frekuensi alel
ganda
Bila frekuensi alel A=p, B=q dan O=r maka proporsi masing-masing golongan darah dalam populasi
dapat ditentukan sebagaimana disajikan pada Tabel 12.1
Berdasarkan Tabel 12.1 dapat dilihat bahwa untuk menghitung frekuensi alelnya harus
dimulai dari menghitung frekuensi alel O, yaitu alel resesif sebab walaupun golongan darah
AB memiliki fenotip dan genotip yang dapat dibedakan dari lainnya tetapi proporsinya
ditentukan oleh dua alel yang sebenarnya belum diketahui frekuensinya.
Contoh 12.5
Dalam suatu populasi diketahui bahwa jumlah individu yang bergolongan darah A=135,
B=39, AB=18 dan O=108. Berapakah frekuensi alel A, B dan O pada populasi tersebut.
Pemecahan
Jumlah individu = 135+ 39+18+108 = 300
Frekuensi yang berfenotip O = r2 = 108/300 = 0,36
Frekuensi alel O = r = √0,36 = 0,6
Frekuensi yang berfenotip A = p2+2pr = 135/300 = 0,45
AA+AO+O = p²+2pr + r² = 0,45+0,36 = 081
p + r = √0,81= 0,9
Frekuensi alel A = p = 0,9 – r = 0,9 – 0,6 = 0,3
Fenotipe golongan darah B bergenotipe BB dan BO
Frekuensi golongan darah B = 39/300 = 0,13
BB + BO + OO = q² + 2qr + r²
= ( q + r )= 0,13 + 0,36 = 0,49
q + r = √0,49 = 0,7
Frekuensi alel B= q = 0,7- r = 0,7 – 0,6 = 0,1
Dalam menghitung frekuensi alel pada sistem alel ganda sering kali hitingan kita akan
memberi hasil p+q+r tidak sama dengan satu. Hal ini disebabkan bilangan yang ada
tidak selalu habis dibagi oleh bilangan lainnya. pembulatan sering kali juga sukar
dilakukan. Cara mengoreksinya adalah dengan membagi frekuensi masing-masing alel
yang didapat dengan jumlah seluruh frekuensi. Contoh berikut akan memberi
gambaran yang nyata.
Contoh 12.6 (diambil dari Hartl dan Clark, 1989)
Duri 2060 orang Kroasia yang diteliti fenotipnya diperoleh
data sebagai berikut Maurant dkk, 1976 sebagaimana
dikutip oleh Hartl dan Clark, 1989)
Ada satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembulatan ini, hasil pada. Contoh
12.6 dapat dibulatkan menjadi r=0,6: p=0,3; q=0,1. Bila hal ini lakukan akan
mengurangi tingkat ketelitian dari empat angka di belakang koma menjadi
hanya satu angka di belakang koma atau dari 1/10.000 menjadi 1/10. Dalam
genetika populasi biasanya digunakan empat angka di belakang koma kecuali
kalua memang hasilnya tepat sattu angka dibelakang koma maka tidak perlu
ditambah ditambah angka nol.