Anda di halaman 1dari 18

RI

AKU
Kelompok 5

“Kewajiban

NTA
Asej Reski (B1032201017)
Devi Esa Sapitri (B1034191029)
Eka Try Ayoe Lestari (B1032201039)
Vivi Theresia (B1032201017)
APA ITU KEWAJIBAN ? 6th Grade
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
FASB kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/meanyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu

Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang


yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
IASC kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/
menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai
akibat transaksi atau kejadian masa lalu

AASB Liabilities are the future sacrifice of service potential or future


economic benefits that the entity is presently obliged to make to
other entities as a result of past transaction or other past events.
Liabilities — economic obligations of an enterprise that are
recognized and measured in conformity with generally accepted
accounting principles.
APB No. 4
Liabilities also include certain deferred credits that are not obligations
but that are recognized and measured in comformity with generally
accepted accounting principles
Kewajiban memiliki 3 karakteristik utama
yakni:
1. Pengorbanan manfaat ekonomik masa mendatang yang cukup pasti

2. Keharusan sekarang (present obligation)

3. Timbul akibat transaksi masa lalu


Hak-kewajiban tak bersyarat
Konsep ini menyatakan “tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak/”
sehingga walaupun suatu kontrak sudah ditandatangani, salah satu pihak tidak mempunyai kewajiban apapun
sebelum pihak lain memenuhi apa yang menjadi hak pihak lain.

Karakteristik pendukung
1. Keharusan membayar kas
Adanya pengeluaran kas merupakan hal penting untuk mengaplikasi definisi kewajiban karena dua hal, yaitu.
:
-Sebagai bukti adanya suatu kewajiban, dan
-Sebagai pengukur atribut atau besarnya kewajiban yang cukup objektif.

2. Identitas terbayar jelas


Yang terpenting adalah bahwa keharusan sekarang pengorbanan sumber ekonomik di masa datang telah ada
dan bukan siapa yang harus dilunasi atau dibayar. Akan tetapi, pada saat pelunasan kewajiban, terbayar
dengan sendirinya harus teridentifikasi.
3. Berkekuatan hukum.
Memang pada umumnya, keharusan suatu entitas untuk mengorbankan manfaat
ekonomik timbul akibat klaim yuridis yang mempunyai kekuatan memaksa. Adanya
daya paksa yuridis hanya menunjukkan bahwa kewajiban tersebut memang ada dan
dapat dibuktikan secara yuridis material.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya terjadi.
Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran, keterandalan, dan
keberpautan.

Ada 4 kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu :


a.Ketersediaan dasar hukum.
Ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya paksa hanya merupakan karakteristik pendukung
definisi kewajiban. Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat
bukti substantive adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.

b.Keterterapan konsep dasar konservatisma.


Kaidah ini merupakan penjabaran teknis keterandalan. Keadaan- keadaan tertentu yang menjadikan
konsep konservatisma terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep
konservatisma adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung.
c.Ketertentuan substansi ekonomik transaksi.
Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul ketika
transaksi terjadi meskipun secara yuridis/kontraktual kewajiban baru akan mengikat secara
berkala pada saat keharusan sekarang timbul. Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi
informasi.

d.Keterukuran nilai kewajiban.


Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi.
Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti yang mengacu tidak hanya pada terjadinya
pengorbanan sumber ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah rupiahnya.
Pengukuran Kewajiban
Untuk kewajiban jangka panjang, pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban
pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan dalam transaksi- transaksi tersebut dan bukan jumlah
rupiah pengorbanan ekonomik masa datang.

Untuk kewajiban jangka pendek, kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah
kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) msa datang.
Dengan kata lain, untuk kewajiban jangka pendek, kos pendanaan atau kos penundaan dianggap tidak
material.

Kewajiban moneter adalah kewajiban yang dinyatakan dalam satuan nominal. Dengan kata lain, hal itu
biasanya melibatkan pembayaran sejumlah uang kas.
Masalah Pengukuran Saat Penanggungan

a. Kewajiban dalam pembelian kredit.


b. Diskon dan premium utang obligasi
c. Makna harga efektif obligasi
d. Diskon obligasi
e. Premium obligasi
f. Kewajiban Moneter dan Nonmoneter
Penilaian Kewajiban
Adalah penentuan nilai sekarang kewajiban. penilaian mengacu pada nilai keharusan
sekarang pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasi kewajiban. Penilaian
kewajiban pada saat tertentu merupakan penentuan jumlah rupiah yang harus dikorbankan
seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.

Tujuan penilaian adalah menentukan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas)
pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.

Atribut Penilaian Menurut FASB


a. Nilai pasar sekarang (current market value)
b. Nilai pelunasan neto (net settlement value)
c. Nilai diskunan aliran kas masa datang (discounted value of future cashflows)
Pelunasan Kewajiban
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha
untuk memenuhi (to satisfy) kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal
usaha (in due course of business) sehingga dia terbebas dari kewajiban tersebut

Kewajiban dapat dinyatakan lenyap dan diakui dari catatan bila debitor telah :

(a) membayar kreditor dan terbebaskan dari semua keharusan yang melekat pada
kewajiban

(b) dibebaskan secara hukum sebagai penanggung utang uama oleh keputusan
pengadilan atau kreditor. Keadaan pembebasan substantif tidak memenuhi kriteria
kritis untuk mengawaakui kewajiban. Kewajiban tidak lenyap dengan sendirinya
meskipun perusahaan telah menyediakan dana yang cukup untuk melunasinya.
Masalah Teoritis
• Pelunasan sebelum jatuh tempo (early extinguishment)
6th Grade
Bila kewajiban dilunasi sebelum jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan
sendirinya merefleksi nilai sekarang (saat pelunasan) kewajiban sehingga tidak ada selisih
antara jumlah rupiah yang dibayar dan nilai nominal. Namun pada umumnya selisih yang
terjadi adalah selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan atau penarikan. Selisih ini
harus diakui sebagai laba atau rugi

• Utang terkonversi (convertible debts)


Dapat dikonversi statusnya menjadi ekuitas atas inisiatif pemegang obligasi selama
perioda konversi.
1. Bunga nominal < bunga pasar obligasi setara
2. Harga konversi > harga pasar saham (selisih dapat dipandang sebagai hak opsi saham
atau waran)
3. Harga konversi umumnya tetap atau menaik
• Pembebasan Substantif
Pembebasan substantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah
menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang ditujukan semata-mata untuk
pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali) dan pada saat itu dapat dipastikan
bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang terkumpul dan
aliran kas dari aset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan bunga.
Penyajian
Kewajiban disajikan di neraca dalam urutan kelancaran sejalan dengan penyajian aset. Aset lancar
disajikan dalam urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan dalam urutan jatuh tempo. PSAK No.
1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria sebagai kewajiban jangka
pendek harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Semua kewajiban diklasifikasikan sebagai jangka pendek jika:


1. Diharapkan selesai dalam siklus operasi normal perusahaan
2. Jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca.

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang, meskipun kewajiban tersebut


akan jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca, jika:
1. Jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari dua belas bulan.
2. Perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali kewajibannya dengan pembiayaan jangka
panjang.
3. Pembiayaan jangka panjang didukung oleh perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan ulang
pembayaran yang disepakati secara resmi sebelum laporan keuangan disetujui.
Hak Kompensasi
Kewajiban tidak selayaknya disajikan di neraca dengan mengkompensasinya atau
mengontraknya dengan aset yang dianggap berkaitan. Kompensasi tidak dapat dilakukan
karena tidak ada transaksi yang menghubungkan antara debitor dan kreditor. Ada dua jenis
kontrak, yaitu:

1. Kontrak Bersyarat
Kontrak yang hak dan kewajibannya bergantung pada timbulnya kejadian masa
datang tertentu yang belum tentu terjadi dan dapat mengubah saat penerimaan,
penyerahan, atau pertukaran jumlah rupiah atau instrument keuangan.

2. Kontrak Pertukaran
Kontrak yang mewajibkan adanya pertukaran aset dan kewajiban di masa datang dan
bukan hanya transfer aset dari satu pihak saja.
KESIMPULAN
Bahwa Kewajiban merupakan pengorbanan manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan / menyerahkan
jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau
kejadian masa lalu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai