AKUT
Disusun Oleh:
Dio Andara Pakpahan 170100026
Ramadhani Dinda Salsalina Depari 170100034
Pembimbing :
dr. Linda Irwani Adenin, Sp.THT-KL
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat Penulisan
Referat ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada penulis maupun
pembaca terutama yang terlibat dalam bidang medis mengenai penyakit otitis
media akut.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi OMA Epidemiologi
Otitis media akut adalah peradangan • Anak-anak > dewasa (berhubungan
sebagian atau seluruh mukosa telinga dengan anatomi telinga tengah)
tengah termasuk membran timpani, tuba • Sering terjadi pada bayi dan anak-anak
Eustachius, aditus ad antrum, atik, aditus, dari kelompok sosial ekonomi rendah
mastoid dan sel-sel mastoid. • Anak-anak yang rentan terhadap otitis
media akut biasanya dari usia 6-11 bulan
• Prevalensi tertinggi terjadi pada anak
usia 1-4 tahun (60,99%) dan anak berusia
<1 tahun (45,28%)
>
• Angka kejadian menurun pada dewasa
tetapi meningkat setelah usia 75 tahun
Stadium Oklusi
Stadium Hiperemis
• Membran timpani: tampak pembuluh
darah yang melebar di membran timpani
atau seluruh membran timpani tampak
hiperemis serta edem.
• Tanda dan gejala: sakit telinga, terdapat
penurunan pendengaran dan tinnitus
(telinga berdengung) tetapi hanya
dikeluhkan oleh orang dewasa. Biasanya
pada anak-anak akan mengeluhkan demam
tinggi dan gelisah. Pada tes pendengaran
berupa tuli konduktif
Stadium Supurasi
• Membran timpani: menonjol ke arah liang
telinga luar.
• Keadaan pasien tampak sangat sakit, nadi
dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di
telinga bertambah hebat.
• Tanda dan gejala: sakit telinga yang dapat
menyiksa penderitanya, pasien akan
mengalami demam yang sangat tinggi dan
dapat disertai adanya muntah bahkan bisa
kejang.
Stadium Perforasi
• Terjadi rupture membran timpani dan
nanah keluar mengalir dari telinga tengah
ke telinga luar.
• Tanda dan gejala yang dapat timbul pada
stadium ini adalah adanya sekret bisa
berupa nanah, sakit telinga yang sudah
mulai menghilang, demam turun dan anak
merasa lebih baik, saluran pendengaran
dapat berisi darah yang kemudian sekret
akan berubah menjadi mukopurulen
Anamnesis
Faktor Predisposisi Gejala Klinis:
• Serangan berulang dari flu biasa, saluran Pada anak-anak biasanya terjadi sakit dengan
pernapasan atas infeksi saluran kemih dan atau tanpa panas yang bersifat akut pada telinga
demam eksantematosa seperti campak, (otalgia). Pada anak didapatkan gejala dari
difteri atau batuk rejan. infeksi saluran nafas atas lalu juga terdapat
• Infeksi amandel dan kelenjar gondok. cairan yang keluar dari telinga (otorrhea),
• Rinitis kronis dan sinusitis. kehilangan pendengaran, dan irritabilitas.
• Alergi hidung. Gejala OMA pada orang dewasa yang paling
• Tumor nasofaring sering dikeluhkan adalah nyeri telinga yang
• Celah langit-langit mendadak.
(Mahardika IWP et al., 2019)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Penegakan Diagnosa
OMA
Pemeriksaan Fisik
01 02 03
Eksaserbasi akut
Otitis media
Otitis eksterna otitis media
efusi
kronis
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tatalaksana OMA
Dekongestan topikal (HCl efedrin 0,5% untuk anak <12 tahun atau HCl efedrin
Oklusi 1% >12 tahun. Dan pemberian antibiotik oral (Ampisilin 50 mg/KgBB/hari
dalam 4 dosis atau amoksisilin 40 mg/KgBB/hari dalam 3 dosis.
Ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis atau amoksisilin 40
Hiperemis mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari diberikan
selama 7 hari serta diberikan analgetik
01 02 03 04
Otitis media
supuratif Mastoiditis Labirinitis Fasial Palsy
kronis
1 Antibiotik profilaksis
2 Tympanostomy tube
3 Adenoidektomi
4 Vaksin pneumokokal
(Qureishi A et al.,
2014)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Prognosis OMA SKDI OMA
(Medscape, 2020)
BAB III. KESIMPULAN
• Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh
bagian mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid yang berlangsung mendadak yang disebabkan oleh invasi bakteri
maupun virus ke dalam telinga tengah baik secara langsung maupun secara
tidak langsung sebagai akibat dari infeksi saluran napas atas yang berulang.
• Diagnosis pasti dari OMA memenuhi semua 3 kriteria: onset cepat, tanda-
tanda efusi telinga tengah yang dibuktikan dengan memperhatikan tanda
mengembangnya membran timpani, terbatas/tidak adanya gerakan membran
timpani, adanya bayangan cairan di belakang membran timpani, cairan yang
keluar dari telinga, tanda-tanda peradangan telinga bagian tengah,
kemerahan pada membran timpani dan nyeri telinga yang mengganggu tidur
dan aktivitas normal.
• Pengobatan OMA berdasarkan stadium dari OMA.
DAFTAR PUSTAKA
• Adams GL, Boies LR, Higler PA. BOIES : Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Boies Buku Ajar
Penyakit THT. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012. 536 p.
• Dhingra PL, 2017. Disease of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery seventh
edition. Elsevier
• Kardinan SSB, Dani and Soeng S. 2014. Karakteristik Pasien Rawat Inap Otitis Media Akut
di Rumah Sakit Immanuel Bandung Januari – Desember [tesis]. 2013. Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha. Bandung. Indonesia.
• Mahardika, Sudipta and Sutanegara (2019) ‘Karakteristik Pasien Otitis Media Akut di Rumah
Sakit Umum Pusat Denpasar Periode Januari – Desember Tahun 2014’, E-Jurnal Medika,
8(1), pp. 51–55.
• Medscape. 2020. Acute Otitis Media. Tersedia pada:
https://www.medscape.com/answers/858990-39287/what-is-the-prognosis-of-otitis-media-
with-effusion. Diakses pada: 27 Agustus 2021.
DAFTAR PUSTAKA
• Monasta L, Ronfani L and Marchetti F. 2012. Burden of disease caused by otitis media:
systematic review and global estimates. PLoS One. ;7(4)
• Praptika, N. L. P. and Sudipta, I. M. (2020) ‘Karakteristik kasus otitis media akut di rsud
wangaya denpasar periode november 2015 - november 2016’, Jurnal Medika Udayana, 9(8),
pp. 47–52.
• Qureishi, A. et al. (2014) ‘Update on otitis media - Prevention and treatment’, Infection and
Drug Resistance, 7, pp. 15–24. doi: 10.2147/IDR.S39637.
• Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Telinga, Hidung, dan
Tenggorokan FK UI. Vol. 53, Tht UI. 2013. 1689–1699 p.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by
TERIMA KASIH
Freepik