • melaporkan nama anggota KPPS, Pantarlih, dan • meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada
wilayah kerjanya; petugas ketertiban TPS di wilayah kerjanya kepada PPK pada hari yang sama setelah rekapitulasi
• melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan KPU Kabupaten/Kota melalui PPK; hasil penghitungan suara dari setiap TPS;
Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas • membantu PPK dalam proses rekapitulasi hasil • menindaklanjuti dengan segera temuan dan
dan wewenang PPS kepada masyarakat; penghitungan suara; laporan yang disampaikan oleh Panwaslu
• melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh • menyusun dan menyampaikan laporan Kelurahan/Desa;
KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran kepada • membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu,
PPK sesuai dengan ketentuan per-UU; dan KPU Kabupaten/Kota paling lama 2 (dua) bulan kecuali dalam hal penghitungan suara;
• melaksanakan tugas lain sesuai dengan setelah pemungutan suara; dan • melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh
ketentuan per-UU • mengumumkan hasil penghitungan suara dari setiap KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota, dan PPK sesuai
TPS. dengan ketentuan per-UU; dan
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN HUBUNGAN KERJA PPS
TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KETUA PPS RAPAT PLENO PPS

PPS
• memimpin kegiatan PPS; • Rapat pleno PPS dinyatakan sah jika dihadiri oleh
• mengawasi dan mengendalikan kegiatan KPPS; paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
• menandatangani DPS dan DPSHP; anggota PPS yang dibuktikan dengan daftar hadir.
• Keputusan rapat pleno PPS dinyatakan sah jika
• menyerahkan salinan DPSHP kepada saksi
disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen)
yang mewakili peserta Pemilu atau Pemilihan
dari jumlah anggota PPS yang hadir.
di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut TUGAS DAN KEWAJIBAN ANGGOTA PPS
• Dalam hal tidak tercapai persetujuan di dalam
dengan nama lain; • membantu ketua PPS dalam melaksanakan
rapat pleno PPS, keputusan PPS diambil
• mengundang anggota PPS untuk mengadakan tugas;
berdasarkan suara terbanyak.
rapat PPS; • melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan
• Anggota PPS wajib melaksanakan keputusan PPS.
• mengadakan koordinasi dengan pihak yang perundang-undangan; dan
• Hasil rapat pleno dituangkan dalam berita acara
dipandang perlu untuk kelancaran • memberikan pendapat dan saran kepada ketua
pelaksanaan tugas; dan yang ditandatangani oleh anggota PPS yang hadir,
PPS sebagai bahan pertimbangan.
serta dilampiri dengan notula rapat pleno.
• melaksanakan kegiatan lain yang diperlukan • Anggota PPS bertanggung jawab kepada ketua
untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan PPS. HUBUNGAN KERJA PPS
Pemilu atau Pemilihan sesuai dengan • PPS bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
kebijakan yang ditentukan oleh KPU MEKANISME PENGAMBILAN KEUTUSAN PPS
• Pengambilan keputusan PPS dilakukan dalam tahapan Pemilu atau Pemilihan kepada KPU
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota melalui PPK.
• Dalam hal ketua PPS berhalangan, tugasnya rapat pleno.
• Anggota PPS mempunyai hak dan kesempatan • Pada penyelenggaraan tahapan Pemilu atau
dapat dilaksanakan oleh salah seorang Pemilihan, PPS berkoordinasi dengan pemerintah
anggota PPS atas dasar kesepakatan antar yang sama untuk memberikan pendapat dan
saran dalam rapat Pleno PPS. daerah di tingkat kelurahan/desa atau yang
anggota. disebut dengan nama lain sesuai dengan wilayah
kerjanya.
• PPS wajib melaporkan kinerja penyelenggaraan
tahapan Pemilu atau Pemilihan secara berkala
kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPPS
DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU

TUGAS KPPS KEWAJIBAN KPPS


Dalam menyelenggarakan Pemilu KPPS bertugas : • menempelkan daftar Pemilih tetap di TPS;
• mengumumkan daftar Pemilih tetap di TPS; • menindaklanjuti dengan segera temuan dan
• menyerahkan daftar Pemilih tetap kepada
saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas
TPS dan dalam hal peserta Pemilu tidak
KPPS laporan yang disampaikan oleh saksi, Pengawas
TPS, Panwaslu Kelurahan/Desa, peserta Pemilu,
dan masyarakat pada hari pemungutan suara;
memiliki saksi, daftar pemilih tetap • menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara
diserahkan kepada peserta Pemilu; setelah penghitungan suara dan setelah kotak
Tugas sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan:
• melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara disegel;
• menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan
suara di TPS; • menyerahkan hasil penghitungan suara kepada
suara yang tidak terdistribusi kepada PPS; dan
• membuat berita acara dan sertifikat hasil PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa;
• memberikan pelayanan kepada Pemilih yang
pemungutan dan penghitungan suara dan • menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi
berkebutuhan khusus.
wajib menyerahkannya kepada saksi peserta surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
Pemilu, Pengawas TPS, PPS, dan PPK melalui WEWENANG KPPS kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama;
PPS; • mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS; • melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh
• melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh • melaksanakan wewenang lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan
KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPS sesuai dengan ketentuan peraturan
dan PPS sesuai dengan peraturan per-UU; PPK, dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• menyampaikan surat pemberitahuan kepada perundang-undangan; dan • melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
Pemilih sesuai dengan daftar Pemilih tetap • melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
untuk menggunakan hak pilihnya di TPS; dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• melaksanakan tugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KETUA DAN
ANGOOTA KPPS DAN HUBUNGAN KERJA KPPS
TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KETUA KPPS TUGAS ANGGOTA KPPS

KPPS
Persiapan Pemungutan dan Penghitungan Suara : • Anggota KPPS bertugas membantu
• memberi penjelasan tentang tugas yang harus melaksanakan tugas ketua KPPS.
dilaksanakan kepada anggota KPPS dan Petugas Ketertiban • Anggota KPPS bertanggung jawab
TPS; kepada ketua KPPS.
• mengumumkan tempat dan waktu pelaksanaan Rapat Penghitungan Suara HUBUNGAN KERJA KPPS
pemungutan suara; • memimpin pelaksanaan penghitungan suara; • KPPS bertanggung jawab terhadap
• menandatangani surat pemberitahuan untuk memberikan • menandatangani berita acara dan sertifikat penyelenggaraan tahapan Pemilu
suara kepada Pemilih pada daftar Pemilih tetap; hasil penghitungan suara bersama-sama paling atau Pemilihan kepada KPU
• menyampaikan salinan daftar Pemilih sementara kepada sedikit 2 (dua) orang anggota KPPS, dan dapat Kabupaten/Kota melalui PPS.
saksi yang mewakili peserta Pemilu atau Pemilihan di ditandatangani oleh saksi yang memiliki surat • Pada penyelenggaraan tahapan
tingkat kelurahan/desa atau yg disebut dengan nama lain; mandat dari peserta Pemilu atau Pemilihan; Pemiu atau Pemilihan, KPPS
• memimpin kegiatan penyiapan TPS; dan • memberikan 1 (satu) rangkap salinan berita berkoordinasi dengan perangkat
• menerima saksi yang memiliki surat mandat yang acara dan sertifikat hasil penghitungan suara rukun tetangga atau yang disebut
ditandatangani oleh peserta Pemilu atau Pemilihan. kepada saksi peserta Pemilu atau Pemilihan, dengan nama lain, rukun warga atau
Rapat Pemungutan Suara di TPS Panwaslu Kelurahan/Desa dan PPK melalui PPS; yang disebut dengan nama lain,
• memimpin kegiatan KPPS; • menyerahkan hasil penghitungan suara kepada Pengawas TPS, peserta Pemilu atau
• memimpin pelaksanaan kegiatan pemungutan suara; PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa; dan Pemilihan, Pemilih, dan pihak terkait
• membuka rapat pemungutan suara tepat waktu; • menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi lain pada tingkat TPS.
• memandu pengucapan sumpah/janji para anggota KPPS surat suara, sertifikat hasil penghitungan suara • KPPS wajib melaporkan kinerja
dan saksi yang hadir; dan alat kelengkapan pemungutan suara penyelenggaraan tahapan Pemilu
• menandatangani berita acara bersama-sama paling sedikit kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama, atau Pemilihan kepada PPS paling
2 (dua) orang anggota KPPS; dengan mendapat pengawalan dari Petugas sedikit 1 (satu) kali dalam masa
• menandatangani tiap lembar surat suara; Ketertiban TPS. kerjanya.
• Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan
• memberikan penjelasan terkait dgn ketersediaan dan tata
kewajiban ketua KPPS bertanggung jawab
cara penggunaan alat bantu tunanetra (template); dan
kepada PPS melalui ketua PPS.
• mengakhiri kegiatan pemungutan suara tepat waktu.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT PERSYARATAN PPK, PPS, DAN KPPS

PPK PPS KPPS


a. warga negara Indonesia; f. berdomisili dalam wilayah kerja PPK, PPS, dan KPPS;
b. berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun; g. mampu secara jasmani, rohani dan bebas dari
c. setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang- penyalahgunaan narkotika;
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, h. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka atau sederajat; dan
Tunggal Ika dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; i. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan
d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
adil; tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
e. tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
dengan surat pernyataan yang sah atau sekurang-
kurangnya dalam waktu 5 (lima) tahun tidak lagi Persyaratan usia sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk
menjadi anggota partai politik yang dibuktikan KPPS mempertimbangkan dalam rentang usia 17 (tujuh belas)
dengan surat keterangan dari pengurus partai politik sampai dengan 55 (lima puluh lima) tahun, terhitung pada
yang bersangkutan; hari pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan
KPU PROVINSI
JAWA BARAT PEMBENTUKAN PPK, PPS, DAN KPPS

PPK PPS KPPS


PEMBENTUKAN PPK PEMBENTUKAN PPS PEMBENTUKAN KPPS
• Anggota PPK diangkat oleh KPU Kab/Kota. • Anggota PPS diangkat dan diberhentikan oleh • Anggota KPPS diangkat oleh PPS atas nama Ketua
• Seleksi penerimaan anggota PPK dilaksanakan KPU Kabupaten/Kota. KPU Kabupaten/Kota.
secara terbuka dengan memperhatikan • Seleksi penerimaan anggota PPS dilaksanakan • PPS wajib melaporkan pengangkatan dan
kompetensi, kapasitas, integritas, dan secara terbuka dengan memperhatikan pemberhentian anggota KPPS kepada KPU
kemandirian calon anggota PPK. kompetensi, kapasitas, integritas, dan Kabupaten/Kota.
TAHAPAN PEMBENTUKAN PPK kemandirian calon anggota PPS. • Seleksi penerimaan anggota KPPS dilaksanakan
• pengumuman pendaftaran calon anggota PPK; TAHAPAN PEMBENTUKAN PPS secara terbuka dengan memperhatikan
• penerimaan pendaftaran calon anggota PPK; • pengumuman pendaftaran calon anggota PPS; kompetensi, kapasitas, integritas, dan kemandirian
• penelitian administrasi calon anggota PPK; • penerimaan pendaftaran calon anggota PPS; calon anggota KPPS
• pengumuman hasil penelitian administrasi calon • penelitian administrasi calon anggota PPS; • TAHAPAN PEMBENTUKAN KPPS
anggota PPK; • pengumuman hasil penelitian administrasi calon • pengumuman pendaftaran calon anggota KPPS;
• seleksi tertulis calon anggota PPK; anggota PPS; • penerimaan pendaftaran calon anggota KPPS;
• pengumuman hasil seleksi tertulis calon anggota • seleksi tertulis calon anggota PPS; • penelitian administrasi calon anggota KPPS;
PPK; • pengumuman hasil seleksi tertulis calon anggota • pengumuman hasil penelitian administrasi calon
• tanggapan dan masukan masyarakat terhadap PPS; anggota KPPS;
calon anggota PPK; • tanggapan dan masukan masyarakat terhadap • tanggapan dan masukan masyarakat terhadap calon
• wawancara calon anggota PPK; calon anggota PPS; anggota KPPS;
• pengumuman hasil seleksi calon anggota PPK; dan • wawancara calon anggota PPS; • pengumuman hasil seleksi calon anggota KPPS; dan
• penetapan calon anggota PPK. • pengumuman hasil seleksi calon anggota PPS; dan • penetapan calon anggota KPPS.
KPU Kab/Kota menetapkan calon anggota PPK paling • penetapan calon anggota PPS.
banyak 2 (dua) kali jumlah kebutuhan berdasarkan
peringkat KPU Kab/Kota menetapkan calon anggota PPS paling
banyak 2 (dua) kali jumlah kebutuhan berdasarkan
KPU PROVINSI
JAWA BARAT PEMBENTUKAN PPK, PPS, DAN KPPS

Dalam hal seleksi terbuka tidak terdapat masyarakat di wilayah kerja KPPS yang
mendaftar, PPS dapat melakukan penunjukan terhadap masyarakat di wilayah kerja
KPPS
KPPS yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai KPPS.

Dalam hal PPS tidak mendapatkan masyarakat di wilayah kerja KPPS yang
memenuhi persyaratan, KPU Kabupaten/Kota dapat bekerja sama dengan lembaga
pendidikan, lembaga profesi, LSM, komunitas peduli Pemilu dan demokrasi
dan/atau tenaga pendidik untuk mendapatkan anggota KPPS yang memenuhi
persyaratan.

PPS menetapkan calon anggota KPPS paling banyak 2 (dua) kali jumlah kebutuhan
anggota KPPS berdasarkan peringkat.

PPS menetapkan nama anggota KPPS hasil seleksi sejumlah kebutuhan atas nama ketua
KPU Kabupaten/Kota dalam Keputusan KPU Kabupaten/Kota

PPS atas nama ketua KPU Kabupaten/Kota mengambil sumpah/janji anggota KPPS.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT SUMPAH/JANJI ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS

1 2 3 4 5
KPU Kab/Kota KPU Kab/Kota Ketua KPU Pengucapan Dalam hal tidak
menetapkan menetapkan nama Kab/Kota sumpah/janji memungkinkan
calon anggota anggota PPK dan mengambil dituangkan dalam untuk dilakukan
PPK dan PPS PPS hasil dari sumpah/janji berita acara secara langsung,
paling banyak 2 seleksi sejumlah PPK dan PPS.  pelaksanaan pengucapan
(dua) kali jumlah kebutuhan melalui sumpah/janji yang sumpah/janji
kebutuhan Keputusan KPU ditandatangani dapat
anggota PPK dan Kabupaten/Kota. oleh pejabat dilaksanakan
PPS berdasarkan pengambil secara tidak
peringkat. sumpah, anggota langsung atau
PPK, PPS, KPPS, dalam jaringan.
dan saksi.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT PEMBERHENTIAN ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS

PPK PPS KPPS


PEMBERHENTIAN ANGGOTA PPK, PPS DAN KPPS •
Anggota PPK, PPS, dan KPPS diberhentikan dengan tidak hormat apabila:
• Anggota PPK, PPS, dan KPPS diberhentikan oleh KPU a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PPK, PPS, dan KPPS;
b.melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
Kabupaten/Kota.
c. tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa alasan yang sah;
• Anggota PPK, PPS, dan KPPS berhenti karena:
d.dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
a. meninggal dunia; memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
b. berhalangan tetap; Pemilu dan/atau tindak pidana lainnya;
c.mengundurkan diri dengan alasan yang dapat e.tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan kewajibannya
diterima; atau tanpa alasan yang jelas; atau
d.diberhentikan dengan tidak hormat. f. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PPK, PPS, dan KPPS
• Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud meliputi dalam mengambil keputusan dan penetapan sebagaimana ketentuan
peraturan perundang-undangan.
keadaan: • Pemberhentian anggota PPK, PPS, dan KPPS yang telah memenuhi
a. tidak diketahui keberadaannya; atau ketentuan sebagaimana dimaksud pada a, huruf b, huruf c, huruf e
b.tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen. dan/atau huruf f didahului dengan verifikasi oleh KPU Kabupaten/Kota.
• Dalam hal rapat pleno KPU Kabupaten/Kota memutuskan pemberhentian
anggota sebagaimana dimaksud, anggota yang bersangkutan
diberhentikan sementara sebagai anggota PPK, PPS, dan KPPS sampai
dengan diterbitkannya keputusan pemberhentian.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT PENGGANTIAN ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS

PPK PPS KPPS


PENGGANTIAN ANGGOTA PPK, PPS DAN KPPS
• Anggota PPK, PPS, dan KPPS yang diberhentikan • PPS melaporkan penggantian anggota KPPS kepada
digantikan oleh calon anggota PPK, PPS, dan KPPS KPU Kabupaten/Kota.
peringkat berikutnya dari hasil seleksi. • KPU Kabupaten/Kota melaporkan penggantian
• Penggantian sebagaimana dimaksud dilakukan oleh: anggota PPK, PPS, dan KPPS kepada KPU melalui
a. KPU Kabupaten/Kota untuk anggota PPK dan PPS; dan KPU Provinsi.
b. PPS atas nama KPU Kabupaten/Kota untuk anggota • Dalam hal pemungutan dan penghitungan suara di
KPPS.
• Dalam hal peringkat berikutnya idak lagi memenuhi syarat
tingkat TPS telah dilakukan, penggantian anggota
sebagai anggota PPK dan PPS, atau tidak tersedianya KPPS tidak dilakukan.
calon pengganti peringkat berikutnya, KPU • Dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan suara di
Kabupaten/Kota memilih calon anggota PPK dan PPS. tingkat PPK sudah dilaksanakan, penggantian
• Dalam hal peringkat berikutnya tidak lagi memenuhi anggota PPK dan PPS tidak dilakukan.
syarat sebagai anggota KPPS atau tidak tersedianya calon
pengganti peringkat berikutnya, PPS memilih calon
anggota KPPS.
FEB
Pemutakhiran Data Pemilih 2024
Verifika si Calon DPD

Fasilitasi Kampanye dan Sosialisasi


Pembentukan Sengketa
Adhoc Pemilu Membantu Distribusi Logistik

Penyusunan DPTb
Pungut, Hitung dan Rekap

PEMBENTUKAN PPK DAN PPS DALAM Pemutakhiran Data Pemilih


Verifikasi Calon Perseorangan
NOV
2024
TAHAPAN PEMILU DAN PEMILIHAN YANG Pembentukan Fasilitasi Kampanye dan Sosialisasi
BERIRISAN Adhoc Pemilihan
Membantu Distribusi Logistik Sengketa
Dalam hal tahapan Pemilu dan Pemilihan
Penyusunan DPTb
dilaksanakan secara bersamaan atau berhimpitan,
dan mengakibatkan tahapan pembentukan
dan/atau masa kerja PPK dan PPS beririsan, Dalam hal tahapan Pemilu dan Pemilihan dilaksanakan secara bersamaan
pembentukan PPK dan PPS tetap dilakukan untuk atau berhimpitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembentukan
masing-masing: PPK dan PPS oleh KPU Kabupaten/Kota dapat dilaksanakan dengan
a. Pemilu; dan metode:
b. Pemilihan. pengangkatan kembali anggota PPK dan PPS yang
dibentuk pada penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan
PPK dan PPS melaksanakan tugas, wewenang, yang terakhir untuk Pemilu atau Pemilihan selanjutnya;
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya dan/atau
dalam Pemilu atau Pemilihan sampai dengan
seleksi terbuka.
berakhirnya masa kerja PPK atau PPS yang
bersangkutan. Metode sebagaimana dimaksud ditetapkan
dalam keputusan KPU.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
KEDUDUKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
PANTARLIH

PANTARLIH
Kedudukan Petugas Pemutakhiran Data Tugas dan Kewajiban Pantarlih
Pemilih Tugas Pantarlih meliputi: Kewajiban Pantarlih meliputi:
• Pantarlih dibentuk untuk membantu PPS a. membantu KPU Kabupaten/Kota, PPK, a. melakukan koordinasi dalam membantu
dalam melaksanakan pemutakhiran data dan PPS dalam melakukan penyusunan PPS untuk menyusun daftar Pemilih hasil
Pemilih untuk Pemilu dan Pemilihan. daftar Pemilih dan pemutakhiran data pemutakhiran; dan
• (Pantarlih berkedudukan di lingkungan Pemilih; b. menyusun dan menyampaikan laporan
TPS. b. melaksanakan pencocokan dan pelaksanaan pencocokan dan penelitian
• Pantarlih berjumlah 1 (satu) orang pada penelitian data Pemilih; kepada PPS.
tiap TPS. c. c. memberikan tanda bukti terdaftar Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
• Pantarlih dapat berasal dari perangkat kepada Pemilih; Pantarlih bertanggung jawab kepada PPS.
kelurahan/desa atau yang disebut d. menyampaikan hasil pencocokan dan
dengan nama lain, rukun warga, rukun penelitian kepada PPS; dan
tetangga, dan/atau warga masyarakat. e. melaksanakan tugas lain yang diberikan
• Pantarlih melaksanakan tahapan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
pemutakhiran data Pemilih. Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai
• Pantarlih bertanggung jawab kepada PPS dengan ketentuan peraturan perundang-
terhadap pelaksanaan pemutakhiran undangan.
data Pemilih.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
PERSYARATAN, PEMBENTUKAN DAN
PENGGANTIAN PANTARLIH

Pembentukan Pantarlih
• Pantarlih diangkat oleh PPS atas nama KPU
Kabupaten/Kota.
PANTARLIH
• Seleksi penerimaan Pantarlih dilaksanakan Pemberhentian dan Penggantian Pantarlih
Persyaratan Pantarlih secara terbuka dengan memperhatikan • Pantarlih diberhentikan oleh PPS atas
Syarat untuk menjadi Pantarlih meliputi: kompetensi, kapasitas, integritas, dan nama KPU Kabupaten/Kota.
a. warga negara Indonesia yang berusia kemandirian calon Pantarlih. • Pantarlih berhenti karena:
paling rendah 17 (tujuh belas) tahun; a. meninggal dunia;
b. berdomisili dalam wilayah kerja Tahapan Pembentukan Pantarlih b. berhalangan tetap; atau
Pantarlih; a. pengumuman pendaftaran calon Pantarlih; c. mengundurkan diri.
c. mampu secara jasmani dan rohani; b. penerimaan pendaftaran calon Pantarlih; • PPS mencari pengganti Pantarlih yang
d. berpendidikan paling rendah sekolah c. penelitian administrasi calon Pantarlih; berhenti.
menengah atas atau sederajat; dan d. pengumuman hasil seleksi calon Pantarlih; • PPS melaporkan pemberhentian dan
e. tidak menjadi anggota partai politik atau dan penggantian Pantarlih ke KPU
tidak menjadi tim kampanye atau tim e. penetapan nama hasil seleksi Pantarlih. Kabupaten/Kota.
pemenangan peserta Pemilu atau • Jika dalam seleksi terbuka tidak ada peserta
Pemilihan pada penyelenggaraan Pemilu yang mendaftar, PPS dapat melakukan
dan Pemilihan terakhir. penunjukan calon Pantarlih untuk ditetapkan.
Dalam hal persyaratan berpendidikan paling • PPS atas nama ketua KPU Kabupaten/Kota
rendah sekolah menengah atas atau menetapkan nama Pantarlih hasil seleksi dan
sederajat tidak dapat dipenuhi, Pantarlih hasil penunjukan oleh PPS dalam keputusan
dapat diisi oleh orang yang mempunyai KPU Kabupaten/Kota.
kemampuan dan kecakapan dalam • PPS atas nama ketua KPU Kabupaten/Kota
membaca, menulis, dan berhitung yang mengambil sumpah/janji Pantarlih.
dibuktikan dengan surat pernyataan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN SEKRETARIAT
PPK DAN PPS

Sekretariat PPK Sekretariat PPS


KEDUDUKAN KEDUDUKAN
• Sekretariat PPK dibentuk untuk membantu PPK menyelenggarakan • Sekretariat PPS dibentuk untuk membantu PPS menyelenggarakan Pemilu
Pemilu dan Pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan dan Pemilihan di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama
nama lain. lain.
• Sekretariat PPK berkedudukan di ibu kota kecamatan atau yang disebut • Sekretariat PPS berkedudukan di kelurahan/desa atau yang disebut
dengan nama lain. dengan nama lain.
• Pembentukan sekretariat PPK dilakukan setelah pengangkatan PPK • Pembentukan sekretariat PPS dilakukan setelah pengangkatan PPS
terhitung sejak pengambilan sumpah/janji sampai dengan paling terhitung sejak pengambilan sumpah/janji sampai dengan paling lambat 7
lambat 7 (tujuh) Hari setelah pengambilan sumpah/janji. (tujuh) Hari setelah pengambilan sumpah/janji.
• Sekretariat PPK memiliki masa kerja menyesuaikan dengan masa kerja • Sekretariat PPS memiliki masa kerja menyesuaikan dengan masa kerja PPS.
PPK. • Sekretariat PPS berjumlah 3 (tiga) orang berasal dari Aparatur Sipil Negara
• Sekretariat PPK berjumlah 3 (tiga) orang berasal dari Aparatur Sipil dan/atau Non-Aparatur Sipil Negara yang bekerja di lingkungan kantor
Negara dan/atau Non-Aparatur Sipil Negara yang bekerja di lingkungan kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
pemerintah kabupaten/kota. • Sarana dan prasarana kesekretariatan PPS merupakan bantuan dan
• Sarana dan prasarana kesekretariatan PPK merupakan bantuan dan fasilitas dari pemerintah kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama
fasilitas dari pemerintah kabupaten/kota. lain.
SUSUNAN SUSUNAN
Susunan keanggotaan sekretariat PPK terdiri atas: Susunan keanggotaan sekretariat PPS terdiri atas:
a. 1 (satu) orang sekretaris PPK; dan a. 1 (satu) orang sekretaris PPS; dan
b. 2 (dua) orang staf sekretariat PPK. b. 2 (dua) orang staf sekretariat PPS.
• Pembagian tugas staf sekretariat PPK meliputi: • Pembagian tugas staf sekretariat PPS meliputi:
a. 1 (satu) orang staf sekretariat urusan teknis penyelenggaraan Pemilu a. 1 (satu) orang staf sekretariat urusan teknis penyelenggaraan Pemilu dan
dan Pemilihan, partisipasi hubungan masyarakat dan hukum; dan Pemilihan, partisipasi hubungan masyarakat dan hukum; dan
b. 1 (satu) orang staf sekretariat urusan tata usaha, keuangan dan logistik b. 1 (satu) orang staf sekretariat urusan tata usaha, keuangan dan logistik
Pemilu dan Pemilihan. Pemilu dan Pemilihan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT TUGAS DAN KEWAJIBAN SEKRETARIAT PPK

Sekretariat PPK
TUGAS Tugas sekretaris PPK sebagaimana dimaksud meliputi:
Sekretariat PPK bertugas: a. membantu pelaksanaan tugas PPK;
a. memberikan dukungan fasilitasi tahapan penyelenggaraan Pemilu dan b. memimpin dan mengawasi kegiatan sekretariat PPK;
Pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain c. melaksanakan tugas yang ditentukan oleh PPK;
yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, d. memberikan pendapat dan saran kepada PPK dalam rapat; dan
dan dilaksanakan oleh PPK;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU Kabupaten/Kota
b. memberikan dukungan fasilitasi administrasi dan dokumentasi tahapan
dan PPK dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
penyelenggaraan yang dilaksanakan oleh PPK; undangan.
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU • Dalam melaksanakan tugas sekretaris PPK bertanggung jawab secara
Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan
fungsional kepada PPK melalui ketua PPK dan secara administrasi
perundang-undangan; dan kepada sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Staf Sekretariat PPK
• Staf sekretariat PPK urusan teknis penyelenggaraan mempunyai tugas
KEWAJIBAN
menyiapkan urusan teknis penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan,
Sekretariat PPK berkewajiban: partisipasi hubungan masyarakat, dan hukum.
e. membantu urusan tata usaha PPK;
• Staf sekretariat PPK urusan tata usaha, keuangan, dan logistik Pemilu
f. membantu persiapan dan fasilitasi rapat;
dan Pemilihan mempunyai tugas menyiapkan urusan tata usaha,
g. membantu administrasi pembiayaan, pertanggungjawaban keuangan, dan
pembiayaan, administrasi PPK dan pertanggungjawaban keuangan, dan
menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilu dan Pemilihan;
menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilu dan Pemilihan untuk kegiatan
h. membantu pencatatan laporan dari Panwaslu Kecamatan, peserta Pemilu
PPK, serta menyiapkan perlengkapan Pemilu dan Pemilihan beserta
dan Pemilihan, serta Pemilih; dan
kelengkapan administrasi.
i. memberikan saran kepada PPK.
• Dalam melaksanakan tugas staf sekretariat bertanggung jawab kepada
sekretaris PPK.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
PERSYARATAN, PEMBENTUKAN DAN
PENGGANTIAN SEKRETARIAT PPK

Sekretariat PPK PEMBERHENTIAN SEKRETARIAT PPK


PERSYARATAN • Sekretaris atau staf sekretariat PPK dapat diusulkan pemberhentian
Syarat untuk menjadi sekretaris PPK meliputi: karena:
a. tidak sedang dijatuhi sanksi disiplin pegawai; a. meninggal dunia;
b. independen dan tidak berpihak; b. berhalangan tetap; atau
c. sehat jasmani dan rohani; dan c. hasil evaluasi PPK.
d. mempunyai pangkat dan golongan paling rendah II/b. • Berhalangan tetap meliputi keadaan:
Syarat untuk menjadi staf sekretariat PPK meliputi: a. pindah di luar wilayah kerja kabupaten/kota; atau
a. tidak sedang dijatuhi sanksi disiplin pegawai; b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.
b. independen dan tidak berpihak; dan • Sekretaris atau staf sekretariat PPK dapat diusulkan pemberhentian
c. sehat jasmani dan rohani. berdasarkan hasil evaluasi PPK apabila:
a. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
PEMBENTUKAN b. tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa alasan yang
• PPK melalui KPU Kabupaten/Kota mengusulkan dan merekomendasikan sah; atau
paling banyak 3 (tiga) calon sekretaris PPK dan paling banyak 4 (empat) calon c. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PPK dalam
staf sekretariat PPK kepada bupati/walikota. mengambil keputusan dan penetapan sesuai dengan ketentuan
• Bupati/walikota memilih dan menetapkan 1 (satu) sekretaris PPK dan 2 (dua) peraturan perundang-undangan.
staf sekretariat PPK atas dasar usulan dan rekomendasi dari PPK melalui KPU • Pemberhentian sebagaimana dimaksud dilakukan oleh
Kabupaten/Kota yang ditetapkan dalam keputusan bupati/walikota. bupati/walikota berdasarkan usulan PPK yang disampaikan melalui
• KPU Kabupaten/Kota menetapkan keputusan sebagai dasar penugasan bagi KPU Kabupaten/Kota.
sekretaris PPK dan staf sekretariat PPK selama masa tahapan Pemilu dan PENGGANTIAN SEKRETARIAT PPK
Pemilihan. • PPK melalui KPU Kabupaten/Kota meminta bupati/walikota memilih
dan menetapkan pengganti.
• Jika rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK sudah
dilaksanakan, penggantian sekretariat PPK tidak dilakukan.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT TUGAS DAN KEWAJIBAN SEKRETARIAT PPS

Sekretariat PPS
• Tugas sekretaris PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1)
TUGAS
huruf a, meliputi:
Sekretariat PPS bertugas:
a. membantu pelaksanaan tugas PPS;
a. memberikan dukungan fasilitasi tahapan penyelenggaraan Pemilu dan
Pemilihan di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama b. memimpin dan mengawasi kegiatan sekretariat PPS;
lain yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU c. melaksanakan tugas yang ditentukan oleh PPS;
Kabupaten/Kota, PPK, dan dilaksanakan oleh PPS; d. memberikan pendapat dan saran kepada PPS dalam rapat; dan
b. memberikan dukungan fasilitasi administrasi dan dokumentasi tahapan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU Kabupaten/Kota,
penyelenggaraan yang dilaksanakan oleh PPS; PPK, PPS dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU undangan.
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan • Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sekretaris PPS
perundang-undangan; dan bertanggung jawab secara fungsional kepada PPS melalui ketua PPS
d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- dan secara administrasi kepada sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
undangan
Staf Sekretariat PPS
KEWAJIBAN • Staf sekretariat PPS urusan teknis penyelenggaraan mempunyai tugas
Sekretariat PPS berkewajiban: menyiapkan urusan teknis penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan,
e. membantu urusan tata usaha PPS; partisipasi hubungan masyarakat, dan hukum.
f. membantu persiapan dan fasilitasi rapat; • Staf sekretariat PPS urusan tata usaha, keuangan, dan logistik Pemilu
g. membantu administrasi pembiayaan, pertanggungjawaban keuangan, dan dan Pemilihan mempunyai tugas menyiapkan urusan tata usaha,
menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilu dan Pemilihan; pembiayaan, administrasi PPS dan pertanggungjawaban keuangan, dan
h. membantu pencatatan laporan dari Panwaslu Kelurahan/Desa, PPL, peserta menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilu dan Pemilihan untuk kegiatan
Pemilu dan Pemilihan, serta Pemilih; dan PPS, serta menyiapkan perlengkapan Pemilu dan Pemilihan beserta
i. memberikan saran kepada PPS. kelengkapan administrasi.
• Dalam melaksanakan tugas, staf sekretariat bertanggung jawab kepada
sekretaris PPS.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
PERSYARATAN, PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN
DAN PENGGANTIAN SEKRETARIAT PPS

Sekretariat PPS PEMBERHENTIAN SEKRETARIAT PPS


• Sekretaris atau staf Sekretariat PPS dapat diusulkan pemberhentian
PERSYARATAN karena:
Syarat untuk menjadi sekretaris dan staf sekretariat PPS meliputi: a. meninggal dunia;
a. tidak sedang dijatuhi sanksi disiplin pegawai; b. berhalangan tetap; atau
b. independen dan tidak berpihak; dan c. hasil evaluasi PPS.
c. sehat jasmani dan rohani. • Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud meliputi keadaan:
a. pindah ke luar wilayah kerja kelurahan/desa atau yang disebut
PEMBENTUKAN dengan nama lain; atau
• PPS melalui PPK mengusulkan dan merekomendasikan paling banyak 3 (tiga) b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.
calon sekretaris PPS dan paling banyak 4 (empat) calon staf sekretariat PPS • Sekretaris atau staf sekretariat PPS dapat diusulkan pemberhentian
kepada KPU Kabupaten/Kota. berdasarkan hasil evaluasi PPS apabila:
• KPU Kabupaten/Kota menyampaikan usulan dan rekomendasi nama calon a. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
sekretaris dan staf sekretariat PPS kepada lurah/kepala desa atau yang b. tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa alasan yang
disebut dengan nama lain. sah; atau
• Lurah/kepala desa atau yang disebut dengan nama lain menetapkan 1 (satu) c. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PPS dalam
sekretaris PPS dan 2 (dua) staf sekretariat PPS atas dasar usulan dan mengambil keputusan dan penetapan sesuai dengan ketentuan
rekomendasi dari PPS melalui KPU Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
Keputusan lurah/kepala desa atau yang disebut dengan nama lain. • Pemberhentian dilakukan oleh lurah/kepala desa atau yang disebut
• KPU Kabupaten/Kota menetapkan keputusan sebagai dasar penugasan bagi dengan nama lain berdasarkan usulan PPS yang disampaikan oleh KPU
sekretaris PPS dan staf sekretariat PPS selama masa tahapan Pemilu dan Kabupaten/Kota.
Pemilihan. PENGGANTIAN SEKRETARIAT PPS
• PPS melalui KPU Kabupaten/Kota meminta lurah/kepala desa atau
yang disebut dengan nama lain memilih dan menetapkan pengganti.
• Jika rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK sudah
dilaksanakan, penggantian sekretariat PPS tidak dilakukan.
Pengambilalihan
Tugas
PPK Apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan PPK tidak dapat
KPPS Apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan KPPS tidak dapat
menjalankan tugasnya, tahapan menjalankan tugasnya, tahapan
penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan
dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota. dilaksanakan oleh PPS.

Pantarlih
PPS Apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan PPS tidak dapat
Apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan Pantarlih tidak dapat
menjalankan tugasnya, tahapan
menjalankan tugasnya, tahapan
penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan
dilaksanakan oleh PPK. dilaksanakan oleh PPS.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT
KEDUDUKAN, SUSUNAN, PEMBENTUKAN

PETUGAS
PETUGAS KETERTIBAN TPS

KETERTIBAN Kedudukan Petugas Ketertiban TPS


• Petugas Ketertiban TPS dibentuk untuk
Pembentukan Petugas Ketertiban TPS
• PPS melalui PPK mengajukan usulan

TPS
membantu KPPS dalam menjaga kebutuhan Petugas Ketertiban TPS
keamanan dan ketertiban pemungutan sejumlah 2 (dua) orang untuk setiap TPS
dan penghitungan suara di TPS. kepada KPU Kabupaten/Kota.
• Petugas Ketertiban TPS berkedudukan di • KPU Kabupaten/Kota berkoordinasi
TPS. dengan pemerintah kabupaten/kota
• Petugas Ketertiban TPS memiliki masa mengenai kebutuhan Petugas Ketertiban
kerja menyesuaikan dengan masa kerja TPS.
KPPS. • Pemerintah kabupaten/kota
Susunan Petugas Ketertiban TPS menyampaikan persetujuan terhadap
• Petugas Ketertiban TPS berjumlah 2 (dua) kebutuhan Petugas Ketertiban TPS
orang berasal dari satuan pertahanan kepada KPU Kabupaten/Kota.
sipil atau perlindungan masyarakat. • KPU Kabupaten/Kota meneruskan
• Petugas Ketertiban TPS merupakan persetujuan terhadap usulan kebutuhan
bantuan dan fasilitas dari pemerintah kepada PPS.
kabupaten/kota. • PPS menetapkan Petugas Ketertiban TPS
atas nama ketua KPU Kabupaten/Kota.
Santunan
Kecelakaan Kerja
Dalam hal anggota badan Adhoc
mengalami kecelakaan kerja dalam
penyelenggaraan Pemilu dan
Pemilihan, KPU dapat memberikan
santunan.
Sistem
SIAKBA Informasi
KPU menggunakan sarana
teknologi informasi untuk
Sistem Informasi Anggota KPU pendaftaran dan pendataan
dan Badan Adhoc
dalam pembentukan Badan
Adhoc.
KPU PROVINSI
JAWA BARAT KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Peraturan Komisi ini mulai berlaku:


1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 566);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1377); dan
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyeflenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498)
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 28);
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1516);
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
PROSES

Penyimpanan Data Pengguna (User)


Pendaftaran Anggota KPU
Anggota KPU dan
Badan Ad Hoc
dan Badan Ad hoc

Untuk kebutuhan internal KPU Digunakan untuk pendaftaran SIAKBA dapat dioperasikan
memproses data yang berkaitan mandiri calon Anggota KPU dan oleh pengguna yang telah
dengan Anggota KPU dan Badan Ad Hoc dengan mengisi terdaftar dalam sistem dan dapat
Badan Ad Hoc seperti data pendaftaran dan mengunggah juga bagi yang tidak terdaftar
penyimpanan data persyaratan secara digital. Anggota dengan terbatas
pengangkatan, pember- hentian, KPU Provinsi, anggota KPU
PAW dan lain-lain Kabupaten/Kota , PPK, PPS, dan
PPLN.
Jadwal & Tahapan Pendaftaran Penelitian Hasil Seleksi
Mengelola Jadwal Mengelola calon Administrasi Mengelola calon
Tahapan yang mendaftar Meneliti berkas yang lolos setiap tahapan
administrasi calon seleksi

Manajemen PAW Pengangkatan Calon Monitor Tahapan Dashboard


Mengelola Administrasi Mengelola calon yang Memantau setiap Menyajikan Informasi
PAW Penyelenggara ditetapkan sebagai progress tahapan hasil seleksi dan PAW
Pemilu penyelenggara Pemilu seleksi

Log File Log Aktivitas Mengelola Manajemen Akun Bantuan


Mengelola arsip dokumen rekam jejak file yang Mengelola Akun Tutorial, dan FAQ
administrasi diupdate SIAKBA
Data Pegawai Data Anggota Data Pemilih Data Wilayah Data TPS
Melakukan pengecekan Parpol Melakukan pengecekan Melakukan pengecekan Melakukan
terhadap admin SIAKBA Melakukan pengecekan terhadap calon yang terhadap calon yang pengecekan
terdaftar sebagai PNS terhadap calon yang mendaftar terdata mendaftar sesuai dengan terhadap calon KPPS
Pegawai KPU mendaftar tidak sebagai sebagai pemilih data adwil sesuai dengan TPS
anggota partai yang ditetapkan
Publikasi Hasil seleksi
perlu disetujui Admin RI
KPU PROVINSI
JAWA BARAT

HONORARIUM BADAN AD HOC 2024


KPU PROVINSI
JAWA BARAT

SANTUNAN KECELAKAAN KERJA BADAN


AD HOC 2024
KOIMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI JAWA BARAT

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai